Anda di halaman 1dari 24

MANIPULASI

WRIST
1. Adventiana Gandhi R
2. Dila Tri Kartini
3. Doan Lesmana
4. Irma Fitriasari S
5. Lusi Putri Y
6. Muhammad Ihsan
7. Nadia Hasnanisa
8. Nurrahmi Donita
9. Rustanti Cynthia P
PERGELANGAN TANGAN
 Tersusun sebagai sendi complex pergelangan dan
tangan
 Paling aktif dan mudah cidera
 Terdiri dari : 18 tulang, 30 sendi, 19 otot intrinsic,
20 otot ekstrinsik ROM luas
 Fungsi ditunjang complex siku dan bahu. Sebagai
organ “komunikasi” “motor” dan “sensor”
 Posisi dan gerak simultan dan saling
mempengaruhi
Kelompok Sendi
1. Distal Interphalangeal Joint
2. Proximal Interphalangeal
Joint
3. Metacarpophalangeal Joint
4. Carpo Metacarpal Joint
5. Intercarpal Joint
6. Radio Carpal Joint
7. Distal Radio Ulnar Joint
DISTAL RADIOULNAR JOINT
 Struktur sendi :
 Jenis sendi putar, dibentuk oleh distal
capitulum ulnae yang convex dengan radius
yg concave. Sendi ini pada lengan bawah
diperkuat lig. interosseus radioulnaris Gerak
pronasi dan supinasi ROM 80 harder end
feel dan 1000 elastic end feel.
 Gerak arthrokinematic translasi radius
terhadap ulna arah sama.
 MLPP pada posisi antara pronasi dan
supinasi,
 CPP posisi pronasi penuh.
 Capsular pattern : Pronasi supinasi sama
terbatas
RADIO CARPAL JOINT

 Sendi ovoid
 Terdapat meniscus
 Corpus : scapoid – lunatum –
triquetum
 Palmar / dorsal flexi  80° –
90° / 0 / 70° – 90° Elastic
end feel
 Radial / ulnar deviation  15°
/ 0 / 30° – 40° Hard end feel
Arthrokinematic-osteokinematic
 Gerak arthrokinematic : traction os carpal kearah
distal searah axis os radii (50 ), translation selalu
berlawanan arah, palmar flexion translation ke dorsal
dan saat dorsal flexion translation ke palmar, saat
ulnar deviation terjadi translation ke radial dan
sebaliknya saat radial deviation translation ke ulnar
 Maximal Lose Pack Position sedikit palmar flexion (50)
dan ulnar deviation (50).
 Carpophalangeal posisi dorsal flexion penuh.
 Capsular pattern: Extension lebih terbatas dari flexion
Mobilisasi Wrist Joint.
1. Fiksasi:
Terapis berdiri disebelah kanan dan menghadap ke badan Pasien.
Tangan Pasien diposisikan sikap anatomi.
Tangan kanan Terapis menggenggam Carpalia kanan Pasien dibagian
anterior. Tangan kiri Terapis memegang Radius Ulnar bagian distal.

2. Traksi:
Arah inferior dan lateral lima derajat. Caranya:
Tangan kanan Terapis menarik Carpalia.

3. Tranlasi:
a. Flexi: Tangan Kiri Terapis mengangkat Radius Ulnar bagian distal.
b. Extensi: Tangan kiri Terapis menekan Radius Ulnar bagian distal.
c. Abduksi: Tangan kiri Terapis menarik Radius Ulnar bagian distal
menggunakan keempat jari tangan kearah lateral.
d. Adduksi: Tangan kiri Terapis mendorong Radius Ulnar bagian distal
menggunakan pangkal Ibujari tangan kearah medial.
Distraksi Wrist
 Untuk meningkatkan Joint Play Movement
pada radiocarpal joint
 Untuk mengurangi nyeri
 Umumnya dilakukan pada awal terapi
mobilisasi wrist
Glide Dorsal Wrist
 Tujuannya sama dengan distraksi wrist,
dengan tambahan tekanan untuk
memulihkan fleksi wrist
Glide Dorsal Capitum dan
Lunatum
 Membantu memulihkan fleksi wrist
Glide Ventral Wrist
 Untuk meningkatkan gerak dari bagian
proksimal os karpal terhadap radius dan ulna
 Untuk meningkatkan ekstensi wrist
Glide Volar Scaphoid
Terhadap Radius
 Untuk meningkatkan ekstensi wrist
Glide Triquetrum-Ulna
 Untuk memulihkan ekstensi wrist
Glide Ulnar Wrist
 Untuk memulihkan radial deviasi dan fleksi
wrist
Patologi pada wrist
1. Arthritis pada sendi radio ulnar
• Penyebab : trauma, pembebanan yang terlalu berat, dan
penyakit sendi yang spesifik.
• Keluhan : pasien merasa nyeri ketika melakukan pronasi
dan supinasi disekitar sendi tersebut. Contohnya pada
saat pasien meremas.
• Pemeriksaan gerak : pronasi dan supinasi pasif akan
menimbulkan nyeri pada posisi akhir gerakan, tapi disini
jarang ditemukan pembatasan gerak. Kadang-kadang
ekstensi atau fleksi pasif akan menimbulkan nyeri
2. Tenosynovitis pada wrist
Suatu peradangan pada sendi akibat trauma maupun
pembebanan yang terlalu berlebihan, juga sebagai
gangguan persendian yang sifatnya menyeluruh.
• Pemeriksaan fungsi : tes dengan pengedangan pasif akan
terasa respon cepat dibanding dengan isometrik denga
tahanan. Ini membuktikan bahwa luka berada di
perlekatan tendon.
3. Arthritis pada sendi CMC I
Yaitu suatu jenis arthritis yang disebabkan
: trauma, pembebanan yang terlalu berat, serta
penyakit sendi yang spesifik.
• Pemeriksaan gerak : gerakanreposisi aktif
akan menyebabkan nyeri dan biasanya
terbatas ini merupakan pola kapsuler dari
sendi CMC I.

