Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61

Mei 2017

PERAN AYAH PADA PENGASUHAN ANAK USIA DINI DALAM


KELUARGA DI KECAMATAN DARUSSALAM,
KABUPATEN ACEH BESAR

Maisyarah, Anizar Ahmad, Bahrun


Jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, Indonesia
Email: maisyarah_yahya@yahoo.com

Abstract:
This study aimed to determine the views of the father of early childhood care and
any involvement of fathers in early childhood care in the district of Aceh Besar,
Darussalam. This study used descriptive qualitative method. The data collection
was done through observation and interviews. Subjects in this study were five
fathers of aged 4-6 years children; the determination of the subject was done by
applying purposive sampling. The results showed the involvement of fathers in
caring for children in terms of the role of fathers in the family is described as
follows: breadwinner, togetherness between father and son, parenting, teachers
or mentors, people who support all the children activities. It can be concluded
that fathers have an awareness of care for children, but their demands as
breadwinners make fathers cannot be fully involved in the care of children.
Hopefully, the fathers have the awareness that they are not only the breadwinner
in the family, but also their involvement in parenting is also highly expected.
Keywords: the role of the father, childcare

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan ayah terhadap pengasuhan
anak usia dini dan apa saja keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia dini di
Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan
wawancara. Subjek dalam penelitian ini berjumlah lima orang ayah yang memiliki
anak usia 4-6 tahun, penentuan subjek dilakukan dengan cara purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa para ayah memiliki kesadaran akan
pengasuhan terhadap anak, namun tuntutan mereka sebagai pencari nafkah
membuat para ayah tidak dapat terlibat secara penuh dalam pengasuhan anak.
Diharapkan para ayah memiliki kesadaran bahwa mereka bukan hanya sebagai
pencari nafkah di dalam keluarga, namun keterlibatannya dalam mengasuh anak
juga sangat diharapkan.
Kata Kunci: peran ayah, pengasuhan anak

50
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

PENDAHULUAN halnya dalam mengganti popok, memberi


Anak merupakan amanah Allah makan atau menghangatkan botol susu.
Subhanahu Wata’ala pada kedua Semuanya itu dikerjakan oleh sang ibu
orangtua.Hatinya yang masih suci mulai dari menggendong, membersihkan
merupakan mutiara yang masih polos tanpa tempat tidur dan memberi makan anak.
ukiran dan gambar.Anak siap diukir dan Ayah sangat jarang terlihat ikut
cenderung kepada apa saja yang berpartisipasi penuh dalam mengasuh anak,
mempengaruhinya. Sebagai mana hadits ayah memberikan pengasuhan anak
Rasulullah Sallallahu A’laihi Wassalam seutuhnya kepada ibu. Maka sering terjadi
yang artinya “ Setiap anak sebenarnya bahwa anak lebih dekat dengan ibunya dari
dilahirkan atas fitrah (suci). Kedua orang pada ayahnya.
tuanya lah yang akan membuatnya menjadi Cabrera dkk (Hidayati dkk, 2011:1)
yahudi, majusi dan nasrani” (HR. Abu mengungkapkan,“Peran serta perilaku
Hurairah). pengasuhan ayah mempengaruhi
Lazimnya sejak dahulu pengasuhan perkembangan serta kesejahteraan anak dan
anak lebih dititikberatkan kepada sang ibu, masa transisi menuju remaja”. Peran ayah
ini dikarenakan ibu memiliki kedekatan dalam hidup anak dapat menjadi contoh bagi
biologis, dimana ibu yang mengandung, anak untuk menjadi pribadi yang lebih
melahirkan, memberikan asi kepada anak mandiri, menjadikan ia sosok yang tegar dan
serta lebih banyak meluangkan waktunya di kuat dalam menghadapi masalah
rumah dengan anak dari pada sang ayah. kedepannya.Dalam sebuah penyelidikan
Ayah hanya berperan sebagai pencari nafkah Fusrtenberg dan Harris (Santrock, 2003:207)
untuk memenuhi kebutuhan rumah mendokumentasikan, “Bagaimana ayah
tangga.Dalam ilmu psikologi sangat jarang yang turut membesarkan dapat membantu
menyebutkan keterlibatan ayah dalam mengatasi masa-masa sulit hidup anak”.
mengasuh anak, peran ibulah yang sering Tujuan dari penelitian ini adalah
dibahas dalam mengasuh dan mendidik 1) Untuk mengetahui pandangan ayah
anak.Bahkan dikalangan antropolog timbul terhadap pengasuhan anak usia dini dalam
penilaian sinis yang melecehkan peran keluarga di Kecamatan Darussalam
seorang ayah, mereka menyatakan “seorang Kabupaten Aceh Besar dan; 2) Untuk
ayah memang dibutuhkan dalam keluarga mendeskripsikan keterlibatan ayah pada
tetapi pada kenyataan ayah itu lebih sering pengasuhan anak usia dini dalam keluarga di
menjadi sumber petaka sosial” (Dagun, Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
2002:1). Maksudnya disini peran ayah Besar.
sangat kurang dalam keluarga terutama
dalam memperhatikan proses pertumbuhan LANDASAN TEORI
dan perkembangan anaknya. Bahkan Konsep Anak Usia Dini
seringnya ayah terkadang memarahi sang Anak usia dini adalah individu yang
ibu apabila ibu tidak bisa merawat anak berusia mulai dari 0-6 tahun yang sedang
dengan benar. Bahkan permasalahan anak mengalami proses perkembangan dengan
menjadi pemicu pertengkaran bagi kedua pesat. Berk (Sujiono, 2009:06 ) menyatakan
orangtua. bahwa, “Pada masa ini proses pertumbuhan
Secara klasik ayah selalu dan perkembangan dalam berbagai aspek
digambarkan tidak pernah ikut terlibat sedang mengalami masa yang cepat dalam
langsung dalam mengasuh anak seperti rentang perkembangan hidup manusia”.

