Anda di halaman 1dari 31

PRINSIP PEMBERIAN DAN

PENGELOLAAN OBAT
PENDAHULUAN
• Perawat bertanggung jawab dalam
pemberian obat-obat yang aman.
• Perawat harus mengetahui komponen
perintah pemberian obat
• Secara hukum perawat bertanggung
jawab jika mereka memberikan dosis tidak
benar atau obat merupakan kontra
indikasi.
04/29/21 2
Enam Hal Yang Perlu diperhatikan dlm Pemberian Obat
• Klien yang benar (Pastikan klien dengan memeriksa
identitas)
– Memriksa klien dengan memastikan identitasnya
• Obat yang benar
– Tanggal dan jam pemberian obat
– Nama obat, dosis
– Rute pemberian
– Frekuensi
– Tandatangan pemebri perintah
– Baca laabel obat dengan seksama
• Dosis obat yg benar
• Waktu yang benar
• Rute pemberian yang benar
• Dokumentasi yang benar
04/29/21 3
• Untuk menghindari kesalahan,label harus dibaca
tiga kali
– Pada saat melihat botol atau kemasan
– Sebelum menuang obat
– Setelah menuang obat
• Implikasi dalam perawatan
– Periksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah
– Ketahui alasan mengapa klien menerima obat
tersebut
– Periksa label sebanyak tiga kali sebelum
memberikan obat.

04/29/21 4
Empat kategori Perintah Pemberian obat

• Perintah tetap (standing order)


• Perintah satu kali (single order)
• Perintah PRN (jika perlu)
• Perintah STAT (segera)
• Pemberian obat a.c/p.c (sebelum makan/
sesudah makan)
• Pemberian obat malam/pagi hari.

04/29/21 5
Metode Distribusi Obat
• Sistem Stok:
– Obat di simpan dalam unit dan siberikan kepada
semua klien dan tempat obat yang sama
– Keuntungan:selalu tersedia, hemat biaya jika dlm
jumlah besar;
– Kerugian: kesalahan obat lebih sering dengan
banyaknya orang yang menuang
• Sistem Dosis Unit
– Obat dikemas dalam dosis unit untuk 24 jam oleh
apotik.
– Keuntungan: menghemat waktu perawat, tidak
diperlukan penggitungan dosis, mudah untuk
pengagihan dalam dosis tertentu
– Kerugian: terlambat dalam menerima obat, tidak
dapat segera diganti jika terkontaminasi.
04/29/21 6
Metode Distribusi Obat (lanj..)
• Sistem Resep Individual
– Obat diberikan sesuai dengan yang
diresepkan
– Keuntungan: Menghemat waktu perawat,
Menghemat tenaga
– Kerugian: terlambat dalam menerima obat jika
ada perubahan dosis dan waktu pemberian
• Stok Emergency
– Obat di simpan dalam unit untuk keperluan
emergensi.
04/29/21 7
Teknik Pemberian Obat
• Disamping faktor formulasi, cara pemberian obat ikut
menentukan cepat lambatnya dan lengkap atau tidaknya
absorbsi obat.
• Tergantung dari efek yang diinginkan :
– Efek yang diinginkan (sistemik atau lokal)
– Keadaan pasien (misal tidak sadar)
– Sifat fisiko kimia obat
• Cara/teknik pemberian obat
– Efek sistemik (obat diedarkan ke seluruh tubuh)
• Per oral (tablet, sirup, kapsul)
• Sublingual
• Parenteral
– Subkutan (sc)
– Intra muskuler (im)
– Intra vena (iv)
– Intra kutan
• Implantasi subkutan
• Per rektal
04/29/21 8
Teknik Pemberian Obat

• Cara/teknik pemberian obat (lanjutan)


– Efek lokal
• Intra nasal
• Inhalasi mukosa
• Mata dan telinga
• Intra vaginal
• Perkutan/kulit

04/29/21 9
Obat sistemik
• Obat oral
– Pemberiannya melalui mulut.
– Mudah dan aman pemakaiannya, lazim dan praktis.
– Tidak semua obat dapat diberikan secara oral,
misalnya obat yang bersifat merangsang (emetin)
atau yang diuraikan oleh getah lambung
(benzilpenisilin, insulin, oksitosin)
– Dapat terjadi inaktivasi sebelum diedarkan ke tempat
kerja.
– Dapat juga untuk mencapai efek lokal misal obat
cacing di lambung, obat maag, obat diagnostik untuk
pemotretan lambung
– Baik untuk mengobati usus
– Bentuk: tablet, kapsul, sirup, tetes.

