Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PRAKTIKUM MODUL 6 & RESUME

MATA KULIAH BIOMEKANIK & KINESIOLOGI

DISUSUN OLEH :
Nama : Andri Maulana

NPM : 2206090596

Kelas : A

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA
HIP Anatomi Animated Tutorial – VIDEO 1

HIP ANATOMY
Hip merupakan ball and socket joint sehingga memiliki gerakan sehingga menjadi banyak untuk
menjalankan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, jongkok, dan menaiki tangga.

Struktur penting pinggul dapat dibagi menjadi beberapa kategori :


1. Tulang
2. Sendi
3. Ligamen
4. Otot
5. Saraf
6. Pembuluh darah
7. Bursae

1. Tulang
Tulang pembentuk pinggul terdiri dari :
 Os. Femur
 Os. Pelvis

 Femoral head : ujung atas pada femur yang berbentuk seperti bola.
 Socket yang berada di sisi panggul disebut acetabulum tempat dimana head of femoralis melekat.

 Femoral neck : bagian tulang femur yang pendek berada di bawah femoral head
 Bagian yang menonjol keluar dari bagian atas tulang femur yang terletak di samping femoral neck
disebut greater trochanter yang dapat dirasakan pada bagian sisi dari hip

Articular cartilage memiliki ketebalan sekitar ¼ inci, berwarna putih dan berkilau serta memiliki konsistensi
seperti karet licin yang memungkinkan hip dapat bergeser satu sama lain saat bergerak.
Fungsi dari articular cartilage adalah memberikan permukaan yang sangat halus sehingga mempermudah
pergerakan
2. Sendi
Joint capsule merupakan kantung yang kedap air yang mengelilingi ligament. Joint capsule ini dibentuk oleh
sekelompok ligament kuat yang menghubungkan bagian atas femur ke acetabulum dan merupakan sumber
utama dari stabilitas untuk hip. Joint capsule juga membantu menahan femoralis head pada tempatnya yakni
di acetabulum.

3. Ligamen
Ligament merupakan struktur jaringan lunak yang menghubungkan tulang dengan tulang

 Ligamentum teres : ligament kecil menghubungkan ujung dari head of femoralis ke acetabulum yang
memiliki arteri kecil didalamnya untuk membawa suplai darah.

 Ligament yang memiliki struktur unik disebut labrum. Labrum menempel seluruhnya pada acetabulum.

4. Tendon
Tendon merupakan jaringan lunak yang menghubungkan otot ke tulang. Tendon yang panjang yang berjalan
di sepanjang tulang paha dari hip ke knee disebut iliotibial band. Iliotibial band menyediakan titik koneksi
untuk beberapa otot hip yang besar. Itiobal band yang kencang dapat menyebabkan gangguan pada pinggul
dan lutut

5. Otot

Tiga otot gluteal pada hip, yakni m. gluteus minimus, m. gluteus medius, dan m. gluteus maximus
membentuk otot pada hip bagian belakang. Otot ini melakukan ekstensi-fleksi dan abduksi-adduksi pada hip.
Otot ini juga berperan dalam menggeser beban dari satu kaki ke kaki lainnya saat kita berjalan.

 Paha bagian dalam dibentuk oleh adductor muscles yang merupakan otot utama dalam pergerakan
adduksi hip
 Otot yang melenturkan atau menarik paha ke depan yang terletak di depan hip joint ini terdiri dari
iliopsoas dan rectus femoris
 Terdapat band tipis seperti otot yang disebut otot sartorius yang berjalan dari panggul melintasi lutut dan
terhubung ke tibia atas tepat di bawah knee joint
 Terdapat beberapa otot kecil yang berada di hip yang membantu menstabilkan sendi dan memutar kaki
bersama-sama. Otot-otot inilah yang disebut sebagai external rotators
 Terdapat otot hamstrings yang berada di bagian belakang femur, otot ini membantu untuk hip
melakukan fleksi-ekstensi

6. Saraf

Saraf utama pada hip adalah nervus femoralis. Saraf yang lebih kecil di depan dam samping belakang hip
disebut scitaic nerve. Lalu ada obturator nerve. Saraf ini membawa sinyal dari otak ke otot untuk
menggerakan hip juga membawa sinyal kembali ke otak mengenai sensasi, seperti nyeri, sentuhan, dan suhu.