51
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

Pada usia 4-6 merupakan masa golden age peran untuk pelopor, koordinator dan peran
bagi perkembangan anak usia dini dimana informal lainnya.
pada usia itu anak mampu menyerap hampir
50 persen dari apa yang dilihat dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola
didengarnya. Asuh Orangtua Terhadap Anak
Masa ini merupakan masa yang tepat Perbedaan gaya pengasuhan orangtua
untuk meletakkan dasar-dasar terhadap anak disebabkan oleh beberapa
pengembangan kemampuan fisik, bahasa, faktor diantaranya seperti yang
sosial emosional, konsep diri, seni moral dan dikemukakan oleh Maccoby & Mcloby
nilai-nilai agama. Pada tahap ini orang tua (Madyawati, 2016:39) sebagai berikut:
harus mampu bersikap dengan cara 1. Faktor Sosial Ekonomi
berbicara kepada anak, menanyakan Sosial ekonomi merupakan salah
pendapat anak, menciptakan suasana yang satu faktor yang mempengaruhi
berwarna-warni sehingga anak nyaman pengasuhan orangtua terhadap
besama kita dan juga mengarahkan anak anak.Tuntutan hidup yang begitu besar
secara tidak langsung (Yamin dan Sanan, membuat orangtua harus bekerja lebih
2010:06). giat dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, sehingga waktu yang
Peran Orangtua dalam Pengasuhan Anak dihabiskan antara orang tua dan anak
Pengasuhan bersama dilakukan oleh menjadi berkurang.Biasanya keluarga
ayah dan ibu secara bersama-sama untuk yang berasal dari ekonomi kebawah
tumbuh kembang sang anak. Pengasuhan lebih cenderung memilih untuk tidak
tidak hanya dilakukan oleh keluarga yang melanjutkan studi anaknya ke jenjenag
masih hidup bersam-sama namun bisa juga pendidikan yang lebih tinggi.
dilakukan oleh keluarga yang sudah 2. Pendidikan
bercerai ataupun single parent.Karena Status pendidikan orangtua juga
pendidikan pertama yang diterima anak dapat mempengaruhi pola pikir orangtua
berasal dari keluarga dan yang paling utama dalam mengasuh anak. Kemudian akan
adalah orang tua.Peran anggota keluarga berpengaruh pada harapan orangtua
dijalankan untuk menjaga keseimbangan terhadap anaknya. Cenderung orangtua
dalam keluarga, yang dijalankan melalui yang memiliki pendidikan tinggi lebih
peran formal maupun informal.Peran memahami bagaimana seharusnya
formal yang dijalankan keluarga mereka mendidik anaknya.
menentukan tercapainya keseimbangan 3. Nilai agama yang Dianut oleh
dalam keluarga atau tidak.Pria atau ayah Orangtua
lebih umum dikenal sebagai pencari nafkah Nilai agama juga menjadi hal
di dalam keluarga keterlibatannya dalam penting yang ditanamkan orang tua
megasuh anak tidak terlalu menonjol, kepada anak dalam pengasuhan yang
karena keberadaannya di rumah yang mereka lakukan sehingga lembaga
sangat sedikit.Peran informal adalah peran keagamaan juga turut berperan di
sebagai pemberi dorongan, peran dalamnya.
mempertahankan keharmonisan, peran 4. Jumlah Anak
untuk kompromi, peran untuk memulai atau Jumlah anak yang dimiliki dalam
berkontribusi dalam menghadapi masalah, suatu keluarga juga akan mempengaruhi
pola asuh yang diterapkan orangtua

