Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shela Aji Wahyu Dwi M

Kelas : XI.3
Absen : 25
Bapak Animasi dan Pendiri Disneyland
Jerih payah, kerja keras dan semangat yang besar telah mengantarkan sosok
Walt Disney berhasil mewujudkan impian terbesar dalam hidupnya yaitu membangun
sebuah taman hiburan yang bernama Disneyland.
Walter Elias Disney atau lebih dikenal sebagai Walt Disney adalah produser film,
sutradara, animator, dan pengisi suara berkebangsaan Amerika Serikat. Ia lahir pada
tanggal 5 Desember 1901 di Hermosa, Chicago, Illinois. Ayahnya bernama Elias Disney
dan ibunya Flora Call. . Keluarga Disney berkali-kali pindah tempat tinggal mengigat
Elias yang memiliki pekerjaan sebagai petani dan peternak dan akhirnya menetap di
Marceline. Setelah empat tahun kemudian keluarga Elias Disney pindah ke Kansas City.
Walt bersama keempat saudaranya yang lain, Herbert, Raymond, Roy dan Ruth,
diperlakukan oleh ayahnya seperti buruh upahan yang harus bekerja di kawasan
perladangan di Missouri. Karena sifat ayahnya yang pemarah, membuat kedua
kakaknya melarikan diri dari rumah. Sejak saat itu, ia harus membantu ayahnya
mencari uang. Disela-sela rasa kesepian dan pekerjaan yang harus di selesaikannya,
Walt melewatkan jam-jam yang kosong dengan menciptakan teman-teman khayalannya
dengan pena dan kertas. Di usia 8 tahun, ayahnya mulai mendidiknya mencari uang
dengan menjajakan Koran, permen, dan minuman di kereta api. Hasil gambarnya mulai
di jual keteman dan tetangganya. Karena uang sakunya yang minim, Walt tidak pernah
bisa masuk ke taman hiburan di dekat rumahnya. Ia hanya bisa menikmati taman
hiburan dari luar pagar dan taman hiburan inilah yang kelak menjadi salah satu impian
besar Walt.
Walt Disney kemudian masuk ke Benton Grammar School bersama Ruth adiknya.
Disney melanjutkan studi di McKinley High Scool saat keluarganya kembali ke Chicago.
Di sekolahnya Disney menjadi seorang kartunis untuk koran sekolahnya. Pada usia 16
tahun Disney dikeluarkan dari sekolahnya lalu mencoba bergabung dengan Angkatan
Bersenjata AS, tetapi karena alasan tidak cukup umur ia ditolak untuk bergabung.
Akhirnya ia bergabung dengan Palang Merah dan menjadi supir ambulans. Kemudian
pada tahun 1919 ia kembali ke Kansas City dan mencari peruntungan menjadi pelukis
karikatur. Ia kemudian bekerja sebagai pembuat iklan, surat kabar, dan majalah di
Pesmen-Rubin, disitu Walt bertemu dengan Ub Iwerks, dan keduanya dipecat karena
perusahaan sepi.
Pada awal 1920 ia bersama rekannya Ubbe Iwerks mendirikan perusahaan
percetakan dan periklanan bernama "Iwerk-Disney Commercial Artist". Disney aktif mencari
nasabah yang mau memakai jasanya. Tapi sayang usaha mereka hanya seumur jagung dan langsung gulung
tikar. Kemudian mereka berdua mendapat pekerjaan di Ad Company sebagai kartunis disebuah film
animasi. Ketika itulah Disney menemukan daya tarik film animasi. Film-film animasi itu menarik! Dan
berpotensi besar untuk pertumbuhan. Ini layak kupelajari lebih lanjut. Begitu gumamnya.
Disney belajar dibidang film animasi. Disney tak pernah berhenti mengembangkan dirinya dalam
bidang ini. Ia membaca, menonton film, ia buat kartunnya sendiri dan sebagainya. Begitu sehari-harinya.