7. Pembuluh darah
Bersama dengan saraf terdapat pembuluh darah yang memasok darah ke tungkai bawah yang disebut arteri
femoral. Arteri femoral berasal jauh di dalam hip yang melewati area depan hip dan turun menuju tepi bagian
dalam knee. Ketika meletakkan tangan di bagian depan atas paha maka dapat merasakan denyut dari arteri.
Memiliki cabang yang disebut profunda femoris.

8. Bursae
Lalu ada bursa yang terdapat di antara muscle, tendon dan tulang yang merupakan kantung jaringan yang
tipis yang mengandung fluida untuk melumasi area tersebut dan mengurangi gesekan yang dapat timbul.
Bursa merupakan bagian tubuh yang normal yang diproduksi oleh tubuh sebagai respon terhadap gesekan
antara tendon dan tulang. Bursa terkadang menjadi penyebab dari munculnya permasalahan pada pinggul
 Greter trochanteric bursa : tendon yang melintasi benjolan bursa
 Iliopsa bursa : tendon tempat iliopsa yang berada diantara otot iliopsa dan hip joint
 Tuberositas ischial : tonjolan pada bagian buttokcs ketika duduk

Anatomy of Movement of The Hip – VIDEO 2

 Pergerakan dalam pinggul :


1. Bidang Sagital : Fleksi - ekstensi
2. Bidang Frontal : Abduksi – adduksi
3. Bidang Transversal : Rotasi Eksternal - rotasi internal (endorotasi-eksorotasi)
 Normal ROM Pinggul :
⁃ Fleksi : 125°
⁃ Ekstensi : 10° - 15°
⁃ Abduksi : 45°
⁃ Adduksi : 30°
⁃ Rotasi eksternal : 45°
⁃ Rotasi internal : 40°

 Otot dan saraf yang berperan :


1. Fleksi : m. iliopsoas, m. rectus femoris, m. sartorius. Ketiga otot ini dipersarafi oleh nervus femoral
2. Ekstensi : m. gluteus maximus (dipersarafi oleh nervus inferior gluteal), otot hamstrings (dipersarafi
oleh nervus sciatic)
3. Abduksi : m. gluteus minimus dan m. gluteus medium (dipersarafi oleh nervus superior gluteal)
4. Adduksi : m. adductor brevis (nervus anterior atau posterior branch obturator), m. adductor longus
(nervus anterior branch obturator), m. adductor magnus (nervus posterior branch obturator dan nervus
sciatic), dan m. gracilis (nervus anterior branch obturator). Dipersarafi oleh nervus obturator
5. Rotasi eksternal : m. piriformis, m. superior gemellus, m. obturator internus, m. inferior gemellus, m.
obturator externus, dan m. quadratus femoris.
6. Rotasi internal : m. gluteus medius. Dipersarafi oleh nervus superior gluteal

Biomechanics of The Hip Joint – VIDEO 3

MEKANIKA HIP
- Bagian paling proksimal -> mensupport berat tubuh dan daya penggerak
- Merupakan ball and socket
- Memiliki stabilitas yang lebih besar tetapi derajat yang lebih kecil -> bebas dalam bergerak

Mekanika hip terdiri dari :


1. Fulkrum/titik tumpu
2. Soket
3. Otot

 ROM Maksimal 140○ fleksi/ekstensi dan 75○ adduksi/abduksi


 ROM Fungsional 50○ - 60○ fleksi/ekstensi

Sumbu Ekstremitas Bawah


- Sumbu Mekanis : sumbu mekanis melewati dari pusat pinggul menuju ke tengah dari ankle joint
- Sumbu Anatomi Femur : dari bagian tengah knee menuju ke ujung trochanter dan ini membentuk
sudut 7○
BIOMEDIK HIP
Biomedik pada hip salah satunya terdiri atas otot. Biomedik pada hip memiliki analisis dinamik yang lebih
kompleks. Kekuatan pada sendi hip merupakan kombinasi dari beberapa hal, yaitu:
1. Berat Badan
2. Kekuatan reaksi dasar
3. Kekuatan otot abduktor

KELAINAN PADA HIP


1. Coxa valga
yaitu kelainan bentuk pinggul di mana ada peningkatan sudut antara leher femoralis dan batang femoralis.

2. Coxa Vara
yaitu kondisi langka yang menyebabkan penurunan sudut leher-poros yang berhubungan dengan defek
osifikasi pada leher femoralis inferior.