52
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

terhadap anak. Semakin banyak jumlah awal penyimpangan, sehingga


anak yang dimiliki, maka akan ada disiplin dapat ditegakkan.
kecenderungan bagi orangtua untuk bisa f. Protector, ayah mengontrol dan
menerapkan pola pengasuhan secara mengorganisasi lingkungan anak,
optimal pada anak. Dikarenakan sehingga anak terbebas dari
perhatian dan waktunya akan terbagi kesulitan atau bahaya.
antara anak satu dan lainnya. g. Advocate, ayah menjamin
kesejahteraan anaknya dalam
Peran Ayah dalam Keluarga berbagai bentuk, terutama
McAdoo dan Hurt (Wahyuningrum, kebutuhan anak ketika berada di
2014:7) mengemukakan bahwa ayah institusi di luar keluarganya.
memiliki peran dalam keterlibatannya h. Resource, dengan berbagai cara dan
dengan keluarga yaitu: bentuk ayah mendukung
a. Economic Provider, yaitu ayah keberhasilan anak dengan
dianggap sebagai pendukung memberikan dukungan dibalik
finansial dan perlindungan bagi layar.
keluarga. Sekalipun ayah tidak
tinggal serumah dengan anak, namun Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
ayah tetap dituntut untuk menjadi Peran ayah seiring dengan meningkatnya
memenuhi kebutuhan finansial anak. usia anak maka semakin besar dan
b. Friend and Playmate, ayah dianggap kompleks. Biasanya peran ayah tergantung
sebagai “fun parent” serta memiliki dari jenis kelamin anak. Jika pada anak
waktu bermain yang lebih banyak perempuan sang ayah akan memanjakannya,
dibandingkan dengan ibu. Ayah namun jika pada anak laki-laki ayah akan
banyak berhubungan dengan anak lebih ambisius. Hurlock (Gunarsa,
dalam memberkan stimulasi yang 2010:154) mengemukakan, “Ayah harus
bersifat fisik. dapat mengerti keadaan anak, bertindak
c. Caregiver, ayah banyak sebagai teman atau rekan bagi anak-
berhubungan dengan anak dalam anaknya, membimbing perkembangan anak
memberikan stimulasi afeksi dalam serta melakukan sesuatu untuk dan bersama
berbagai bentuk, sehingga anak-anak”. Peranan ayah dalam
memberikan rasa nyaman dan pengasuhan lebih kepada melakukan
penuh kehangatan. kegiatan bersama anak.Bagi anak ayah
d. Teacher and Role Model, merupakan sosok superhero karna ayah
sebagaimana dengan ibu, ayah juga memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya
bertanggung jawab dalam terhadap dan keluarganya.Pengasuhan dari ayah
apa saja yang dibutuhkan anak mengajarkan anak untuk mengatahui
untuk masa mendatang melalui bagaimana rasa tanggung jawab dan hidup
latihan dan teladan yang baik bagi mandiri.
anak. Peranan ayah bukan hanya pada pencarian
e. Monitor and disclipniory, ayah nafkah saja namun ayah juga bertanggung
memenuhi peranan penting dalam jawab memberikan pembelajaran moral,
pengawasan terhadap anak, ayah menyediakan petunjuk dan nilai
terutama begitu ada tanda-tanda terutama melalui agama.Bride (Santrock,
2003:207) mengemukakan.“Bukan hanya

53
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

bertanggung jawab terhadap disiplin dan 2. Mengajarkan Akhlak yang Baik


pegendalian anak yang lebih tua dan Anak adalah pelengkap jiwa dan
menyediakan kebutuhan ekonomi keluarga, penyejuk hati setiap orangtua.hadirnya
para ayah sekarang dinilai dalam hal seorang anak tidak dapat tegantikan dengan
keterlibatan aktifnya dalam merawat anak- hal apapun.Begitu juga anak adalah amanah
anak”.Dari uraian ini dapat dilihat betapa yang telah Allah titipkan orangtua yang
pentingnya peranan ayah terhadap tumbuh harus disyukuri, dilindungi, dijaga dan
kembang anak. Bahwa yang kita ketahui dibimbing.Oleh karenanya wajib bagi kedua
peran ayah lebih kepada mencari nafkah, orangtua mengajarkan akhlak dan budi
terlebih dengan ayah yang sering bekerja di pekerti yang baik pada anak-
luar kota. Seberapa jauh keterikatan anak anaknya.Sebagai orangtua yang merupakan
dengan ayah, bila sebelumnya anak guru pertaman bagi anak harus selalu
memiliki hubungan yang dekat dan erat, ajarkan sopan santun, berbicara yang sopan,
dimana ayah juga banyak melibatkan diri menghormati yang tua dan segala perbuatan
dalam mengembangkan anaknya, maka yang terpuji.
ketidak hadiran ayah ini benar-benar 3. Mendoakan Kebaikan
merupakan suatu kejadian traumatis bagi Ayah mendoakan anak juga
anak. merupakan suatu kewajiban bagi anak.
Doakan lah anak degan hal yang baik-baik
Sikap Ayah Kepada Anak Ketika Masih karena doa orangtua terhadap anak tidak ada
Usia Dini pembatasnya. Mendoakan anak tidak mesti
Sechona (2014:76-116) membagi hanya dalam sholat namun juga bisa
beberapa macam sikap yang harus dimiliki dilakukan kapanpun dan dimanapun bahkan
oleh setiap ayah yang memiliki anak usia perkataan orangtua juga termasuk doa bagi
dini guna untuk membangun kedekatan sang anak. Maka dari itu sebagai orang
antara anak dan ayah berupa: ketika sedang marah jangan sampai
1. Mencurahkan Kasih Sayang secara Utuh mengatakan anak dengan hal-hal yang tidak
Bayi membutuhkan sentuhan kasih sopan, barangkali ucapan atau doa tersebut
sayang dari orangtuanya, bukan hanya ibu didengar oleh Allah dan diaminkan oleh
namun ayah juga ikut berperan memberikan para malaikat.
kasih sayang kepada anak. Kasih sayang 4. Penyabar
pada bayi dapat diberikan ayah dengan cara Sabar adalah sifat yang paling sering
sering melakukan sentuhan fisik, dimunculkan ketika menghadapi
menggendong sambil mengayun- anak.seorang anak tidak sepenuhnya
ayunkannya, menatap matanya sambil memiliki kesadaran dalam hal bertindak atau
tersenyum dan juga bisa dengan mengajak mengucapkan kata-kata. Wajar jika
sang bayi mengobrol dan bercanda. Kasih sewaktu-waktu perbuatannya tidak
sayang akan mendatangkan rasa kegembiran terkontrol, menjengkelkan atau bahkan
bagi bayi. Kasih sayang yang sering kita membuat pikiran orangtua tidak
berikan kepada anak dari kecil hingga tenang.Sebagian ayah memiliki karakter
dewasa nantinya akan menjadikan anak yang tidak sabaran dalam menghadapi
pribadi yang penyayang dengan kepada anak.namun setiap yang telah memiliki gelar
orang lain. sebagai ayah dia harus mampu memahami
dunia anak dan mampu menjadi ayah yang

