Anda di halaman 1dari 20

RANGKUMAN MUSCULO NON BEDAH

“MANIPULASI PADA SHOULDER”

Disusun Oleh :

Utari (202051001)

Nur Haffifa ( 202051002 )

Dosen Pengampu : Putra Hadi S.St.Ft,M. Or, AIFO

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM
JAMBI
2022

1
SHOULDER JOINT

Sendi Bahu (Atau Glenohumeral Bersama Dari Bahasa Yunani Glene ,


Bola Mata, + - Oid , 'Bentuk', + Latin Humerus , Bahu ) Secara Struktural
Diklasifikasikan Sebagai Sinovial Bola-Dan-Socket Sendi Dan Fungsional
Sebagai Diarthrosis Dan Multiaksial Bersama. Ini Melibatkan Artikulasi Antara
Fossa Glenoid Dari Skapula (Tulang Belikat) Dan Kepala Humerus (Tulang
Lengan Atas). Karena Kapsul Sendi Yang Sangat Longgar Yang Memberikan
Antarmuka Terbatas Dari Humerus Dan Skapula, Itu Adalah Sendi Yang Paling
Mobile Dari Tubuh Manusia.

Sendi Bahu Adalah Sendi Ball-And-Socket Antara Skapula Dan Humerus.


Soket Fossa Glenoid Dari Skapula Itu Sendiri Cukup Dangkal, Tetapi Dibuat
Lebih Dalam Dengan Penambahan Labrum Glenoid . Labrum Glenoid Adalah
Cincin Serat Tulang Rawan Yang Melekat Pada Keliling Rongga. Cincin Ini
Terus Menerus Dengan Tendon Dari Otot Bisep Brachii Di Atas.

2
Ruang Bersama Yang Penting Adalah:

 Ruang Glenohumeral Normal Adalah 4-5 Mm.


 Ruang Subakromial Normal Pada Radiografi Bahu Adalah 9-10 Mm;
Ruang Ini Secara Signifikan Lebih Besar Pada Pria, Dengan Sedikit
Pengurangan Seiring Bertambahnya Usia. Pada Usia Paruh Baya, Ruang
Subakromial Kurang Dari 6 Mm Bersifat Patologis, Dan Dapat
Mengindikasikan Ruptur Tendon Otot Supraspinatus .
 Ruang Aksila Adalah Ruang Anatomis Antara Otot-Otot Bahu Yang
Terkait. Ruang Ini Mentransmisikan Arteri Subscapular Dan Saraf
Aksilaris .

3
1. Kapsul
Sendi Bahu Memiliki Kapsul Sendi Yang Sangat Longgar , Yang
Terkadang Dapat Menyebabkan Bahu Terkilir . Kepala Panjang Otot Bisep
Brachii Berjalan Di Dalam Kapsul Dari Perlekatannya Ke Tuberkulum
Supraglenoid Scapula.Karena Tendon Caput Panjang Biceps Brachii
Berada Di Dalam Kapsul, Maka Diperlukan Selubung Tendon Untuk
Meminimalkan Gesekan.
2. Bursae
Bursa sendi bahu:
(1) dan (6) bursa subacromial-subdeltoid
(2) reses subscapular
(3)bursa subcoracoid
(4)bursa coracoclavicular
(5)bursa supra-acromial Sejumlah kantung berisi cairan kecil yang dikenal
sebagai bursa sinovial terletak di sekitar kapsul untuk membantu mobilitas.
 Antara kapsul sendi dan otot deltoid adalah bursa subakromial-subdeltoid .
 Antara kapsul dan akromion adalah bursa subakromial .
 The bursa subcoracoid adalah antara kapsul dan proses coracoid skapula.

4
 The bursa coracobrachial adalah antara otot subscapularis dan tendon dari
otot coracobrachialis Antara kapsul dan tendon otot subscapularis adalah
bursa subscapular, ini juga dikenal sebagai bursa subtendinous scapularis .
 The bursa supra-acromial biasanya tidak berkomunikasi dengan sendi
bahu.

