Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga

pembelajarannya perlu dilatihkan kepada siswa SMP secara berkesinambungan.

Hal tersebut dilakukan karena kemampuan menulis di SMP menjadi bekal belajar

menulis di tingkat selanjutnya. Oleh karena itu, kegiatan menulis di SMP perlu

mendapat perhatian yang serius agar mendapatkan hasil yang optimal.Menulis

berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, pikiran, atau

perasaan. Sarana untuk mewujudkannya adalah bahasa, Isi ekspresi melalui

bahasa akan dimengerti pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur,

sistematis, sederhana, dan mudah dimengerti. Keterampilan mengekspresikan

pikiran melalui bahasa itulah yang harus dilatih oleh guru bahasa Indonesia

kepada siswanya. Hal ini bisa dicapai melaui latihan menulis yang terarah dan

berencana. Misalnya latihan menulis dalam bentuk yang paling sederhana,

kemudian sederhana, biasa, dan sukar.Guru yang berpengalaman pasti tahu persis

bagaimana cara mengajar dan menulis agar menarik, menantang, dan sekaligus

efisien. Mereka telah mengenal, memahami, menghayati, serta dapat menerapkan

berbagai metode pengajaran menulis.

Menulis deskripsi berarti memindahkan apa yang dialami, dilihat dan

dirasakan oleh penulis dan pembaca mempunyai imajinasi yang sama dengan apa

yang dilihat dan dirasakan penulis . Deskripsi berusaha untuk menggambarkan

suatu objek sesuai dengan keadaan sebenarnya, misalnya tentang keadaan pasar

1
yang hiruk pikuk sehingga pembaca pun seolaholah berada di pasar yang

diceritakan penulis, dengan kata lain menulis deskripsi adalah usaha untuk

berkomunikasi secara tertulis dengan menggambarkan atau melukiskan apa yang

dilihat, didengar, dirasakan dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud.

Menulis deskripsi ternyata dirasakan sulit oleh siswa, sehingga hasil belajar

siswa SMP kelas VII di SMPN 8 Bandung masih dibawah KKM, hal ini terjadi

karena motivasi belajar siswa di kelas rendah, khususnya minat dalam

pembelajaran menulis, dan siswa masih kurang memiliki motivasi yang kuat

untuk berlatih menulis sehingga mengalami kesulitan dalam penemuan serta

pemunculan ide di dalam proses awal penuangan ide. Selain itu, penggunaan

metode dan media pembelajaran yang dipergunakan guru belum optimal. Adanya

permasalahan tersebut, diperlukan suatu inovasi baru dalam pembelajaran di

kelas. Guru bahasa Indonesia harus mampu menciptakan suasana belajar yang

dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa yang sedang berada dalam

tataran masa remaja salah satu metode untuk mengatasi hambatan dari

keterampilan berbahasa, dikenal dengan metode Mind Mapping. Metode ini

sebetulnya lebih cenderung pada materi pelatihan berbahasa, akan tetapi karena

bahasa adalah alat ekspresi yang utama di dalam materi sastra (bahasa tulis), maka

metode ini pun akan memiliki korelasi yang cukup signifikan dengan pengajaran

sastra.

Metode Mind Mapping sesungguhnya bukanlah metode baru bagi para guru.

Metode ini  menitikberatkan pada aktivitas pencatatan, yakni mencatat untuk

mengingat perkataan, atau informasi dari bacaan maupun hasil simakan.

2
Tujuannya adalh membantu proses pengorganisasian pikiran serta pemahaman

atas materi materi yang disimak(baik melalui lisan atau bacaan), sehingga

memberi sebuah wawasan baru bagi siswa. Metode Mind Mapping sering disebut

sebagai Peta Pikiran, di mana pesan terpentingnya adalah "mencatat kreatif untuk

memudahkan mengingat sebanyak mungkin informasi".

Berdasarkan latar belakang yang dikemukan, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul : Penerapan Strategi Mind

Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Menulis Teks Deskripsi

Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII G SMPN 8 Bandung.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah penerapan strategi Mind Mapping pada materi menulis Teks

deskripsi dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas

VII SMPN 8 Bandung?