54
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

sabar dalam mengadapi kelakuan-kelakuan merasa ayah tidak pernah ad waktu


anaknya. untuknya.
5. Menghadirkan Cinta 9. Menjadi Pendengar Sekaligus Teman
Cinta kedua otangtua terhadap anak yang Baik
ibarat sebuah kekuatan yang membuat anak Biasanya ibu merupakan tempat bagi
merasa aman dan terlindungi.Menghadirkan anak menceritakan segala keluh kesahnya.
cinta kepada anak lebih barharga dari pada Namun tidak salahkan jika sekali-kali ayah
memberikan anak barang-barang yang menjadi tempat bagi anak untuk
istimewa.Cinta seorang ayah kepada anak bercerita mengenai segala apa yang tela
tidak bisa dibuat-buat.Cinta ayah hadir dilakukan anak.luangkan waktu beberapa
secara alami sehingga kasih sayang dan saat untuk bertanya kepada anak apa saja
perhatianpun tercipta diantara keduanya. yang telah dialaminya hari ini. Anak
Perhatian-perhatian kecil yang diberikan menganggap orangtuanya sebagai teman
oleh ayah kepada anaknya menjadi modal yang bisa diajak berbicara atau orang
awwal bagi sang ayah untuk membangun terdekat yang dapat mengerti terhadap
kedekatan yang mendalam dengan sang segala kondisinya.Menjadi teman bagi anak
anak. merupakan salah satu pola
6. Mengajak Anak Bermain pengasuhan.menjadi teman tidak harus
Ayah dan anak biasanya sering menemaninya seharian penuh.
menghabiskan waktu dengan melakukan
kegiatan bermain. Barmain merupakan Langkah Membangun Kedekatan
dunianya anak, dimana dan kapanpun anak Emosional Ayah dan Anak
selalu bermain. Seorang ayah bisa mengajak Ayah dalam membangun kedekatan
anak bermain apa saja asal memiliki nilai emosional dengan anak tidak sama dengan
positif. ibu. Seorang ayah harus melakukan sesuatu
7. Menjadi Penengah yang Adil untuk anaknya agar dirinya bisa memiliki
Disaat anak-anak sedang tidak akur kedekatan emosional dengan anak-anaknya.
atau berebut mainan dengan kakaknya, Zakiah (2013:37) menyebutkan beberapa
seorang ayah harus bisa menjadi penengah langkah praktis yang dapat dilakukan ayah
yang adil diantara keduanya. Ayah tidak dalam menjalin kedekatan emosional dengan
boleh lebih memihak kepada salah satunya. anak-anak antara lain:
Sikap ini akan dicontoh oleh anak ketika 1. Jangan Pernah Sungkan untuk
nantinya sang anak terlibat dalam Menunjukkan Kasih Sayang
perselisihan dengan temannya. Sang ayah Sebagian ayah terkadang sulit untuk
harus mampu menjadi contoh yang baik bagi mengungkapkan rasa sayang pada anak,
anak-anaknya ini karena ayah kurang terlibat dalam
8. Menyediakan Waktu untuk Anak mengasuh anak.dalam hal ini kasih
Ayah selalu dikaitkan dengan sayang merupakan faktor utama dalam
kesibukannya dalam bekerja sehingga tidak melakukan pendekatan emosional pada
memiliki waktu yang cukup untuk anak. ungkapan kasih sayang dan
mengasuh anak. seorang ayah pasti memiliki perhatian seorang ayah tidak hanya
waktu kosong diakhir pekan, maka diungkapkan sebatas kata-kata dan
gunakanlah waktu tersebut bersama anak sentuhan lembut, namun juga berupa
dengan melakukan bermacam kegiatan. Para nasehat dan mungkin peringatan.
ayah jangan sampai kalian membuat anak 2. Ajaklah Anak Makan Bersama

