Rumusan Masalah
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi referensi untuk penelitianpenelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan penigkatan pemahaman membaca dan hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia
dengan penerapan SQ3R berbantuan reka cerita gambar. Selain itu informasi yang didapatkan dari
penelitian ini dapat memperluas informasi mengenai peningkatan pemahaman membaca dan hasil
membaca meggunakan metode SQ3R. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a.Bagi peneliti dapat dijadikan sarana dalam meningkatkan pengetahuan metodologi penelitian dan sarana
menerapkan langsung teori-teori yang sudah didapatkan dan dipelajari.
b.Bagi guru dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui pengaruh peningkatan
pemahaman membaca dan hasil membaca meggunakan metode SQ3R dalam pembelajaran.
c.Bagi orangtua diharapkan dapat mendukung anak dalam belajar untuk meningkatkan minat baca dan
hasil belajar anak.
BAB II
Kajian Teori
Membaca
Membaca merupakan suatu kegiatanatau proses kognitif yang berupaya untuk
menemukanberbagai informasi yangterdapat dalam tulisan.Hal ini berarti membaca
merupakanproses berfikir untukmemahami isi teksyang dibaca. (DR. H. Dalman, Mpd, 2014)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah sebuah
kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari bacaan dan memperoleh
pemahaman serta dapat menangkap makna yang dimaksud oleh penulisnya. Membaca
adalah proses yang melibatkan kemampuan antara visual dan kognisi dimana hal ini
diperlukan untuk memaknai lambang – lambang huruf sehingga dapat dipahami dan
menjadi bermakna bagi pembaca.
Hakikat Membaca
Kridalaksana (1982:105) mengemukakan bahwadalam kegiatan membaca
melibatkan duahal, yaitu (1)pembaca yang berimplikasiadanya pemahaman
dan (2) teks yang berimplikasi adanya penulis.
Tujuan Membaca
Tujuan membaca yang sebenarnya yaitu memahami seluruh informasi yang
terdapat dalam teks dan pemahaman terhadap isi bacaan merupakan fakor
yang sangat penting dalam membaca.
Metode SQ3R
SQ3R dicetuskan oleh francis robinson pada 1941. Metode SQ3R adalah metode
membaca untuk studi, untuk memahami wacana, para siswa membutuhkan langkah-
langkah ini sehingga mereka dapat memahami isi teks bacaan (Fitria Akhyar, 2017).
Reka Cerita Gambar
Menurut Arsyad (dalam Istikomah, 2014) gambar yang merupakan rangkaian kegiatan
atau cerita disajikan secara berurutan. Siswa berlatih mengungkapkan adegan dan
kegiatan kegiatan tersebut yang apabila dirangkaikan akan menjadi suatu cerita.
Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sukamong Boliti, menyatakan
bahwa dalam membaca pemahaman peserta didik kelas IV SDN 1
Lumbi-lumbia meningkat melalui metode latihan terbimbing hal
ini dilihat dari tindakan yang dilakukan dimana pada tindakan
siklus pertama memperoleh nilai rata-rata 73 dan ketuntasan
klasikal mencapai 50% dari 20 peserta didik presentase yang
dikehendaki yaitu 80%, pada siklus kedua memperoleh nilai rata-
rata 92 dan ketuntasan klasikal 90% atau dari 20 peserta didik 18
peserta didik tuntas belajar presentase pada siklus kedua
mencapai 90% melebihi presentase yang dikehendaki yaitu 80%.
2. Penelitian yang dilakukukan oleh Aulia Rahmawati, menyatakan
bahwa penggunaan SQ3R berbantuan reka cerita gambar dapat
meningkatkan pemahaman membaca yang signifikan dan hasil
belajar peserta didik meningkat.
Kerangka Berpikir
Kemampuan Membaca
Pemahaman Menggunakan
Metode SQ3R
Kemampuan Membaca
Pemahaman Peserta Didik
Meningkat
Pertanyaan Penelitian
Ha : Adanya peningkatan pemahaman membaca dan hasil
belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan
SQ3R berbantuan reka cerita gambar.
BAB III
Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan jenis
kolaboratif. Alasan memilih desain PTK adalah:
1. Melalui kolaborasi penelitian tidnakan kelas dilakukan dengan lebih
obyektif karena bersama-sama guru menangani masalah yang terjadi di
dalam kelas dan menyelesaikan permasalahan dengan bersama-sama
2. Waktu lebih fleksibel
3. Permasalahan nyata yang diketahui oleh guru
Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian
Siklus 2
Refleksi