DISUSUN OLEH :
ALDIANSYAH
DEWI JAYANTI
ERICK MULYA M
MOHAMAD FIRDAUS
RIJALDI SAPUTRA
SURATRI WIDAYATI
STIE BINANIAGA
MANAJEMEN KEUANGAN
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya
tentunya kami tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah mata kuliah Pengantar Bisnis Ekonomi ini dengan
judul Walt Disney Company.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Tujuan Pembahasan
Bab II Pembahasan
1. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Walter Elias “Walt” Disney adalah seorang Amerika produser film,
sutradara, penulis skenario, aktor suara, animator, pengusaha, penghibur,
internasional ikon dan dermawan. Perusahaan Disney Brother Cartoon Studio ini
diawali oleh Walt Disney dan Roy Oliver Disney. Didirikan pada 16 Oktober
1923. Pusatnya terletak di Burbank, California dan merupakan salah satu
perusahaan media terbesar kedua di Amerika Serikat. Walt Disney adalah
sebuah legenda di bidang hiburan abad ke-20. Popularitasnya dilengkapi dengan
imajinasi, optimisme, serta kreativitas. Walt disney telah menyentuh hati, pikiran
dan emosi jutaan orang. Melalui karya-karyanya, ia turut mendatangkan
kegembiraan dan kesenangan pada semua orang diseluruh dunia. Ia membawa
kita dekat kepada masa depan, dengan menceritakan masa lalu.
Sebagai pendiri-co dengan saudaranya Roy O. Disney dari Walt Disney
Production, Disney menjadi salah satu yang paling terkenal film produsen di
dunia. Para korporasi ia turut mendirikan, sekarang dikenal sebagai The Walt
Disney Company, saat ini memiliki pendapatan tahunan sekitar US $35 Miliar.
2. TUJUAN PEMBAHASAN
1) Mengetahui sejarah Walt Disney
2) Mengetahui fakta-fakta Walt Disney
3) Mengetahui strategi manajemen dari perusahaan Walt Disney
4) Mengetahui analisis swot dari perusahaan Walt Disney
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi Promosi
Disney fokus kepada strategi untuk membangun sebuah komunitas yang
loyal, penggemar setia. Disney menggunakan strategi promosi melalui media
sosial. Disney menggunakan media sosial dengan nama Living Disney. Di
Facebook Disney memiliki lebih dari 300.000 penggemar dan 29.000 followers
di Twitter dan 8,8 juta pemirsa di Youtube hanya dalam kurun waktu di bawah
dua tahun. Selain media sosial, Disney membuat iklan di media konvensional
juga seperti koran, majalah. Jadi Disney membuat promosi baik secara online
maupun offline. Selain itu Disney menggunakan direct mail dalam melakukan
penjualannya.
Disney memiliki channel TV ABC, Disney Channel dan ESPN. Ini
merupakan satu strategi perusahaan dalam memasarkan mereknya. Pendekatan
yang tepat telah dilakukan Disney untuk iklan televisi, iklan radio, media cetak,
iklan secara online dan mobile, dalam mempromosikan diskon dan paket-paket
lainnya. Untuk menjangkau pasar remaja, Disney meluncurkan “advergaming”
dengan menempatkan pesan iklan di game online dan video. Tujuannya adalah
untuk meraih anak-anak secara langsung dan mendorong orang tua mereka
untuk mengunjungi Disneyland.
Strategi Ekspansi
Disney selalu berusaha untuk mengeksplorasi dan memperluas pasarnya.
Misalnya, Disney mengembangkan taman hiburan di kota-kota besar di dunia ini
di luar Amerika, seperti Hongkong, Paris dan Tokyo. Strategi ekspansi Disney
tidak hanya terbatas pada ekspansi pada wilayah baru, tetapi juga mencakup
produk dan layanan baru. Misalnya, dengan akusisi Disney Marvel
Entertainment, raksasa animasi memperoleh hak dari sekitar 5.000 karakter
fantasi, termasuk Spider-Man, X-Men, Iron Man dan Incredible Hulk. Akuisisi ini
memperluas lisensi Disney dan bisnis merchandise. Disney adalah master untuk
membangun sinergi antara perusahaan, seperti taman hiburan, film,
merchandise yang menghasilkan profit yang besar.