3. Otot
Sendi Bahu Adalah Sendi Yang Bergantung Pada Otot Karena
Tidak Memiliki Ligamen Yang Kuat. Stabilisator Utama Bahu Termasuk
Bisep Brachii Di Sisi Anterior Lengan, Dan Tendon Manset Rotator ; Yang
Menyatu Ke Semua Sisi Kapsul Kecuali Margin Inferior. Tendon Kepala
Panjang Bisep Brachii Melewati Alur Bicipital Pada Humerus Dan
Memasukkan Pada Margin Superior Rongga Glenoid Untuk Menekan
Kepala Humerus Terhadap Rongga Glenoid. [3] Tendon Rotator Cuff Dan
Otot-Ototnya Masing-Masing (Otot Supraspinatus , Infraspinatus , Teres
Minor , Dan Subscapularis) Menstabilkan Dan Memperbaiki Sambungan.
Otot-Otot Supraspinatus, Infraspinatus Dan Teres Minor Membantu
Abduksi Dan Rotasi Eksternal.

5
4. Ligamen
 Ligamen kapsul
 Ligamentum glenohumeral superior, tengah dan inferior
 Ligamentum coracohumeral
 Ligamentum humerus transversal
 Ligamentum coraco-akromial
5. Innervasi
Saraf Yang Mempersarafi Sendi Bahu Semuanya Muncul Di Pleksus
Brakialis . Mereka Adalah Saraf Suprascapular , Saraf Aksilaris Dan Saraf
Dada Lateral .
6. Suplai darah

Sendi Bahu Disuplai Dengan Darah Oleh Cabang-Cabang Arteria Humerus


Sirkumfleksa Anterior Dan Posterior , Arteri Supraskapularis Dan Arteri
Sirkumfleksa Skapula. The Rotator Cuff Otot-Otot Bahu Menghasilkan
Tinggi Tarik Kekuatan, Dan Bantuan Untuk Menarik Kepala Humerus Ke
Dalam Rongga Glenoid.

Rongga Glenoid Dangkal Dan Berisi Labrum Glenoid Yang


Memperdalamnya Dan Membantu Stabilitas. Dengan 120 Derajat Fleksi
Tanpa Bantuan, Sendi Bahu Adalah Sendi Yang Paling Bergerak Di Tubuh.

6
Pergerakan Skapula Melintasi Tulang Rusuk Dalam Kaitannya Dengan
Humerus Dikenal Sebagai Ritme Scapulohumeral , Dan Ini Membantu
Untuk Mencapai Rentang Gerakan Lebih Lanjut. Rentang Ini Dapat
Dikompromikan Oleh Apa Pun Yang Mengubah Posisi Skapula. Ini Bisa
Menjadi Ketidakseimbangan Di Bagian Otot Trapezius Besar Yang
Menahan Skapula Di Tempatnya. Ketidakseimbangan Seperti Itu Dapat
Menyebabkan Kereta Kepala Ke Depan Yang Pada Gilirannya Dapat
Mempengaruhi Jangkauan Gerakan Bahu.

7. Gerakan
 Fleksi dan ekstensi sendi bahu di ( bidang sagital ).
 Fleksi dilakukan oleh serat anterior deltoid, pectoralis mayor dan
coracobrachialis.
 Ekstensi dilakukan oleh latissimus dorsi dan serat posterior deltoid.
 Abduksi dan adduksi bahu ( bidang frontal ).
Penculikan Dilakukan Oleh Deltoid Dan Supraspinatus Pada 90 Derajat
Pertama. Dari 90-180 Derajat Itu Adalah Trapezius Dan Serratus Anterior .
 Adduksi dilakukan oleh pectoralis mayor, latissimus dorsi, teres mayor
dan subscapularis.
 Abduksi horizontal dan adduksi horizontal bahu (bidang transversal)
 Rotasi medial dan lateral bahu (juga dikenal sebagai rotasi internal dan
eksternal).

