Disusun Oleh:
Riska Br Ginting
NIM: 2020209
PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis membahas latar belakang masalah penelitian, hipotesis,
metodologi penelitian.
Masalah terbesar di dunia saat ini adalah bukan masalah ekonomi atau pun sosial lagi
melainkan masalah keluarga. Saat ini dunia sedang kehilangan sosok ayah. Fatherless,
kehilangan kasih sayang dan pendidikan dari seorang ayah. Ayah merupakan pemimpin di
dalam keluarga yang mengendalikan “bahtera” keluarga. Ayah mempunyai peran yang besar
dalam membina dan mendidik seluruh anggota keluarganya, baik kepada istri maupun anak-
anaknya. Seingkali adanya pandangan yang keliru tentang peranan ayah di keluarga dalam
mendidik anak. Pandangan ini mengemukakan bahwa ayah yang mencari uang dan ibu yang
mendidik anak. Peran ayah di dalam keluarga tidak hanya sebatas mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan materi keluarga saja. Peran seorang ayah lebih dari itu, ayah
mempunyai peran penting dalam mendidik anak. Besarnya peran ayah dalam mendidik anak
sama besarnya dengan peran ibu dalam mendidik anak. Dengan hal itu, bahwa pengasuhan
Besarnya peran ayah terhadap pendidikan bagi anak ditunjukkan dari beberapa hasil
penelitian yang mengungkapkan bahwa peran ayah memberi dampak positif terhadap
perkembangan anak, baik secara motorik, emosional, kognitif maupun secara sosial 2. Selain
dari pada itu peran ayah juga dapat meningkatkan motivasi prestasi belajar anak. 3 Aryani juga
mengungkapkan bahwa keterlibatan ayah mengambil peran dalam mendidik anak memberi
1
Tri Waluyo, Peran Ayah Dalam Pendidikan Kepada Anak Menurut Ulangan 6:1-9, (Jurnal Teologi
El-Shadday Volume 7, Nomor 1, Juni 2020 (36-56) ). Hal 37.
2
Enjang Wahyuningrum, “Peran Ayah (Fathering) pada Pengasuhan Anak Usia Dini”, Psikowacana
Vol 11 No 1, 2011, hal. 1.
3
Siti Nurhidayah, “Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting terhadap Prestasi
Belajar Anak”, Jurnal FISIP: Soul Vol 1 No 2, 2008, hal. 13.
dampak yang positif, mengayomi, mewadahi, serta memfasilitasi anak untuk berkembang dan
memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak 4. Selain ada dampak
positif dari keterlibatan ayah dalam berperan mendidik anak terdapat dampak positif lainnya
yaitu dapat mencegah perilaku seks pranikah, meskipun pengasuhan seksualitas yang
dilakukan belum optimal.5 Selain dari pada dampak positif, lemahnya peran pendidikan ayah
di dalam keluarga atau ketidakhadiran seorang ayah juga berdampak negatif yaitu anak
mengalami kesulitan untuk mempertahankan kominikasi yang baik dan menjalin hubungan
yang sehat, Selain itu, mereka juga sering mengalami kesulitan dalam membangun hubungan
pertemanan yang harmonis6. Bahkan ketika anak kurang mendapat peran pendidikan dari
seorang ayah, dampaknya bisa hingga dewasa terutama secara psikologis, contohnya
Rendahnya penghargaan diri atau self-esteem yang rendah. Minder atau kurang percaya diri.
Merasa takut, cemas, dan tidak bahagia. Merasa tidak aman secara fisik dan emosional.
Menunjukkan kemampuan akademik yang buruk. Mengalami hubungan yang rumit dengan
pasangan di masa depan. Mengalami masalah perilaku dan gangguan kejiwaan. Berpotensi
terlibat dalam kejahatan atau perilaku kenakalan remajaMemahami peran penting ayah dalam
keluarga. Selain bekerja, ayah juga harus ikut serta dalam mengasuh anak.7
budaya patriaki, di mana peran laki-laki lebih banyak pada aspek publik, sementara
perempuan pada aspek domestik. Ini menjadi salah satu faktor penyebab munculnya
kurangnya peran pendidikan ayah di dalam keluarga. Misalnya saja dalam budaya jawa,
peran ayah hanya sebagai inisiator dan penanggung jawab pembiayaan keluarga, sementara
ibu berperan sebagai guru bagi anak-anak yang mengajarkan semua hal kehidupan di
4
Ajeng Teni Nur Afriliani, Peran Ayah Dalam Pengasuhan: Studi Pada Keluarga Pekerja Migran
Perempuan (Pmp) Di Kabupaten Sukabumi. Vol. 14, no 2. 2021, hal 166.
5
Setyawati Dan Prambudi Rahardjo, “Keterlibatan Ayah Serta Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Dalam Pengasuhan Seksualitas Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Seks Pranikah Remaja Di Purwokerto”,
Proceeding Seminar (Purwokerto: LPPM UMP, 2015), Hal 1.