7. Analisis SWOT
1) Strength (Kekuatan)
Portofolio Produk Yang Kuat
Walt Disney mempunyai jaringan sendiri pada Disney Chanel
yangmenyiarkan khusus animasi dari Disney, yang mempunyai pelanggan
sekitar240 juta di seluruh dunia sebagai chanelyang sering ditonton.
Terlebih lagiDisney merupakan salah satu layanan yang menyediakan untuk
hiburan bagianak-anak di tengah banyaknya sinetron/film tentang orang
dewasa.
Reputasi Merek
Perusahaan ini dianggap sebagai penyedia hiburan keluarga primer dan
adalah 13 merek paling berharga senilai $ 27,4 billion di dunia
padat a h u n 2 0 1 2 . K e t i k a o r a n g k e b e r k u n j u n g k e s u a t u n e g a r a
terutama diH o n g k o n g , p a s t i o r a n g b e r k u n j u n g k e D i s n e y
L a n d , w a h a n a y a n g menyediakan potret nyata dari animasi yang ada di film
animasi Walt Disney.
Kompetensi Dalam Akuisisi
Walt Disney Company telah mengakuisisi Pixar Animation Studios pada
tahun 2006, Marvel Entertainmentpada tahun 2009 dan Lucasfilmpadat a h u n
2 0 1 2 . M a n t a n 2 a k u i s i s i t e l a h t e r b u kt i s a n g a t s u ks e s d a l a m
h a l pendapatan dan pertumbuhan laba. Akuisisi ketiga diharapkan akan
samasukses karena Disney telah memperoleh hak untuk semua karya
Lucasfilmsebelumnya termasuk Star Wars. Beberapa pesaing Disney
belum mampumelakukan akuisisi, terlebih dalam menyajikan film
animasi yang bisa bersaing dengan Walt Disney.
Diversifikasi Usaha
Bisnis beroperasi lima segmen bisnis yang berbeda: jaringan
media,taman dan resort, lingkungan studio, produk konsumen dan media
interaktif.Segmen tersebut perusahaan yang dioperasikan secara onlined a n
offline, dib a n y a k n e g a r a y a n g b e r b e d a d a n m e n g h a s i l k a n
p e n d a p a t a n m e r e k a menggunakan model bisnis yang berbeda. Hingga
dewasa ini, rumor tersiarbahwa Disney Land akan dibangun di Indonesia.
Lokalisasi Produk
Perusahaan Walt Disney kini sudah melakukan adaptasi dari nilai-nilailokal
dari masing-masing negara, di mana Walt Disney tidak hanya berpusat d enga n
fil m anima s i ya ng b er nua nsa tr ad is i se pe rt i pa da fil m
Ha nna h Montana. Namun, pada tahun 2014/2015, Walt Disney bekerja sama
dengansalah satu aktor film sekaligus produser film di India, Anils Kapoor,
untukmembuat film berjudul Khoobsurat, yang memang tidak jauh dari
karakterDisney yang ber kaitan dengan s e t t i n g kerajaan, namun
bercerita tentangIndia.
2) Weaknesses (Kelemahan)
Ketergantungan Pendapatan dari Amerika Utara
Perusahaan Walt Disney sendiri walaupun sudah tersebar di
beberapan e g a r a ( s e k i t a r 2 0 0 n e g a r a ) d i s e l u r u h b e l a h a n d u n i a ,
m a s i h s a n g a t bergantung dengan pendapatan di Amerika Utara dan Kanada,
karena sekitar70% d ar i p e nd a pa ta n ya ng dit er ima , s eb a gia n be sa r
a da la h pa sa r d ar i Amerika Serikat dan Kanada. Pesaing dari Walt
Disney sendiri, News Corporation, mendapatkan 50% dari
pendapatan dari AS, sehingga jika terjadi permasalahan pasar di AS,
News Corporation lebih unggul dari padaWalt Disney.