7
 Rotasi medial dilakukan oleh serat anterior deltoid, teres mayor,
subscapularis, pectoralis mayor dan latissimus dorsi.
 Rotasi lateral dilakukan oleh serat posterior deltoid, infraspinatus dan teres
minor.
 Sirkumduksi bahu (kombinasi fleksi/ekstensi dan abduksi/adduksi).

Kapsul Bisa Menjadi Meradang Dan Kaku, Dengan Jaringan


Abnormal ( Perlengketan ) Tumbuh Di Antara Permukaan Sendi,
Menyebabkan Rasa Sakit Dan Membatasi Pergerakan Bahu, Suatu Kondisi
Yang Dikenal Sebagai Bahu Beku Atau Capsulitis Perekat.
Sebuah Slap Air Mata (Labrum Superior Anterior Ke Posterior)
Pecah Di Labrum Glenoid. Robekan SLAP Ditandai Dengan Nyeri Bahu
Pada Posisi Tertentu, Nyeri Yang Terkait Dengan Aktivitas Di Atas Kepala
Seperti Tenis Atau Olahraga Lempar Tangan, Dan Kelemahan Bahu. Jenis
Cedera Ini Sering Membutuhkan Perbaikan Bedah.
Dislokasi Anterior Sendi Glenohumeral Terjadi Ketika Kaput
Humerus Bergeser Ke Arah Anterior. Dislokasi Bahu Anterior Sering
Terjadi Akibat Pukulan Pada Bahu Saat Lengan Dalam Posisi Abduksi.
Pada Orang Yang Lebih Muda, Kejadian Dislokasi Ini Paling Sering
Dikaitkan Dengan Fraktur Pada Humerus Dan/Atau Glenoid Dan Dapat
Menyebabkan Ketidakstabilan Berulang. Pada Orang Tua, Ketidakstabilan
Berulang Jarang Terjadi Tetapi Orang Sering Menderita Robekan Rotator
Cuff. Tidak Jarang Arteri Dan Saraf (Saraf Aksila ) Di Daerah Aksila Rusak
Akibat Dislokasi Bahu; Yang Jika Tidak Diobati Dapat Mengakibatkan
Kelemahan, Atrofi Otot, Atau Kelumpuhan.
Bursitis Subakromial Adalah Kondisi Nyeri Yang Disebabkan
Oleh Peradangan Yang Sering Menimbulkan Serangkaian Gejala Yang
Dikenal Sebagai Pelampiasan Subakromial .

8
GAMBAR-GAMBAR SENDI BAHU

9
10
1. SENDI GLENOHUMERAL
Osteokinematika & Arthrokinematika
 Ligamen Glenohumeral (sup, middle, inf), lig Coracohumeral, lig
Coracoacromial
 Tipe : sendi Sinovial
 Resting position : 55 abd, 30 horz add & sedikit lateral rotasi
 CPP : full elevation
 Capsuler pattern of restriction : Lat. rot > Abd > med. Rot

MANIPULASI
a. TRAKSI/ DISTRAKSI
 TUJUAN :
1) Utk pemeriksaan / memeriksa impairment sendi glenohumeral
2) Utk menambah gerak asesoris melalui traksi/ distraksi sendi
glenohumeral
3) Utk menambah LGS Glenohumeral
4) Utk mengurangi nyeri
 POSISI
1) Pasien tidur terlentang (supine)
2) Sendi Glenohumeral pd “resting position” jk indikasi teknik
konservatif dan mendekati keterbatasan jk indikasi utk
menambah LGS
3) Scapula di fiksasi oleh berat tubuh pasien. Atau fisioterapis dpt
menggunakan belt/ sabuk.
4) Posisi fisioterapis pd sisi bagian yg di terapi
5) Fisioterapis mensupport lengan bawah pasien pd upper arm dan
trunk
6) Kedua tangan memegang proksimal humerus sedekat mungkin
dg axilla dari sisi medial dan lateral
 PROSEDUR
1) Kedua tangan menarik humeral head ke arah lateral, anterior dan
inferior, tegak lurus dengan permukaan sendi glenoid (beberapa
literatur traksi ke arah lateral, anterior dan proksimal)
 CATATAN
Traksi dapat dilakukan pd humerus dengan beberapa posisi. Yang
perlu disadari fisioterapis arah traksi harus tetap tegak lurus dgn
bidang permukaan glenoid