6
Annas Nur Fahmi, Peran Ayah Dalam Pendidikan Anak, Hal 5. Di Akses 18, Oktober 2023.
7
Ibid, hal 6.
masyarakat8. Oleh sebab itu, Indonesia menjadi fatherless country di mana peran keterlibatan
ayah terhadap pendidikan keluarga sangat minim. Selain daripada budaya patriaki faktor lain
yang dapat mempengaruhi lemahnya peran ayah dalam mendidik anak yaitu faktor ekonomi
Kehidupan yang berat memerlukan tujuan, arah, dan sikap dewasa. Anak-anak perlu
merasakan bahwa ayah mereka sedang memimpin keluarga ke tujuan yang terbaik. Dalam hal
ini, ayah sangat memiliki peran penting sebagai pendidik, sebagaimana dalam ulangan 6:4-9
“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau
mengikatnya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
dan haruslah engkau menuliskan pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu” 9.
Maka dalam konteks ulangan ini, perintah untuk mengajarkan Firman Allah kepada anak-
anak adalah tugas seorang ayah sebagai pemimpin dalam keluarga. Uraian di atas semestinya
dilakoni oleh para ayah untuk meminpin keluarga. Dengan perannya itu maka ayah menjadi
sosok penting bahkan utama dalam keluarga. Peran ayah menurut kitab ulangan 6:4-9 yaitu
nilai-nilai kristiani atau pengenalan akan Allah yang baik tersebut tidak bisa dilakukan oleh
pihak keluarga, seroang ayah memiliki peran yang besar untuk mendidik, mengajarkan dan
8
Budiono Herusatoto, Konsepsi Spiritual Leluhur Jawa, (Yogyakarta: Ombak, 2004), hal 89.
9
Tenti Riska Batee, Peran Ayah Dalam Keluarga Dan Implikasinya Bagi Pertumbuhan Spiritualitas
Keluarga (HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa (2023) 3(1): 13-21) Hal 15-16. Hal 127.
dalam proses pendidikan adalah “mengajarkannya berulang-ulang-ulang” sebagai metode
Dalam Alkitab perjanjian baru memandang bahwa seorang ayah hendaknya tidak
menyakiti hati seorang anak (Ef. 6:4). Tanggung jawab ayah dalam mendidik anak tidak
membuat anak merasa gusar. Ayah perlu memahami peran dalam membangun kedekatan
dengan anak. Paulus memberikan nasehat mengenai kuasa seorang ayah yaitu kuasa yang
dipunyai oleh seorang ayah bangsa Romawi terhadap keluarganya. Seorang Ayah harus
membangun hubungan dengan anak sebab anak lebih banyak meniru. Prinsip peran ayah
sebagai pendidik yang dituntut oleh Efesus 6:4 adalah pertama, menasihati anak sesuai
dengan perkembangannya (Ams.22:6a). Kedua, ayah tidak hanya memberi nasihat tetapi peri
hidup (Ams.4:1-2, 29:7, 6:21). Ketiga, menegur anak dalam kasih (Ams. 13:24, 6:20).
Kemudian para ahli juga memandang bahwa peran pendidikan dari ayah sangat
penting di dalam keluarga. J. Verkuyl menyebutkan peran seorang ayah pada tahun-tahun
pertama dalam kehidupan anak adalah membantu ibu memberikan perawatan. Namun setelah
itu ayah akan menjadi kepala keluarga yang berwibawa dan mempertahankan serta
melindungi kehidupan keluarga. Fungsi seorang ayah adalah hidup dan bekerja pada
perbatasan antara keluarga dan masyarakat, antara “dalam” dan “luar.” Ayah
berpendapat bahwa ayah bertanggung jawab atas tiga tugas utama. Pertama, ayah haruslah
10
Ezra Tari, Peran Ayah Sebagai Pendidik Berdasarkan Efesus 6:4, (SOPHIA: Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Kristen ISSN: 2722-8851 (Cetak), 2722-886X (Online) Volume 1, No 2, Desember 2020; (121-
135)). Hal 127.
11
Ezra Tari, hal 131.
mengajar anaknya tentang Tuhan dan mendidik anaknya dalam ajaran agama. Kedua, seorang
ayah haruslah mengambil peran sebagai pimpinan dalam keluarganya. Ketiga, ayah haruslah
bertanggung jawab atas disiplin. Dengan demikian ia menjadi seorang figur otorita. 12maka
dari hal itu penulis berpendapat bahwa fungsi ayah di dalam keluarga tidak hanya mencari
nafkah bagi keluarganya tetapi juga berkontribusi dalam mengambil peran mendidik. Hal ini
dapat kita lihat bahwa peran ayah sangat diperlukan dalam keluarga.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa ikatan antara ayah dan anak akan memberikan
warna tersendiri dalam pembentukan karakter anak. Jika pada umumnya ibu memerankan
sosok yang memberikan perlindungan dan keteraturan, sedangkan ayah membantu anak
bereksplorasi dan menyukai tantangan. Maka jika anak di asuh oleh ayah dan ibu secara
optimal, maka akan terbentuk rasa aman dan percaya dalam diri anak. Berdasarkan hasil
beberapa penelitian yang lain juga terbukti bahwa anak belajar banyak hal secara berbeda
dari ayah dan ibu. Pada ibu, anak belajar seperti kelembutan, kontrol emosi, dan kasih
sayang, dan pada ayah anak belajar ketegasan, sifat maskulin, kebijaksanaan, keterampilan,
Namun sayangnya masih banyak juga para ayah di Indonesia masih kurang menyadari
akan hal hal itu, ada beberapa anak di yang sudah penulis wawancarai di desa Lau kasumpat.