Beberapa peluang untuk pertumbuhan yang signifikan melalui akuisisi.
The Walt Disney Company adalah penyedia hiburan terbesar di dunia dan
telah menjadi begitu karena akuisisi pesaing. Akuisisi Disney lalu harus disetujui
oleh Federal Trade Commission sehingga perusahaan tidak akan harus
berurusan dengan masalah antitrust. Ini berarti bahwa ukuran bisnis Disney
telah menjadi perhatian bagi pemerintah karena konsentrasi pasar yang sangat
signifikan dan bahwa perusahaan memiliki sangat sedikit kesempatan untuk
memperoleh pesaing. Jika tidak, Disney dapat menjadi subjek untuk undang-
undang antitrust.
3) Opportunities (Peluang)
Pertumbuhan industri TV berbayar di negara berkembang.
Kawasan Asia Pasifik menyumbang lebih dari 50% pada akhir tahun
2016, dimana China akan mencapai lebih dari 27% dari pasar. Pertumbuhan
serupa diharapkan di India juga. Disney Company telah memasuki pasar ini dan
harus terus memperkuat posisinya disana untuk mendapatkan keuntungan dari
pertumbuhan industri tinggi.
Perluasan produksi film ke negara-negara baru.
Disney memiliki kesempatan untuk memperluas produksi film ke negara-
negara seperti India atau China, dimana produksi film telah mengembangkan
biaya produksi film yang lebih rendah dan film lebih lokal untuk India dan pasar
China.
4) Threath (Ancaman)
Persaingan yang ketat.
Disney beroperasi dalam industri yang sangat kompetitif seperti media,
pariwisata, taman dan resort, hiburan interaktif dan lain-lain. Perubahan lanskap
kompetitif cukup drastis di industri media, mana berita dan TV online dan baru
pesaing dengan model bisnis baru pesaing lebih berhasil dari perusahaan media
incumbent. Taman Disney dan resort segmen usaha juga menerima persaingan
kuat dari pesaing lokal yang dapat menawarkan produk yang lebih baik
beradaptasi. Hal ini menyebabkan meningkatnya tekanan kompetitif untuk Walt
Disney Company.
Meningkatnya pembajakan.
Kemajuan dalam teknologi memungkinkan menyalin, transmisi dan
distribusi materi berhak cipta jauh lebih mudah. Dengan meningkatnya jumlah
pengguna internet dan kecepatan internet ini menimbulkan risiko besar untuk
pendapatan Disney, karena lebih sedikit orang akan pergi untuk menonton film
di bioskop atau membeli DVDnya, ketika itu bebas tersedia secara online.
Pertumbuhan yang kuat dari TV online dan menyewa film online.
Selain pembajakan internet, media massa Disney dan bisnis produksi film
mungkin menderita dari TV online. Berlangganan TV streaming secara online
dan situs sewa film biaya jauh lebih sedikit daripada penyedia televisi kabel
biasa. Selain itu, infrastruktur internet sering dikelola oleh perusahaan yang
berbeda, sehingga mengambil kekuatan dari penyedia jaringan kabel.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
The Walt Disney Company sebagai perusahaan konglomerat di bidang hiburan dan
media terbesar di dunia ingin terus hadir untuk menghibur seluruh anggota keluarga di
dunia. “Misi intinya kualitas memberikan hiburan bagi orang-orang di seluruh dunia.”
Padahal, posisi karyawan yang berupah rendah ini memilki peranan penting bagi
keberhasilan perusahaan, karena bersentuhan langsung dengan para konsumen.