Anda di halaman 1dari 11

Nama : Mispa Br Ginting

Tingkat/Semester : IV/VII

Prodi : Pendidikan Agama Kristen

SHEMA ISRAEL SEBAGAI OPTIMALISASI PARENTING KELUARGA

KRISTEN DI DESA SUKANALU TERAN SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini, penulis membahas latar belakang masalah,

pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penulisan, ruang lingkup, hipotesis,

metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.

1.1. Latar Belakang Masalah

Secara etimologi, parenting adalah proses mengasuh anak. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI)1, kata mengasuh bermakna suatu metode orang tua 2

mencukupi kebutuhan fisiologis dan psikologis anak. Membesarkan anak berdasarkan

standar dan kriteria yang orang tua terapkan serta menanamkan dan memberlakukan

tata nilai kepada anak. Jerome Kagan yang dikutip oleh Buyung Surahman

mendefinisikan parenting adalah serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada

1
Tim Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Media Pustaka
Phoenix, 2013), 432.
2
Dalam hal ini, orang tua sebagai pelaku parenting jika masih ada. Namun, bagi anak yang
sudah tidak memiliki orang tua kandung, maka keluarga, kerabat dekat atau siapapun yang mengasuh
anak tersebut, itulah sebagai pelaku parenting bagi anak-anak.
anak. Di dalamnya, terdapat apa yang harus dilakukan oleh orang tua untuk

memfasilitasi agar anak mampu bertanggung jawab dan berkontribusi sebagai bagian

dari masyarakat.3

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa parenting atau pengasuhan

orang tua adalah segala sesuatu yang mencakup apa yang seharusnya dilakukan oleh

orang tua dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab terhadap perkembangan

anak. Dalam hal ini, orang tua mempunyai tugas yakni berkembang menjadi lebih

dari sekedar memenuhi kebutuhan fisik, memberikan yang terbaik bagi kebutuhan

materi serta menyediakan kesempatan untuk menempuh pendidikan yang terbaik.

Dalam parenting, cara orang tua mendidik anak menjadi ruang lingkup pembahasan

di dalamnya karena mendidik merupakan pekerjaan dan tanggung jawab yang berat

bagi para orang tua.

Bossard dan Boll yang dikutip oleh Mary Go Setiawani dalam bukunya

“Menerobos Dunia Anak” mengatakan bahwa keluarga adalah tempat bagi seorang

anak untuk membawa pulang pengalamannya, dan sarang bagi seorang anak untuk

menunjukkan keberhasilannya. Bila anak mengalami badai hidup, keluarga adalah

tempat pelarian dan perlindunganya. Dalam pandangan anak, orang tua adalah ayah

dan ibu, seorang guru dan seorang teman. 4 Dari pemaparan di atas, dapat dipahami

bahwa memang keluarga adalah tempat utama bagi anak untuk mengalami dan

3
Buyung Surahman, Korelasi Pola Asuh Attachment Parenting Terhadap Perkembangan
Emosional Anak Usia Dini (Bengkulu: CV. Zigie Utama, 2021), 20.
4
Mary Go Setiawani, Menerobos Dunia Anak (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 9-12.
memperoleh segala sesuatu dalam diri mereka. Penulis semakin melihat pentingnya

parenting yang seyogiyanya diterapkan secara optimal di dalam keluarga.

Di tengah pentingnya parenting atau pengasuhan dari orang tua, realitasnya

masih banyak orang tua yang belum memiliki kesadaran penuh dalam pengasuhan

terhadap anak.5 Orang tua cenderung melakukan pola asuh yang benar hanya dalam

pandangan orang tua, tanpa memperhatikan kondisi anak. Dalam hal ini, dapat

dipahami bahwa orang tua belum optimal dalam menerapkan parenting (pola asuh

orang tua), khususnya keluarga Kristen sesuai dengan ruang lingkup yang penulis

teliti. Pola asuh yang mereka terapkan belum mampu memberikan pendidikan yang

optimal pula, baik secara karakter, kepribadian, spiritual serta sosial anak. Dampak

dari hal tersebut, salah satunya adalah tak jarang anak yang melakukan tindakan

criminal dan penyimpangan perilaku yang disebabkan oleh ketidakmaksimalan atau

ketidakoptimalan parenting dari orang tua.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kenapa parenting belum dilakukan

secara optimal. Salah satu faktor adalah kemajuan teknologi yang mengendalikan

manusia. Dikarenakan teknologi yang semakin maju, seolah-olah semua hal bisa

didapatkan di dalamnya. Hal ini memicu terjadinya kemerosotan sosial, baik dalam

keluarga itu sendiri maupun masyarakat. Maksudnya, membuat manusia menjadi

makhluk yang individualis.6

5
Arri Handayani, Psikologi Parenting (Yogyakarta: Bintang Semesta Media, 2021), 14.
6
Marjorie L. Thompson, Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan: Sebuah Visi Tentang
Peranan Keluarga Dalam Pembentukan Rohani (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 45.
Selain itu, faktor yang mempengaruhi kurangnya pengoptimalan parenting