2. Bagaimana respon siswa setelah penerapan strategi Mind Mapping pada

materi menulis Teks deskripsi pada siswa kelas VII SMPN 8 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui keterampilan menulis deskripsi siswa kelas VII SMPN 8

Bandung pada setiap siklus pada penerapan strategi Mind Mapping

2. Mengetahui respon siswa setelah penerapan strategi Mind Mapping pada

materi menulis deskripsi

3
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

a. Kegiatan pembelajaran ini bermanfaat untuk menggali potensi dan

menumbuhkan kepercayaan diri siswa sehingga mampu meningkatkan

partisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas

b. Membantu siswa memahami materi menulis deskripsi

c. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa

2. Bagi guru

a. Menambah wawasan pengetahuan tentang strategi Mind Mapping

b. Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan

dan melakukan penilaian pembelajaran yang efektif.

3. Bagi Sekolah

a. Mendapat pengalaman untuk melakukan refleksi pada strategi

pembelajaran Mind Mapping yang diujicobakan di kelas sehingga dapat

memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran.

b. Menambah koleksi karya-karya tulis yang dibuat guru

4
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Hasil Belajar Peserta didik

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan.

Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek

dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya

dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang

dilakukan oleh peserta didik dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara

keduannya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki peserta

didik dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga

melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai

pengajar. Oleh karena itu hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki seorang peserta didik setelah ia menerima perlakukan dari pengajar

(guru),  seperti yang dikemukakan oleh Sudjana.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan

menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil

belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan

pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Dari pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap

dan keterampilan yang diperoleh peserta didik setelah ia menerima perlakuan

5
yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu

dalam kehidupan sehari-hari.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor yakni

faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor dari luar diri peserta didik

(Sudjana, 1989 : 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor

dalam diri peserta didik perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang

dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil belajar peserta

didik disekolah 70 % dipengaruhi oleh  kemampuan peserta didik dan 30 %

dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri peserta didik

yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana,

2002 : 39).

Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh kamampuan peserta didik dan

kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional

yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang

kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku

(psikomotorik).

2. Mind Mapping

Mind mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang

digunakan melatih kemampuan menyajikan isi (content) materi pelajaran

dengan pemetaan pikiran (mind mapping). Mind map dikembangkan oleh Tony

Buzan (2002) sejak akhir tahun 1960-an sebagai cara untuk mendorong peserta

didik mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar. Iwan

6
Sugiarto (2004: 75) mengemukakan “pemetaan pikiran (mind mapping) adalah

teknik meringkas bahan yang perlu dipelajari, dan memproyeksikan masalah

yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah

memahaminya”. Kegiatan ini sebagai upaya yang dapat mengoptimalkan

fungsi otak kiri dan kanan, yang kemudian dalam aplikasinya sangat membantu

untuk memahami masalah dengan cepat karena telah terpetakan. Hasil mind

mapping berupa mind map. Mind map adalah suatu diagram yang digunakan

untuk merepresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas, ataupun suatu yang

lainnya yang dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide utama. Sebagai

contoh lihat gambar mind mapping di bawah ini dimana misalnya kita

mengambil kata kunci utamanya Buah-buahan:

Contoh Mind Mapping Buah-buahan

7
3. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN MIND

MAPPING

 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

 Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh

siswa. Permasalahan sebaiknya dipilih yang mempunyai banyak

alternatif jawaban.

 Peserta didik mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta

pikiran atau diagram.

 Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan

konsep berpikirnya.

 Dari data hasil diskusi, peserta didik diminta membuat kesimpulan dan

guru memberi peta konsep yang telah disediakan sebagai pembanding

Pembelajaran peta konsep dapat dilakukan dengan strategi

pembelajaran kelompok maupun individu. Mata pelajaran yang berpotensi

untuk menggunakan metode mind mapping adalah mata pelajaran yang

banyak membutuhkan pemahaman konsep.