55
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

Menyempatkan diri untuk makan senang jika dirinya didengar,


bersama dalam satu meja makan adalah diperhatikan, diajak bermain, dihargai
langkah kecil untuk menumbuhkan dan diakui keberadaannya. Ayah yang
kedekatan bersama anak-anak.Di meja mau bersahabat dengan anak makan
makan, masing-masing anggota anak bisa menceritakan apa pun yang
keluarga bisaa saling berbagi cerita ingin mereka ceritakan.
tentang pengalaman mereka diluar
rumah. METODE PENELITIAN
3. Bantulah Anak dalam Menyelesaikan Penelitian ini tergolong jenis
Pekerjaannya penelitian deskriptif kualitatif yaitu
Anak sangat senang jika orang dewasa penelitian yang sifatnya lebih banyak
terlibat dalam setiap aktvitas mereka, menggunakan kata-kata dalam penulisan
karena anak menganggap orang dewasa laporannya. Seperti yang dikemukakan oleh
sebagai orang yang lebih pintar dari Brogdan dan Taylor (Margiono, 2007: 36)
dirinya.Sebagai ayah ada baiknya penelitian kualitatif adalah “Prosedur
membantu anak sebelum mereka penelitian yang menghasilkan data deskriptif
meminta bantuan terlebih dahulu. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
4. Selalu Luangkan Waktu untuk orang-orang dan
Menjalin Komunikasi dengan Anak- perilaku yang dapat diamati”. Untuk
anak. memperoleh data seakurat mungkin tentang
Ayah memang lebih banyak peran ayah pada pengasuhan anak usia dini
menghabiskan waktu diluar rumah dalam keluarga di Kecamatan Darussalam
untuk mencari nafkah. Ayah adalah Kabupaten Aceh Besar. Penulis mengadakan
sosok yang memiliki setumpuk peneltian di rumah masing-masing subjek.
pekerjaan yang tak akan pernah ada Teknik pengumpulan data dilakukan
habisnya. Anak-anak sejak kecil pun dengan cara observasi, wawancara dan
sudah melihat betapa sedikitnya waktu trianggulasi. Observasi dan wawancara
luang mereka bersama sang ayah. dilakukan oleh peneliti secara bersamaan
Namun ayah harus memiliki kesadaran selama tiga hari. Teknik analisis data
dalam menyediakan waktu untuk menggunakan model Miles dan Huberman
berkumpul bersama dengan (Sugiyono, 2012: 337) yaitu reduksi data,
anaknya.Meskipun hanya sebentar, ada penyajian data dan kesimpulan.
baiknya meluangkan waktu untuk
menjalin komunikasi dengan anak.Maka HASIL
dengan seperti itu ayah juga dapat Pandangan Ayah pada Pengasuhan Anak
menegtahui langsung secara pribadi Usia Dini dalm Keluarga
bagaimana perkembangan anaknya.
Berdasarkan hasil wawancara
5. Jadilah Sahabat untuk Anak-anak
Sering ibu adalah sahabat bagi anak, ibu dengan kelima subjek beberapa diantaranya
selalu mempunyai waktu luang yang didapati jawaban yang berbeda-beda
banyak bagi anaknya.Maka selalu kita mengenai peran ayah dalam pengasuhan
mendengar ibu menjadi tempat sandaran anak secara utuh. Bagi SP1 kurang setuju
bagi anak untuk bercerita segala jika ayah terlibat secara penuh untuk
hal.Namun dalam hal ini ayah juga mengasuh anak, dikarenakan ayah
dapat menjadi sahabat bagi anak.Anak
merupakan sosok pencari nafkah jadi tidak

56
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

memiliki waktu untuk menjaga anak.


Namun bukan berarti SP1 tidak mau Apa saja Keterlibatan Ayah dalam
mengasuh anak, keterlibatan SP1 dalam Mengasuh Anak
mengasuh anak ketika SP1 sedang berada di Peran ayah pada dasarnya bukan
rumah dan memiliki waktu senggang maka hanya sekedar mencari nafkah saja tapi juga
SP1 akan bermain bersama anak-anaknya. ikut terlibat dalam mengasuh anak,
Pandangan SP2 terhadap ayah sebagai mengasuh anak bukan saja hanya peran bagi
pengasuh anak sangat setuju.Bagi SP2 anak seorang istri namun ayah juga ikut
adalah amanah yang telah dititip Allah SWT terlibat.Setiap ayah punya caranya tersendiri
kepada setiap orang tua jadi seharusnya ayah dalam melibatkan diri pada pengasuhan
dan ibu harus terlibat dalam mengasuhnya. anak.Ada ayah yang mau terlibat penuh
Menurut SP3 keterlibatan seorang dalam kegiatan sehari-hari anak bahkan ada
ayah dalam mengasuh anak memang sangat ayah yang tidak ingin terlibat dalam segala
diperlukan. Namun keterlibatan ayah secara macam rutin nitas yang dilakukan anak. Ada
utuh sangat susah untuk dilakukan, karena ayah yang berperan sebagai pemantau saja
dirinya harus mencari nafkah dan sering dan ada juga ayah yang tidak ingin terlibat
berda di luar rumah. SP4 sendiri sangat sama sekali dan memberikan segala
setuju jika sang ayah terlibat penuh dalam pengasuhan anak secara penuh kepada sang
hal menjaga anak, namun bagi SP4 sangat ibu.
susah untuk seorang ayah harus terlibat Dari kelima subjek yang diteliti
penuh dikarenakan SP4 bekerja di luar didapati kelimanya ikut terlibat dalam
rumah dari pagi sampai sore jadi sedikit sulit pengasuhan anak.Beberapa diantaranya
untuk terlibat dalam hal mengasuh anak keterlibatan mereka dalam mengasuh anak
secara penuh. Sedangkan bagi SP5 hanya sebatas membawa anak jalan-jalan
mengasuh anak merupakan pekerjaan atau bermain. Sedangkan lainnya
seorang istri, jadi SP5 kurang setuju jika menyatakan keterlibatannya lebih banyak
ayah harus terlibat penuh dalam pengasuhan. dalam mengasuh anak seperti halnya
Seorang ayah menjaga anak secara penuh menyuapi anak makan, membantu anak saat
bagi SP5 sungguh berat, karena ayah kegiatan kamar mandi, membantu anak
biasanya kurang bisa memahami keinginan belajar, mengantar dan menjemput anak
anak sedangkan ibu lebih tahu segala apa sekolah, membuatkan susu, mengajak
yang dibutuhkan anak. Jadi SP5 bermain,dan membawa anak jalan-jalan.
memberikan pengasuhan anak secara penuh
kepada sang istri. Namun bukan berarti SP5 PEMBAHASAN
tidak terlibat sama sekali, SP5 mengetahui Pandangan Ayah pada Pengasuhan Anak
perkembangan sang anak melalui sang istri Usia Dini dalam Keluarga
yang selalu memberitahukannya mengenai Berdasarkan hasil penelitian yang
perkembangan anak. dilakukan dengan responden dilapangan,
peneliti mendapatkan jawaban yang berbeda
terhadap pandangan ayah dalam pengasuhan

