Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI ALAT GERAK & ILMU GERAK

BATANG BADAN (TRUNCUS)


DR. AMIEN SUHARTI, SPKFR
TULANG BELAKANG

- 7 ruas tulang leher (vertebrae cervicales)

- 12 ruas tulang punggung (vertebrae thoracales)

- 5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbales)

- 5 ruas tulang kelangkang (vertebrae sacrales)

- 3-4 ruas tulang tungging (vertebrae coccygeales)

- Thoracal itu lurus aslinya, makanya ada scoliosis

(ini yang ga normal)

- Lumbar ada yang tak normal, hiperlodorsis


BENTUK UMUM VERTEBRAE

- Vertebrae umumnya terdiri dari badan (corpus) dan lengkung (arcus).


- Arcus terdiri dari akar (radices) dan lembar (lamina)
- Umumnya terdapat 7 buah processus:
1 processus spinosus
2 processus transversi
4 processus articulares  2 proc. Articulares supeiores & 2
proc.
Articulares inferiors
LENGKUNG TULANG BELAKANG
 Pada bayi yang baru lahir, lengkung-lengkung seperti lordosis cervicalis, kifosis thoracalis, lordosis lumbalis, kifosis
sacralis itu belum ada.
 Yang ada hanyalah satu lengkung yang cembung ke belakang didaerah thoracal dan sacral.
 Lordosis sevikal: muncul saat bayi mulai mengangkat kepala dan melihat ke depan (sekitar umur 3 bulan).
 Lordosis lumbal: muncul saat bayi mulai duduk dan berdiri (sekitar umur 10-18 bulan).
 Membantu kestabilan badan kita (menopang) -> karna Menyusun beberapa tulang” yang terikat yang menyanggah
seluruh badan kita ( kuat dan lentur) maka terbentuklah lengkungan”
APAKAH ARTI LENGKUNG ITU BAGI STATIC BADAN KITA?
 Titik t pada gambar  vertebra thoracalis ke-9  pada sikap
istirahat, titik berat seluruh batang badan diatasnya dan anggota
badan atas terdapat di tempat ini.
 Lordosis servikal: menerima kepala secara memegas
 Kifosis torakal: memikul beban anggota badan atas secara
memegas dengan perantaraan sternum dan iga pertama.
 Baik kifosis torakal maupun kifosis sacral  untuk menampung
isi/organ dada dan panggul.
 Lengkung kesamping disebut scoliosis, dan merupakan lengkung
yang rata.
 Skoliosis di daerah torakal cembung ke kanan  memberi tempat
lebih luas bagi jantung & mungkin pula akibat tarikan otot-otot
badan bagian kanan yang umumnya lebih kuat.
 Di bagian lumbal juga terbentuk scoliosis ringan, tetapi yang
cembung ke kiri.
SENDI TULANG BELAKANG

Persendian diantara vertebra veare ialah dengan 2 cara:


 Synarthrosis
o Lengkung tulang belakang dicapai oleh karena gaya-gaya yang hendak
merenggangkannya seimbang dengan gaya- gaya yang hendak memendekannya.
o Gaya yang hendak merenggangkan  datang dari disci intervertebrales
o Gaya yang hendak memendekan  dating dari ligament sepanjang tulang
belakang

 Diarthrosis
 Ada bantalan sendi ada nucleus pulposus,
 Saat ada beban missal bawa tas, bawa belanjaan, maka sendi tulang belakang
kita akan bekerja dan ini nanti akan menekan nucleus pulposus. Biasanya ini
terjadi pada usia yang poduktif
 Jika usia yang sudah menua nanti ada peradangan, pengapuran pada sendinya
LIGAMEN TULANG BELAKANG