adalah perbedaan generasi. Perbedaan ini melibatkan kepercayaan, emosi dan pilihan-

pilihan. Hal ini telah menghasilkan salah pengertian, ketegangan dan konflik terbuka

antaranggota keluarga, terutama orang tua dan anak. Adalah sangat penting bagi

orang tua memahami bagaimana generasi muda dan generasi tua berkembang dengan

nilai-nilai mereka dan bagaimana mereka mempraktekkannya. Tanpa pemahaman itu,

orang tua akan berelasi secara buta dan tidak akan mengerti apa yang anak-anak

katakan dan lakukan.7 Dalam hal ini, dapat dipahami bahwa pola asuh yang dilakukan

dan anak yang diasuh kerap kali berbeda. Orang tua melakukan pola asuh sesuai

generasinya, sedangkan anak yang diasuh berbeda generasi dengan orang tua.

Stephen Tong dalam bukunya Keluarga Bahagia, juga menyatakan bahwa

perbedaan prinsip mengasuh suami-isteri (orang tua) juga menjadi salah satu faktor

penyebab kurang optimalnya parenting dalam keluaga. Suami dan isteri yang

memiliki latar belakang berbeda, merasakan didikan yang berbeda dari orang tua

mereka membuat orang tua memiliki prinsip mengajar anak yang berbeda. Misalnya,

ayah yang dulunya merasakan didikan keras harus menerapkan pola asuh yang keras

juga terhadap anak. Begitu juga ibu, yang dulunya mendapat didikan lembut harus

menerapkan didikan yang lembut pula kepada anak. Dengan perbedaan prinsip

tersebut, menimbulkan benturan-benturan dalam hal mendidik anak di tengah-tengah

keluarga.8

7
Julianto Simanjuntak & Roswitha Ndraha, Kompak Mengasuh Anak: Mengenali Sikap
Orang Tua Yang Disukai Anak-anak (Tangerang: Yayasan Pelikan, 2008), 40.
8
Stephen Tong, Keluarga Bahagia (Surabaya: Momentum, 2006), 105.
Dari beberapa faktor di atas, penulis memahami bahwa kurangnya

pengoptimalan parenting menjadi masalah baik bagi orang tua yang menerapkan dan

kepada anak yang dididik dan diasuh. Sejalan dengan persoalan tersebut, penulis akan

meneliti dengan judul “Shema Israel Sebagai Optimalisasi Parenting Keluarga

Kristen Di Desa Sukanalu Teran Sumatera Utara.”

1.2. Pertanyaan Penelitian

Untuk mengarahkan keseluruhan penulisan ini, penulis memberikan beberapa

pertanyaan penelitian, yakni:

1. Bagaimanakah parenting dalam keluarga Kristen di desa Sukanalu

Teran?

2. Apakah faktor penyebab/penghambat parenting dalam keluarga Kristen

serta dampaknya bagi anak?

3. Bagaimana Shema Israel sebagai optimalisasi parenting keluarga Kristen

di desa Sukanalu Teran Sumatera Utara?

1.3. Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini, yaitu:


1. Menjelaskan makna parenting atau pola asuh di dalam keluarga, yang

dilakukan oleh orang tua dan dirasakan oleh anak di tengah-tengah

keluarga

2. Menguraikan informasi yang diperoleh dari keluarga Kristen di desa

Sukanalu Teran Sumatera Utara mengenai kasus parenting yang belum

optimal serta menguraikan faktor-faktornya

3. Menguraikan shema Israel sebagai optimalisasi parenting keluarga

Kristen di desa Sukanalu Teran Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan judul penelitian ini penulis mengarah pada beberapa manfaat,

diantaranya:

1. Tulisan ini dapat memberi kontribusi bagi keluarga-keluarga Kristen,

khususnya di desa Sukanalu Teran Sumatera Utara dalam

pengoptimalan parenting

2. Bagi penulis, tulisan ini dapat memperluas dan memperdalam wawasan

sekaligus sebagai bekal di masa depan

3. Hasil penelitian ini juga menjadi sumbangsih pemikiran bagi peneliti-

peneliti berikutnya

1.5. Ruang Lingkup


Berdasarkan judul di atas, penulis membatasi penelitian supaya pembahasan

lebih terarah dan fokus pada pokok permasalahan yang diteliti. Batasan penelitian

yang pertama adalah menguraikan parenting yang belum optimal. Alasan penulis

membatasi pada parenting yang belum optimal adalah karena penulis melihat dan

telah melakukan wawancara kepada beberapa orang tua, ternyata masih ada orang tua

yang belum berhasil melakukan parenting secara optimal. Batasan kedua adalah

keluarga Kristen. Alasan penulis membatasi hanya mengacu pada keluarga Kristen

adalah karena penulis melihat dan mewawancarai beberapa keluarga yang ketepatan

adalah keluarga Kristen. Mereka lebih mau terbuka ketika penulis melakukan

wawancara. Ketiga adalah desa Sukanalu Teran Sumatera Utara. Penulis memilih

tempat penelitian tersebut karena persoalan lingkungan terkait dengan judul yang

diajukan. Selain itu, desa Sukanalu Teran adalah tempat tinggal penulis. Jadi, akan

lebih mempermudah penulis dalam melakukan wawancara untuk mengumpulkan data

penelitian.

