PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan pola pikir secara alamiah kedalam bentuk Asuhan
Kebidanan pada pemberian imunisasi menurut Management Helen Vamey.
2. Tujuan Khusus
Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi dengan imunisasi. Bidan
diharapkan mampu:
a. Melakukan pengkajian data.
b. Mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan.
c. Mengidentifikasi masalah potensial.
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera.
e. Merumuskan suatu tindakan yang komprehensif.
f. Melaksanakan suatu tindakan sesuai dengan rencana.
g. Mengevaluasi pelaksanaan Asuhan Kebidanan.
1.3 Manfaat
1 Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan secara langsung kepada bayi
dengan pemberian imunisasi dan sebagai bekal penulis di dalam melaksanakan tugas
sebagai bidan.
2 Bagi Pasien
Agar pasien mengetahui penting dan manfaat dari imunisasi, baik secara biologis
maupun psikologis serta efek dari imunisasi sehingga pasien memperhatikan
kesehatan bayinya dengan melakukan pemeriksaan secara teratur.
3 Bagi petugas
Sebagai tambahan informasi atau masukan bagi tenaga kesehatan lain dalam usaha
meningkatkan kualitas pelayanan Asuhan Kebidanan pada bayi dengan imunisasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Imunisasi
Pertahanan tubuh merupakan suatu sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari suatu
sistem interaksi yang komplek mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi adanya
mikroba yang masuk ke dalam tubuh (antigen). Tubuh manusia setelah kemasukan
suatu mikroorganisme akan mengadakan suatu perlawanan yang disebut respon
imun. Di dalam tubuh akan berkembang sistem imun yang menghasilkan molekul
protein di sebut antibodi. Antibodi bersifat spesifik utuk sel tertentu dan mempunyai
tujuan fasilitas eliminasi benda asing. Mikroba masuk kedalam tubuh individu, tubuh
akan mengadakan suatu pertahanan tubuh spesifik. Di dalam tubuh manusia terdapat
dua sistem pertahanan yaitu sistem pertahanan tubuh hormonal dari sistem pertahanan
celuler. Sistem pertahanan tubuh hormonal terdiri dari sistem immunoglobulin terdiri
dari Ig A, Ig M, Ig G, Ig E, Ig D, yang akan menghasilkan cell memory.
Sistem pertahanan celluler terdiri dari lymphicyt B dan Lymphocyt T. dengan
pemberian imunisasi di harapkan tubuh menghasilkan cell memory, sehingga individu
akan terhindar dari penyakit / bila terkena tidak separah di bandingkan dengan
individu yang tidak mendapatkan imunisasi.
B. Prinsip Imunisasi
Memberikan infeksi palsu untuk menghasilkan cell memori
Imunisasi Pasif
1. Pemberian zat : immunoglobulin
2. Berasal dari plasma manusia (hepatitis B, rabiesm varicella zoster)
3. Mencegah beberapa infeksi
4. Antibodi di salurkan lewat plasenta → Ig G ibu yang tembus ke plasenta
5. Imunoglobulin dari plasma : penyakit hepatitis (HBIG), rabies (RIG), varicella
Zozter (V216)
6. Imunoglobulin dari binatang : amitoxin dipteri (ADS), antitoxin tetanus (ATS),
antitoxin botulisme.
Imunisasi Aktif
1. Memberikan suatu zat yang berlaku sebagai antigen sehingga terjadi proses infeksi
buatan.
2. Sifat permanent
C. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan imunisasi
1. Tingginya kadar antibodi maternal saat imunisasi
2. Potensi antigen yang di suntikan (dosis dan cara penyimpanan)
3. Selang waktu antar suntikan
D. Keberhasilan Imunisasi
1. Efektifitas vaksin
2. Aktif / pasif
3. Status antigen (hidup / inaktif / dibunuh)
4. Pemberian vaksin gabungan
5. Status pathologis yang menyertai : umur, status gizi, tingkat kekebalan (status
immunoglobulin haspes)
E. Klasifikasi
1. Vaksin yang dilemahkan
Moro : Saat bayi diangkat dari gendongan, bayi mengembangkan jari – jari
tangannya.
Sucking/ rooting : Saat daerah sekitar mulut bayi disentuh bayi segera
membuka mulut dan memiringkan kepala ke arah yang disentuh dan saat ASI atau
puting diberikan ke arah mulut bayi, bayi langsung menghisap.
Grapping : Saat daerah sekitar menyentuh telapak tangan maka jari – jari bayi
langsung menggenggam dengan kuat jari kita yang diletakkan di telapak tangan.
Tonick neck : Saat ditengkurapkan, maka bayi langsung diiringkan kepalanya,
saat bayi dimandikan tonick neck sangat kuat.
Stapping : Saat telapak kaki bayi di daratkan dalam posisi berdiri di atas meja,
maka satu kaki menyentuh landasan, reflek cukup kuat.
Babinsky : Saat telapak kaki di elus dan di goressepanjang tepi luar maka jari
kaki mengembang dan kaki dorso fleksi.
