Anda di halaman 1dari 4

1 Definisi

Traktus Pyramidalis adalah serabut-serabut saraf motoris central yang

bergabung dalam

suatu berkas yang berfungsi menjalankan impuls motorik yang

disadari.

2. Fungsi

Pada pyramidalis berfungsi pada awal gerakan

yang disusun dalam area centrochepal. Jika tractus bekerja sendirian tanpa bantuan

dari system extrapyramidalis, maka gerakan yang dihasilkan akan menjadi gerakan

yang tidak beraturan.

3. Anatomi

Traktus ini membentuk pyramidal pada medulla oblongata, karena itulah

dinamakan system pyramidal turun dari capsula interna dari cortex cerebri. Kurang

lebih sekitar 80 % serabut-serabut ini menyilang garis tengah dalam decussatio

pyramidium untuk membentuk traktus corticospinalis lateralis, sisanya turun sebagai

tractus corticospinalis anterior.

B. Extrapiramidalis

1. Definisi

Sistem tractus extrapyramidalis merupakan suatu system fungsional yang

terdiri dari 3 lapisan integrasi yaitu cortical, striatal (basal ganglia), dan segmental

(mesensephalon).

2. Fungsi

Fungsi dari

extrapyramidalis berhubungan dengan gerak yang berkaitan, pengaturan sikap, dan

integrasi otonom. Lesi pada setiap tingkat dalam system extrapyramidal dapat

mengaburkan atau menghilangkan gerakan dibawah kesadaran dan mengganti dengan gerakan
diluar kesadaran. Tractus pyramidalis dapat membentuk suatu

gerakan yang berarti, sedangkan tractus extrapyramidalis berpengaruh pada

kumpulan motor neuron untuk membuat gerakan yang diinginkan tanpa melibatkan

aktifitas yang diinginkan.


3. Anatomi

Daerah inhibisi dan fasilitas bulboretikularis menerima serabut-

serabut dari daerah cortex cerebri, striatum, dan cerebellum anterior.

1. Talamus

2. Traktus kortikospinalis

3. Pendukulus serebri

4. Pons

5. Mendulla oblongata

6. Traktus kortikospinalis lateral (menyilang)

7. Lempeng akhir motorik

8. Traktus kortikospinalis anterior

9. Dekusasio piramidalis

10. Piramida

11. Traktus kortikospinalis piramidalis

12. Traktus kortikonuklearis

13. Traktus kortiko mesensefalik

14. Kaput nukleus kaudatus

15. Kapsula interna

16. Nukleus lentikularis

17. Kauda nukleus kaudatus

[4/12 21:11] Bobby Rewasan: 3. Neuron penyalur impuls

A. Definisi

Neuron merupakan elemen dasar yang berkaitan dengan proses penyaluran

sinyal di dalam tubuh. Suatu neuron terdiri atas badan sel atau disebut dengan

soma, dendrit dan serabut saraf yang disebut dengan akson. Dendrit merupakan

suatu struktur terspesialisasi yang merupakan bagian dari badan sel. Akson dari

suatu neuron biasanya akan berakhir dan membentuk suatu sinaps dengan badan

sel ataupun dendrit dari neuron lainnya.

B. Fisiologi

Akson terhubung dengan sel neuron lain

pada terminal pre-sinaps. Terdapat celah sinaps yang memisahkan terminap pre-
sinaps dengan badan sel atau dendrit dari neuron lainnya dalam kaskade

pesinyalan impuls saraf. Transmisi impuls antara neuron satu dengan neuron

lainnya pada sinaps dimediasi oleh pelepasan suatu mediator kimiawi yaitu suatu

neurotransmiter seperti glutamat atau ᵞ-aminobutyric acid (GABA) yang

dilepaskan dari terminal pre-sinaps. Membran pada neuron post-sinaps memiliki

reseptor tempat terikatnya neurotransmiter yang dilepas dari terminal pre-sinaps,

dimana selanjutnya impuls saraf selanjutnya akan diteruskan oleh neuron tersebut.