1.6. Hipotesis

Berdasarkan penelitian ini, asumsi awal yang diberikan penulis adalah bahwa

Shema Israel yang terdapat dalam kitab Ulangan 6:1-9 sebagai suatu usaha untuk

pengoptimalan parenting dalam keluarga Kristen, khususnya keluarga Kristen yang

ada di desa Sukanalu Teran-Sumatera Utara.

1.7. Metodologi Penulisan


Dalam karya ilmiah ini, penulis akan menulis berdasarkan metodologi

kepenulisan dari metode kualitatif. Penelitian ini mengacu pada context of discovery,

yang pada dasarnya mengharapkan penemuan sesuatu yang nantinya dapat diangkat

menjadi hipotesis bagi penelitian selanjutnya. 9 Dalam metode ini, penulis memiliki

bekal teori yang menolong penulis untuk bertanya, menganalisis, memotret dan

mengkontruksikan situasi sosial yang diteliti menjadi jelas dan bermakna.

Penelitian ini juga akan menggunakan metode desktiptif. Metode ini

merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala

yang ada, yakni keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan

tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Ada

beberapa macam penelitian yang dapat dikategorikan sebagai penelitian desktiptif,

yakni penelitian survei (survey studies), studi kasus (case studies), penelitian

perkembangan (developmental studies), penelitian tindak lanjut (follow up studies),

analisis dokumen (documentary analysis) dan penelitian korelasional (carrelational

studies).10

Berdasarkan metode di atas, untuk penelitian karya ilmiah ini penulis akan

memaparkannya dengan beberapa metodologi, sebagai berikut: pertama, untuk dapat

menguraikan definisi parenting dan keluarga Kristen yang belum mampu

mengoptimalkan parenting, penulis mencari data dari kepustakaan atau literatur

9
Zainal Aqib & Mohammad Hasan Rasidi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Yogyakarta:
ANDI, 2019), 7.
10
Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian (Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2019), 88.
kemudian menyajikannya secara sistematis sesuai dengan sub bagian yang telah

ditentukan dalam penelitian ini. Kedua, penulis akan memaparkan bagaimana Shema

Israel sebagai pengoptimalisasian parenting dalam keluarga Kristen dengan

melakukan tafsiran teks Ulangan 6:1-9 dari berbagai kepustakaan atau buku-buku

tafsiran yang sesuai dengan materi tersebut.

Ketiga, untuk mendapatkan informasi tentang parenting keluarga Kristen desa

Sukanalu Teran yang masih belum optimal, penulis mewawancarai beberapa keluarga

Kristen kemudian menguraikan informasi yang diperoleh secara sistematis. Keempat,

penulis akan merelevansikan Shema Israel dalam kitab Ulangan 6:1-9 bagi keluarga

Kristen desa Sukanalu Teran. Penulis akan menjelaskan gagasan yang sudah

dipaparkan dalam landasan teori, kemudian disesuaikan dengan data lapangan yang

sudah dipaparkan guna menguraikan relevansinya dengan jelas.

1.8. Sistematika Penulisan

Bab I, penulis akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah,

pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, hipotesis atau

asumsi dasar, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II, penulis menjelaskan manfaat serta faktor penghambat pengoptimalan

parenting.

Bab III, penulis menguraikan hasil wawancara mengenai parenting.

Bab IV, penulis akan memaparkan relevansi dari Shema Israel sebagai

optimalisasi parenting keluarga Kristen di desa Sukanalu Teran Sumatera Utara.


Bab V, penulis akan menjelaskan kesimpulan dan saran dari seluruh

pembahasan berdasarkan masing-masing bab yang ada.

Daftar Pustaka
Aqib, Zainal, dan Mohammad Hasan Rasidi. Metodologi Penelitian Pendidikan.

Yogyakarta: ANDI, 2019.

Handayani, Arri. Psikologi Parenting. Yogyakarta: Bintang Semesta Media, 2021.

Hikmawati, Fenti. Metodologi Penelitian. Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2019.

Setiawani, Mary Go Setiawani. Menerobos Dunia Anak. Bandung: Yayasan Kalam

Hidup, 2004.

Simanjuntak, Julianto, & Roswitha Ndraha. Kompak Mengasuh Anak: Mengenali


Sikap Orang Tua Yang Disukai Anak-anak. Tangerang: Yayasan Pelikan,
2008.
Surahman, Buyung. Korelasi Pola Asuh Attachment Parenting Terhadap
Perkembangan Emosional Anak Usia Dini. Bengkulu: CV. Zigie Utama,
2021.
Thompson, Marjorie L. Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan: Sebuah Visi Tentang
Peranan Keluarga Dalam Pembentukan Rohani. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2012.
Tong, Stephen. Keluarga Bahagia. Surabaya: Momentum, 2006.

Anda mungkin juga menyukai