Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

STUDI NASKAH BAHASA ARAB

“Peran Ayah Didalam Pendidikan Anak”

Dosen Pengampu: Nurjannah, M. Ag.

Disusun Oleh:

1. Suci Wulansari(205311555)
2. Sukma Ayu S. Wandari (20531156)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

TAHUN AJARAN 2021-2022


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, Senantiasa kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Studi Naskah Bahasa Arab yang berjudul
" Peran Bapak Didalam Pendidikan Anak".

Kami sadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami sadari makalah ini jauh dari sempurna karena terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan yang membangun dari berbagai pihak. Kami harap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Rejang Lebong, Desember 2021

Penulis

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
“Kecakapan dan keterampilan anak di masa depan, cukup tergantung
bagaimana seorang ayah dalam membimbing dan mengarahkan anaknya sehingga
siap dalam menghadapi masa depan.”

Sudah menjadi kewajiban orangtua untuk memantau perkembangan dan


pertumbuhan anaknya. Hal tersebut juga termasuk dalam mendidik anak. Bukan
hanya ibu, ayah juga berperan penting dan harus terlibat dalam mendidik anak. Ayah
yang menjadi kepala keluarga kebanyakan memang akan disibukkan oleh
pekerjaannya, namun ada baiknya tetap berpartisipasi dalam mendidik anak.
hal tersebut dapat berpengaruh pada masa depan anak. Dari hasil penelitian
yang dilakukan, anak-anak yang ayahnya terlibat dalam pendidikannya cenderung
memiliki tingkat kognitif lebih tinggi, tingkat IQ yang lebih baik, dan mampu
mencapai kesuksesan akademis secara keseluruhan. 

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran seorang ayah?
2. Apa peran ayah dalam pendidikan anak?
3. Apa kekhawatiran menjadi ayah?
4. Bagaimana interaksi spesial antara ayah dan anak?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui peran seorang ayah
2. Mempelajari peran ayah dalam pendidikan anak
3. Mengetahui kekhawatiran menjadi ayah
4. Mengerti tentang interaksi spesial antara ayah dan anak

III
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Ayah

Peneliti banyak membuat studi tentang pentingnya peran ibu untuk


perkembangan anak. Baik itu dari segi perilaku, fisik, maupun psikologis. Namun,
sangat sedikit studi yang membicarakan bahwa ayah juga sebenarnya telah ikut
berjuang untuk menjadi yang terbaik bagi buah hati mereka. Malah, banyak stigma
yang muncul bahwa ayah hanya sebagai ‘penumpang’ dalam perjalanan membesarkan
anak.

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi


atau Kak Seto mengatakan sosok ayah memiliki peran besar dan penting dalam
mendidik anak-anaknya. "Peran ayah sangat penting, khususnya dalam belajar dan
dikaitkan dengan keterampilan kecakapan hidup,".

Untuk mendidik dan membimbing anak dalam keterampilan kecakapan hidup


tadi, maka sosok ayah adalah aktor yang paling pas bagi tumbuh kembang seorang
anak. Kecakapan dan keterampilan anak di masa depan, cukup tergantung bagaimana
seorang ayah dalam membimbing dan mengarahkan anaknya sehingga siap dalam
menghadapi masa depan.
Oleh karena itu, ia menjelaskan ayah efektif merujuk kepada tugas dan
tanggung jawab seorang ayah pada anaknya yang terlibat langsung dalam
perkembangan kepribadian putra dan putri mereka. Lebih jauh, psikolog anak
kelahiran Klaten, 28 Agustus 1951 tersebut mengatakan pemahaman kepribadian
bukan hanya sebatas pada kecerdasan saja, namun juga pada karakter, etika, jiwa
nasionalisme dan hal lainnya.
"Dengan demikian anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal,"
katanya. Menjadi seorang ayah memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak.
Salah satunya ialah terkadang tak jarang bersikap tegas dan sedikit keras pada anak
dalam artian positif ketika mengajari dan mendidik anak. Namun, di samping itu,
terdapat keistimewaan dan kebahagiaan menjaga, merawat serta melihat tumbuh
kembang anak secara langsung. "Tugas sebagai seorang ayah sudah pasti dijalankan,
namun yang paling istimewa ialah menjadikan anak sebagai teman itu luar biasa,"
Ayah yang tinggal bersama anak-anaknya memiliki peran lebih aktif dalam
merawat dan membantu anak. Begitu pula pada ayah tunggal yang mengambil peran
penuh dalam mendidik anak. Ketika ayah terlibat dalam kehidupan anak-anaknya,
maka anak belajar lebih banyak, berprestasi lebih baik di sekolah, dan menunjukkan
perilaku yang baik dan sehat.

