Anda di halaman 1dari 3

TUGAS Neurosains 6

Rifa Rahmalia - 20200606109

 Sistem piramidal atau biasa yang disebut traktus kortikospinalis merupakan jalur neuron
tunggal yang keluar dari kortek serebri menuju ke medula spinalis tanpa membentuk
sinaps. Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk melakukan gerakan volunter dan
gerakan terampil dibawah kontrol kesadaran.

 Sistem tractus extrapyramidalis merupakan suatu system fungsional yang terdiri dari 3
lapisan integrasi yaitu cortical, striatal (basal ganglia), dan segmental (mesensephalon).
Daerah inhibisi dan fasilitas bulboretikularis menerima serabutserabut dari daerah cortex
cerebri, striatum, dan cerebellum anterior. Fungsi dari extrapyramidalis berhubungan
dengan gerak yang berkaitan, pengaturan sikap, dan integrasi otonom.

 Pedunkulus serebri (traktus asendens dan desendens), berfungsi sebagai penghubung


motorik utama korteks dengan motor neuron di otak dan medula spinalis, membawa
informasi sensorik ascending ke thalamus.

 Serabut traktus kortikospinalis muncul sebagai akson sel-sel piramid yang terletak di
lapisan kelima korteks serebri. Sekitar sepertiga serabut ini berasal dari korteks motorik
primer (area 4), sepertiga lainnya dari area korteks motorik sekunder (area 6), dan
sepertiga dari lobus parietalis (area 3, 1, dan 2). Jadi dua pertiga serabut traktus
kortikospinalis berasal dari girus presentralis dan sepertiga dari girus postsentralis.
Serabutserabut desendens ini berkumpul di korona radiata, kemudian berjalan melalui
krus posterior kapsula interna. Disini serabut-serabut tersebut ditata sedemikian rupa
sehingga yang terletak paling dekat dengan genu yang mengurus bagian cervical tubuh,
sedangkan yang terletak lebih ke posterior mengontrol ekstremitas inferior. Selanjutnya
traktus akan melanjutkan perjalanan melalui tiga perlima medial basis pedunkulus
mesensefalon. Serabut yang mengurus bagian cervical tubuh terletak di sebelah medial,
sedangkan yang mengendalikan tungkai terletak di sebelah lateral. Saat memasuki pons,
traktus terbagi menjadi banyak berkas oleh fibrae pontocerebellares transversae. Setelah
keluar dari pons, traktus ini akan mengalami persilangan di bagian median daripada
medula oblongata, di daerah dekusasio piramidum. Traktus kortikospinalis yang
menyilang ini disebut traktus kortikospinalis lateralis yang selanjutnya akan berjalan di
funikulus lateralis medula spinalis, sedangkan traktus kortikospinalis anterior yang tidak
menyilang akan berjalan di daerah ventral medula spinalis. Sebagian besar traktus
kortikospinalis bersinaps dengan neuron penghubung, kemudian bersinaps dengan neuron
motorik alfa dan beberapa dengan neuron motorik gamma.
 Traktus tektospinalis berasal dari sel-sel neuron di dalam kolikulus superior
mesencephali. Sebagian besar serabut ini menyilang garis tengah segera setelah keluar
dari tempat asalnya dan turun melalui batang otak dekat dengan fasikulus longitudinalis
medialis. Traktus tektospinalis turun di dalam kolumna alba anterior medula spinalis
dekat fissura mediana anterior. Serabut-serabut ini diduga berkaitan dengan gerakan
refleks postural sebagai respons terhadap stimulus visual. Serabut ini yang berhubungan
dengan neuron simpatis di kolumna grisea lateralis dan mengurus refleks dilatasi pupil
sebagai respons terhadap situasi gelap.

 Traktus retikulospinalis berasal dari formatio retikularis dan memberikan efek baik
eksitatorik maupun inhibitorik pada neuron motorik medula spinalis. Sel tempat asal jaras
tersebut menerima input aferen dari korteks serebri, terutama lobus frontalis, selain itu
juga menerima impuls dari serebelum dan ganglia basalis. Neuron-neuron ini
mengirimkan akson yang kebanyakan tidak menyilang dari pons, turun ke medula
spinalis dan membentuk traktus pontoretikulospinalis. Neuron-neuron yang sama
mengirimkan akson, baik yang menyilang maupun tidak dari medula ke medula spinalis
dan membentuk traktus retikulospinalis medularis.Serabut retikulospinalis dari pons
turun melalui kolumna alba anterior, sedangkan serabut dari medula oblongata turun
melalui kolumna alba lateralis. Kedua kelompok ini masuk ke kolumna albae anterior
medula spinalis serta dapat mengaktifkan atau menghambat aktivitas neuron motorik alfa
dan gamma. Dengan cara ini, traktus retikulospinalis mempengaruhi gerakan-gerakan
volunteer dan aktivitas refleks. Saat ini, serabut retikulospinalis diduga di dalamnya
termasuk serabut desendens otonomik

 Traktus spinotalamikus yang menghantarkan impuls nyeri dan suhu menuju ke traktus
spinomesencephalikus menuju ke PAG dan menimbulkan inhibisi impuls sensorik nyeri
dan suhu.

 Traktus asendens, berfungsi sebagai pembawa impuls sensorik dari nukleus kuneatus dan
nukleus gracilis ke thalamus.

 Traktus desendens, berfungsi sebagai pembawa impuls motorik dari pusat yang lebih
tinggi ke nuclei.

 Traktus vestibulospinalis lateralis yang penting berasal dari ukleus vestibularis lateralis
(Deiters) dan berjalan turun pada sisi ipsilateral di dalam fasikulus anterior ke motor
neuron gamma dan alpha medula spinalis, turun hingga ke level sakaral. Impuls yang
dibawa adalah berfungsi untuk memfasilitasi refleks ekstensor dan mempertahankan
tingkat tonus otot seluruh tubuh untuk keseimbangan
 Melalui traktus retikulospinal dan retikulobulbar, formatio retikularis dapat
mempengaruhi aktivitas neuron-neuron motorik alfa dan gama. Karena itu formatio
retikularis dapat memodulasi tonus otot dan aktivitas refleks. Juga dapat menimbulkan
inhibisi resiprokal, misalnya ketika otot-otot fleksor berkontraksi maka ekstensor yang
antagonis akan relaksasi

Anda mungkin juga menyukai