Sacroiliac Joint – VIDEO 4

Sacroiliac joint : merupakan sendi yang menghubungkan tulang sacral


dengan dua tulang pelvic sehingga memungkinkan adanya stabilitas dan
membanru dalam mentransfer kekuatan melalui panggul ke vertebral
column.

Main movement daru sacrum :


1. Counternutation : backward sliding movement. Saat fleksi pada vertebral column, sacrum bergerak ke
belakang
2. Nutation : forward sliding movement. Saat ekstensi pada vertebral column, sacrum bergerak ke
depan. Saat nutation, sendi dalam keadaan mengompresi. Saat nutation joint yang berada dalam
keadaan stabil disebut sebagai Closed Packed Position.

 Saat dalam keadaan posisi netral pada pelvic dan vertebral column sacrum mengalami nutation. Pada
posisi ini sendi dalam posisi stabil untuk menahan beban. Posisi ini juga memungkinkan aktivitas yang
optimal pada otot.
 Saat dalam posisi tersebut sacrum mengalami counternutation. Pada posisi ini joint berada dalam posisi
yang rawan sehingga kemampuan tulang sacrum sebagai penopang vertebral column yang lemah

 Pada saat berdiri tulang sacrum berada dalam posisi nutation. Keadaan tulang sacrum yakni stabil dan
memiliki base yang strong
 Keika ingin mencapai stabilitas yang normal pada posisi pelvic yang netral, saat berada di bawah kondisi
natural lordosis dari vertebral column harus diperhatikan dengan cara sedikit anterior pelvic tilt

 Saat posterior pelvic tilt dan fleksi pada tulang belakang dapat menyebabkan tulang sacrum berada dalam
kondisi yang rawan. Untuk itu diperlukan untuk mengontrol pergerakan anterior dan posterior pelvic tilt
dan mencari posisi netral
 Pada posisi yang menimbulkan beban bagi vertebral column, posisi yang tepat dari pelvic dan vertebral
lumbal dapat mencegah munculnya permasalahan pada tulang belakang

6.1 Latihan

1. Buatlah sebuah presentasi secara berkelompok tentang materi kinesiology dan


biomekanik sendi panggul
Hip Complex Tugas Keterangan Foto Ceklis
Praktik Praktik
Pelvic Peragakan gerak anggota Karena pada ☑
bawah selalu terjadi fleksi-ekstensi
secara bersama. Pada lumbale posisi
gerak fleksi lumbale berdiri selalu
posisi berdiri selalu diikuti gerak
diikuti gerak sacroiliaca sacroiliaca dan hip
dan hip secara secara proposional
proporsional. Demikian sb lumbopelvic
pula gerak fleksi rhythm
panggul ataupun
berjalan, gerak
panggul diikuti gerak
sacro iliac dan lumbal

Sacroilliac Peragakan gerak rotasi Terjadi karena ☑


kecil (fleksi- ekstensi) permukaan sacrum
dalam bentuk nutasi– konkaf, pada
kontra ilium:
nutasi fibrocartilage,
sacrum hyaline
cartilage dengan
tebal 3 kali,
semakin tua ->
tidak rata
Sacrococcygeal Tak ada Terjadi karena TIdak ada gerak ☑
gerak menyatu oleh discus
fibro-cartilage. Sering
fraktur -> posisi miring
Symphysis Peragakan gerak geser Terjadi karena ☑
Pubis mengikuti gerak nutasi- jenis sendinya
kontra nutasi sendi
cartillagenius,
terdapat discus
interpubica.
Bentuk sendinya
yaitu
Amphiarthrodial
Non-Synovial
Hip Peragakan gerak hip Terjadi karena ☑
joint selalu bersama adanya satuan
gerak sacroiliac dan fungsi kompleks;
lumbal dimana gerak
tubuh, ambulasi
dan gerak anggota
bawah selalu
terjadi simultan.
Pada fleksi-
ekstensi lumbale
posisi berdiri
selalu diikuti gerak
sacroiliaca dan hip
secara proposional
sb lumbopelvic
rhythm
Terjadi ketika
FLEKSI PASIF posisi terlentang ☑
• Peragakan gerak dengan lutut
fleksi dengan lutut ekstensi.
fleksi, ROM: 1600 soft Pembatasan oleh
ef. ketegangan otot
• Peragakan gerak hamstrings.
fleksi dengan lutut
ekstensi, ROM: 900
springy end feel.


