Anda di halaman 1dari 27

ROM EXERCISE

EXTREMITAS INFERIOR

NAHDIAH PURNAMASARI
Hip dan Knee : Fleksi & Ekstensi
Kombinasi Hip dan Lutut:
FLEK
Angkat kaki pasien dengan telapak tangan.
Tangan kanan dibawah lutut dan tangan
kiri di bawah tumit. Saat knee full,
ayunkan kaki ke sisi paha.
CATATAN: Untuk mencapai full Fleksi hip,
lutut juga harus difleksikan agar
kelompok otot hamstring tidak tegang.
Untuk mencapai fleksi knee full, hip
harus difleksikan untuk melepaskan
ketegangan pada m. rektus femoris
Hip: Extension (Hiperekstensi)
Posisi :
Posisi Prone atau side-Lying bagi pasien yang
dapat bergerak nomal atau menghampiri
normal.
Prosedur:
Jika pasien tengkurap, angkat paha dengan
tangan kiri di bawah lutut pasien,
stabilkan panggul dengan tangan kanan.
Jika pasien side-lying,tangan kiri di bawah
paha pada permukaan anterior; fiksasi
panggul dengan tangan kanan.
PERPANJANGAN ANTARA 2 SENDI
PERPANJANGAN ANTARA 2 SENDI
(GRUP OTOT HAMSTRING)
(M.RECTUS FEMORIS)
Tempatkan tangan kiri di bawah
tumit pasien dan tangan kanan di Pasien terlentang, dengan lutut difleksikan
bagian anterior lutut pasien. Jaga di pinggir bed, atau bisa juga tengkurap
agar lutut tetap ekstensi (prone lying).
sementara hip difleksikan.
Note : Jika hip bagian posterior tegang Posisi Prone, fiksasi panggul dengan tangan
sehingga ekstensi lutut terbatas, kanan kemudian fleksikan lutut pasien
cukup dengan memperluas hingga terasa endfeelnya.
ekstensi sejauh yang bisa
dilakukan dan tidak membuat hip
bergerak.
Hip: Abduksi dan Adduksi Hip: Internal dan Eksternal Rotasi

Tahan kaki pasien dengan tangan


kanan di bawah lutut dan tangan Hip dan lutut fleksi 90°. Pegang
kiri di bawah pergelangan kaki. lutut pasien dengan tangan
kanan dan bagian proksimal
Untuk abduksi full, kaki yang lain
ankle dengan tangan kiri.
harus dalam posisi sedikit
abduksi. Rotasikan femur dengan
Jaga hip dan lutut pasien tetap menggerakkan kaki seperti
dalam posisi ekstensi, kemudian pendulum.
lakukan abduksi dan adduksi hip
ANKLE: DORSOFLEKSI ANKLE: PLANTARFLEXION
Stabilkan sekitar malleoli dengan tangan
kanan. Pegang tumit dengan tangan kiri dan
tangan atas diletakkan pada dorsum
Likukkan tumit pasien dengan tangan kiri kaki kemudian dorong ke arah plantar
yang ditempatkan sepanjang bagian fleksi.
bawah kaki.
CATATAN: Pada pasien bed-bound,
Tarik distal calcaneus sambil dorong ke atas pergelangan kaki cenderung dalam
dengan lengan kiri. posisi plantar flexi dari tarikan
gravitasi, sehingga gerak ini tidak
CATATAN: Jika lutut difleksikan, dorso fleksi
perlu dilakukan
full tidak dapat diperoleh. Jika lutut
diekstensikan jangkauan gastrocnemius
otot dua sendi dapat diperoleh, tetapi
gastrocnemius membatasi full
dorsofleksi.
- TRANVERSAL TARSAL JOINT
- INVERSI DAN EVERSI
Supinasi dan pronasi. Stabilisasi talus dan
calcaneus penderita dengan menggunakan
Tangan kiri di tumi pasien
satu tangan. Kemudian dengan menggunakan
(thumb diposisi medial dan
tangan yang lain, genggam sekitar tulang
finger diposisi lateral.
navicular dan cuboid. Lakukan gerakan rotasi
Putar tumit ke dalam dan secara perlahan dengan mengangakat dan
luar. menurunkan arkus kaki.
- JOINTS OF THE TOES: FLEXION AND EXTENSION,
ABDUCTION AND ADDUCTION (METATARSOPHALANGEAL
AND INTERPHALANGEAL JOINTS)
Fiksasi tulang proksimal
dengan satu tangan dan
tangan yang lainnya di
daerah tulang distal yang
akan digerakkan.
.
CERVICAL SPINE
FLEKSI
Angkat kepala pasien hingga ke dada
untuk melakukan gerak fleksi.
EKSTENSI
Pada posisi supine, kepala pasien
harus bebas dari bed. Turunkan
kepala pasien ke arah bawah bed

