Pertemuan ke-9 Cara Penggunaan Obat (Lokal dan Sistemik)
FARMAKOLOGI Dosen Pengampu : apt. Mokhamad Mahroji, S.Farm., M.Farm CARA PENGGUNAAN OBAT
Dapat dibedakan menurut efek
obat dalam tubuh : - Efek sistemik - Efek lokal A. EFEK SISTEMIK 1. ORAL (segala sesuatu yang berhubungan dengan mulut)
a. Siapkan peralatan dan tidak lupa mencuci tangan
b. Kaji kemampuan pasien untuk dapat meminum obat per oral (kemepuan menelan, mual , muntah dsb) c. Doubel cek order pengobatan d. Ambil obat sesuai yang diperlukan Lanjutan…. e. Siapkan obat – obatan yang akan diberikan (gunakan teknik aseptis, cocokan dengan orderAN. f. Berikan obat dengan cara waktu dan cara yang benar g. Catat / dokumentasikan tindakan, kembalikan peralatan dan evaluasi setelah 30 m3nit Catatan point F : - Benar pasien - Atur posisi pasien, bila memungkinkan dlam posisi duduk - Kaji TTV - Berikan cairan / air yang cukup untuk menelan obat - Tetap bersama pasien sampai obat ditelan. 2. ORAL MUKOSAL a. Sublingual, untuk jantung dan asma
- Letakan dibawah lidah, jangan ditelan
- Biarkan sampai obat hancur dan terserap - Obat bereaksi dalam 1 menit dan efeknya 3 menit b. Bucal, diantara pipi dan gusi, untuk kontraksi uterus.
Letakkan diantara gigi dan selaput
lender pada pipi bagian dalam 3. PARENTERAL Metode pemberian obat, cairan atau nutrisi melalui pembuluh darah. a. Intramusculer (IM) : menyuntikan obat ke dalam otot tubuh, pada umumnya disuntikan pada otot deltoin, ventrogluteal. b. Subcutan (SC) : menyuntikan obat kedalam jaringan yang brerada di bawah lapisan dermis Lanjutan….
c. Intradermal (ID) : Menyuntikan obat
ke dalam lapisan dermis di bawah epidermis d. IntraVena (IV) : Menyuntikan obat kedalam Vena Sudut kemiringan jarum syiringe pada rute parenteral sebagai berikut : 4. IMPLANTASI
Bentuk obat pellet steril, dicangkokkan di
bawah kulit, efek sistemik lama, contohnya : Hormon kelamin (estradiol, testosterone) Absorpsinya lambat, pelepasan zat aktif perlahan, 3-5 bulan. Lanjutan….
Obat dlam bentuk pellet steril dimasukan di
bawah kulit dengan alat khusus (trocar), digunakan untuk efek yang lama. 5. RECTAL Pemberian melalui anus, bentuk sediaan obat suppositoria dan clysma. Contohnya : - Obat Asma - Obat analgetic dan atau antipiretik - Stesolid rectal untuk pengobatan kejang akut Lanjutan…. Cara pemberian obat melalui rektal atau dubur. Memiliki efek sisteik lebih cepat dan lebih besar dibandingkan peroral dan baik sekali digunakan untuk obat yang mudah dirusak oleh asam lambung. 6. TRANSDERMAL
Cara pemakaian melalui permukaan
kulit, berupa plester.
- Untuk pengobatan gangguan jantung
: angina pectoris Lanjutan….
Mekanisme kerja : Obat menyerap
secara perlahan dan kontinyu masuk kedalam sistem peredaran darah dan langsung ke jantung : Contoh : Nitroderm TTS (therapeutic transderma system) B. EFEK LOKAL 1. INTRA NASAL melalui selaput lendir hidung, untuk menciutkan mucosa hidung yang membengkak. Contohnya Otrivin 2. INHALASI Bentuk gas dan zat padat berupa aerosol Obat disemprotkan untuk disemprotkan melalui hidung atau mulut dan penyerapannya dapat terjadi pada saat mulut, tenggorokan dan pernapasan (kocok terlebih dahulu). 3. MUKOSA MATA DAN TELINGA
Obat ini diberikan melalui
selaput / mukosa mata atau telinga, bentuknya obat tetes atau salep, obat diresopsi ke dalam darah dan menimbulkan efek. 4. INTRA VAGINAL Bentuk tablet, salep, cream dan cairan bilasan sebagai anti jamur Obat diberikan melalui selaput lender mukosa vagina, biasanya berupa obat antifungi dan pencegah kehamilan Lanjutan… - Obat vaginal tersedia dalam bentuk krim dan supositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal dan inflamasi. - Lindungi pasien dari rasa malu saat pemberian obat-obatan. - Perawat harus selalu memeriksa tanggal kadaluwarsa pada bungkus obat. - Pendidikan kesehatan yang dapat diberikan pada pasien adalah tujuan, waktu dan frekuensi pemberian obat, cara pemberian obat secara mandiri, efek samping, tanda serta gejala munculnya reaksi alergi. - Pada pasien wanita yang berusia lanjut perhatikan posisi yang dapat menimbulkan rasa nyeri saat pemberian obat vaginal 5. PER CUTAN (SKIN) Obat diberikan diberikan dengan mengaplikasikan atau mengoleskan pada permukaan kulit, bentuk obat salep, cream dan lotion Lanjutan… - Pemberian obat topikal untuk kulit bertujuan untuk mempertahankan hidrasi lapisan kulit, melindungi permukaan kulit, menciptakan anestesi lokal dan mengatasi infeksi, abrasi dan iritasi. - Penggunaan obat topkal kulit harus dilakukan secara bijaksana karena penggunaan yang berlebihan pada kulit akan mengganggu absorpsi obat. - Pada anak-anak penggunaan obat topikal perlu ditutup area yang sakit dengan pembalut kering karena anak suka berusaha menggosok obat. - Penggunaan obat topikal pada lanjut usia harus dilakukan dengan hati-hati karena kulit telah menipis dan rapuh KESIMPULAN…. ??? TERIMA KASIH PRAKTIKUM 9 MENGHITUNG DOSIS OBAT TERIMA KASIH