57
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

anak usia dini. Beberapa subjek menjawab kemampuan untuk bertindak sepeka dan
tidak setuju jika ayah terlibat penuh dalam setanggap ibu yaitu mampu bertindak secara
pengasuhan anak, sedangkan subjek lainnya sensitive dan respontif terhadap bayi
menjawab setuju atas keterlibatan ayah mereka”. Dapat dikatakatan bahwa seorang
dalam mengasuh anak.Meskipun ada ayah juga mampu menjadi seperti seorang
diantara subjek mengatakan tidak setuju ibu dalam mengasuh anak, namun tidak
namun mereka secara tidak langsung sudah secekatan sang ibu dalam merawat anak. Hal
terlibat dalam mengasuh anak, walaupun ini sesuai dengan jawaban yang diberikan
keterlibatannya hanya sedikit. Bagi subjek oleh kelima responden tersebut.Bagi para
yang menjawab setuju mereka memiliki ayah tidak masalah untuk mengasuh anak
keterlibatan lebih banyak dari subjek yang hanya saja mereka memiliki batas tertentu
menjawab tidak setuju dalam mengasuh dalam mengasuh anak.
anak, akan tetapi keterlibatan mereka tidak
dapat dilakukan secara penuh seperti halnya Keterlibatan Ayah dalam Mengasuh
ibu mengasuh anak, ini dikarenakan sosok Anak Usia Dini
ayah merupakan seorang kepala rumah Berdasarkan analisis data pada
tangga yang seharusnya mencari nafkah di penelitian ini, peneliti menemukan berbagai
luar rumah dan tidak memiliki waktu yang informasi mengenai apa saja keterlibatan
banyak untuk mengasuh anak. Seperti yang ayah dalam mengasuh anak yang kemudian
dikemukakan oleh Dagun (2002:02) dalam peneliti kaitkan dengan teori yang
bukunya “Ayah akhirnya seperti sudah dipaparkan oleh Maccoby & Mcloby
terkondisi bukan sebagai pengasuh anak dan (Madyawati, 2016:39). Peneliti membagi
lebih sibuk sebagai pencari nafkah”. keterlibatan ayah ke dalam beberapa bagian
Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh ayah diantaranya adalah: Peranan ayah dalam
untuk berada di rumah membuat seorang keluarga yang pertama adalah sebagai
ayah jarang melibatkan diri dalam merawat pencari nafkah bagi keluarga. Dua dari
anak. limasubjek dalam penelitian ini merupakan
Dari hasil penelitian ditemukan pencari nafkah utama dalam keluarga,
bahwa sebenarnya ada kesadaran pada diri sedangkan tiga subjek lainnya istri ikut
kelima responden mengenai pentingnya terlibat dalam mencari nafkah. Peran ayah
keterlibatan ayah dalam mengasuh anak, dalam mencari nafkah dilakukan kelima
namun kembali lagi pada konteks bahwa subjek untuk memenuhi kebutuhan rumah
tugas mengasuh anak adalah sang ibu bukan rumah tangga serta demi kelangsungan
ayah. Namun bukan berarti bahwa sang ayah hidup mereka. Rasa tanggung jawab sebagai
tidak boleh mengasuh anak, keterlibatan seorang ayah dalam memenuhi kebutuhan
seorang ayah dalam mengasuh anak juga rumah tangga membuat para ayah lebih
sangat penting terutama dalam membina banyak meluangkan waktunya di luar rumah
pertumbuhan fisik dan psikologis anak sehingga keterlibatannya dalam mengasuh
dengan terlibatnya kedua orangtua. Seorang anak menjadi sedikit;
ayah akan mampu mengasuh anak ketika Peran ayah kedua adalah
sang istri bekerja di luar rumah, ayah akan kebersamaan antara ayah dan
berusaha mengasuh anaknya sebaik anak.Meskipun ayah sebagai pencari nafkah
mungkin sama halnya seperti seorang ibu. serta lebih banyak meluangkan waktu di luar
Parke dan Buriel (Santrock, 2011:317) rumah bukan berarti ayah tidak memiliki
mengatakan bahwa “Ayah memiliki waktu bersama dengan anak.Kebersamaan