LATERAL FLEKSI DAN ROTASI


Bawa kepala pasien ke arah kanan dan
ke kiri mendekati bahu. Untuk
gerak rotasi, putar kepala pasien
dari satu sisi ke sisi lain
LUMBAL SPINE

ROTASI
FLEKSI
Tekan kedua knee pasien ke
Hip dan knee difleksikan
arah lateral dengan sisi yang
kemudian angkat kaki
sama hingga bagian pelvix
hingga pelvix terputar ke
terangkat. Tahan bagian
atas dan lumbal ekstensi.
thorax. Ulangi langkah
Tahan di bawah paha
tersebut di sisi yang lain.
Teknik Latihan ROM Secara Mandiri Dan Dengan
Bantuan Alat

Self Assisted ROM Wall Climbing

Wand (T-Bar) Excercise Overhead Pulley

CPM (Continues Passive


Finger Ladder
Motion)
1. SELF ASSISTED ROM
Keterlibatan pasien dalam perawatannya harus disertakan dengan
kemampuan memahami dan belajar apa yang harus dilakukannya.
Dalam kondisi lemah dan lumpuh, pasien dapat belajar cara
memindahkan bagian yang tidak normal dan dapat mengetahui
pentingnya gerakan yang aman baginya.
Setelah pembedahan atau trauma cedera, ROM-Self Assisted (S-
AROM) digunakan untuk melindungi jaringan yang dalam masa
penyembuhan untuk tidak banyak berkontraksi karena merupakan
kontraindikasi.
S-AROM kemudian dapat menjadi bagian dari program latihan di rumah
Petunjuk Bagaimana Mengajarkan Self-
Assisted ROM
Mengajarkan pasien tentang nilai gerak.
Mengajarkan posisi dan stabilisasi yang benar bagi pasien
Amati kinerja pasien dan perbaiki gerakan yang tidak aman.
Jika ada peralatan yang digunakan, pastikan semua aman untuk digunakan.
Memberikan gambaran dan pedoman yang jelas untuk jumlah pengulangan dan
frekuensi.
Tinjau ulang latihan di sesi follow-up. Modifikasi atau tingkatkan program latihan
berdasarkan respon pasien dan rencana pengobatan untuk memenuhi tujuan yang
diinginkan.
SELF-ASSISTED ROM

Latihan-latihan ini dapat dilakukan terlentang,


duduk, atau berdiri. Tergantung efek gaya
gravitasi dengan posisi pasien, sehingga
ketika mengangkat bagian yang melawan
gravitasi, gravitasi memberikan kekuatan
resistif terhadap gerakan dan karenanya
penggerak utama membutuhkan bantuan.
Arm dan Forearm
Perintahkan pasien untuk menggapai

dengan extremitas yang normal dan

memegang extremitas yang terlibat di

sekitar wrist, untuk menopang wrist and

hand
 Shoulder flexion and extension
 Shoulder horizontal abd and add
 Shoulder rotation
 Elbow flexion and extension
 Pronation and supination
Wrist dan Hand
Ibu jari pasien yang normal digerakkan
terhadap tangan yang terlibat dengan jari-
jari yang normal sepanjang dorsum tangan.
 Wrist flexion and extension and radial
and ulnar deviation
 Finger flexion and extension
 Thumb flexion with opposition and
extension with reposition
Hip Dan Knee
FLEKSI HIP DAN KNEE

