Anda di halaman 1dari 4

a.

Judul artikel, penulis, nama jurnal

Dermographic Urticaria, Yan Press MD and Roni Peleg MD


IMAGING - IMAJ • VOL 18 • JANUARY 2016
b. Pendahuluan terkait diagnosis kasus
Seorang dokter berusia 52 tahun memiliki riwayat dermographism di masa remaja, yang menjadi
jarang muncul sampai hampir sepenuhnya menghilang dalam beberapa tahun terakhir Dokter
tersebut telah duduk di meja kerjanya yang berada di rumah selama beberapa jam. Dokter tersebut
menggunakan kaos biru bertuliskan DIADORA di punggung atas. Dalam perjalanan ke kamar mandi
dia melepas kemeja dan istrinya melihat tulisan yang muncul di punggung atasnya. Tulisan tersebut
sangat mirip dengan apa yang tergambar di baju dokter. Tampak garis merah pada punggung
mengikuti garis tulisan, tetapi tidak menyebabkan iritasi kulit local. Munculnya garis merah tersebut
berlangsung selama sekitar 10 menit sebelum benar-benar menghilang.

c. Identitas pasien
Seorang dokter berusia 52 tahun
d. Keluhan utama
Muncul bekas merah di punggung atas pasien menyerupai tulisan yang ada di bajunya [Gambar 2].
Bekas yang terlihat tidak menyebabkan iritasi kulit local
e. Riwayat perjalanan penyakit
Pasien tersebut pernah mengalami dermographism di usia remaja dan sudah menghilang sejak
beberapa tahun terakhir. Muncul keluhan merah di punggung yang berlangsung selama sekitar 10 menit
sebelum akhirnya lenyap
f. Pemeriksaan yang dilakukan (jika terdapat gambar dari artikel, dapat dilampirkan)

g. Hasil yang didapatkan (sesuai yang didapatkan dalam case report)

h. Diagnosis
Dermografik urtikaria/ skin writing/ dermographism/dermoganyraphism atau urticaria factitia,
adalah sebuah kondisi pada kulit yang terjadi pada 4–5% dari populasi general yang terjadi dalam
berbagai derajat keparahan dan merupakan salah satu bentuk umum dari urtikaria. Dalam urtikaria
dermografik yang disebabkan oleh stimulasi mekanis kulit, kulit yang teriritasi akan meninggi dan
muncul peradangan. Dermographism dalam bentuk umumnya muncul sekitar 6 menit setelah stimulasi
mekanis dan mengalami menghilang secara spontan dalam 15-30 menit [2].

h. Penatalaksanaan
Pencegahan dan penghindaran faktor pencetus seperti rangsangan fisik dan penurunan stres
merupakan faktor penting dalam mengendalikan dermatografisme. Kebanyakan pasien asimtomatik,
dan terapi harus dibatasi pada pasien simptomatik. Terapi pilihan termasuk pengobatan dengan
antihistamin H1 seperti cetirizine atau loratadine. Antihistamin H2 dapat dikombinasikan untuk terapi
yang lebih lengkap jika penghambat H1 tidak cukup untuk mengontrol pruritus. Hydroxyzine,
antihistamin penenang, adalah pilihan yang valid dan dapat dikonsumsi sebelum tidur.

j. Diskusi
Mekanisme munculnya dermografisme belum sepenuhnya dipahami. Yang diketahui adalah ada aktivasi
dari sel mast lapisan kutan kulit yang mengeluarkan mediator vasoaktif dengan peningkatan konsentrasi histamin
serum. Respon tersebut diyakini dimediasi oleh imunoglobulin E [3]. Dermografisme sederhana, tanpa gatal,
tidak membutuhkan perlakuan khusus, tetapi apabila pemicu diketahui maka harus dihindari [4]. Kami
merekomendasikan bahwa pasien harus memakai kemeja lain.
Sumber lain : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531496/ /
https://emedicine.medscape.com/article/1050294-treatment#d1

Definsi : Erupsi urtikaria karena tekanan atau trauma pada kulit. Tekanan ke bawah pada kulit menghasilkan
bintil erythematous linier di dermis dengan bentuk yang sesuai dengan gaya tekanan eksternal nya.(makannya
dinamakan skin writing/ writing on the skin. Sebagian orang yang memiliki dermatografisme menjadi bergejala
yaitu dengan sensasi pruritus, menyengat, dan menusuk yang dapat mengganggu kenyamanan.