VII. EVALUASI
Tanggal : 03 februari 2010 jam : 10.20 WIB
S : Ibu mengatakan sudah lega karena bayinya sudah mendapatkan vaksinasi DPT
combo
O : KU bayi baik
Kesadaran compos mentis
S : 36,5 oC
BB : 3100 gr
TB : 50 cm
Bayi menangis karena habis di suntik DPT combo
A : By. Ny. E dengan imunisasi DPT
P : Bila badan panas, bayi di beri obat paracetamol supaya panasnya kembali normal
BAB IV
PEMBAHASAN
KESENJANGAN ANTARA TEORI DAN KASUS
Asuhan kebidanan pada bayi Bayi Ny. “E” usia 31 hari dengan imunisasi DPT Combo
keadaan umum bayi baik. di RB Sekar Wangi, Magetan, yang dilakukan oleh
mahasiswa, dengan melakukan pengkajian meliputi data subyektif dan obyektif. Dari
pengkajian tersebut di temukan masalh – masalah yang muncul pada bayi baru lahir
serta dapat ditentukan diagnosa kebidanan.
Kesimpulan :
I. Pengkajian
Data anamnesa yang dikaji pada bayi baru lahir tersebut diambil langsung dari ibu
tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat
disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.
II. Identifikasi masalah diagnosa
Identifikasi masalah pada bayi baru lahir tersebut diambil langsung dari hasil
pemeriksaan ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi
dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.
III. Antisipasi masalah potensial
Antisipasi masalah potensial pada bayi baru lahir tersebut diambil langsung dari ibu
tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat
disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.
IV. Identifikasi kebutuhan segera
Identifikasi Kebutuhan segera pada bayi baru lahir tersebut diambil langsung dari
hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.
V. Intervensi
Intervensi adalah perencanaan tindakan pada Bayi baru lahir tersebut diambil
langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan
kasus.
VI. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan tindakan pada bayi baru lahir tersebut diambil
langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan
kasus.
VII. Evaluasi
Evaluasi pada bayi baru lahir tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan pada
ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat
disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan Bayi Ny. “E” usia 31 hari denganimunisasi
DPT Combo Pengkajian.adalah keadaan bayi baik, kesadaran composmentis.
1. Identifikasi Diagnosa Masalah pada Bayi Ny. “E” usia 31 hari dengan
imunisasi DPT Combo tidak mempunyai masalah.
2. Berdasarkan pengkajian adalah Identifikasi Masalah Potensial pada Bayi Ny.
“E” usia 31 hari dengan imunisasi DPT Combo tidak ada indikasi.
3. Identifikasi Kebutuhan Segera dengan pemberian imunisasi DPT combo.
4. Perencanaan / intervensi pada Bayi Ny. “E” usia 31 hari dengan imunisasi DPT
Combo ;· Jelaskan keadaan anak pada ibu· Lakukan vaksin DPT · Beritahu efek
setelah pemberian vaksinasi DPT combo
5. Implementasi pada Bayi Ny. “E” usia 31 hari denganimunisasi DPT Combo :1
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.2 Memberikan penjelasan
kepada ibu tentang keadaan bayinya baik, BB : 3100 gr, PB : 50 cm, s : 36,5 oC.3
Melakukan vaksin DPT yaitu tepatnya pada paha bayi bagian kiri dengan tujuan
memberikan kekebalan aktif yang bersamaan terhadap penyakit tetanus,
difteri.4 Memberi tahu efek setelah pemberian DPT combo, maka badan bayi akan
panas. Tapi jangan kuatir karena bidan memberi obat penurun panas paracetamol agar
suhu badan bayi akan normal kembali. Jadi ibu tidak perlu khawatir.
6. Evaluasi pada Bayi Ny. “E” usia 31 hari denganimunisasi DPT Combo :
S : Ibu mengatakan sudah lega karena bayinya sudah mendapatkan vaksinasi DPT
combo
O : KU bayi baik
Kesadaran compos mentis
S : 36,5 oC
BB : 3100 gr
PB : 50 cm
Bayi menangis karena habis di suntik DPT combo
A : Bayi Ny. “E” usia 31 hari dengan imunisasi DPT Combo, keadaan umum baik.
P : Bila badan panas, bayi di beri obat paracetamol supaya panasnya kembali normal
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny. “E” usia 31 hari denganimunisasi
DPT Combo , maka kesimpulan yang dapat diambil adalah tahap pengumpulan data
dasar dilakukan dengan metode yang ada dalam penelitian ini dilakukan metode
observasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik.Data yang didapat berupa data subyektif
dan data obyektif yang diperoleh dari pasien dan keluarga.
5.2 Saran
1. Untuk Petugas Kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga masalah- masalah pada
bayi tidak terjadi.
2. Untuk Masyarakat
Agar masyarakat kususnya ibu yang baru melahirkan mengetahui bagaimana cara
yang benar perawatan bayi .
3. Untuk Mahasiswa atau Praktikan
Manggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan
mahasiswa tentang masalah – masalah dan cara imunisasi pada bayi .
DAFTAR PUSTAKA