IV
5
Meskipun ayah tidak tinggal serumah dengan anak, tetapi keterlibatan aktif
sosok ayah tetap dapat memberikan dampak yang tahan lama dan positif. Ketika figur
agar berperan secara aktif dan keterlibatannya teratur dalam mendidik anak, maka
yang terjadi adalah:
 Mendorong anak bereksplorasi tentang dunia sekitar dan tumbuh kepercayaan diri
pada kemampuan mereka untuk memecahkan masalah. 
 Meningkatkan kehadirannya di sekolah. Baik itu dalam partisipasi organisasi maupun
kegiatan positif lainnya di sekolah. 
 Mengurangi kemungkinan kenakalan dan penyalahgunaan zat.
Hanya saja masih banyak ayah yang belum tahu bagaimana atau kapan harus
terlibat dengan anaknya sendiri, terutama untuk mendidik. Selain itu, masih ada ayah
yang belum mengetahui bahwa ia dapat menjadi panutan bagi anak-anaknya. 
Jika ayah ingin lebih dekat dan bisa mendidik anak, tetapi seringnya masih
bingung bagaimana memulainya. Maka dari itu, cobalah untuk mulai melakukan
langkah berikut ini:
1. Lakukan Cerita Sebelum Tidur
Cari tahu pada ibu, guru, atau teman anak, kira-kira topik apa yang biasa
mereka bahas saat di rumah, di sekolah, atau bermain. Bacalah buku atau artikel di
internet yang berhubungan dengan apa yang diajarkan di sekolah. Sebagai bagian dari
rutinitas sebelum tidur, coba baca buku bersama dengan anak dan diskusikan apa
yang baru ditemukan atau dipelajari. Hal ini akan menumbuhkan kebiasaan membaca
yang sehat setiap malam dan membuka komunikasi yang baik. 

2. Eksplorasi di Akhir Pekan


Jika hari kerja rasanya mustahil bagi seorang ayah untuk terlibat banyak dalam
kegiatan mendidik anak, maka rencanakan untuk memanfaatkannya di akhir pekan
sepenuhnya. Untuk setiap akhir pekan, rencanakan setidaknya satu tamasya atau
traveling yang berhubungan dengan pelajaran yang dipelajari di sekolah. Hal ini akan
memperkuat pembelajaran di sekolah dan memungkinkan pengalaman mendidik yang
lebih langsung. 

3. Mengantar Anak Ke Sekolah


Jika memungkinkan, sebaiknya atur jadwal untuk mengantar anak ke sekolah
di pagi hari. Hal ini akan membuat peluang untuk beberapa percakapan yang menarik
di sepanjang jalan. Jika ada kesempatan untuk mengantar anak ke sekolah, maka akan
memudahkan untuk berbicara dengan guru dan teman-temannya di sekolah. 

4. Sediakan Waktu Bersama


Duduk bersama dan berdiskusi bersama anak menunjukkan kepadanya bahwa
waktu bersama mereka itu penting. Sediakan waktu berkualitas bersama anak untuk
membicarakan hal-hal yang sedang ia sukai atau mungkin masalah yang tengah
dihadapi di sekolah. Hal ini akan membuat ia tidak merasa sendirian.
6
B. Peran Ayah Dalam Pendidikan Anak
1. Memengaruhi Kesuksesan Anak
Di sekolah, anak-anak yang ayahnya terlibat dalam perkembangannya,
memiliki nilai akademis yang baik dan tidak tinggal kelas. Anak-anak tersebut juga
memiliki perilaku yang baik di sekolah dan jarang mengalami depresi.
Father Involvement Research Alliance, institusi yang menggalakan
keterlibatan ayah saat membesarkan anak, menemukan fakta bahwa anak perempuan
yang dekat dengan ayahnya memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Sementara, anak
laki-laki menjadi lebih terarah. Mereka bisa memiliki pendidikan yang tinggi dan
sukses pada kariernya.

