Anda di halaman 1dari 4

Fisioterapi LBP

Modalitas yang digunakan pada kasus Low Back Pain adalah

 Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)


 Short Wave Dhiatermy (SWD)
 William’s Fleksion Excercise

Pelaksanaan terapi:

1. Posisi permulaan. Penderita tidur terlentang di atas matras yang enak tetapi agak keras. Kedua
lutut menekuk dan kedua kaki rata pada permukaan matras. Ratakan pinggang dengan menekan
pinggang ke bawah melawan matras dengan mengkontraksikan otot perut dan otot pantat.
Setiap 5 detik kemudian lemas. Ulangilah latihan ini 10 kali. Usahakan pada waktu lemas,
pinggang tetap rata. Untuk meyakinkan letakkan tangan di bawah tengah pinggang.
2. 2) Posisi permulaan sama dengan posisi 1. Kontraksikan otot perut dan fleksikan kepala sehingga
dagu menyentuh dada dan bahu diangkat sampai lepas dari matras, kemudian tahanlah 5 detik
terus lemas. Kerjakan latihan ini 10-25 kali. Jangan melakukan bangun duduk.
3. 3) Posisi permulaan sama dengan posisi 1. Fleksikan satu lutut ke arah dada sejauh mungkin,
kemudian kedua tangan mencapai paha belakang dan menarik lututnya ke dada. Pada waktu
yang sama angkat kepala sehingga dagu menyentuh dada dan bahu lepas dari matras, dan
tahanlah selama 5 detik. Latihan diulang dengan tungkai yang lain. Dikerjakan sebanyak 10 kali,
jangan melakukan dengan kedua tungkai lurus naik, sebab memperberat problem pinggangnya.
4. 4) Posisi permulaan sama dengan posisi 1. Latihan ini sama dengan no.3 tetapi kedua lutut
dalam keadaan menekuk, dinaikan ke atas dan ditarik dengan kedua tangan kearah dada.
Naikan kepala dan bahu dari matras. Latihan diulang 10 kali. Peringatan: pada waktu menaikan
kedua tungkai ke atas sejauh mungkin ia dapat, baru ditarik dengan kedua tangan mendekati
dada.
5. 5) Posisi penderita, salah satu tungkai lurus ke belakang, satu tungkai lainnya menekuk ke
depan, kedua tangan lurus menumpu pada matras dan menyangga punggung lurus ke depan.
Gerakkan punggung ke bawah sehingga dada ke paha beberapa kali. Setelah itu pelvic gerakkan
ke atas dan ke bawah, bersama-sama pinggang beberapa kali. Kemudian bergantian dengan
tungkai yang lain. Gerakan diulang 10 kali.
6. 6) Latihan pada posisi 5 penderita berdiri dengan punggung bersandar pada dinding. Kedua kaki
berada pada 10-15 cm pada dinding. Ratakan punggung melawan dinding dengan menjaga
punggung rata penderita berjalan menjauhi dinding. Tahan punggung rata 10 detik, kemudian
waktu menahan punggung rata, dinaikkan dengan semampu kekuatan.
7. 7) Penderita berdiri dengan punggung sedikit membungkuk, kedua lengan lurus ke bawah agak
ke depan, tungkai sedikit flexi pada lutut. Kemudian penderita dengan kedua tangan kaki tetap
pada tempatnya, duduk berjongkok dan kedua tangan menyentuh matras, kemudian berdiri
lagi. Latihan ini diulang 10 kali.
Low Back Pain - Physical Therapy Clinical Practice Guideline Tool and Recommendations

CHI.Gov Council of Health Insurance-Saudi Society of Family and Community medicine

Tata laksana nyeri secara non farmakologik

a) Terapi laser
Laser (light amplification by stimulated emission of radiation) memiliki efek biofisik
yang kompleks dengan 3 karakteristik yang khas yaitu monokromatik, kolimasi,
koheren. Melalui efek fisiologisnya sebagai fotobiomodulasi yang terbagi dua
menjadi fotobiostimulasi dan fotobioinhibisi yang keduanya berperan dalam
manajemen nyeri. Karena manajemen nyeri sangat berhubungan dengan aktivitas
saraf perifer yang diterangkan dalam teori gate control, oleh beberapa studi
mengatakan efek LLLT mempengaruhi konduksi dan latensi distal saraf perifer.

Tabel a) Indikasi terapi laser berdasarkan evidence based

Kondisi Patologis Keuntungan Peringkat Referensi


Low back pain Ya I Basford dkk,
1999

TENS (transcutaneus electrical nerve stimulation)


Adapun prinsip biofisik yang mendasari TENS yaitu meneruskan/menyampaikan arus listrik melalui
perantara kulit. Efek fisiologis adalah selektif depolarisasi saraf sensorik-motor-nosisepsi perifer
pada lapisan kulit. Modulasi nyeri selama dan setelah pemberian terapi TENS dicapai melalui 2
dasar mekanisme neurofisiologis yaitu melalui sistem gate control di peringkat substansia
gelatinosa, dorsal horn medulla spinalis dan sistem opiate di peringkat supraspinal (area kortikal
dan subkortikal). Dosis tergantung pada mode, durasi dan frekuensi, juga memperhatikan
precaution dan kontraindikasi tertentu.

Low back pain Ya I Cheing dkk,


1999; AAMPG,
2004

Exercise/latihan
Literatur saat ini menunjukkan bahwa dengan latihan memiliki efek baik atau
berefek potensial bermanfaat dalam mengurangi risiko eksaserbasi nyeri
punggung atau disabilitas dalam bekerja. Manfaat yang paling jelas dari latihan
adalah kemampuan dalam meningkatkan atau mempertahankan fungsi
muskuloskeletal dan kardiovaskular. Latihan berguna untuk meningkatkan
fungsi pada pasien dengan low back pain (LBP).
a) Stretching/peregangan
Stretching berfungsi selain meningkatkan ambang nyeri juga meningkatkan ROM,
melalui perubahan viskoelastis unit otot-tendon. Melalui sistematic review Da
costa, Vleira R 2008, stretching memiliki efek yang baik dalam menurunkan nyeri
gangguan muskuloskeletal pada para pekerja. (Peringkat I)
b) Strengthening/penguatan
Tiga jenis latihan penguatan, yaitu:
(1) Isometric strengthening. Latihan ini diberikan saat kondisi nyeri akut. Otot
berkontraksi tanpa disertai gerakan sendi.
(2) Isotonic strengthening. Pada latihan ini tonus otot terjaga melalui peringkat
konstan dari kontraksi otot yang bergerak saat gerakan sendi.
(3) Isokinetic strengthening. Pada latihan ini, otot berkontraksi pada kecepatan
sudut yang tetap dengan memakai pulley ataupun mesin Cybex.
Beberapa studi randomisasi terkontrol Rolving dkk 2014; Zebis dkk 2011, latihan
strengtheningakan menurunkan nyeri secara signifikan pada nyeri leher dan
bahu. (Peringkat I)
Menurut Australian Acute Musculoskeletal Pain Guidelines Group (AAMPGG),
McKenzie back exercise dapat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan fungsi
dibandingkan dengan terapi biasa pada LBP akut. (Peringkat I)

Anda mungkin juga menyukai