Disusun untuk memenuhi Tugas UTS mata kuliah Bahasa Indonesia 1 MI/SD yang diampu oleh:
Disusun Oleh:
Adalah bidang dalam liguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.
Morfologi:
Adalah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajarai seluk beluk kata-kata seta fungsi perubahan-
perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Sintaksis:
Merupakan salah satu cabang liguistik ilmu yang mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat
kalimat dalam bahasa alami.
Wacana:
Adalah kesatuan makna antarkomponen bahasa didalan suaru struktur bahasa yang terkait konteks.
Judul jurnal: Implementasi Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis cerita
pada Siswa Kelas IV Sdn SUMURGUNG
Identitas jurnal: Enik wirdawati, Implementasi Metode Mind Mapping untuk meningkatkan
kemampuan menulis cerita pada siswa kelas IV sdn sumurgung, jurnal pendidikan dan pembelajaran
dasar, vol 9 no 2, juni 2017
Tujuan penulisan: Untuk meningkatkatkan kemampuan menulis cerita melalui penggunaan metode
peta pikiran Mind Mapping pada siswa kelas IV SDN Sumurgung tahun pelajaran 2008/2009.
• Kemampuan dalam kamus besar bahasa indonesia berasal dari kata ‘mampu” yang berarti
bisa atau sanggup
• Bunyi itu menjadi lambang atau wakil benda berupa “ lembaran-lembaran kertas bertulis
yang dijilid”.
• Menulis adalah kegiatan menggali idedan gagasan tentang suatu hal.
• Untuk membuat tulisan atau karangan cerita diperlukan tahapan-tahapan yang harus dilalui
oleh seorang penulis.
• Burhan Nurgiantoro dalam Iskandawassid (2009:250) berpendapat bahwa penelitian yang
dilakukan terhadap karangan bahasa siswa biasanya bersifat holistis, impresif, dan selintas.
• Mind Map merupakan pengejawatan dari seluruh ide untuk ditransformasikan dalam bentuk
gambardan simbol.
Pembahasan Jurnal
Latar Belakang:
Menulis adalah sebuah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam meningkatkan
kualitas belajar Bahasa Indonesia yang lebih baik, dapat dimulai dengan memilih strategi belajar
secara tepat. Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar (2009:168) agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai maksimal, maka diperlukan strategi pembelajaran yang tepat.
Aadakalanya tujuan pembelajaran tidak tercapai karena guru kurang memilih strategi
pembelajaran yang tepat untuk anak didiknya. Strategi pembelajaran yang baik bertumpu pada
pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat. Metode mengajar merupakan
usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan kurang berarti bila
tidak ditunjang dengan metode yang tepat.
Rumusan masalah:
Rumusan dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah penggunaan metode Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan
menulis cerita pada siswa kelas IV pada siswa IV SDN Sumurgung tahun ajaran
2008/2009.
Metode Penelitian:
Pada jurnal ini memakai metode Mip Mapping karena metode ini merupakan cara
termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi
ke luar dari otak ( Tony Buzan, 2008).
Poin-poin tulisan:
• Pembahasan Menulis
Kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa berasal dari kata “ mampu’’ yang berarti
bisa atau sanggup. Kemampuan dapat diidentifikasi sebagai kesanggupan,
kecakapan, kekuatan, atau potensi diri sendiri.
Kesimpulan Jurnal:
Pembelajaran dengan metode pembelajaran peta pikiran ( mind mapping)
memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai
dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus yaitu siklus I (62,22
persen), siklus II (74, 91 persen), dan nilai rata-rata kelas yaitu: siklus I (63,87) siklus II
(74,35), dan siklus III (80,43). Penerapan metode pembelajaran mip mapping
mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita
dan motivasi belajarsiswa yang ditunjukan dengan hasil tes formatuf dan
wawancaradengan beberapa siswa, rata-rata jawaban menyatakan bahwa siswa
tertarik dan berminat dengan metode pembelajaran peta konsep sehingga mereka
menjadi termotivasi untuk belajar.
2. Analisis artikel berdasarkan aspek
a. Fonem dan Fonetik
1. Fonemik
Kajian atau analisis bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya sebagi
pembeda makna
2. Fonetik
Bagian yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaiman
suatu bunyi bahasa diproduksi oleh ucap manusia.
• Belum memahami
• Menunjukan perubahan
• Menyampaikan tujuan
• Memperoleh
• Mengembangkan
b. Morfofonemik
• Ber -ikan
• Meng -gungkapkan
• Mering – kas
• Menam – bah
• Berhu – bungan
c. Kata serapan
• Karena: sebab
• Menulis: menciptakan suatu catatan
• Grafis: presentasi visual
• Mind mapping : peta konsep
• Cerita: kisah
Klausa
e. Fungsi
Sebagai penggerak dalam mendorong pembelajaran
f. Kategori
Kategori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
menggunakan main mapping.
i. Wacana Kritis
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa aktivitas pengolahan
pembelajaran per siklus mengalami peningkatan yang signifikan dalam
implementasinya.
j. Morfem Bebas dan Morfem Terikat
Morfem Terikat
• Belajar
• Bertumpu
• Pembelajaran
• Diperlukan
• Disimpulkan
Morfem Bebas
• Bunyi
• Buku
• Kertas
• Gambar
k. Kalimat Efektif
Kalimat Efektif
• Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya
Twks Wacana
Secara umum, jenis sampah dapat dibagi dua, yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah
basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang berasal dari
makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dan lain-lain. Sampah jenis ini dapat
terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas,
plastik, kaleng, dan lain-lain. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami. Pada
umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu
mencakup 60-70% dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang
terdesentralisisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat
pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin
dengan sumbernya. Selama ini pengleolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan
dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sapah bersifat terpusat. Misanya saja, seluruh
sampah dari kota Jakarta harus dibuag di Tempat Pembuangan Akhir di daerah Bantar Gebang
Bekasi. Dapat dibayangkan berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk ini. Belum lagi, sampah
yang dibuang masih tercampur antara sampah basah dan sampah kering. Padahal, dengan
mengelola sampah besar di tingkat lingkungan terkecil, seperti RT atau RW, dengan membuatnya
menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat diturunkan/dikurangi .
Unsur pada teks wacana
Unsur kalimat
Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisisasi sangat membantu dalam
meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir.