Anda di halaman 1dari 9

LEMAHNYA PERAN PENDIDIKAN DARI AYAH DI DALAM KELUARGA DI

DESA LAU KASUMPAT KEC. MARDINGDING KAB KARO

Disusun Oleh:

Riska Br Ginting

NIM: 2020209

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SRIWIJAYA

Banyuasin, Sumatera Selatan

19, Oktober, 2023


BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis membahas latar belakang masalah penelitian, hipotesis,

metodologi penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah terbesar di dunia saat ini adalah bukan masalah ekonomi atau pun sosial lagi

melainkan masalah keluarga. Saat ini dunia sedang kehilangan sosok ayah. Fatherless,

kehilangan kasih sayang dan pendidikan dari seorang ayah. Ayah merupakan pemimpin di

dalam keluarga yang mengendalikan “bahtera” keluarga. Ayah mempunyai peran yang besar

dalam membina dan mendidik seluruh anggota keluarganya, baik kepada istri maupun anak-

anaknya. Seingkali adanya pandangan yang keliru tentang peranan ayah di keluarga dalam

mendidik anak. Pandangan ini mengemukakan bahwa ayah yang mencari uang dan ibu yang

mendidik anak. Peran ayah di dalam keluarga tidak hanya sebatas mencari nafkah untuk

memenuhi kebutuhan materi keluarga saja. Peran seorang ayah lebih dari itu, ayah

mempunyai peran penting dalam mendidik anak. Besarnya peran ayah dalam mendidik anak

sama besarnya dengan peran ibu dalam mendidik anak. Dengan hal itu, bahwa pengasuhan

antara ayah dan ibu secara seimbang terhadap pendidikan anak.1

Besarnya peran ayah terhadap pendidikan bagi anak ditunjukkan dari beberapa hasil

penelitian yang mengungkapkan bahwa peran ayah memberi dampak positif terhadap

perkembangan anak, baik secara motorik, emosional, kognitif maupun secara sosial 2. Selain

dari pada itu peran ayah juga dapat meningkatkan motivasi prestasi belajar anak. 3 Aryani juga

mengungkapkan bahwa keterlibatan ayah mengambil peran dalam mendidik anak memberi

1
Tri Waluyo, Peran Ayah Dalam Pendidikan Kepada Anak Menurut Ulangan 6:1-9, (Jurnal Teologi
El-Shadday Volume 7, Nomor 1, Juni 2020 (36-56) ). Hal 37.
2
Enjang Wahyuningrum, “Peran Ayah (Fathering) pada Pengasuhan Anak Usia Dini”, Psikowacana
Vol 11 No 1, 2011, hal. 1.
3
Siti Nurhidayah, “Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting terhadap Prestasi
Belajar Anak”, Jurnal FISIP: Soul Vol 1 No 2, 2008, hal. 13.
dampak yang positif, mengayomi, mewadahi, serta memfasilitasi anak untuk berkembang dan

memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak 4. Selain ada dampak

positif dari keterlibatan ayah dalam berperan mendidik anak terdapat dampak positif lainnya

yaitu dapat mencegah perilaku seks pranikah, meskipun pengasuhan seksualitas yang

dilakukan belum optimal.5 Selain dari pada dampak positif, lemahnya peran pendidikan ayah

di dalam keluarga atau ketidakhadiran seorang ayah juga berdampak negatif yaitu anak

mengalami kesulitan untuk mempertahankan kominikasi yang baik dan menjalin hubungan

yang sehat, Selain itu, mereka juga sering mengalami kesulitan dalam membangun hubungan

pertemanan yang harmonis6. Bahkan ketika anak kurang mendapat peran pendidikan dari

seorang ayah, dampaknya bisa hingga dewasa terutama secara psikologis, contohnya

Rendahnya penghargaan diri atau self-esteem yang rendah. Minder atau kurang percaya diri.

Merasa takut, cemas, dan tidak bahagia. Merasa tidak aman secara fisik dan emosional.

Menunjukkan kemampuan akademik yang buruk. Mengalami hubungan yang rumit dengan

pasangan di masa depan. Mengalami masalah perilaku dan gangguan kejiwaan. Berpotensi

terlibat dalam kejahatan atau perilaku kenakalan remajaMemahami peran penting ayah dalam

keluarga. Selain bekerja, ayah juga harus ikut serta dalam mengasuh anak.7

Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya menganut

budaya patriaki, di mana peran laki-laki lebih banyak pada aspek publik, sementara

perempuan pada aspek domestik. Ini menjadi salah satu faktor penyebab munculnya

kurangnya peran pendidikan ayah di dalam keluarga. Misalnya saja dalam budaya jawa,

peran ayah hanya sebagai inisiator dan penanggung jawab pembiayaan keluarga, sementara

ibu berperan sebagai guru bagi anak-anak yang mengajarkan semua hal kehidupan di
4
Ajeng Teni Nur Afriliani, Peran Ayah Dalam Pengasuhan: Studi Pada Keluarga Pekerja Migran
Perempuan (Pmp) Di Kabupaten Sukabumi. Vol. 14, no 2. 2021, hal 166.
5
Setyawati Dan Prambudi Rahardjo, “Keterlibatan Ayah Serta Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Dalam Pengasuhan Seksualitas Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Seks Pranikah Remaja Di Purwokerto”,
Proceeding Seminar (Purwokerto: LPPM UMP, 2015), Hal 1.
6
Annas Nur Fahmi, Peran Ayah Dalam Pendidikan Anak, Hal 5. Di Akses 18, Oktober 2023.
7
Ibid, hal 6.
masyarakat8. Oleh sebab itu, Indonesia menjadi fatherless country di mana peran keterlibatan

ayah terhadap pendidikan keluarga sangat minim. Selain daripada budaya patriaki faktor lain

yang dapat mempengaruhi lemahnya peran ayah dalam mendidik anak yaitu faktor ekonomi

Alkitab perjanjian Lama memandang bahwa ayah sebagai pemimpin keluarga.

Kehidupan yang berat memerlukan tujuan, arah, dan sikap dewasa. Anak-anak perlu

merasakan bahwa ayah mereka sedang memimpin keluarga ke tujuan yang terbaik. Dalam hal

ini, ayah sangat memiliki peran penting sebagai pendidik, sebagaimana dalam ulangan 6:4-9

“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN,

Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap

kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,

haruslah engkau mengajarkannya berulangulang kepada anak-anakmu dan

membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam

perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau

mengikatnya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

dan haruslah engkau menuliskan pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu” 9.

Maka dalam konteks ulangan ini, perintah untuk mengajarkan Firman Allah kepada anak-

anak adalah tugas seorang ayah sebagai pemimpin dalam keluarga. Uraian di atas semestinya

dilakoni oleh para ayah untuk meminpin keluarga. Dengan perannya itu maka ayah menjadi

sosok penting bahkan utama dalam keluarga. Peran ayah menurut kitab ulangan 6:4-9 yaitu

pentingnya penanaman nilai-nilai kristiani di dalam setiap keluarga, dalam menanamkan

nilai-nilai kristiani atau pengenalan akan Allah yang baik tersebut tidak bisa dilakukan oleh

pihak keluarga, seroang ayah memiliki peran yang besar untuk mendidik, mengajarkan dan

menanamkan nilai-nilai kristiani kepada anak-anak mereka. Penekanan yang digunakan

8
Budiono Herusatoto, Konsepsi Spiritual Leluhur Jawa, (Yogyakarta: Ombak, 2004), hal 89.
9
Tenti Riska Batee, Peran Ayah Dalam Keluarga Dan Implikasinya Bagi Pertumbuhan Spiritualitas
Keluarga (HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa (2023) 3(1): 13-21) Hal 15-16. Hal 127.
dalam proses pendidikan adalah “mengajarkannya berulang-ulang-ulang” sebagai metode

dalam penyampaian ajaran kepada anak-anak.10

Dalam Alkitab perjanjian baru memandang bahwa seorang ayah hendaknya tidak

menyakiti hati seorang anak (Ef. 6:4). Tanggung jawab ayah dalam mendidik anak tidak

membuat anak merasa gusar. Ayah perlu memahami peran dalam membangun kedekatan

dengan anak. Paulus memberikan nasehat mengenai kuasa seorang ayah yaitu kuasa yang

dipunyai oleh seorang ayah bangsa Romawi terhadap keluarganya. Seorang Ayah harus

membangun hubungan dengan anak sebab anak lebih banyak meniru. Prinsip peran ayah

sebagai pendidik yang dituntut oleh Efesus 6:4 adalah pertama, menasihati anak sesuai

dengan perkembangannya (Ams.22:6a). Kedua, ayah tidak hanya memberi nasihat tetapi peri

hidup (Ams.4:1-2, 29:7, 6:21). Ketiga, menegur anak dalam kasih (Ams. 13:24, 6:20).

Keempat, ayah mendisiplin anak tepat pada waktunya (Ams. 13:24).11

Kemudian para ahli juga memandang bahwa peran pendidikan dari ayah sangat

penting di dalam keluarga. J. Verkuyl menyebutkan peran seorang ayah pada tahun-tahun

pertama dalam kehidupan anak adalah membantu ibu memberikan perawatan. Namun setelah

itu ayah akan menjadi kepala keluarga yang berwibawa dan mempertahankan serta

melindungi kehidupan keluarga. Fungsi seorang ayah adalah hidup dan bekerja pada

perbatasan antara keluarga dan masyarakat, antara “dalam” dan “luar.” Ayah

memperkenalkan dan membimbing anak-anaknya untuk mengarungi dunia luar atau

kehidupan bermasyarakat. Tentang nafkah keluarga, Verkuyl berpendapat bahwa ayahlah

yang mengumpulkan hasil kerjanya ke dalam keluarga, sedangkan ibu membagi-bagikan

hasil itu menurut keperluan masing-masing anggota keluarganya. Richard C. Halverson

berpendapat bahwa ayah bertanggung jawab atas tiga tugas utama. Pertama, ayah haruslah
10
Ezra Tari, Peran Ayah Sebagai Pendidik Berdasarkan Efesus 6:4, (SOPHIA: Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Kristen ISSN: 2722-8851 (Cetak), 2722-886X (Online) Volume 1, No 2, Desember 2020; (121-
135)). Hal 127.
11
Ezra Tari, hal 131.
mengajar anaknya tentang Tuhan dan mendidik anaknya dalam ajaran agama. Kedua, seorang

ayah haruslah mengambil peran sebagai pimpinan dalam keluarganya. Ketiga, ayah haruslah

bertanggung jawab atas disiplin. Dengan demikian ia menjadi seorang figur otorita. 12maka

dari hal itu penulis berpendapat bahwa fungsi ayah di dalam keluarga tidak hanya mencari

nafkah bagi keluarganya tetapi juga berkontribusi dalam mengambil peran mendidik. Hal ini

dapat kita lihat bahwa peran ayah sangat diperlukan dalam keluarga.

Dalam sumber lain disebutkan bahwa ikatan antara ayah dan anak akan memberikan

warna tersendiri dalam pembentukan karakter anak. Jika pada umumnya ibu memerankan

sosok yang memberikan perlindungan dan keteraturan, sedangkan ayah membantu anak

bereksplorasi dan menyukai tantangan. Maka jika anak di asuh oleh ayah dan ibu secara

optimal, maka akan terbentuk rasa aman dan percaya dalam diri anak. Berdasarkan hasil

beberapa penelitian yang lain juga terbukti bahwa anak belajar banyak hal secara berbeda

dari ayah dan ibu. Pada ibu, anak belajar seperti kelembutan, kontrol emosi, dan kasih

sayang, dan pada ayah anak belajar ketegasan, sifat maskulin, kebijaksanaan, keterampilan,

kinestetik dan kemampuan kognitif.13

Namun sayangnya masih banyak juga para ayah di Indonesia masih kurang menyadari

akan hal hal itu, ada beberapa anak di yang sudah penulis wawancarai di desa Lau kasumpat.

Kec Mardingding. Bahwa mereka sebagai anak merasakan akan kehilangan kehadiran sosok

ayah di hidup mereka, sehingga dampaknya juga berpengaruh dalam kehidupan mereka

sampai masa kini.

1. SB, br karo, salah satu anak yang mengalami akan kurangnya peran pendidikan

dari ayah di dalam keluarga menyatakan bahwa ia tidak mendapat perlakuan kasih

12
Harmaini, Peran Ayah Dalam Mendidik Anak, (Center For Indigenous Psychology, Fakultas
Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Email: Harmaini@Uin-Suska.Ac.Id), Di Akses
Pada Tanggal 18, Oktober 2023.
13
Sri Muliati Abdullah, Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Anak (Paternal Involvement): Sebuah
Tinjauan Teorotis. Di Akses Pada Tanggal 18, Oktober 2023.
sayang dan pendidikan sebagaimana seharusnya ayah melakukan

tanggungjawabnya baik secara formal maupun tidak formal. SB juga menyatakan

bahwa untuk berkomunikasi dengan baik dengan bapak saja jarang, selama SB

duduk di bangku sekolah yang paling banyak berperan yaitu ibu. Menurut

pengakuan dari SB bahwa ayah selalu sibuk dengan urusannya sendiri tanpa

memperdulikan kebutuhannya.14

2. D, menyatakan bahwa sosok ayah di dalam hidupnya bahkan di dalam kelurganya

kurang berperan bahkan sosok ayah itu bagi dia bahwa ayah terlalu obsesi pada

dirinya sendiri. Ia menyatakan bahwa ia tidak pernah merasakan adanya kehadiran

ayah, padahal ayahnya masih hidup dan ada di dalam rumah. Memang ada sedikit

pengajarannya yang di dapat tetapi tidak ada pengajaran untuk mendidik.