58
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

antara ayah dan anak sekedar kegiatan dan menjemput anak sekolah dan bahkan
bermain, jalan-jalan ataupun membelikan memasak untuk anak. Namun kegiatan ini
anak mainan.Hal ini serupa dengan jawaban dapat terjadi ketika sang suami lebih banyak
yang diberikan kelima subjek yang memiliki waktu luang di rumah dan jika
mengatakan bahwa mereka sering mengajak sang istri lebih banyak bekerja seperti
anak jalan-jalan ataupun bermain.Sesuai halnya Santrock (2011:317)
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh mengatakan”Ayah lebih terlibat dalam
seorang peneliti Amerika terhadap interaksi pengasuhan mandi, makan, memakaikan
antara ayah dan ibu terhadap anak yang baju anak, membawa anak ketempat
berusia 12-13 bulan oleh Michael E. Lam penitipan dan seterusnya ketika jam kerja
(Dagun, 2002:55) menyebutkan bahwa mereka lebih sedikit dan jam kerja ibu lebih
“Ternyata sikap ayah dan ibu banyak”;
berbeda.Ketika mereka mendekati dan Peran ayah yang keempat adalah
memegang bayi ayah cenderung mengajak sebagai guru atau pembimbing.Ada
bayinya bermain, sementara ibu cenderung ungkapan yang mengatakan bahwa ibu
mengajak makan dan mandi”.Kebersamaan sebagai Madrasatulula yang artinya ibu
antara ayah dan anak dibatasi oleh waktu sekolah pertama bagi anak, namun bukan
dikarenakan ayah harus bekerja sehingga berarti ibu satu-satunya orangtua yang dapat
tidak memiliki banyak waktu untuk berada menjadi guru bagi anak.Ayah juga dapat
di rumah kecuali pada hari libur. SP1 ikut andil dalam memberikan layanan
memberikan jawaban bahwa ia dalam pendidikan bagi anak.Tiga dari lima subjek
seminggu hanya 5 jam berada di rumah menyatakan keterlibatannya dalam kegiatan
dikarenakan pekerjaannya. Seperti halnya belajar dengan anak diantaranya adalah
diungkapkan oleh Young dkk (Santrock, mengajarkan anak mengaji dan membantu
2007:195) mengatakan”anak-anak anak belajar atau sekedar menemani anak
menghabiskan rata-rata 2,5 jam sehari menggambar. Sedangkan dua lainnya
dengan ayah mereka pada hari kerja dan 6,2 menyerahkan masalah pendidikan anak
jam pada akhir pekan”; kepada sang istri;
Peran ayah yang ketiga adalah Peran ayah yang kelima adalah
sebagai pengasuhan.Pengasuhan anak bukan sebagai orang yang mendukung segala
hanya keterlibatan seorang ibu namun juga kegiatan anak.Meskipun para ayah lebih
ayah ikut terlibat di dalamnya. Pengasuhan banyak meluangkan waktu di luar rumah
antara ayah dan ibu sebenarnya sama hanya bukan berarti mereka tidak mengetahui
saja kuantitas dan kualitasnya berbeda. Hasil segala aktivitas yang dilakukan oleh anak.
wawancara yang telah dilakukan pada lima Ibu menjadi penghubung antara ayah dan
subjek mengenai keterlibatannya dalam anak, ibu sebagai orang yang selalu berada
pengasuhan anak didapati hasil bahwa tiga dengan anak akan menyampaikan kepada
dari lima subjek sering melibatkan diri ayah mengenai perkembangan dan segala
dalam mengasuh anak sedangkan dua kegiatan yang telah anak lakukan. Ayah
lainnya mengaku jarang. Keterlibatan para akan selalu mendukung segala kegiatan
subjek dalam mengasuh anak antara lain yang dilakukan anak selama kegiatan
adalah melakukan kegiatan menyuapi anak tersebut positif dan tidak merugikan bagi
makan, memandikan anak, membantu anak anak, meskipun ayah tidak terlibat dalam
dalam kegiatan di kamar mandi, kegiatan anak. Seperti yang diungkapkan
membuatkan susu untuk anak, mengantar oleh kelima subjek, mereka megatakan

