Makalah Proposal
Disusun Oleh:
Adventri R Sihombing
Nim: 2020101
2024
BAB I
Pendahuluan
penjelasan. Kitab-kitab lainnya tak dapat dipisahkan dari kitab kejadian, karena
dalamnya dan lebarnya. Dan sungai-sungai itu berasal dari mata air besar yakni
Kitab Kejadian.1 Semua ajaran dan penyataan Allah, semuanya dimulai dari kitab
Kejadian. Kitab Kejadian merupakan benih/akar untuk segala peristiwa kitab suci
berikutnya.
segala isinya. Pada kejadian 1:29-30 Allah berfirman kepada manusia dan
berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji sebagai
makanan, serta kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan
1
J Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab Kejadian Sampai dengan Ester, (Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2004), 23.
segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, diberikan segala tumbuh-tumbuhan
hijau menjadi makanannya. Jadi pada pasal 29 secara khusus disiratkan bahwa
Manusia diberi makan dari buah dan biji tumbuh-tumbuhan dan pohon-
pohonan. Yang dimaksudakan dengan “tumbuh-tumbuhan” (Ibr: eseb) di
sini adalah sayur-sayuran yang berwarna hijau. Itulah tanaman yang
diciptakan pada hari ketiga (Kej.1:11,12) dan sekarang pada hari hari
keenam dijadikan makanan yang boleh juga menjadi obat. Jika demikian,
maka secara kebetulan tumbuh-tumbuhan diperentukkan bagi manusia
sebagai makanan, juga menjadi “alat” pemulihan kehidupan.2
mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan.
Sehingga Allah mendatangkan air bah dan memusnahkan segala yang hidup dan
bernyawa di kolong langit. Namun, Nuh dan keluarganya mendapat belas kasihan
dari Allah, sehingga mereka dapat selamat dari peristiwa air bah tersebut. Setelah
peristiwa air bah berlalu ditandai dengan adanya perjanjian Allah dengan Nuh,
muncul harapan akan adanya kehidupan yang lebih baik jika dibandingkan dengan
2
J. A. Telnoni, Tafsir Alkitab Kontekstual-OikumeneKejadian Pasal 1-11, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2017). 65-66
3
Sonny Eli Zaluchu, Pentateuch - Narasi Narasi Utama Kitab Musa, (Semarang: Golden
Gate Publishing, 2020), 58–65.
Dalam dunia pasca air bah, manusia yang tadinya adalah vegetarian,
sekarang telah menjadi pemakan segalanya. 4 Firman Tuhan berkata: Segala yang
bergerak, yang hidup itulah yang akan menjadi makananmu. Aku telah
Allah memberikan sekarang segala yang bergerak, yang hidup sebagai makanan.
Bukan hanya al-hayat (hidup) vegetative (flora) saja, melainkan seluruh al-hayat
(hidup) animalis (fauna) diserahkan ke dalam kuasa manusia. 5 Allah tidak hanya
tindakan Allah untuk memulai sebuah kehidupan baru, yang diwakili oleh
keluarga Nuh.
firman Allah terhadap mahkluk hidup yang boleh dimakan. Perbedaan itu terjadi
antara kehidupan umat manusia yang pertama yakni zaman Adam dan Hawa
sampai kepada terjadinya air bah dan kehidupan setelah air bah terjadi. Kehidupan
setelah air bah terjadi, diawali dari kehidupan Nuh dan keluarganya yang Tuhan
dan buah pada saat penciptaan manusia pertama. Namun, pra Air Bah boleh
4
Emmanuel Gerrit Singgih, Dari Eden ke Babel,
5
Walter Lempp, Kitab Kejadian 5:1-12:3, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 97.
6
Yune Sun Park, Tafsiran Kitab Kejadian (Jawa Timur: Global Partners, 2002), 67.
memakan segalanya, penulis tertarik untuk melakukan penafsiran terhadap dua
teks yang bersangkutan yakni Kejadian 1:29 dan Kejadian 9:3 untuk menemukan
konsep dan maksud yang sebenarnya firman Allah tersebut. Dengan demikian
Metodologi Penelitian
atau maksud dalam sebuah teks. Penulis juga menggunakan metode kualitatif
kajian biblika yang terdiri dari eksegesis kata atau teks. Tulisan ini menggunakan
maksud dari Kejadian 1:29 & Kejadian 9:3. Maksudnya adalah penyelidikan
eksegesis dapat dibagi ke dalam studi induktif (yang di dalamnya kita berinteraksi
dengan teks secara langsung untuk membentuk kesimpulan kita sendiri) dan studi
deduktif (yang di dalamnya kita berinteraksi dengan kesimpulan dari sarjana lain
Omnivora adanya kesadaran pada pihak penyusun kisah ini bahwa kisah universal
universalitas manusia, dan barulah dari universalitas manusia itu, kita dapat
melihat pada partikularitas manusia seperti yang diyakini dalam iman Israel.