Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemberian obat secara aman merupakan perhatian utama ketika melaksanakan


pemberian obat ke pada pasien.Sebagai petugas yang terlibat langsung dalam
pemberian obat,petugas harus mengetahui yang berhubungan dengan peraturan
dan prosedur dalam pemberian obat.Petugas harus mengetahui informasi tentang
setiap obat sebelum diberikan kepada pasien untuk mencegah terjadinya
kesalahan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja jalur atau tipe pemberian obat?

1.2.2 Bagaimanakah syarat dalam pemberian obat ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk Mengetahui apa saja jalur atau tipe pemberian obat.

1.3.2 Untuk Memahami bagaimana syarat dalam pemberian obat .

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1.JALUR ATAU TIPE PEMBERIAN OBAT

EFEK SISTEMIK

1.PER ORAL

Pemberiannya melalui mulut,mudah dan aman pemakaiannya,lazim dan praktis.Tidak


semua obat dapat di berikan per oral,misalnya: Obat yang merangsang
(emetin,aminofilin),obat terurai oleh asam lambung (benzilpenisilin, insulin,dan
oksitoksin),obat diinaktivasi oleh hati sebelum diedarkan ke tempat kerjanya,atau
obat dimaksudkan untuk mecapai efek local misalnya: obat cacing ,obat diagnostik
untuk pemotretan lambung-usus ,maupun untuk mengobati infeksi usus. Contoh
bentuk sediaan per oral :tablet,kapsul ,tablet isap,sirup,obat tetes ,dan lain-lain.

2.OROMUKOSAL

Pemberiannya melalui mukosa di rongga mulut,ada dua macam cara,yaitu:

a.Sublingul

Obat diletakkan di bawah lidah sehingga tidak diinaktivikasi karena tidak melewati
hati.Peredaran saat zat aktif yang dilepaskan dari selaput dibawah lidah langsung ke
predaran darah sehingga efek yang dicapai lebih cepat ,contoh penggunaannya oleh

2
pasien erangan jantung dan asma.Keberatannya kurang praktis untuk digunakan terus
menerus dan dapat merangsang selaput lender mulut.Obat dengan cara pemberian
sublingual juga hanya terbatas untuk obat yang bersifat lipofil,bentuknya tablet kecil
atau spray,contoh:tablet lososorbid dinitrat.

b.Bukal

Obat diletakkan di antara pipi dan gusi,obat langsung masuk ke peredaran darah
melalui mukosa mulut.Contoh:penggunaannya sebagai obat untuk mempercepat
kelahiran jika tidak ada kontraksi uterus ,contoh : tablet SANDOPART.

3.INJEKSI

Pemberian obat secara parenteral,dibawah atau menembus kulit atau selaput


lendir.Suntikan atau injeksi digunakan untuk memberikan efek dengan cepat.

Macam-macam jenis suntikan :

a. Subkutan/hypodermal (SC) : Penyuntikan dilakukan dibawah kulit

3
b. Intramuscular (IM) :Penyutikan ke dalam jaringan otot

c. Intravena(Iv) : Penyuntikan ke dalam pembuluh darah

d. Intraarteri (Ia) : Penyuntikan ke dalam pembuluh nadi.(dilakukan untuk


membanjiri suatu organ
e. Intrakutan (Ic) : Penyuntikan ke dalam kulit
f. Intralumbal : Penyuntikan ke dalam ruas tulang belakang (sumsum tulang
belakang)
g. Intraperitonial :Penyuntikan dalam selaput rongga perut
h. Intrakardial : Penyuntikan ke dalam jantung
i. Intrapleural :Penyuntikan ke dalam rongga pleura
j. Intraantikuler : Penyuntikan ke dalam celah-celah sendi

4. IMPLAN

Pemberian obat dalam bentuk pelet steril dimasukan dibawah kulit dengan alat
khusus (trokar) dan digunakan untuk efek yang lama.

4
5.REKTAL

Pemberian obat melalui rektal atau dubur.Cara ini memiliki efek sistemiklebih cepat
dan lebih besar dibandingkan per-oral dan baik sekali digunakan untuk obat yang
mudah dirusak oleh asam lambung.

6.TRANSDERMAL

Cara pemakaian melalui permukaan kulit berupa plester,obat meresap secara perlahan
dan kontinu masuk ke dalam system peredaran darah,langsung ke jantung.

EFEK LOKAL
1.Kulit ( per kutan)

5
Obat diberikan dengan jalan mengoleskan pada permukaan kulit,bentuk obat
dapat dalam sediaan salep,krim,lotion

2.Inhalasi

Obat disemprotkan untuk disedot melalui hidung atau mulut dan penyerapan
dapat terjadi pada selaput mulut,tenggorokan dan pernapasan

3.Mukosa mata dan telinga


Obat ini dimasukan melalui mukosa mata atau telinga ,bentuknya obat tetes
atau salep,obat diresorpsi ke dalam darah dan menimbulkan efek

4.Intravaginal

Obat diberikan melalui selaput lendir mukosa vagina,biasanya berupa obat


antifungsi dan pencegahan kehamilan

6
5.Intranasal

Obat ini diberikan melalui selaput lendir hidung untuk menciutkan mukosa
hidung yang membengkak ,contoh : OTRIVIN

2.2.SYARAT DALAM PEMBERIAN OBAT

Dalam pemberian obat ada beberapa hal yangg harus di perhatikan demi memanalisir
kesalahan di antaranya :

Perinsip 6 benar pemberian obat:

1.benar pasien

Sebelum memberikan obat cek kembali identitas pasien dengan menyanyakan nama
jelas dan alamat

2.benar obat

7
Selum memberikan obat kepada pasien,label pada botol atau kemasan harus di
periksa 3 kali

3.benar dosis

Sebelum memberikan obat perrawat harus memeriksa dosis obat dengan hati hatidan
teliti, jika ragu perawat harus bekonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum di
lanjutkan ke pasien.

4. benar cara/rute

Ada banyak rute/cara dalam memberkan obat ,perawat harus teliti dan berhati hati
agarr ttidak terjadi kesalahan pemberian obat

5.bener waktu

Ketepatan waktu sangat penttingkhususnya bagi obat yang efektivitas tegantung


untuk mencapai atau mempertahankan darah yang mengadai, ada beberapa obat yg di
minum sesudah atau sebelumm makan ,juga dalam pemberian anti biotik tidak oleh di
berikan bersamaan dengan susu, karna susu dapat mengikat sebagian besar obat
itu,sebelum dapat di serap tubuh.

6.benar dokumentasi

Setelah obat itu di berikan kita harus mendokumentasikan dosis,rute,waktu dan oleh
siapa obat itu di berikan,dan jika pasien menolak pemberian obat maka harus di
dokumentasikan juga alasan pasien menolak pemberian obat.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemberian obat secara aman merupakan perhatian utama ketika
melaksanakan pemberian obat ke pada pasien.Sebagai petugas yang terlibat
langsung dalam pemberian obat,petugas harus mengetahui yang berhubungan
dengan peraturan dan prosedur dalam pemberian obat.

9
Daftar Pustaka

NimaNurmagfirah,2007.Rute_pemberian_obat.https://www.academia.edu/
60535/ (diakses tanggal 05 oktober 2019)

10

Anda mungkin juga menyukai