Anda di halaman 1dari 11

RESUME HOME PROGRAM

MC KENZIE EXERCISE & WILLIAM FLEXION EXERCISE

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Fisioterapy


Dosen pengampu : Muhamad Fahri Sst., Ft

Oleh:

Tingkat 3A

Risna Siti Nuramanah (NIM C1814201066)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2021
A. MC KENZIE EXERCISE

1. Definisi Mc Kenzie Exercise


Menurut Thomas (2007) Mc Kenzie Exercise adalah suatu tehnik latihan
dengan menggunakan gerakan badan terutama kebelakang/ekstensi, biasanya
digunakan untuk penguatan dan peregangan otot-otot ekstensor dan fleksor sendi
lumbo sacralis dan dapat mengurangi nyeri. Latihan ini diciptakan oleh Robin
Mc Kenzie Exercise. Prinsip latihan Mc Kenzie adalah memperbaiki postur untuk
mengurangi hiperlordosis lumbal. Sedangkan secara operasional
pemberianlatihan untuk penguatan otot punggung bawah ditujukan untuk otot-
otot fleksor dan untuk peregangan ditujukan untuk otot-otot ektensor punggung.
Mc Kenzie Exercise adalah terapi latihan yang mengutamakan gerakan
ektensi untuk penguatan dan peregangan otot-otot extensor dan fleksor sendi
lumbosacralis dan dapat mengurangi nyeri (Moldovan M, 2012).
2. Manfaat Mc Kenzie Exercise
Membebaskan kekakuan sendi oleh kapsulo ligamentar tightness,
menurunkan nyeri dan spasme otot melalui efek rileksasi, dapat memanjangkan
otot dengan adanya hda, perbaikan/koreksi tehadap posture yang buruk dengan
memberikan kebiasaan posture baru dengan aligment yang senormal mungkin.
Dalam ekstensi spine secara intermiten akan mereposisi nucleus ke posisi
anterior sebagai akibat dai penekanan pada discus bagian dorsal dan peregangan
discus bagian anterior (El- Bandrawy & Ghareeb, 2016).
3. Prosedur Mc Kenzie Exercise
Menurut Romano (2010) prosedur Mc Kenzie Exercise dikelompokan
menjadi gerakan-gerakan sebagai berikut :
a. Gerakan 1
Posisi tidur tengkurap dengan mata terpejam selama 3-5 menit dengan
mengatur frekuensi pernafasan yaitu dengan tariknafas dalam dan
menghembuskan perlahan-lahan hingga seluruh tubuh merasakan rilek.

Latihan Mckenzie Prone-lying


(Sumber : Liebenso, 2005)
b. Gerakan 2
Posisi tidur tengkurap dengan posisi kepala dan badan bagian atas
terangkat disangga dengan kedua lengan bawah, posisi siku fleksi 90
derajat, gerakan ini dilakukan secara perlahan-lahan dengan kontraksi
otot punggung seminimal mungkin yaitu gerakan terjadi akibat dorongan
dan kontraksi dari otot-otot lengan, gerakan ini dilakukan dan ditahan
selama 5 hitungan (5 detik) dengan 4 kali pengulangan.

Latihan Mckenzie Elbow Press


(Sumber : Liebenso, 2005)
c. Gerakan 3
Posisi tidur tengkurap dengan posisi kepala dan badan bagian atas
terangkat disangga dengan kedua lengan lurus 180 derajat, gerakan ini
dilakukan secara perlahan-lahan dengan kontraksi otot punggung bagian
bawah seminimal mungkin yaitu gerakan terjadi akibat dorongan lengan,
gerakan ini dilakukan dan ditahan selama 5 hitungan (5detik) dengan 4
kali pengulangan.