Pasien terlentang, instruksikan


pasien untuk memulai gerakan
dengan mengangkat ke atas
lututnya dengan sabuk. kemudian
instruksikan pasien untuk
membawa lutut ke arah
dada untuk ROM full. Dengan
duduk pasien, ia
atau dia dapat mengangkat paha
dengan tangan dan fleksi lutut
sampai akhir ROM yang tersedia.
HIP ABDUCTION AND ADDUCTION

S-AROM
dapat dilakukan duduk dengan
menggunakan tangan untuk
membantu
bergerak ke dalam dan ke luar

Kombinasi abduksi Hip dengan eksternal


rotasi hip.
pasien duduk di lantai atau di tempat tidur
dengan bagian belakang
ditahan . Hip (pinggul) dan lutut difleksikan
dan kaki di permukaan bed. Lutut didorong
ke luar
(menuju meja / tempat tidur) dan kembali
ke dalam, dengan bantuan
dari ekstremitas atas (tangan).
Ankle dan Toes

Pasien duduk dengan kaki


distal bertumpu pada lutut
normal. Tangan menggerakkan
kaki dengan arah
ke dorsofleksi, plantarflexion,
inversi, dan eversi,
dan toe fleksi dan ekstensi
2. WAND (T-BAR) EXERCISE
 Merupakan pilihan bagi penderita yang memliki
kekuatan otot tapi memerlukan panduan dan motivasi
lebih untuk melakukan latihan ROM normal pada bahu
atau siku menggunakan sebuah alat seperti tongkat
atau sejenisnya.

 Bimbing pasien dalam setiap latihan agar tidak


melakukan gerakan tambahan. Pasien menggenggam
tongkat dengan kedua tangan,dan panduan ekstremitas
yang normal serta fisioterapis mengontrol gerakan yang
dilakukannya.
SHOULDER FLEXION AND RETURN
Genggam tongkat dengan tangan selebar bahu. Tongkat
diangkat ke depan dan ke atas sepanjnag ROM yang bisa
dilakukan, elbow dalam posisi ekstensi jika memungkinkan.
Gerak scapulohumeral harus pelan, hindari elevasi scapular
atau gerakan tubuh.

SHOULDER HORIZONTAL ABDUCTION AND ADDUCTION


Tongkat diangkat fleksi 90. Jaga agar siku Tetap tertahan,
pasien mendorong dan menarik tongkat bolak-balik di dada
melalui ROM yang dapat dijangkau. Jangan biarkan rotasi
trunk.

SHOULDER INTERNAL AND EXTERNAL ROTATION


Lengan pasien berada di bed, dan siku tertekuk 90. Rotasi
lengan dicapai dengan memindahkan tongkat dari sisi ke sisi.
Rotasi terjadi pada humerus, jangan biarkan siku fleksi dan
ekstensi.
Elbow flexion and extension
Lengan bawah pasien bisa supinasi dan pronasi. Tangan menggenggam
tongkat. Instruksikan pasient untuk fleksi dan ekstensi elbow.

Shoulder hyperextension
Pasien boleh berdiri atau tengkurap. Pasien menyimpan tongkat di
daerah buttocks (bokong), dan genggam tongkat kemudian angkat
tongkat menjauhi tubuh.Pasien harus menghindari bergeraknya
trunk.