Advertiser

Contoh-contoh topik yang dapat dibuat mind mapping misalnya:

 Penyebab banjir dan upaya mengatasinya

 Faktor-faktor yang membentuk sikap dan karakter manusia

 Rumus-rumus kimia yang terdapat pada bahan makanan

 Proses terjadinya hujan, dsb

8
Mind map berbeda dengan concept map (peta konsep). Awas, dua istilah

ini jangan disamakan. Mind map dalam bahasa Indonesia berarti peta

pikiran (dari kata mind = pikiran, dan map = peta). Pengertian mind map,

menurut sang pengembang, Tony Buzan, adalah suatu teknik mencatat yang

menonjolkan sisi kreativitas sehingga efektif dalam memetakan pikiran

(Tony Buzan dan Barry, 2004). Teknik mencatat melalui peta pikiran (mind

map) ini dikembangkan berdasarkan bagaimana cara otak bekerja selama

memproses suatu informasi. Selama informasi disampaikan, otak akan

mengambil berbagai tanda dalam bentuk beragam, mulai dari gambar,

bunyi, bau, pikiran, hingga perasaan. Selanjutnya melalui pembuatan mind

map, informasi tadi direkam dalam bentuk simbol, garis, kata, dan

warna. Mind map yang baik akan dapat menggambarkan pola gagasan yang

saling berkaitan pada cabang-cabangnya.

Manfaat Teknik Mencatat dengan Teknik Mind Map

Ada banyak manfaat atau keunggulan yang dapat diraih bila siswa

menggunakan teknik mencatat mind map (peta pikiran) ini dalam kegiatan

pembelajarannya, di antaranya:

Mind map meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun

kelompok

Bila siswa terbiasa menggunakan teknik mind map (peta pikiran) ini dalam

mencatat informasi pembelajaran yang diterimanya, tentu akan menjadikan

mereka lebih aktif dan kreatif. Penggunaan simbol, gambar, pemilihan kata

9
kunci tertentu untuk dilukis atau ditulis pada mind map mereka merangsang

pola pikir kreatif. 

Mind map memudahkan otak memahami dan menyerap informasi

dengan cepat

Catatan yang dibuat dengan teknik mind map dapat dengan mudah dipahami

oleh orang lain, apalagi oleh sang pembuatnya sendiri. Mind map membuat

siswa harus menentukan hubungan-hubungan apa atau bagaimana yang

terdapat antar komponen-komponenmind map tersebut.Hal ini menjadi

mereka lebih mudah memahami dan menyerap informasi dengan cepat.

Mind map meningkatkan daya ingat

Catatan khas yang dibuat dengan mind map karena sifatnya spesifik dan

bermakna khusus bagi setiap siswa yang membuatnya (karena melibatkan

penggunaan dan pembentukan makna atar komponen mind map), akan dapat

meningkatkan daya ingat mereka terhadap informasi yang terkandung di

dalam mind map itu.

Mind map dapat mengakomodasi berbagai sudut pandang terhadap

suatu informasi

Setiap siswa tentu akan mempunyai beragam sudut pandang terhadap suatu

informasi yang disampaikan oleh guru atau yang mereka terima dari

sumber-sumber belajar lainnya. Beragamnya sudut pandang ini

memungkinkan mereka untuk memaknai secara khas informasi tersebut dan

dituangkan secara khas pada mind map mereka masing-masing.

10
Mind map dapat memusatkan perhatian siswa

Selama proses pembuatan mind map perhatian siswa akan terpusat untuk

memahami dan memaknai informasi yang diterimanya. Ini akan membuat

kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih efektif.

Mencatat dengan teknik mind map menyenangkan

Anak mana yang tak suka pelajaran menggambar sewaktu di sekolah dasar?

Bahkan hingga dewasa orang-orang suka menggambar. Teknik menulis

menggunakan mind map tentu menyenangkan bagi siswa, sejelek apapun

kemampuan mereka menggambar simbol-simbol. Kegiatan yang

menyenangkan selanjutnya akan menimbulkan suasana positif dalam

kegiatan pembelajaran di kelas.

Mind map mengaktifkan seluruh bagian otak

Selama mencatat dengan teknik mind map kedua belahan otak akan

dimaksimalkan penggunaannya. Siswa tidak hanya menggunakan belahan

otak kiri terkait pemikiran logis, tetapi mereka juga dapat menggunakan

belahan otak kanan dengan mencetuskan perasaan dan emosi mereka dalam

bentuk warna dan simbol-simbol tertentu selama membuat mind map (peta

pikiran).