 Lig. Longitudinale anterius  permukaan depan columna verterbralis


 Lig. Longitudinale posterius  berjalan di dalam columna vertebralis pada
permukaan belakang
 Ligg. Flava  menghubungkan tiap 2 arcus vertebrae yang berturutan.
 Ligg. Interspinalia  diantara processus spinosi
 Ligg. Supraspinalia  menghubungkan puncak-puncak processus spinosi
 Ligg. Intertransversaria  diantara tiap-tiap 2 processus transversi yang
berdekatan
 Diikiat antar tulang dengan ligament sehingga menjadi kesatuan yang utuh
 lig. Interspinousus  yang menyatu
 Lig. Suprapinousus yang menyatu
OTOT-OTOT PUNGGUNG
 Otot-otot ini terletak disepanjang tulang belakang di kanan dan kirinya didalam sebuah alur yang dibentuk oleh
proc. Spinosus, proc. Transversus, dan iga-iga.
 Di daerah pinggang, alur ini di sempurnakan menjadi sebuah saluran oleh fascia lumbodorsalis (Lamina
profunda, Lamina superficialis)
OTOT PUNGGUNG BAGIAN DALAM

 Susunan otot transverso-spinal :


mm. rotatores, m. multifudus, dan
mm. semispinalis
 Mm. interspinosi
 Mm. intertransversarii
 Selain ligament dikuatkan lagi atau
di ikatkan lagi oleh otot
GERAK-GERAK PADA COLUMNA VERTEBRALIS

 Bagian leher : facies articulares membentuk 45° dengan

bidang mendatar. Bentuk dan letak permukaan sendi semacam


ini memberi kemungkinan gerak yang luas ke segala arah.
Karena bentuk cervicalis articularisnya bisa mendatar bisa 45
derajat.

 Bagian punggung : facies articularis vertebrae thoracalis

kemungkinan memberikan gerak yang luas bagi gerak torsio


badan. Laterofleksi tidak akan mendapat banyak halangan dari
proc. Articulare. Ante dan retrofleksi dibagian torakal tidak
begitu luas, terutama retrofleksi karena proc. Spinosus yang
GERAK-GERAK PADA COLUMNA VERTEBRALIS

 Bagian Pinggang : facies articularis vertebrae lumbalis terletak


hampir sagittal, dan sumbunya terdapat pada processus spinosus.
Letak permukaan sendi semacam ini memberi kemungkinan yang
sedikit sekali bagi ROM badan. Sebaliknya, ante- dan retrofleksi
tidak akan terhalang sehingga geraknya luas dibagian pinggang.
Laterofleksi dapat juga dilakukan.
KEMUNGKINAN GERAK TULANG BELAKANG DALAM BIDANG SAGITTAL
(MENURUT VIRCHOW)

 Pada antefleksi columna vertebralis, maka lordosis servikal


dan lordosis lumbal akan merata.
 Saat retrofleksi, lordosis servikal dan lordosis lumbal
bertambah melengkung, sedangkan kifosis thoracal merata.
 Torakal sebagai pengikut yang diatasnya aja
FUNGSI OTOT-OTOT PADA BATANG BADAN

 Susunan Ekstensor terdiri dari:

1. M. erector trunci seluruhnya 2. Mm. levator costarum


FUNGSI OTOT-OTOT PADA BATANG BADAN

 Susunan Flexor terdiri dari:

1. Golongan spino-thoracal dari tulang belakang ke thorax: m.


sternocleidomastoideus, m. scalenus anterior, m. scalenus medius,
m.scalenus posterior.
2. Golongan fleksor bagian depan: m.
mylohyoideus, m. sternohyoideus, m. thyrohyoideus.
3. Golongan yang berorigo dan insersi pada tulang belakang: m.
longus colli, m. longus capitis, m. rectus capitis anterior, m. rectus
capitis lateralis
4. Golongan torako-pelvis: m.
rectus abdominis, m. obliquus externus abdominis, m. obliquus
internus abdominis.
FUNGSI OTOT-OTOT PADA BATANG BADAN

 Susunan Flexor kesamping:

M. Obliquus externus abdominis M. Obliquus internus abdominis M. Quadratus lumborum


FUNGSI OTOT-OTOT PADA BATANG BADAN

 Susunan Otot Rotasi Batang Badan:

1. Mm. obliqui externus et internus abdominis


2. M. ilio-costo-cervicalis
3. M. serratus posterior inferior
M. obliquus capitis inferior
4. M. serratus posterior superior

Pemutar kepala:
5. M. obliquus capitis inferior
6. M. rectus capitis posterior major