Latihan Mckenzie Press-Ups


(Sumber : Liebenso, 2005)
d. Gerakan 4
Posisi tubuh berdiri tegak dengan kedua tangan diletakkan pada
pinggang (tolak pinggang), dorongkan tubuh bagian atas dan kepala
kebelakang sebatas kemampuan setiap gerakan dilakukan dan ditahan
selama 5- 8 hitungan dengan 4 kali pengulangan.
Latihan Mckenzie Backward Bending
(Sumber : Liebenso, 2005)
e. Gerakan 5
Gerakan ke 5 ini sama dengan gerakan ke 4, yaitu posisi tidur telentang
dengan kedua lutut di tekuk, kemudian menarik kedua lutut hingga
menekan dada namun posisi kepala tidak diangkat atau tetap diletakkan
pada lantai, setiap gerakan dilakukan dan ditahan selama 5-8 hitungan
dengan 4 kali pengulangan, sebagaimana dicontohkan dalam gambar 2.5

Latiham Mckenzie Double Knee To Chest


(Sumber : Liebenso, 2005)
f. Gerakan 6
Posisi duduk tegak tanpa bersandar dengan kedua tangan diletakkan
diatas lutut, kemudian tubuh digerakkan kebawah dengan menekukkan
(fleksi) pinggang hingga dada menyentuh paha hingga otot-otot
punggung terulur secara penuh, setiap gerakan dilakukan dan ditahan
selama 5-8 hitungan dengan 4 kali pengulangan.

Gerakan optimal penting untuk menimbulkan efek penguluran pada


struktur jaringan yang mengalami pemendekan, yaitu antara 5-15 kali setiap satu
prosedur gerakan dan diulang antara 5-15 kali dalam satu seri pengobatan sesaui
dengan kondisi pasien sedangkan untuk home program dapat dilakukan dirumah
2 kali sehari, terutama sebelum bangun tidur harus terlebih dahulu latihan.
Adapun pemilihan jenis dan model gerakan harus disesuaikan dengan patologi
dan hasil pemeriksaan yang didapat serta arahan yang sudah diajarkan oleh
fisioterapi (Romano, 2010).
4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam latihan Mc Kenzie
Menurut Thomas (2007) yang harus diperhatikan dalam latihan Mc Kenzie
adalah :
1. Penyusunan latihan dimulai dari gerakan-gerakan yang termudah bagi pasien,
kemudian ditingkatkan sesuai kemampuan pasien.
2. Saat melakukan latihan sedapat mungkin gerakan lurus bungkuk dilakukan
secara hati-hati, berirama, dan terkontrol.
3. Setiap jenis gerakan dikerjakan paling sedikit lima kali dan gerakan
dilakukan sebanyak 15 kali
4. Latihan dengan posisi tengkurap sebaiknya dilakukan di lantai dengan
menggunkan matras yang agak keras.
5. Dilakukan semampu pasien Harus memberitahukan kepada yang bersangkutan
apabila latihan yang dilakukan menambah rasa sakit, bahkan jika perlu latihan
yang harus dihentikan.
B. William Flexion Exercise
1. Definisi William Flexion Exercise
Dijelaskan oleh Syafi’I (2010) dalam penelitian Sari (2016)
mengemukakan bahwa teknik william flexion exercise merupakan latihan
bagi kasus nyeri punggung bawah yang dikemukakan oleh Dr. Paul William
dengan tahun terbit 1937 menggunakan teknik penguatan abdomen muscles
serta gluteus maksimus muscle maupun mengendurkan ekstensor muscle
punggung. Pergerakan yang muncul salahsatunya flexi lumbosacral, setiap
hari dilakukan syarat terapi tetapi tidak melebihi batas nyeri. Maupun target
dari William flexion exercise berguna untuk menurunkan nyeri, mengasihkan
lower stability trunk melewati pengembangan dengan aktif pada abdominal
muscle, gluteus maksimus, maupun hamstring dalam meningkatkan
fleksibility dalam grup fleksor hip muscle dan lower back (Frans, 2018).
2. Mekanisme William Flexion Exercise dalam penurunan nyeri dan spasme
William flexion exercise akan meningkatkan actifity fungsional,
lumbal mobility, menurunkan nyeri pada punggung bawah, karena William
flexion exercise memberiakan efek elastis dan kontraktilitas otot dalam
berkegiatan dengan sinergis, dari kumpulan abdomen muscle dan pinggang.
Pada saat mengkontraksiakan otot perut, akan terjadi dibagian otot
antagonisnya menjadi rileks (menurunkan nyeri), salahsatunya bagian otot
punggung bawah (Andryanto dkk, 2013).
3. Indikasi dan Kontraindikasi William Flexion Exercise
Dalam penelitian yang dibuat oleh Frans (2018) dijelaskan bahwa
indikasi dari William flexion exercise adalah Pasien merasakan nyeri
punggung bawah dikarenakan mempunyai keadaan kronis membuat
ada penegangan serta terbatsnya jaringan lunak dalam serta disfungsi sendi
facet. Dijelaskan William flexion exercise memiliki kontraindikasi adalah
masalah bagian discus, seperti disc.Bulging, Herniasi diskus, ataupun protusi
discus (Frans, 2018). Teknik ini sebaiknya digunakan sehati-hati mungkin
setidaknya dijauhkan dari pasien pada masalah kardiovaskuler contohnya
hipertensi tidak terkendali, story infak akut miokard, maupun stroke karena
teknik ini meningkatkan tekanan intra abdominalis (Pramita, 2014).
4. Teknik William Flexion Exercise
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mohan, Revathi, &
Ramachandran (2015) Dipaparkan oleh Dr. Paul C. Williams menyimpulkan
bahwa william flexion exercise menghasilkan signifikan menurukan nyeri dan
jangkauan gerak tulang belakang meningkat pada pasien kondisi nyeri
punggung bawah dengan teknik yang menganjurkan tujuh latihan untuk
meminimalkan curva lumbal, yaitu :
a. Pelvic Tilt Exercise
Posisi terlentang dengan lutut diluruskan, mendatarkan punggung
bawah melawan bed, tanpa menekan dengan kaki, durasi tahanan
selama 5 hingga 10 detik dan dilakukan sebaliknya.