04/29/21 10
Obat sistemik
• Obat oromucosal
– Pemberiannya melalui mucosa di rongga mulut.
Ada dua macam yaitu:
– Sub lingual dari selaput dibawah lidah langsung ke
dalam darah, sehingga efek yang dicapai lebih cepat.
Misal pada pasien serangan jantung dan asma.
• Obat diletakkan dibawah lidah.
• Tidak melalui hati sehingga tidak diinkativasi
• Hanya untuk obat yang bersifat lipofil
• Keberatan: kurang praktis untuk digunakan terus menerus,
dapat merangsang selaput lendir.
• Bentuk: tablet kecil atau spray.
– Bucal : obat diletakkan diantara pipi dan gusi.
• Obat langsung masuk kedalam darah
• Misal obat untuk mempercepat kelahiran bila tidak ada
kontraski usus. Contoh: Sandoprast tab.
04/29/21 11
Obat sistemik
• Obat injeksi
– Pemberiannya dengan jalan suntikan.
– Efek yang dicapai cepat, kuat dan lengkap.
– Alat suntik harus steril.
– Terutama untuk obat yang diuraikan oleh getah
lambung atau obat yang tidak diabsorbsi oleh dinding
usus (bensilpenisilin, insulin, oksitosin)
– Bentuk/cara injeksi:
• Subcutan/hipodermal (sc)
– Penyuntikan dibawah kulit.
– Obat tidak merangsang, larut dalam air atau minyak.
– Efek agak lambat, dapat digunakan sendiri. Misal penyuntikan
insulin pada diabetus
04/29/21 12
Obat sistemik
• Obat injeksi (lanjutan)
– Intra muscular (im)
• Penyuntikan dilakukan dalam otot dimana tidak banyak terdapat
pembuluh darah dan saraf misal otot pantat dan lengan. Misal antibiotik
– Intravena (iv)
• Penyuntikan dilakukan kedalam pembuluh darah.
• Reaksi sangat cepat yaitu waktu satu peredaran darah, obat sudah
beredar ke seluruh tubuh.
• Dapat menimbulkan reaksi-reaksi hebat seperti turunnya tekanan darah,
shock, dll.
• Infus intravena dengan obat sering dilakukan di rumah sakit.
– Intra arteri: Penyuntikan dilakukan pada pembuluh nadi.
– Intra cutan:dilakukan di dlam kulit.
• Absorbsi sangat pelan, misal pada tuberculin tes dari mantuox
– Intra lumbal: dalam ruas lumbal sumsum tulang belakang, misal
pada anestesi umum.
– Intraperitoneal: ke dalam selaput perut.
– Intra pleural: ke dalam rongga pleura
– Intra articulair: kedalam celah sendi
04/29/21 13
Cara pemberian parenteral

Needle insertion for parenteral drug: (A) Intradermal injection: a 26-guage, 3⁄8-inch long
needle is inserted at a 10-degree angle. (B) Subcutaneous injection: a 25-guage, 1⁄2-inch
long needle is inserted at an angle that depends on the size of the patient. (C)
Intramuscular injection: a 20-gauge to 23-gauge, 1-inch to 3-inch long needle is inserted
into the relaxed muscle at a 90-degree angle with a dart-throwing type of hand movement.
(D) Intravenous injection: the diameter and length of the needle used depend on the
substance to be injected and on the site of injection.

04/29/21 14
Tempat injeksi im

04/29/21 15
Tempat injeksi im

04/29/21 16
Tempat injeksi im

04/29/21 17
Obat sistemik
• Implantasi
– Bentuk obat pellet steril, obat ditanam dibawah kulit, terutama
untuk efek sistemik lama, misal hormon kelamin (estradiol,
testosteron)
– Resorbsinya lambat, satu pellet dapat melepaskan zat aktif secara
perlahan 3-5 bulan.
• Rectal (melalui dubur)
– Bentuk supositoria dan clysma (obat pompa)
– Baik sekali untuk obat yang dirusak lambung.
– Diberikan untuk mencapai takaran yang tepat dan cepat.
– Efek sistemik lebih cepat dan lebih besar dibanding oral,
berhubung pembuluh rectum tidak melewti vena porta dan obat
tidak melalui hati.
• Trandermal (melelui permukaan kulit)
– Obat terserap secara perlahan dan kontinyu, masuk ke sistem
peredaran darah dan jantung.
– Umumnya untuk gangguan jantung: angina pectoris, misal:
Nitrodisk, Nitroderm
04/29/21 18
Obat lokal
• Intranasal
– Pemberiannya melalui selaput lendir hidung.
– Digunakan untuk menciutkan selaput/mucosa hidung yang membengkak.
Bentuk sediaan: spray atau drop.
– Cara ini dapat digunakan untuk efek sistemik, misal untuk melancarkan
pengeluaran ASI contoh: syntosinon nasal spray.
• Inhalasi (dihirup melalui hidung/mulut atau disemprotkan.
– Penyerapan dapat terjadi pada selaput mulut, tenggorokan dan
pernafasan..
– Bentuk: gas dan zat padat, tetapi bisa juga mempunyai efek sistemik.
Contoh lupen metered aerosol.
• Mucosa mata/telinga
• Intravaginal.
– Obat diberikan melaui mucosa vagina
– Diberikan pada antifungi atau antikehamilan
– Bentuk: tablet, salep, krim
• Kulit/percutan: obat dioleskan, untuk obat yg sulit diabsorbsi
– Umumnya bentuk salep.