Impuls saraf akan melewati membran sel saraf sebagai suatu potensial

aksi. Proses ini difasilitasi oleh adanya reseptor yang terdapat pada membran sel

saraf. Dengan demikian, jika aksoplasma (sitoplasma dari akson) dihilangkan

maka hal ini tidak akan mengganggu proses konduksi impuls saraf. Serabut saraf

mendapatkan sumber nutrisinya dari badan sel. Sehingga, jika serabut saraf ini dirusak maka serabut
saraf di bagian perifer akan mengalami degenerasi yang

dikenal dengan degenerasi Wallerian. Akson-akson pada saraf tepi atau saraf

perifer memiliki kemampuan untuk regenerasi, begitu pula selubung mielinnya.

Akan tetapi, kemampuan regenerasi ini tidak dimiliki oleh sel saraf di otak serta di

medula spinalis. Saat ini, banyak studi sedang dilakukan untuk mempelajari

tentang kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan proses regenrasi saraf pusat

khususnya pada kasus-kasus injuri saraf pusat.

[4/12 21:54] Bobby Rewasan: 4. Motor neuron

A. Definisi

motor neuron terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe

upper motor neuron (UMN) dan lower motor neuron (LMN). Sistem LMN bekerja pada

ventral horn cells medulla spinalis dan nukleus saraf kranial pada batang otak, sedangkan

UMN bekerja di korteks otak. Sistem UMN dimulai pada batang otak dan menyampaikan

informasi ke dan dari LMN yang terdiri dari saraf dan otot. Bagian aksonal dari sistem UMN

turun ke dalam substansi alba medulla spinalis hingga bersinapsis pada badan sel LMN yang

terletak pada substansi grisea medulla spinalis dan bersinapsis pada otot yang memicu

depolarisasi dan kontraksi

B. Fungsi

Adapun perbedaan mendasardari kedua neuron besar ini dapat dilihat dari dimana posisi neuron ini
ditemukan.Upper Motor Neuron dapat ditemukan di korteks motorik dan batang otak sedangkan
Lower Motor Neuron terletak di batang otak dan saraf tulang belakang. Selain itu, dari segi
peranannya Upper Motor Neuron berfungsi untuk mengontrol kinerja dari Lower Motor Neuron dan
Lower Motor neuron sendiri dikontrol oleh Upper Motor Neuron untuk menjalankan fungsinya.

C. Anatomi

Regio spinal cord terbagi menjadi lima bagian, yaitu:

servikalis 1 hingga servikalis 5 yang berpengaruh pada UMN (tetraparesis/plegia, nyeri

leher), servikalis 6 hingga thoracalis 2 yang berpengaruh pada LMN (toraks) dan UMN

(panggul), thoracalis 3 hingga lumbalis 3 yang berpengaruh pada UMN (panggul), lumbalis 4

hingga sakralis 3 berpengaruh pada LMN (panggul dan/atau kantong kemih), dan kaudalis

berpengaruh pada abnormalitas ekor.

[4/12 21:57] Bobby Rewasan: 5. Gangguan motoris

Perbedaan lain dari kedua neuron diatas dapat ditinjau dari perbedaan gejala klinis yang ditimbulkan
dari Lesi (gangguan) motoris kedua neuron ini 1-3, yaitu sebagai berikut :1. Upper Motor Neurona)
Terjadi spastisitas yang mengakibatkan meningkatnya tonusotot, refleks peregangan otot dan
clonusb) Sedikit atau hampir tidak terjadi atropic) Tidak terjadi fasikulasi atau kontraksi tidak teratur
darisekelompok serat otot dipersarafi oleh satu aksond) Tanda Babinski positif2. Lower Motor
Neurona) Terjadi Flaccid yang mengakibatkan menurunnya tonus otot,reflex peregangan otot dan
clonusb) Terjadi atropic) Terjadi fasikulasid) Tanda Babinski negatif

Anda mungkin juga menyukai