Pelvic Tilt Exercise (Up body)


(Sumber : Dok. pribadi, 2018)

Pelvic Tilt Exercise (Down body)


(Sumber : Dok.pribadi, 2018)
b. Partial Sit-ups
Posisi hoklying (terlentang dengan lutut ditekuk dan kaki menahan),
dengan tangan dibelakang kepalanya, dilanjutkan angkat tubuh bagian
atas sampai rektus abdominus ke stretch, setelahnya kembali ke awal
posisi, bisa dilakukan berulang kali sampai reposisi yang telah
ditentukan.
Partial Sit-ups
(Sumber : Dok. pribadi, 2018)

c. Single Knee To Chest


Keadaan rebahan terlentang dan lutut ditekuk serta kaki ditahan. Pelan-
pelan posisi lutut kanan menarik kearah bahu dengan tahanan 5 hingga
10 detik, selanjutnya turunkan lutut dan bisa diulangi dengan lutut
bagian lainnya.

Single Knee To Chest


(Sumber : Dok. pribadi, 2018)

d. Double Knee To Chest


Sama seperti latihan sebelumnya. posisi menarik lutut kanan ke arah
dada, dilanjutkan tarik lutut kiri kearah dada dengan tahanan kedua
lutut selama 5 hingga 10 detik, dilanjutkam menurunkan perlahan
bagian tungkai dengan disusul bagian tungkai yang lainnya.
Double Knee To Chest
(Sumber : Dok. pribadi, 2018)

e. Hamstring Stretch
Posisi berbaring terlentang. Bisa diawali dengan posisi long sitting dan
tempatkan kedua tangan dibagian belakang lutut dan posisi kaki lainnya
di ekstensikan.

Hamstring Stretch
(Sumber : Dok. pribadi, 2018)

f. Hip Flexor Stretch


Posisi salahsatu kaki kedepan dalam posisi flexi knee dan salahsatu
kaki dibelakang posisi knee ekstensi menyentuh matras. Dilanjutkan
memflexikan knee kedepan arah knee bersentuhan dengan lipatan
axila, bisa diulangi dengan kaki lainnya.

Hip Flexor Stretch


(Sumber : Dok. pribadi, 2018)
g. Squat
Posisi berdiri dengan kaki paralel dan kedua shoulder disamping badan.
Bisa dengan mengusahakan mempertahankan posisi trunk lurus dengan
kedua mata konsentrasi kedepan dan bagian kaki sejajar diatas lantai.
Kemudian secara perlahan meurunkan badan sampai terbentuk flexi
kedua knee.

Gambar 2.8 Squat


(Sumber : Dok. pribadi, 2018)

5. Dosis William Flexion Exercise


Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh Ismi (2018) dijelaskan
bahwa latihan william flexion yang diberikan dalam penelitiannya yaitu:
pelvic telt, single knee to chest, double knee to chest, partial sit up, hamstring
stretch, dengan melakukan latihan setiap gerakan ditahan 5-10 detik dengan
pengulangan gerakan 3-4 kali dalam sehari.

Anda mungkin juga menyukai