Bentuk Dasar Mind Map

 Subjek yang menjadi perhatian utama (tema utama) mengalami kristalisasi

dalam bentuk gambar di tengah mind map

 Tema utama dari subjek memancar dari gambar di tengah mind map dalam

bentuk cabang-cabang

11
 Cabang-cabang dapat berupa gambar atau kata kunci yang dilukis atau

ditulis pada garis yang berhubungan

 Topik-topik dengan tingkat kepentingan lebih rendah digambar atau ditulis

sebagai cabang-cabang yang lebih kecil

 Cabang-cabang membentuk struktur yang saling berhubungan

Cara Mengorganisasikan Materi pembelajaran Ke Dalam Mind Map

1. Gunakan kertas kosong

2. Buat gambar tentang GAGASAN UTAMA di tengah kertas

3. Pakai beragam warna berbeda untuk setiap cabang utama yang langsung

terhubung ke GAGASAN UTAMA

4. Buat cabang-cabang tingkat kedua dari cabang utama

5. Buat cabang-cabang tingkat ketiga dari cabang kedua, dst

6. Gambar garis cabang sebagai garis melengkung (bukan garis lurus)

7. Tiap baris letakkan satu kata kunci

8. Gunakan gambar berupa simbol-simbol yang menarik di setiap bagian

yang mungkin

Selain menggunakan kemampuan menulis (handmade mind map), saat ini

juga terdapat banyak software pembuat mind map (mind map creator

software) untuk diinstal di notebook, gadget atau komputer sehingga dapat

mengefisiensi penggunaan waktu dan memudahkan bagi siswa yang

kemampuan menggambarnya kurang.

12
Kelemahan Teknik Mind Map

 Memerlukan banyak alat tulis (misal spidol warna-warni). Mind map yang

baik memerlukan banyak alat tulis, sehingga simbol-simbol, gambar-

gambar, garis-garis, dan kata-kata yang dicantumkan dalam mind map

menjadi menarik dan atraktif. Berbeda dengan teknik menulis biasa yang

tentu saja hanya memerlukan satu pulpen atau pensil sebagai alat tulis.

 Memerlukan latihan sehingga siswa terbiasa dan mahir. Biasanya siswa

akan ragu-ragu untuk menulis atau menggambar. Dorongan dari guru

diperlukan sehingga mereka akan lebih berani dan makin kreatif dan

aktif.

 Memerlukan waktu relatif lama dari teknik mencatat biasa (bila siswa

masih dalam tahap pemula), tetapi justru dapat menjadi teknik mencatat

yang cepat jika mereka sudah terbiasa dan mahir menggunakan

teknik mind map ini.

4. Metoda Mind Mapping

Metode Mind Mapping adalah metode mencatat yang sangat baik, dapat

membantu siswa dalam mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan

pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi, dan

memberikan wawasan baru. Karena dalam metode ini memanfaatkan

keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis

lainnya untuk membentuk kesan ( Bobby De Porter, 1999:152 ).

Mind mapping juga diartikan sebagai alat yang paling hebat untuk

membantu otak manusia secara teratur (Bobby De Porter, 2008:175).

13
Metode Mind Mapping merupakan metode yang termudah untuk

memasukkan informasi kedalam otak dan mengambilnya kembali dari otak.

Menurut Porter & Hernacki (2008:152-159) : Mind Mapping juga dapat

disebut dengan peta pemikiran. Mind Mapping juga merupakan metode

mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman. Mind Mapping

menggunakan pengingatpengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari

ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk

kesan pada otak.

Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang bekerjanya

disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan).

Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar

atau warna. Tony Buzan mengemukakan “your brain is like a sleeping

giant,hal itu disebabkan 99% kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan

secara optimal.”

Menurut Tony Buzan, Mind Maping dapat membantu kita untuk banyak hal

seperti : merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif,

menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan

pikiran-pikiran, mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta

melatih gambar keseluruhan

Dari beberapa definisi tersebut diatas maka dapat diambil suatu pengertian

bahwa metode mind mapping adalah tehnik mencatat kreatif dalam

14
pemetaan pikiran berbagai suatu manfaat materi pelajaran yang akan

memudahkan siswa belajar. Mind mapping di kategorikan kreatif karena

dalam pembuatannya, mind mapping membutuhkan pemanfaatan imajinasi

dari siswa sesuai dengan tingkat kekreatifan siswa, sehingga akan mirip

sebuah karya seni. Semakin siswa kreatif maka akan semakin bagus catatan

siswa.

MANFAAT

Banyak manfaat yang dapat diambil dari penggunaan metode mind mapping

dalam pembelajaran dikelas, baik bagi siswa maupun bagi guru.