M. rectus capitis posterior major


JUNCTURA CRANIOVERTEBRALIS
SENDI

 Gerak anatara kepala dan tulang belakang itu


dilakukan pada enam buah sendi:
1. Articulatio atlanto-occipitalis (sendi kepala bagian
atas)  2 buah, satu disetiap sisi
- Articulatio ellipsoidea
- Gerak angguk kepala ke depan dan belakang (ante-
dan retrofleksi kepala)
- Memiringkan kepala ke samping (laterofleksi kepala)
SENDI

2. Articulatio atlanto-epistrophica (sendi kepala bagian bawah)  4 buah sendi:


a. 1 buah Articulatio atlanto-dentalis anterior
b. 1 buah Articulatio atlanto-dentalis posterior
c. 2 buah Articulatio atlanto-epistrophica lateralis
GERAK-GERAK PADA JUNCTURA CRANIOVERTEBRALIS

1. Ante- dan retrofleksi kepala (gerak angguk kepala)


 Articulatio atlanto-occipitalis

 Antefleksi sebesar 20°

 Retrofleksi sebesar 30°

2. Laterofleksi kepala
 Articulatio atlanto occipitalis

 Sebesar 20°

3. Rotasi kepala
 Berlangsung di sekeliling sumbu tegak yang melalui dens epistrophei pada articulatio dentalis
PERNAFASAN
SEMUA ORGAN FUNGSI KITA ITU BUTUH O2
THORAX
 Thorax dibentuk oleh 12 pasang costae, 12 buah vertebrae thoracales dan sternum
 Oksigen dalam tubuh kita itu sadari dan tidak kita sadari ( tidur, beraktivitas ) -> karena perbedaan tekanan -> adanya perubahan
volume pada paru” -> karena ada kerja pada otot” pernapasan
 Ini di sternum ( kendang paru” / sangkar iga ) yang menarik membesar atau mengecil keluar masuknya secara pasif , torakal juga
SENDI
JUNCTURA COSTOVERTEBRALIS

1. Articulatio costovertebralis  antara capitulus costae dengan corpus vertebrae. Diperkuat oleh lig. Capituli
radiatum dan lig. Capituli costae interarticulare.
2. Articulatio costotransversaria  antara tuberculum costae dan processus transversus vertebrae. Diperkuar oleh
lig. Tuberculicostae, lig. Costotransversarium anterius, lig. Costo transversarium posterius, lig. Colli costae
SENDI
JUNCTURA COSTOSTERNALIS

 Hanya iga pertama yang berhubungan dengan

sternum secara sinarthrosis (synchondrosis


sternocostalis costae I)

 Sedangan yang lain berhubungan secara

diarthrosis pada articulations sternocostales.


OTOT-OTOT PERNAFASAN

 Otot pernafasan  otot regular dan otot


auxilliar.
 Pada pernafasan biasa, hanya otot regular
yang bekerja.
 Otot-otot auxilliar akan membantu
pernafasan jika diperlukan frekuensi atau
pembesaran rongga dada yang lebih besar.
 Cara pernafasan  respiratio costalis dan
respiratio diaphragmatic/abdominalis
 Diagframa -> anterior dan posterior ->
saat inpirasi
 inspirasi  ekspirasi
RESPIRATIO COSTALIS

1. Mm. intercostales externi


 Fungsi: serabut otot pada m.
intercostalis externus
menghasilkan gaya G yang dapat
diurai menjadi gaya G1 dan G2.
 G1 tegak lurus pada panjang iga
dan menyebabkan terangkatnya iga
keatas  memperbesar rongga
dada  inspirasi.
 G2 sejajar dengan iga
 Mengahsilkan gaya yang akan
membuat iga nya menarik ke atas
RESPIRATIO COSTALIS

2. Mm. Intercostales Internus

 Fungsi: serabut pada m. intercostalis internus menghasilkan

gaya K yang dapat diurai menjadi gaya K1 dan K2

 Gaya K1 tegak lurus pada arah panjang iga  iga tertarik

ke bawah  pengecilan rongga dada  ekspirasi

 Tetapi mm. intercostales internus yang berada diantara iga

bagian rawan, mm. intercartilaginei mempunyai fungsi yang


berlawanan bekerja pada inspirasi.