59
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

bahwa selalu mendukung segala kegiatan mereka secara tidak langsung sudah
yang dilakukan oleh anak.Satu dari terlibat dalam mengasuh anak, walaupun
limasubjek menyatakan bahwa dirinya keterlibatannya hanya sedikit. Bagi
sering terlibat setiap kegiatan yang subjek yang menjawab setuju mereka
dilakukan anak di sekolah seperti kegiatan memiliki keterlibatan lebih banyak dari
pawai, kegiatan menari dan kegiatan pada subjek yang menjawab tidak setuju
perlombaan. Namun empat lainnya dalam mengasuh anak, akan tetapi
menjawab jarang terlibat langsung bersama keterlibatan mereka tidak dapat dilakukan
anak tetapi tetap mendukung aktivitas anak. secara penuh seperti halnya ibu
Berdasarkan penelitian yang telah mengasuh anak, ini dikarenakan sosok
dilakukan, dapat dilihat beragam ayah merupakan seorang kepala rumah
keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. tangga yang seharusnya mencari nafkah
Ayah juga menjadi sosok yang sangat di luar rumah sehingga tidak memiliki
penting akan kehadirannya bagi seorang banyak waktu dalam mengasuh anak.
anak. Namun setiap ayah tidak lah sama, 2. Keterlibatan para ayah dalam mengasuh
mereka memiliki pola pikir yang berbeda anak meliputi beberapa hal sebagai
terhadap pengasuhan anak. Pada nyatanya berikut: 1) Ayah sebagai pencari nafkah
tidak ada ayah yang tidak sayang ataupun bagi keluarga; 2) Kebersamaan antara
tidak peduli terhadap anaknya.Hanya saja ayah dan anak meliputi kegiatan bermain,
penyampaian kasih sayang antara ibu dan jalan-jalan dan membelikan mainan; 3)
ayah berbeda, ibu lebih banyak meluangkan Ayah sebagai pengasuh diantaranya
waktu bersama anak.Sedangkan bentuk adalah menyuapi anak makan,
perhatian dan kasih sayang ayah menidurkan anak, membuatkan susu,
diperlihatkannya melalui giatnya seorang terlibat pada saat kegaiatan kamar mandi,
ayah dalam mencari nafkah demi serta mengantar dan menjemput anak
kesejahteraan keluarganya. Walaupun sekolah; 4) Ayah sebagai guru atau
kesibukannya dalam mencari nafkah, sang pembimbing, ayah juga dapat
ayah juga akan menyempatkan diri untuk membimbing anak baik dalam belajar
mengasuh anak bersama istri ketika ia maupun mengajar anak mengaji; 5) Ayah
memiliki waktu luang atau sedang libur dari sebagai orang yang mendukung segala
pekerjaannya meskipun keterlibatannya kegiatan anak.
hanya sedikit.
SARAN
KESIMPULAN Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian,
Berdasarkan hasil analisis data penelitian analisis data serta pembahasan maka peneliti
dapat disimpulkan sebagai berikut: memberikan beberapa saran yaitu:
1. Pandangan ayah pada pengasuhan anak 1. Keterlibatan sang ayah dalam mengasuh
usia dini dalam keluarga didapati bahwa, anak sangat penting, sehingga
beberapa diantara subjek menyatakan diharapakan para ayah memiliki
bahwa mereka tidak setuju untuk terlibat kesadaran bahwa mereka bukan hanya
secara penuh dalam pengasuhan anak, sebagai pencari nafkah di dalam
sedangkan subjek lainnya menjawab keluarga, namun keterlibatannya dalam
setuju mengenai keterlibatannya dalam mengasuh anak juga sangat diperlukan.
pengasuhan anak. Meskipun ada diantara Keterlibatan sang ayah dalam keluarga
subjek mengatakan tidak setuju namun

60
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 2(1):50-61
Mei 2017

bukan hanya mengenai kuantitas saja Kuantitatif, dan R&D. Bandung:


namun juga kuliatasnya. Alfabeta.
2. Diharapkan dengan adanya karya ilmiah Sechona, Miko. 2014. Ayah Pintar, Ayah
ini, masyarakat luas khususnya Aceh Idaman. Jogjakarta: FlashBook
dapat mengetahui akan pentingnya Soelaiman. 1994. Pendidikan dalam
keterlibatan seorang ayah dalam Keluarga. Bandung: Alfabeta
pengasuhan anak. Sebagaimana diketehui
bahwa ayah juga memiliki peranan
penting dalam proses pengasuhan anak.
3.Bagipeneliti yang ingin melanjutkan
penelitian ini, diharapkan dapat
melakukan pengamatan lebih lama lagi
terhadap subjek penelitian supaya data
yang didapatkan lebih akurat.

DAFTAR RUJUKAN
Dagun, Save M. 2002.Psikologi Keluarga:
Peranan Ayah dalam Keluarga.
Jakarta: Rineka Cipta
Hidayati, Frida dkk.2011. Peran Ayah
dalam Pengasuhan Anak.Jurnal
Psikologi UNDIP (online) vol. 9
no.
1.http://.ejurnal.undip.ac.id//psikolo
gi/artikel/2841
Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Margiono. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Levine, Janet. 2004. Orang Tua Macam Apa
Anda?. Bandung: Kaifa
Madyawati, Lilis. 2016. Strategi
Pengembangan Bahasa Pada Anak.
Jakarta: Prenamedia Group
Santrock, John W. 2011. Masa
Perkembangan Anak. Jakarta:
Salemba Humanika
Santrock, John W. 2007. Perkembangan
Anak. Jakarta: Erlangga
Santrock, John W. 2003. Adolescence:
Perkembangan Remaja. Jakarta:
Erlangga
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan

61

Anda mungkin juga menyukai