Variations and combinations of movements.


contoh :
Pasien memulai dengan tongkat disamping buttocks (bokong)
kemudian menggerakkan tongkat ke atas untuk shoulder internal
rotation, and elbow flexion.
FINGER LADDER
 Finger ladder atau tangga jari tangan adalah suatu alat yang dapat
menguatkan kemampuan objektif pasien, oleh karena itu alat ini
merupakan motivasi bagi pasien untuk menunjukan ROM dari bahu.
 Pencegahan : pasien harus diajarkan gerakan yang sesuai dan tidak
diperbolehkan untuk menggantikan dengan sisi badan melengkung,
menaikkan jari kaki, atau mengangkat bahu.
 Fleksi bahu. Pasien berdiri, berhadapan dengan finger ladder dengan
panjang lengan menjauh, dan menempatkan jari telunjuk atau jari
tengah pada sebuah anak tangga.lengan dipindahkan ke gerakan flexi
dengan memindahkan jari tangan. Langkah-langkah pasien semakin
dekat kepada finger ladder dan lengan tangan diangkat.
 Abduksi bahu. Pasien berdiri menyamping, bahu yang terpengaruh
kearah tangga, panjang lengan menjauh.
3. WALL CLIMBING
Wall Climbing (perangkat seperti tangga jari)
memiliki manfaat sama seperti Fingger
Ladder. Tanda didinding juga dapat
digunakan untuk memberikan umpan balik
untuk mencapai ketinggian dinding (ROM
full). Lengan dapat dipindahkan ke fleksi
atau abduksi. Langkah pasien lebih dekat
ke dinding saat lengan terangkat.
PENCEGAHAN: Pasien harus diajarkan gerakan
yang tepat dan tidak diperbolehkan
membungkuk, atau mengangkat bahu.
4. OVERHEAD PULLEY
Sistem katrol dapat secara efektif digunakan
untuk membantu ekstrimitas dalam melakukan
ROM. Dua katrol dilekatkan di atas kepala atau
di langit-langit yang panjangnya kira-kira
selebar bahu. Ujung Tali kedua dilewati oleh
katrol, dan pegangan masing-masing terikat
dengan tali. Pasien boleh duduk, berdiri,
terlentang, dengan bahu sejajar dengan katrol.
Pencegahan : pemilihan pasien yang sesuai dan
instruksi yang sesuai dapat menghindari
masalah ini. Jika suatu pasien tidak bisa
belajar untuk menggunakan katrol dengan
mekanika bahu yang sesuai, latihan ini tidak
seharusnya dipertunjukan. Dengan
meningkatnya rasa sakit atau berkurangnya
mobilitas, hentikan aktivitas ini.
Flexi Bahu dan abduksi
Instruksikan pasien untuk memegang satu pegangan pada setiap tangan, tarik
tali dan angkat ekstrimitas yang dilibatkan ke bagian mana saja (flexi) atau
abduksi). siku harus bertahan dalam gerakan extensi jika memungkinkan.
Pasien tidak boleh mengangkat bahu atau menyandarkan badan. Pandu dan
instruksikan pasien untuk melakukan gerakan dengan pelan.
Rotasi external dan internal pada bahu
Posisi pasien dengan bahu diabduksikan 90 dan siku diflexikan 90 derajat.
Lengan tangan disandarkan pada kursi jika pasien duduk atau pada atas
bed jika pasien dalam posisi terlentang. Pasien kemudian mengangkat
lengan bawah dengan katrol, sehingga terjadi rotasi pada bahu.
Flexi siku
Pasien mengangkat lengan bawah dan memfleksikan siku.
Continous Passive Motion (CPM)
 CPM adalah gerakan yang tidak
terganggu dalam jangka waktu yang
lama. Biasanya digunakan sebuah alat
mekanik yang bergerak bersama serta
dapat dikontrol secara terus-menerus
melalui berbagai gerakan tanpa
menggunakan usaha pasien selama 24
jam sehari dalam seminggu atau lebih
berturut-turut. Karena gerakannya
pasif sehingga otot yang fatigue tidak
terganggu dengan gerakan tersebut.
Teknik pengobatan ini didasarkan pada
penelitian dan protokol yang
dikembangkan oleh Robert Salter.

Anda mungkin juga menyukai