 Gaya nya membuat iga turun kebawah


 O2 membutuhkan banyak saat aktivitas yang berat -> butuh pernasapan aktif ->
itu bisa terjadi dengan otot” pernapasan bantuan

 Kalau sesak -> semua otot” bantuan akan berkontraksi -> maka akan
melihat/terlihat.

 Insipirasi ( proses yang aktif) dapat dibantu oleh otot-otot berikut: ( otot”
bantuan pernapasan)
- Mm. scaleni

- M. serratus posterior superior

- Mm. levator costarum

- Otot-otot auxilliar  mm. pectorales, serratus inferior, latissimus dorsi, dll


 Ekspirasi ( aktif dan pasif = ( proses pasif yang recoil ->

seperti balon saat menciut jadi kaya Kembali lagi ke bentuk


semula ) dapat dibantu oleh otot-otot berikut:

- Mm. subcostales

- M. transversus thoracis

- M. serratus posterior inferior


 Selain gaya aktif yang dihasilkan otot ekspirasi, gaya pasif juga berperan penting. Gaya-gaya itu adalah:

1. Kekenyalan jaringan paru.

2. Torsio rawan iga yang terjadi jika iga bergerak naik. (fraktur pada iga) (perbedaan posisi saat berapas itu berbeda)

3. Gaya berat pada sikap tegak akan berusaha untuk menarik iga ke bawah.

Bisa terjadi fibrotic -> itu ga bisa mengecil ataupun membesar karena jaringan parunya yang sudah rusak walaupun
tadi ada otot bantuan pernapasan
RESPIRATIO DIAPHRAGMATIS

 Yang terutama bekerja pada cara pernapasan ini  diafragma.

 Diagframa -> yang membatasi otot paru” dan perut (?)

 Menurut origonya, diafragma dibagi dalam:

- Bagian sternum
- Bagian costal
- Bagian pinggang
 Diantara pars sternalis dan costalis  trigonum sternocostale
(LARREY)
 Diantara pars costalis dan lumbalis  trigonum lumbocostale
(BOCHDALEK)
RESPIRATIO DIAPHRAGMATIS

 Pada kontraksi diafragma akan mendatar sehingga terjadi pembesaran rongga


dada ke arah bawah dan lateral  jadi diafragma bekerja untuk inspirasi

 Pada ekspirasi, diafragma melemas, tonus otot-otot perut mendesak dalaman


perut kembali ke dalam  dalaman perut mendesak diafragma keatas 
rongga dada mengecil  udara dalam paru-paru ditekan keluar.

 Pernapasan diagframa ( biasanya pada penyanyi )

 Disebut juga respiration abdominalis.

 Saat inspirasi yang naik perutnya ( kalau pada diagframa ) -> karena
menampung o2 yang lebih banyak, pada saat sesak nya juga frekuensi
pernapasan itu banyak maka kita perlu pernapasan diagframa
GERAK-GERAK IGA

 Art. Costovertebralis dan art. Costotransversaria


merupakan 2 titik yang tetap, sedangkan iga berputar
sekeliling suatu sumbu yang melalui kedua sendi itu
 Sudut yang dibentuk sumbu gerak sebelah kiri dan kanan
membuka kebelakang dan bertambah kecil dari atas ke
bawah.
 Pada iga pertama, sudut itu kira-kira 150°, sedangkan
pada iga ke IX dan X sudut itu hanya kira-kira 80°.
 Pembesaran rongga dada disebelah atas  arah dorso-
ventral
 Pada bagian bawah  arah transversal.
TERIMA KASIH 

TUGAS
LUMBOSACRAL PLEXUS NANTI PRESENTASI YA !
FLEXUS YANG DIBENTUK OLEH SARAF” LUMBAR DAN SACRAL DAN NANTI JUGA BERCABANG KE LOWER LIMB
( NAMA SARAF DAN OTOT” APA AJA YANG BEKERJA !

Anda mungkin juga menyukai