Pernyataan D juga mengatakan bahwa ayahnya kurang bertanggung jawab dalam

keluarga baik itu secara materi maupun psikologi, ayahnya juga kurang

bertanggungjawab kepada pendidikan anak dan kepada istri.15

3. R. menyatakan bahwa ia tidak ada mendapat peran dan pengajaran dari ayah,

sejak R kecil sampai sekarang ia tidak merasakan kasih sayang dari seorang ayah,

jadi ia menyatakan bahwa ia tidak tahu rasanya bagaimana memiliki seorang ayah.

Berdasarkan permasalahan yang telah di paparkan di atas, penulis memberikan judul


dalam pembahasan ini 16LEMAHNYA PERAN PENDIDIKAN DARI AYAH DI DALAM
KELUARGA DI DESA LAU KASUMPAT KEC. MARDINGDING KAB KARO

1.2 HIPOTESIS

Peran ayah dalam keluarga sangat penting, terlebih dalam membangun spiritualitas

anak. Perlu adanya teladan bagi anak terhadap apa dan bagaimana dia mempraktikkan kasih
14
SB, br karo
15
D………
16
R……….
sebagai orang yang percaya kepada Tuhan. Banyak orang tua yang memahami bahwa peran

ayah hanya sebagai pencari nafkah bagi keluarga, sedangkan yang berperan penting dalam

perkembangan anak ialah ibu. Pemahaman ini semakin tertanam dan menjadi pola kebiasaan

yang masih dipraktekkan sampai sekarang ini, utamanya di lokasi penelitian penulis. Oleh

sebab itu, perlu diberikan pemahaman bahwa orang tua berperan penting dalam

perkembangan anaknya, baik itu secara jasmani maupun secara rohani.

1.3 Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif

deskriptif dengan studi kepustakaan (teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan

terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang

ingin dipecahkan). Penelitian kualitatif merupakan salah satu kegiatan prosedur pada

penelitian yang berguna untuk memperoleh data deskriptif yang meliputi perilaku, ucapan,

tulisan, yang sedang diamati Penulis juga mengumpulkan data dari berbagai literatur baik itu

buku, google scholar, artikel, atau hasil riset yang berkaitan dengan Lemahnya Peran

Pendidikan Dari Ayah Di Dalam Keluarga Di Desa Lau Kasumpat Kec. Mardingding Kab

Karo. Kemudian penulis juga menggunakan metode wawancara yang berkaitan dengan topik

yang penulis.

Daftar Pustaka

Abdullah, Sri Muliati. Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Anak (Paternal Involvement):

Sebuah Tinjauan Teorotis. Di Akses Pada Tanggal 18, Oktober 2023.

Afriliani, Ajeng Teni Nur. Peran Ayah Dalam Pengasuhan: Studi Pada Keluarga Pekerja

Migran Perempuan (Pmp) Di Kabupaten Sukabumi. Vol. 14, no 2. 2021.

Batee, Tenti Riska. Peran Ayah Dalam Keluarga Dan Implikasinya Bagi Pertumbuhan

Spiritualitas Keluarga (HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa (2023) 3(1): 13-21).


Fahmi, Annas Nur. Peran Ayah Dalam Pendidikan Anak, Hal 5. Di Akses 18, Oktober 2023.

Harmaini, Peran Ayah Dalam Mendidik Anak, (Center For Indigenous Psychology, Fakultas

Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Email: Harmaini@Uin-

Suska.Ac.Id), Di Akses Pada Tanggal 18, Oktober 2023.

Herusatoto, Budiono. Konsepsi Spiritual Leluhur Jawa, Yogyakarta: Ombak, 2004.

Nurhidayah, Siti. “Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting terhadap

Prestasi Belajar Anak”, Jurnal FISIP: Soul Vol 1 No 2, 2008.

Setyawati Dan Prambudi Rahardjo, “Keterlibatan Ayah Serta Faktor-Faktor Yang

Berpengaruh Dalam Pengasuhan Seksualitas Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Seks

Pranikah Remaja Di Purwokerto”, Proceeding Seminar (Purwokerto: LPPM UMP, 2015).

Tari, Ezra. Peran Ayah Sebagai Pendidik Berdasarkan Efesus 6:4, (SOPHIA: Jurnal Teologi

Dan Pendidikan Kristen ISSN: 2722-8851 (Cetak), 2722-886X (Online) Volume 1, No 2,

Desember 2020; (121-135)).

Wahyuningrum, Enjang. “Peran Ayah (Fathering) pada Pengasuhan Anak Usia Dini”,

Psikowacana Vol 11 No 1, 2011.

Waluyo, Tri. Peran Ayah Dalam Pendidikan Kepada Anak Menurut Ulangan 6:1-9, (Jurnal

Teologi El-Shadday Volume 7, Nomor 1, Juni 2020 (36-56) ).

Anda mungkin juga menyukai