2. Teman Bermain
Dengan bertanya kepada 390 keluarga tentang bagaimana mereka bermain
dengan anaknya, psikolog Ross Parke menemukan fakta bahwa ayah lebih sering
melakukan permainan fisik yang ditandai dengan semangat dan kegembiraan.
Menurut U.S Children’s Bureau, dengan interaksi ini, anak belajar mengatur perasaan
dan tingkah laku mereka. Sebagai contoh, bermain dengan ayah mengajarkan si kecil
untuk menghadapi impuls agresif dan kontak fisik tanpa kehilangan kendali atas
emosi mereka.

3. Mengajarkan Berani Ambil isiko


Jika ibu sering khawatir dengan keamanan dan kesejahteraan anak, ayah
cenderung menyemangati mereka untuk berani ambil risiko.
Penelitian yang dilakukan oleh psikolog Daniel Paquette menemukan fakta bahwa
para ayah senang jika anaknya berani menghadapi tantangan, mendorong anaknya
untuk berbicara dengan orang asing dan meminta mereka untuk menyelam lebih
dalam saat pelajaran renang.

4. Melindungi Anak
Ayah tampil lebih baik untuk melindungi anak dari predator maupun pengaruh
buruk yang membahayakan mereka. “Ketiadaan ayah telah banyak dikutip penelitian
sebagai faktor utama penyebab kehamilan pada remaja perempuan,” papar Rob
Palkovitz, psikolog.
Ketika ayah terlibat dalam perkembangan anak, mereka bisa memantau apa
yang terjadi pada kehidupan anak. Termasuk interaksi si kecil dengan sebaya maupun
orang dewasa.

5. Mendisiplinkan Anak
Dalam buku Partnership Parenting, Drs. Kyle Pruett dan Marsha Kline Pruett
menulis: “Ayah cenderung menerapkan disiplin lebih tegas dibanding ibu. Meskipun
kadang itu meninggalkan kesan bahwa ayah lebih berkuasa,” paparnya.
7
6. Bekal Anak Menjalani Hubungan Saat Dewasa
Ayah berperan sebagai contoh bagi anaknya. Dan bagaimana ayah
memperlakukan ibu berdampak besar pada masa depan anak. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa, anak laki-laki yang ayahnya menunjukkan rasa hormat kepadaa
ibunya, bertindak lebih sopan kepada perempuan. Sementara, anak perempuan
cenderung menjalin hubungan yang sehat dengan kekasihnya.

C. Kekhawatiran menjadi ayah


Pemikiran bahwa ‘ibu memegang kendali besar dalam mengurus segala hal
yang dibutuhkan si kecil, sedangkan tugas ayah hanya membantu dengan cara
mencari nafkah’ tidak jarang membuat para ayah ragu akan perannya dalam
membesarkan anak, loh. Pola pikir tersebut malah membuat ayah merasa khawatir
berlebih bahkan berpikir bahwa kehadirannya tidak terlalu dibutuhkan oleh buah hati.
Maka tak heran, banyak yang menyebutkan bahwa proses menjadi ayah yang
baik itu lebih sulit daripada menjadi ibu yang baik. Benar, menjadi sosok ayah yang
baik memang sulit, tapi bukan berarti hal itu tidak bisa diwujudkan, loh.
Malah, satu penelitian menunjukkan bahwa setiap pria sebenarnya telah
dirancang menjadi sosok orangtua yang baik tanpa mereka sadari. Naluri pria menjadi
lebih kuat ketika ia sudah memiliki anak. Aktivitas di sekitar inti otak akan semakin
meningkat, sehingga pria juga punya insting tinggi dalam menjaga anak sama seperti
ibu meski cara penyampaiannya berbeda.