Kec Mardingding. Bahwa mereka sebagai anak merasakan akan kehilangan kehadiran sosok
ayah di hidup mereka, sehingga dampaknya juga berpengaruh dalam kehidupan mereka
1. SB, br karo, salah satu anak yang mengalami akan kurangnya peran pendidikan
dari ayah di dalam keluarga menyatakan bahwa ia tidak mendapat perlakuan kasih
12
Harmaini, Peran Ayah Dalam Mendidik Anak, (Center For Indigenous Psychology, Fakultas
Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Email: Harmaini@Uin-Suska.Ac.Id), Di Akses
Pada Tanggal 18, Oktober 2023.
13
Sri Muliati Abdullah, Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Anak (Paternal Involvement): Sebuah
Tinjauan Teorotis. Di Akses Pada Tanggal 18, Oktober 2023.
sayang dan pendidikan sebagaimana seharusnya ayah melakukan
bahwa untuk berkomunikasi dengan baik dengan bapak saja jarang, selama SB
duduk di bangku sekolah yang paling banyak berperan yaitu ibu. Menurut
pengakuan dari SB bahwa ayah selalu sibuk dengan urusannya sendiri tanpa
memperdulikan kebutuhannya.14
kurang berperan bahkan sosok ayah itu bagi dia bahwa ayah terlalu obsesi pada
ayah, padahal ayahnya masih hidup dan ada di dalam rumah. Memang ada sedikit
keluarga baik itu secara materi maupun psikologi, ayahnya juga kurang
3. R. menyatakan bahwa ia tidak ada mendapat peran dan pengajaran dari ayah,
sejak R kecil sampai sekarang ia tidak merasakan kasih sayang dari seorang ayah,
jadi ia menyatakan bahwa ia tidak tahu rasanya bagaimana memiliki seorang ayah.
1.2 HIPOTESIS
Peran ayah dalam keluarga sangat penting, terlebih dalam membangun spiritualitas
anak. Perlu adanya teladan bagi anak terhadap apa dan bagaimana dia mempraktikkan kasih
14
SB, br karo
15
D………
16
R……….
sebagai orang yang percaya kepada Tuhan. Banyak orang tua yang memahami bahwa peran
ayah hanya sebagai pencari nafkah bagi keluarga, sedangkan yang berperan penting dalam
perkembangan anak ialah ibu. Pemahaman ini semakin tertanam dan menjadi pola kebiasaan
yang masih dipraktekkan sampai sekarang ini, utamanya di lokasi penelitian penulis. Oleh
sebab itu, perlu diberikan pemahaman bahwa orang tua berperan penting dalam
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif
deskriptif dengan studi kepustakaan (teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan
terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang
ingin dipecahkan). Penelitian kualitatif merupakan salah satu kegiatan prosedur pada
penelitian yang berguna untuk memperoleh data deskriptif yang meliputi perilaku, ucapan,
tulisan, yang sedang diamati Penulis juga mengumpulkan data dari berbagai literatur baik itu
buku, google scholar, artikel, atau hasil riset yang berkaitan dengan Lemahnya Peran
Pendidikan Dari Ayah Di Dalam Keluarga Di Desa Lau Kasumpat Kec. Mardingding Kab
Karo. Kemudian penulis juga menggunakan metode wawancara yang berkaitan dengan topik
yang penulis.
Daftar Pustaka
Abdullah, Sri Muliati. Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Anak (Paternal Involvement):
Afriliani, Ajeng Teni Nur. Peran Ayah Dalam Pengasuhan: Studi Pada Keluarga Pekerja
Batee, Tenti Riska. Peran Ayah Dalam Keluarga Dan Implikasinya Bagi Pertumbuhan
Harmaini, Peran Ayah Dalam Mendidik Anak, (Center For Indigenous Psychology, Fakultas
Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Email: Harmaini@Uin-
Nurhidayah, Siti. “Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting terhadap
Tari, Ezra. Peran Ayah Sebagai Pendidik Berdasarkan Efesus 6:4, (SOPHIA: Jurnal Teologi
Wahyuningrum, Enjang. “Peran Ayah (Fathering) pada Pengasuhan Anak Usia Dini”,
Waluyo, Tri. Peran Ayah Dalam Pendidikan Kepada Anak Menurut Ulangan 6:1-9, (Jurnal