Belajar dan terus mengasah ketrampilannya. Setelah yakin bisa, ia kemudian mengundurkan diri dari
perusahaan dan ia gunakan seluruh tabungannya untuk membentuk Laugh-o-Grams, sebuah perusahaan film
animasi pertamanya. Film animasinya kemudian banyak diputar dan disenangi orang. Disney sangat senang
dengan hal itu. Akhirnya hasil karyanya banyak digandrungi orang. Namun ia tak memperhatikan cashflow
perusahaannya yang karena terlalu antusias membuat film animasi, pendapatannya terus berkurang. Ia
kemudian terlilit hutang yang besar sekali. Jatuh dalam kesulitan keuangan, Disney bahkan tak sanggup
membeli makanann yang layak. Akhirnya perusahaan animasinya bangkrut dan ia jatuh miskin lagi.
Pada tahun 1925 ia menikah dengan Lillian Bounds yang merupakan salah satu
pekerjanya. Lillian melahirkan seorang anak perempuan yang bernama Diane Marie
Disney pada tanggal 18 Desember 1933.
Setelah mengalami kebangkrutan kembali, ia tak langsung berputus asa. Ia mencoba melamar
pekerjaan lagi. Namun banyak yang menolaknya. Disney tak kehilangan akal. Ia kemudian membujuk dan
mengajak kakaknya agar mau menanamkan uangnya dan membentuk Disney Brothers Studio. Disney bekerja
sama dengan seorang produser film untuk membuat film animasi Alice in Wonderland. Film ini
menggabungkan aktor sungguhan dan aktor animasi. Di dalam film ini ada tokoh yang bernama Oswald
yang menjadi trede mark dari film ini. Dari tokoh ini, Walt mengambil sebuah pelajaran
berharga tentang hak paten karya-karyanya. Karena secara polos dia menyerahkan
hak kepemilikannya pada distributornya di New York yang mengakibatkan kemunduran
parah dalam usahanya. Menghadapi kejatuhan ini, Disney tidak menyerah. Ia memetik
sebuah hikmah besar, bahwa ia harus merebut industri hiburan secara besar-besaran
hanya dalam waktu satu tahun. Lantaran pengalaman ini, Walt bersumpah, Saya tidak
akan bekerja lagi untuk orang lain.
Dari tokoh Oswald si kelinci beruntung, Walt mencoba memunculkan tokoh baru,
Mickey Mouse. Ide tikus ini di ambil karena setiap Walt bekerja hingga larut malam,
tikus-tikus berkumpul di keranjang sampahnya. Tokoh Mickey Mouse inilah yang
akhirnya membesarkan namanya. Menyusul keberhasilan Mickey, Disney menciptakann tokoh
animasi lainnya yang bernama Donald Duck, Goofy dan banyak tokoh kartun menarik lainnya. Snow
White and teh Sevenn Dwarfs, kartun animasi pertamanya yang berdurasi penuh juga sukses di pasaran.
Sebagai pria yang pantang menyerah melakukan terobosan-terobosan, Disney memutuskan untuk bergerak
maju. Ia bergerak menuju arah baru ketika ia berusia 50 tahun. Ia memiliki ide untuk membangun taman
impian tematik dimana setiap anak dan orang dewasa dapat menghidupkan impian-impian masa kecilnya. Ia
kemudian merealisasikan idenya dengan membangun taman impian yang bernama Disneyland yang dibuka
pertama kali pada tahun 1955. Taman fantasi ini menarik pengunjung dari seluruh dunia. Disinilah pengunjung
dapat merealisasikan impian kecil mereka dan menemukan sukacita. Disney telah berhasil membangun ideidenya menjadi nyata. Ia sukses dalam hidupnya.
Tak disangka ternyata Disney mengidap tumor di paru-paru kirinya meregang
nyawa pada 15 Desember 1966. Tepat sepuluh hari setelah ulang tahunnya yang ke65. Setelah kepergian Walt Disney, Roy Disney menguasai sepenuhnya Walt Disney
Productions dan WED Enterprises. Meskipun Walt telah wafat, karya karyanya terus
berlanjut hingga kini. Bahkan Disneyland sudah tersebar hingga Jepang dan Perancis.
Film animasinya sering ditampilkan dilayar kaca.

Anda mungkin juga menyukai