04/29/21 19
Bentuk sediaan obat
• Tablet: contoh: panadol, bodrex
• Kapsul: tetrasiklin
• Serbuk: puyer, serbuk kering untuk sirup amoksisilin
• Suspensi: multivitamin
• Elixir: obat kumur
• Sirup: bodrexin sirup
• Salep: salep kulit, salep mata
• Krim: krim untuk muka
• Injeksi: vitamin K inj
• Infus: dextrose 5%, NaCl 0,9%

04/29/21 20
Cara Penyiapan Obat
• Obat pada dasarnya merupakan bahan yg hanya dalam
takaran tertentu dan penggunaan yg tepat, dapat
dimanfaatkan untuk:
– Diagnosa penyakit
– Mencegah penyakit
– Menyembuhkan penyakit
– Memelihara kesehatan
• Sebelum menggunakan obat harus diketahui sifat dan cara
pemakaian obat agar pemakaiannya aman.
• Informasi obat dapat diperoleh pada etiket, brosur, atau
bertanya pada tenaga kesehatan yang berkompeten.
• Informasi pada etiket/brosur mencakup:
– Nama obat
– Komposisi
– Indikasi dan kontra indikasi
– Aturan pakai
– Peringatan/perrhatian
– Nama produsen, no batc/lot dan tanggal produksi/kadaluwarsa (ED)
04/29/21 21
Obat menurut sifat kerjanya
• Obat Farmakodinamik: obat yang bekerja pada
tuan rumah (hospes) dengan jalan mempercepat
atau memperlambat proses biologis atau
biokimiawi dalam tubuh (contoh: furosemid,
kaptopril)
• Obat kemoterapeutik: obat yg dapat membunuh
parasit dan kuman di dalam tuhub tuan rumah
(hospes). Contoh: ampisilin, amoksisilin
• Obat diagnostik: obat ini bukan untuk terapi,
tetapi merupakan obat pembantu untuk
melakukan diagnosa pasien. Contoh:
– Barium sulfat: untuk pemotretan lambung
– Natrium iopanoat, asam iod organik: untuk empedu

04/29/21 22
Obat berdasar efek terapi
• Obat untuk terapi kausal, yaitu obat dapat
membunuh atau mengurangi atau
menghilangkan penyebab penyakit. Contoh:
ampisilin, amoksisilin
• Obat untuk terapi simptomatis, yaitu obat hanya
bekerja untuk meringankan atau
menyembuhkan gejala suatu penyakit. Contoh:
antalgin, paracetamol
• Obat untuk terapi substitusi, kerja obat ini
digunakan untuk mengganti/substitusi
zat/senyawa yang normalnya diproduksi oleh
tubuh/organ. Contoh
– Insulin: pada penderita diabetus
– Tiroksin: pada penderita gangguan tiroid
– Estrogen: pada hipofungsi ovarium
04/29/21 23
Cara Penamaan Obat
• Nama Kimia: nama berdasarkan rumus
kimia suatu senyawa/obat
• Nama generik (International Non
Proprietary Name = INN) nama umum
yang dipakai disemua negara tanpa
melanggar hak paten yang berlaku untuk
obat tersebut.
• Nama Dagang: nama produk obat tertentu
dari suatu pabrik
04/29/21 24
Contoh nama obat
• A.
– Nama kimia: asam asetil salisilat
– Nama generik: Acetosal
– Nama dagang: aspilet
• B
– Nama kimia: para amino fenol
– Nama generik: paracetamol
– Nama dagang: Pamol

04/29/21 25
Penggolongan Obat
• Obat Bebas

• Obat Bebas terbatas

• Obat keras

• Narkotika

• Khusus untuk obat bebas terbatas ditambahkan pula


tanda peringatan P1 sampai P6.
04/29/21 26
Penggolongan Obat
• Obat bebas : tandanya lingkaran bulat berwarna hijau
dengan garis tepi berwarna hitam.
– Contoh: vitamin C tab, vitamin B komplek, FeSO4
• Obat bebas terbatas:lingkaran bulat berwarna biru
dengan garis tepi berwarna hitam.
– Contoh: Paracetamol, bodrex, ultraflu
• Obat keras: lingkaran bulat berwarna merah dengan
garis tepi berwarna hitam, dan dengan huruf “K” yang
menyentuh garis tepi.
– Contoh: Ampicilin, amoksisilin
• Obat narkotika:
– Contoh: Petidin, morfin

04/29/21 27
Untuk obat bebas terbatas

04/29/21 28
Pemakaian Obat Khusus
• Tetes mata
• Tetes telinga
• Inhaler
• Supositoria
• Ovula

1 Next….

04/29/21 29
Cara Penyimpanan Obat
• Penyimpanan obat adalah salah satu kegiatan
dalam pengelolaan obat yg merupakan
pelaksanaan manajemen logistik:
– Perencanaan
– Penganggaran
– Pengadaan
– Penerimaan
– Penyimpanan
– Pendistribusian
– Pencatanan dan pelaporan
– Pengawasan.
04/29/21 30
04/29/21 31

Anda mungkin juga menyukai