Anda di halaman 1dari 14

William’s Flexion Exercise

Dr. Paul William (1937) dalam


Mancini (1985)

Oleh
Yulianto Wahyono, Dipl.PT, M.Kes.
William’s Flexion Exercise (WFE)
 Pertama kali dirancang pada tahun 1937 oleh Dr.
Paul C. Williams (1900-1978), lalu dikembangkan
oleh ahli bedah ortopedi Dallas
 WFE dikembangkan dari latihan Regen (juga disebut
"latihan squat"), yang dianjurkan pada tahun 1930-an
oleh Eugene M. Regen (1900-1983), seorang ahli
bedah ortopedi Tennessee, dan yang terdiri dari
squat dan menekankan konveksitas lumbar
 berfungsi untuk menurunkan lordosis lumbal
seminimal mungkin, sehingga mengurangi tekanan
pada elemen posterior tulang belakang lumbar
Williams, Paul C. (1965), The Lumbosacral Spine: Emphasizing Conservative Management ;
202 hlm, 87 ilus, New York: Divisi Blakiston, McGraw-Hill Book Co.
 Manfaat utama: pembukaan foramen intervertebralis ,
peregangan struktur ligmentous , dan distraksi sendi
apophyseal
 Tujuan  Mengurangi LBP melalui: Hills (2006)
1. mengurangi tekanan oleh beban tubuh pada sendi
faset (articular weight bearing stress) disus bisa
mengembang lagi, foramen akan melebar
2. meregangkan otot dan fasia di daerah dorsolumbal,
3. mengkoreksi postur tubuh yang salah,
 Syarat :
1. Latihan tiap hari
2. Tidak melebihi batas nyeri
 Indikasi: LPB muskulogenik
 Gerakan: flexi lumbosacral, paling banyak beban
Williams berkata: "Latihan yang diuraikan akan
mencapai keseimbangan yang tepat antara fleksor
dan kelompok ekstensor otot postural ...".

Hasil latihan secara rutin:


secara signifikan meningkatkan luas saluran
(luas foramen, flexus akan kleuar dengan leluasa),
meningkatkan diameter midsagittal (bidang
sagital,
meningkatkan diameter sagital subartikular,
meningkatkan semua dimensi foraminal secara
signifikan
a. Pelvic tilting
Posisi awal: Telentang pd alas padat, lutut flexi, telapak
kaki menumpu rata.
Gerakan: (1)Tekankan punggung bawah pd alas &
kontraksikan otot perut & gluteus max. (flexi hip) (2) Tahan
5”-10”  rileks
Frekuensi: 10 x/sesi
b. Sit-up in Knee Flexion / Partial Sit-up
Posisi awal: Telentang pd alas padat, lutut flexi,
telapak kaki menumpu rata.
Gerakan: (1) Tekankan punggung bawah pd alas &
kontraksikan otot perut & gluteus max. (2) Angkat
kepala dan bahu shg dagu menyentuh dada, (3) Tahan
5”-10”  rileks
Frekuensi: 10 x/sesi
c. Single knee to chest
Posisi awal: Telentang pd alas padat, lutut flexi, telapak
kaki menumpu rata.
Gerakan: Tekankan punggung bawah pd alas &
kontraksikan otot perut & gluteus max. serta angkat satu
tungkai sejauh mungkin ke arah dada lalu tekankan dg
kedua tangan, pd saat yg bersamaan angkat kepala &
bahu shg dagu menyentuh dada. Tahan 5 “- 10”  rileks
Frekuensi: 10 x/sesi
d. Double knee to chest
Posisi awal: Telentang pd alas padat, lutut flexi, telapak
kaki menumpu rata.
Gerakan: Tekankan punggung bawah pd alas &
kontraksikan otot perut & gluteus max. serta angkat kedua
tungkai sejauh mungkin ke arah dada lalu tekankan dg
kedua tangan, pd saat yg bersamaan angkat kepala &
bahu shg dagu menyentuh dada. Tahan 5 “- 10”  rileks
Frekuensi: 10 x/sesi
e. Hamstring stretches
e.1. Hooper (1999)
Posisi awal: Berbaring terlentang dengan kedua
tungkai lurus
Gerakan: salah satu tungkai diangkat dalam posisi
lutut lurus mengarah lurus ke atas, kedua tangan
menopang pada bagian belakang paha Tahan 5 “- 10”
 rileks. Kemudian, lakukan gerakan yang sama untuk
tungkai yang lain
Frekuensi: 10 x/sesi
e.2. Chad Starkey, Glen Johnson (2005)
Posisi awal: duduk dengan kedua tungkai lurus
Gerakan: pegang kedua ujung kaki dg kedua tagan
dan Tarik ke dorsi fleksi, Tahan 5 “- 10”  rileks.
Frekuensi: 10 x/sesi
f. Bicycling
Posisi awal: Berbaring terlentang , kedua tangan lurus
berada disamping tubuh.
Gerakan: Kepala dan leher dinaikkan dari matras dan
kedua tungkai melakukan gerakan seperti mengayuh
sepeda
g. Bending From a Chair / Seated Flexion
Posisi awal: Duduk di kursi yang disandarkan pada
dinding, kedua tungkai terpisah,
Gerakan: bungkukkan tubuh ke depan sampai telapak
tangan menyentuh lantai
h. Wall squat
Posisi awal: Berdiri dengan
punggung menempel pada dinding,
tekan tumit, pantat, punggung, bahu
dan kepala ke arah dinding. Kemudian
kedua kaki digeser ke depan, turunkan
tubuh perlahan lahan dengan menekuk
lutut sampai kira-kira 90 derajat dan
punggung tetap menempel pada
dinding. Kontraksikan otot-otot
abdominalis sehingga punggung
bawah menjadi rata dg dinding. Tahan
selama 5 – 10 detik
i. Squat

Posisi awal: berdiri dengan


punggung lurus dan kedua
lengan diluruskan ke depan,
kedua kaki sejajar.
Gerakan: perlahan lahan
jongkok, dengan kedua
lengan masih lurus
kedepan.Pertahankan 5 -
10 detik

Anda mungkin juga menyukai