11
Traksi Abduksi

Traksi Ext Rotasi

Traksi Horz Abduksi

12
Traksi Internal Rotasi

Traksi Horz Adduksi


b. INFERIOR GLIDE •
 POSISI
1) Pasien tidur terlentang/ tidur miring
2) Sendi Glenohumeral pd “resting position”
3) Posisi fisioterapis pd sisi bagian yg di terapi
4) Fisioterapis mensupport lengan bawah pasien pd upper arm dan
trunk
5) Tangan yg tdk sesisi utk mobilisasi/ manipulasi pd permukaan
superior proksimal humerus
6) Tangan yg lain mensupport upper limb dari sisi medial distal
humerus
 PROSEDUR
1) Fisioterapis mengaplikasikan traksi grade I
2) Satu tangan melakukan mobilisasi/ manipulasi glide humerus ke
arah inferior
3) Tangan yang lain mengontrol posisi humerus Spesial Teknik ini
lebih efektif utk menambah LGS Abd Glenohumeral

13
c. POSTERIOR GLIDE
 INDIKASI : utk menambah fleksi dan internal rotasi
 POSISI
1) Pasien terlentang dg humerus sedikit di luar bed exc, sendi
Glenohumeral “resting position”
2) Fisioterapis berdiri di sebelah medial dr lengan yg di terapi
3) Scapula terfiksasi oleh tepi tempat tidur
4) Tangan yg melakukan mobilisasi/ manipulasi diletakkan pd lengan
atas bagian ventral, sedekat mungkin dg sendi
5) Tangan yg lain mensupport upper limb dr sisi posterior distal
humerus
 PROSEDUR
1) Fisioterapis mengaplikasikan traksi grade I
2) Satu tangan melakukan mobilisasi/ manipulasi humerus ke arah
posterior agak lateral
3) Tangan yg lain mengontrol posisi humerus
4) Ketika keterbatasan gerak hors add, jika sendi shoulder dpt di
posisikan hors add 90⁰, glide ke posterior dapat langsung dilakukan
pada shaft humeri

14
d. POSTERIOR GLIDE PROGRESSION
 INDIKASI : utk menambah post glide pd posisi fleksi 90⁰, utk
menambah Horisontal add
 POSISI : Terlentang dg lengan fleksi 90, internal rot, dg elbow fleksi.
Lengan bs diposisikan horz add
 Mobilizing Force : Glide humerus ke posterior dg menekan elbow ke
bawah melalui axis panjang humerus

e. ANTERIOR GLIDE : First Technique


 POSISI
1) Pasien terlentang
2) Sendi Glenohumeral pd “resting position”
3) Scapula di fiksasi oleh berat tubuh pasien. Atau fisioterapis dpt
menggunakan belt/ sabuk.
4) Posisi Fis di sisi sendi Glenohumeral px

15
5) Fis mensupport lengan bwh pasien dan tangan, diletakkan di ant
lengan atas dan trunk fis
6) Tangan utk mobilisasi/ manipulasi di letakkan pd permukaan atas
post proks humerus
7) Tangan yg lain mensupport pd sisi ant dan post dist humerus
 PROSEDUR
1) Fis mengaplikasikan traksi grade I pd sendi
2) Lakukan mobilisasi/ manipulasi glide humerus ke arah anterior
sedikit medial
3) Tangan yg lain mengontrol posisi humerus
f. ANTERIOR GLIDE : Second Technique
 INDIKASI : utk menambah ekstensi dan eksternal rotasi
 POSISI PASIEN : Tengkurap, sendi Glenohumeral “resting position”
melewati sisi tempat tidur (bed exc), support dg paha. Stabilisasi
acromion dengan kantong pasir/ handuk
 POSISI FISIOTERAPIS DAN TANGAN : Fisioterapis berdiri di
samping bed agak atas dg pss kaki dekat dg sisi bed. Support tangan
pasien pd paha terapis. Lakukan gerakan gliding ke arah ventral sedikit
medial