4. Penyakit de quervain
Yaitu peradangan pada tendon m. Extensor
pollicis brevis serta m. Abduktor pollicis longus yang
akan menjadi satu tendon.
• Pemeriksaan gerak : pemeriksaan gerak rutin tidak
menimbulkan kelainan, akan tetapi pengedangan
secara pasif akan menyebabkan nyeri yang amat, dan
dibantu dengan tes.
5. Sindrom terowong karpal (CTS)
Yaitu gangguan pada nervus medianus, akibat dari
penjepitan dari terowong karpal pada nervus medianus.
Baik tulangnya maupun ligamentumnya yang kaku akan
menyampitkan terowongan yang akkhirnya menjepit
nervus medianus.
• Pemeriksaan gerak : pemeriksaan gerak rutin biasanya
negatif, untuk tesnya yaitu dengan tes phalen dan tes
tinel.
6. Triger finger
Yaitu gangguan pada jari umumnya sesudah jari
dibengkokkan tiba-tiba tidak dapat diluruskan kembali,
tetapi setelah bermanuver sedikit jari akan berbunyi
ceklik dan kembali ke extensi. Disebabkan oleh
penebalan pada otot fleksor.
• Pemeriksaan fungsi : dengan pengedangan pasif akan
menyebabkan nyeri (ekstensi pasif pada
metacarpophalangeal).
Manipulasi Wrist Pada
Kasus Tennis Elbow

Penguluran otot ekstensor dengan mem-


plantarfleksi-kan pergelangan tangan:
Meluruskan lengan secara penuh dan
mendorong telapak tangan ke bawah, jadi
anda merasakan penguluran penuh pada
bagian atas lengan bawah.
 Penguluran otot fleksor dengan men-dorsifleksi-kan
pergelangan tangan. Gerakan kebalikan dari latihan 1:
Meluruskan lengan secara penuh (talapak tangan
menghadap keatas) dan mendorong telapak tangan ke
bawah. Latihan penguatan dilakukan dua kali sehari
mengikuti latihan penguluran. Untuk melakukan latihan
ini, pasien duduk di kursi dengan siku disangga pada
pinggiran kursi dan pergelangan tangan menggantung
di depan. Gunakan beban yang ringan seperti palu
atau yang lainnya yang dapat dipakai untuk latihan
penguatan. Ulangi latihannya 30 sampai 50 kali, dua
kali sehari, tetapi jangan memaksakan diri sampai
melampaui titik nyeri.
Penguatan otot ekstensor pergelangan
tangan: pegang beban dengan telapak
tangan menghadap ke bawah. Angkat
pergelangan tangan ke atas. Tahan pada
posisi ini selama 2 detik kemudian turunkan
perlahan-lahan.
Penguatan otot fleksor pergelangan tangan:
pegang beban dengan telapak tangan
menghadap ke atas. Angkat pergelangan
tangan keatas, tahan selama 2 detik
kemudian turunkan perlahan-lahan.
 Penguatan otot ulnar dan radial deviator
pergelangan tangan: pegang beban
dengan ibu jari menunjuk ke atas.
Gerakan pergelangan tangan ke atas dan
ke bawah, seperti gerakan memukul paku.
Semua gerakan harus dilakukan oleh
pergelangan tangan
Penguatan otot pronator dan supinator pergelangan
tangan: pegang beban dengan ibu jari menunjuk ke
atas. Putar pergelangan tangan ke dalam secara
maksimal dan kemudian putar ke luar secara
maksimal. Tahan selama 2 detik dan ulangi sebanyak
mungkin, lebih dari 50 pengulangan
 Pijatan dilakukan pada daerah nyeri.
Gunakan tekanan yang lunak dengan
menggunakan 2 jari pada daerah nyeri
dan pijatlah selama 5 menit Jika
latihan ini malah memperburuk kondisi
anda, segera hubungilah fisioterapis
anda.
 Latihan ini dapat digunakan sebagai
pencegahan atau rehabilitasi terhadap
cidera pada pemain olah raga atau
pada seseorang yang melakukan
pengulangan gerakan pada lengan
bawahnya ketika bekerja.

Anda mungkin juga menyukai