EKSTENSI PASIF Terjadi ketika
• Peragakan gerak posisi terlungkup.
ekstensi ROM: 300 Pembatasan oleh
springy end feel. Dan ketegangan m. Ilio
gila lutut psoas
Fleksi penuh ROM: 100
springy end feel.

ABDUKSI PASIF Terjadi karena ☑


• Peragakan terdapat sedikit
gerak ketegangan pada
abduksi pasif ROM: ligamen dan
300 dg springy end jaringan lain di
feel. sekitar sendi
pinggul
ADDUKSI PASIF Terjadi dalam ☑
• Peragakan posisi terlentang
gerak dengan tungkai
adduksi pasif ROM: contra lateral
150 dg springy end fleksi dan tungkai
feel. yang diukur lurus
dibawahnya, gerak
tungkai kedalam.
Pembatasan oleh
ketegangan mm.
abductors.

ROTASI INTERNAL Terjadi dengan ☑


PASIF posisi telungkup
• Peragakan gerak dg lutut fleksi 90°
rotasi internal pasif dan pembatasan
dg lutut fleksi oleh kapsulo
900, ROM 900 elastic ligamenter
end feel.
ROTASI EKSTERNAL Terjadi dengan ☑
PASIF posisi telungkup
• Peragakan gerak dengan lutut fleksi
abduksi pasif dengan 90° dan
lutut fleksi pembatasan oleh
900, kapsulo ligamenter
ROM 900 elastic end
feel

FLEKSI ISOMETRIK Terjadi ketika ☑


• Peragakan gerak posisi terlentang
isometrik fleksi dengan lutut
dengan lutut fleksi 900 fleksi. Gerakan
oleh m. ilio psoas. oleh m. ilio psoas,
rectus femoris,
Sartorius,
Pectenius, (dan hip
adductor).
EKSTENSI ISOMETRIK Terjadi ketika ☑
• Peragakan gerak posisi telungkup
isometrik ekstensi dengan lutut lurus.
dengan lutut lurus Gerakan oleh m.
oleh m. gluteus gluteus maksimus,
maksimus biceps femoris,
Semimembranosus
, Semitendinosus.
Meningkatkan
strength dan daya
tahan otot
Iliopsoas dan
recnic femoris.

ABDUKSI ISOMETRIK Terjadi oleh m. ☑


• Peragakan gerak gluteus medius-
isometrik abduksi minimus-ma
dengan lutut lurus ximus, dan tensor
oleh m. gluteus fascialatae (&
medius dan iliotibialis sartorius).
ADDUKSI ISOMETRIK Terjadi saat kaki ☑
• Peragakan gerak direnggangkan
isometrik adduksi dengan lutut lurus
dengan lutut lurus dan menyatu, atau
oleh m. adductors dengan lutut
ditekuk pada sudut
90 derajat. Setelah
itu, kontraksi
isometrik otot-otot
adductor dapat
dilakukan dengan
menekan kedua
kaki secara
bersamaan.

ROTASI INTERNAL Dalam posisi ☑


ISOMETRIK terlentang dengan
• Peragakan gerak lutut fleksi 90
isometrik rotasi derajat
internal dengan lutut
fleksi 900 oleh m
ROTASI EKSTERNAL Dalam posisi ☑
ISOMETRIK terlentang
• Peragakan gerak
dengan lutut
isometrik rotasi
eksternal dengan lutut fleksi 90 derajat
fleksi 900 oleh m oleh m gluteus
gluteus maximus, maximus,
piriformis. piriformis, otot
superior-inferior,
sartorius,
posterior gluteus
medius

LUMBOPELVIC Irama lumbopelvic ☑


RHTHM atau koordinasi
• Peragakan gerak pinggul-tulang
gerak bertahap dan belakang
ritmik antara lumbale, mengacu pada cara
sacroiliac and hip tulang belakang
joint pada gerak lumbar, bergerak
fleksi- ekstensi posisi dalam kombinasi
berdiri, lateral fleksi dengan panggul.
posisi berdiri dan Ini adalah
fleksi gip posisi hubungan
berdiri. kinematik antara
tulang belakang
lumbar dan sendi
pinggul selama
gerakan bidang
sagital.
Praktikkan gerakan
MLPP dan CPP hip joint
Praktikkan arah traksi
dan translasi sendi
glenohumeral pada gerak
abduksi, rotasi internal
dan rotasi eksternal hip
joint

Praktikkan gerak nutasi


dan kontra nutasi serta
arthrokinematik posterior
dan anterior gapping

Anda mungkin juga menyukai