2. ACROMIO CLAVICULAR JOINT


 Osteokinematika : elevasi-depresi protraksi-retraksi
 Tipe sendi synovial
 Ligamen Acromioclavicular Superior & Inferior, lig Coracoclavicular
(Conoid & trapezoid)
 Permukaan sendi konkaf : acromion
 MLPP : posisi rileks pd sisi tubuh
 CPP : abduksi shoulder 90⁰
 Capsular pattern of restriction : Nyeri pd akhir gerakan shoulder

a. TRAKSI

16
 POSISI PASIEN : Duduk, lengan bawah di atas meja/ tempat tidur
Sendi bahu sedikit abduksi
 POSISI FISIOTERAPIS & FIKSASI: Berdiri dibelakang pasien.
Tangan fis menfiksasi clavicula menggunakan jari telunjuk
(ditekuk)dan ibu jari
 PROSEDUR : Lakukan traksi ke arah lateral sedikit dorsal

b.TRAKSI
 POSISI : tidur terlentang
 PROSEDUR : Satu tangan menfiksasi scapula, tangan yang lain (pd
telapak tangan) mendorong acromion ke arah lateral sedikit posterior/
dorsal

c. CLAVICULA-VENTRAL
 POSISI PASIEN : Tengkurap/ duduk
 POSISI FISIO & FIKSASI : Berdiri di sisi yg sehat. Jari2 tangan
memegang acromion dr ventral dn menfiksasi ke arah tempat tidur (dg
diganjal kantong pasir) Px yg duduk, berdiri di belakang px dan

17
stabilisasi acromion dg jari. Ibu jari tangan yg lain diletakkan pd post
clavicula.
 PROSEDUR : Dorong clavicula dg ibu jari ke arah anterior sedikit lateral

d.CLAVICULA-DORSAL
 POSISI PASIEN : duduk/ tidur miring
 POSISI FIS : Berdiri di samping sisi yg sakit. Tangan yg tdk sesisi
menfiksasi scapula
 PROSEDUR : tangan yg lain diletakkan di ujung lat clavicula dr sebelah
ventral, kmd lakukan gliding ke arah dorsal sedikit medial

3. SENDI STERNOCLAVICULAR
 Osteokinematika : elevasi-depresi protraksi retraksi
 Ligamen Costoclavicular, lig Interclavicular, lig Sternoclavicular Post &
Ant
 Saddle joint
 Permukaan sendi konkaf : - Sternum konkaf superior ke inferior -
Clavicula konkaf anterior ke posterior

18
 CPP : full elevasi
 Capsular pattern of restriction :  Nyeri pd akhir gerak shoulder
a. TRAKSI
 POSISI PASIEN : duduk, lengan bawah disangga di tas meja / tempat
tidur
 POSISI FIS : Berdiri di belakang px
 FIKSASI : Tangan yg tdk sesisi menfiksasi dada pd sisi yg sama dg
ventral
 PROSEDUR : Tangan yg lain memegang ujung medial clavicula dg ibu
jari dan jari telunjuk yg ditekuk dan kmdn lakukan traksi ke arah lateral
sedikit cranial

b. CLAVICULA-CAUDAL
 POSISI : terlentang
 POSISI FIS : berdiri di sebelah cranial px
 FIKSASI : Dada terfiksasi oleh berat tubuh
 PROSEDUR : Kedua ibu jari diletakkan di ujung lat clavicula dr sebelah
cranial, kemudian lakukan gliding ke arah caudal sedikit lateral

19
c. CLAVICULA-DORSAL
 POSISI : Terlentang
 POSISI FIS : Berdiri di samping sisi yg sakit
 FIKSASI : Dada terfiksasi oleh berat tubuh
 PROSEDUR : Tangan yg tdk sesisi, menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk yg ditekuk diletakkan di ujung medial clavicula dan kmdn
lakukan gliding ke arah dorsal. Tangan yg lain membantu menstabilisasi
gerakan

20

Anda mungkin juga menyukai