Patofisiologi :
Trauma mekanis mengaktifkan mediator vasoaktif yang dilepaskan dari sel mast akibat interaksi antigen ke IgE
yang terikat. Hal ini diperkirakan menyebabkan respons biologis yang berlebihan yang dikenal sebagai "triple
response of Lewis." Awalnya, kapiler menjadi melebar, menghasilkan fase eritematosa superfisial(garis merah
awal). Selanjutnya, flare refleks-akson dan interaksi ke serabut saraf sensorik menyebabkan perluasan eritema
(akibat pelebaran arteriol). Terakhir, terjadi wheal linier yang dibentuk melalui transudasi fluida.

Pemeriksaan :
Inspeksi  untuk mengevaluasi DD

Beberapa kondisi yang secara klinis mirip dengan dermatografisme, namun memiliki mekanisme dasar yang
berbeda. Pertama, dermatografisme yang berwarna putih disebabkan oleh kontak alergi pada pasien atopik.
Dermatografisme hitam yang terjadi setelah kontak dengan benda logam. Terakhir, dermatografisme kuning yang
disebabkan oleh endapan empedu di kulit.

Penatalaksanaan :
Edukasi terkait antihistamin generasi 1 yang menyebabkan ngantuk. Selain itu, edukasi terkait kondisi yang
diderita pasien merupakan kondisi jinak dan tidak berbahaya.

Simple dermatopgafism sederhana dan tidak menunjukkan gejala tidak perlu terapi

Tidak boleh menggaruk luka dan perawatan dengan emollients apabila kulit kering

Omalizumab, rekombinan antibodi monoklonal manusiawi melawan imunoglobulin E (IgE), telah berhasil
digunakan pada pasien dengan urtikaria fisik, termasuk dermografik simptomatik

Anti Histamin 2
Citrizin, loratadin, Desloratadine, levocitrizine

Diagnosis :
Diagnosis dermografisme biasanya dibuat dengan mengamati respon klinis setelah menggunakan tekanan sedang
untuk membelai atau menggaruk kulit dengan lembut. Lokasi tersebut penting karena area yang terlindungi dari
tekanan reguler dan pengaruh lingkungan (mis., Punggung) biasanya lebih reaktif daripada area yang lebih
terbuka (mis., Bokong dan tungkai).

A dermographometer (spring-loaded stylus) dapat digunakan untuk menerapkan tekanan bergradasi dan dapat
direproduksi (misalnya 3600 g / cm2) dan mencatat respons kulit. Penggunaan instrumen ini sebagian besar
terbatas pada setting penelitian.

https://dermnetnz.org/topics/dermographism/

Etio :
Kondisi panas, misalnya mandi air hangat, pancuran atau tempat tidur
Handuk setelah mandi
Usai berolahraga, apalagi jika disertai dengan pukulan, seperti yang terjadi pada rugby, gulat atau tinju
Tekanan ringan dari pakaian, kursi kursi, bekerja dengan perkakas, tepukan tangan, dan bentuk tekanan kecil
lainnya pada kulit
Gugup, gelisah, dan situasi yang mengkhawatirkan.

Kalau orang normal 25-50% kalau abis kena tekanan itu kan kadang muncul garis putih, terus garis merah, abis itu
sedikit bengkak karna tekanan. Nah pada penderita dermatof=grafism itu responnya dibesar-besarkan

Anda mungkin juga menyukai