D. Interaksi spesial antara Ayah dan anak


Ayah merupakan kunci dalam membantu perkembangan kognitif dan
emosional anak. Hubungan yang baik antara ayah dan anak juga akan memengaruhi
tingkat kepuasan hidup seseorang seperti berkurangnya risiko depresi, komunikasi
antar relasi akan lancar, lebih empati dan toleran, dan terhindar dari gaya hidup tidak
sehat (narkoba, alkohol, dan sebagainya).
Untuk membangun hubungan baik dengan anak sebenarnya tidak susah. Anda
bisa memulainya dengan hal sederhana seperti bercanda dengan anak atau
menyapanya saat bangun tidur. Interaksi sehari-hari yang tampak sepele itu lama-
lama akan meningkat dan tanpa sadar dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan
emosional anak.
Satu hal yang unik, anak juga biasanya punya respon berbeda dalam
beinteraksi dengan orangtua. Ketika orangtua menghabiskan waktu dengan buah hati,
otak mereka melepaskan hormon oksitoksin dan dopamin yang dapat mempererat
hubungan keduanya. Hormon tersebut diterima ibu saat mengasuh anak, dan ayah
mengalami peningkatkan hormon itu selama bermain dengan anak.
8
Meski aktivitas yang diberikan ayah dan ibu terbilang berbeda, tetapi anak
tetap akan menerima atau meniru kadar oksitoksin yang dihasilkan oleh otak kedua
orangtuanya. Dalam artian, anak akan merasa bahagia apabila Anda juga merasa
bahagia saat menghabiskan waktu dengan mereka.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mendidik dan membimbing anak dalam keterampilan kecakapan hidup
tadi, maka sosok ayah adalah aktor yang paling pas bagi tumbuh kembang seorang
anak. Kecakapan dan keterampilan anak di masa depan, cukup tergantung bagaimana
seorang ayah dalam membimbing dan mengarahkan anaknya sehingga siap dalam
menghadapi masa depan.
Oleh karena itu, ia menjelaskan ayah efektif merujuk kepada tugas dan
tanggung jawab seorang ayah pada anaknya yang terlibat langsung dalam
perkembangan kepribadian putra dan putri mereka. Lebih jauh, psikolog anak
kelahiran Klaten, 28 Agustus 1951 tersebut mengatakan pemahaman kepribadian
bukan hanya sebatas pada kecerdasan saja, namun juga pada karakter, etika, jiwa
nasionalisme dan hal lainnya.
"Dengan demikian anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal,"
katanya. Menjadi seorang ayah memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak.
Salah satunya ialah terkadang tak jarang bersikap tegas dan sedikit keras pada anak
dalam artian positif ketika mengajari dan mendidik anak. Namun, di samping itu,
terdapat keistimewaan dan kebahagiaan menjaga, merawat serta melihat tumbuh
kembang anak secara langsung.
"Tugas sebagai seorang ayah sudah pasti dijalankan, namun yang paling
istimewa ialah menjadikan anak sebagai teman itu luar biasa,"
Ayah yang tinggal bersama anak-anaknya memiliki peran lebih aktif dalam merawat
dan membantu anak. Begitu pula pada ayah tunggal yang mengambil peran penuh
dalam mendidik anak. Ketika ayah terlibat dalam kehidupan anak-anaknya, maka
anak belajar lebih banyak, berprestasi lebih baik di sekolah, dan menunjukkan
perilaku yang baik dan sehat.

B. Saran
Banyak lebih dari keterbatasan bagi pemakalah dalam menyelesaikan
makalah Ilmu Mantiq Islam ini baik dari segi refrensi serta bacaan buku yang ada di
perpustakaan, serta dari pemahaman pemakalah sendiri. Kami berharap atas
pemahaman yang ada bermanfaat bagi kita semua. Dan bagi instansi diharapkan untuk
memfasilitasi kebutuhan yang ada.
X
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.halodoc.com/artikel/harus-tahu-ini-peran-ayah-dalam-mendidik-anak.
Diakses pada 19 Desember 2021. Pukul 15:17.
2. https://www.orami.co.id/magazine/ini-6-peran-penting-ayah-dalam-mendidik-anak/.
Diakses pada 19 Desember 2021. Pukul 15:25.
3. https://id.theasianparent.com/peran-ayah-dalam-mendidik-anak. Diakses pada 19 Des.
2021. Pukul 15:34.

Anda mungkin juga menyukai