Manfaat mind mapping bagi siswa antara lain:

a. Memudahkan siswa dalam menerima informasi dari guru

b. Memudahkan dalam menghafal dan mengingat suatu materi pelajaran

c. Menghemat buku catatan karena tidak terlalu banyak dalam mencatat

d. Merangsang kreatifitas siswa, menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri

e. Mudah menemukan materi yang akan dicari

f. Mempresentasikan materi dengan mudah

Adapun manfaat mind mapping bagi guru adalah sebagai berikut:

a. Mempermudah dalam penyampaian hal-hal yang penting dan detail pada

siswa

b. Mempermudah dalam dokumentasi

c. Mengefektifkan komunikasi

d. Menghemat waktu

e. Mengorganisasikan informasi yang kompleks dengan cepat dan efektif.

15
Menurut Michael Michalko dalam Buzan (2009:6), metode Mind Mapping

dapat dimanfaatkan atau berguna untuk berbagai bidang termasuk bidang

pendidikan. Kegunaan metode Mind Mapping dalam bidang pendidikan

antara lain:

a. Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah.

b. Memungkinkan kita merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu

karangan.

c. Mengumpulkan sejumlah besar data disuatu tempat.

d. Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.

Selain itu menurut Buzan (2009:54-130) metode Mind Mapping dapat

bermanfaat untuk :

5. Deskripsi Menulis Deskripsi

Pengertian Teks Deskripsi

Teks deskripsi adalah sebuah teks yang berbentuk paragraf yang mana

didalamnya berisi mengenai penjelasan-penjelasan dari suatu objek, tempat,

dan lain sebagainya yang sesuai dengan topik pembahasan dengan

menggunakan bahasa yang singkat jelas serta mudah dipahami oleh setiap

orang.

Teks deskripsi ini disajikan kepada para pembaca dengan tujuan supaya

pembaca bisa mengetahui topik yang sedang dijelaskan atau digambarkan

pada teks itu secara jelas.

Ciri-Ciri Teks Deskripsi

16
Teks deskripsi mempunyai ciri –ciri yang mudah untuk kita kenali, yang

mana jenis dari teks merupakan teks deskrips. Berikut ini beberapa ciri-ciri

dari teks deskripsi :

 Berisikan penjelasan atau gambaran dari suatu objek

 Penjelasan atau penggambaran dari objek menjadi topik yang ditulis secara

detail, maksudnya penjelasan atau penggambaran tersebut di dalam teks

deskripsi akan memberikan kemudahan dalam memahami suatu objek

kepada para pembacanya.

 Saat pembaca sedang membaca teks deskripsi, maka pembaca seolah-olah

akan merasakan, melihat, atau pun mengalami secara langsung  apa yang

sedang dijelaskan pada teks itu.

 Teks deskripsi di dalamnya berisikan mengenai paragraf yang menjelaskan

suatu objek yang berdasa pada bentuk, ukuran, warna, serta ciri-ciri fisik

ataupun psikis objek tersebut dengan sangat jelas.

Struktur Teks Deskripsi

Teks deskripsi mempunyai 3 unsur yang berfungsi sebagai struktur

pembangunnya. Struktur-struktur itu sebagai berikut:

1. Identifikas, pada bagian identifikasi berisi mengenai penentuan dari

identitas seseorang, benda, ataupun objek lainya.

2. Klasifikasi, merupakan suatu unsur penyusun yang memiliki sistem

dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang sebelumnya sudah

ditetapkan.

17
3. Bagian Deskripsi, di dalamnya berisi mengenai gambaran atau penjelasan

suatu objek, atau topik yang terdapat pada teks tersebut.

Jenis-Jenis Teks Deskripsi

1. Teks paragraf deskripsi subjektif yakni suatu paragraf deskripsi yang

penggambaran dari objkenya berdasarkan pada kesan yang dimiliki sang

penulis teks tersebut.

2. Teks paragraf spatial, di dalam teks ini objek yang dijelaskan hanya

berupa tempat, benda, ruang dan lain sebagainya.

3. Teks paragraf objektif, di dalam teks ini penggambaran atau penjelasan

dari suatu objek digambarkan apa adanya yang berdasar pada keadaan

dari objek yang sebenarnya tanpa adanya penambahan suatu opini dari

penulis.

Contoh Teks Deskripsi Tentang Hewan

Kelinci

Kelinci adalah hewan mamalia asalnya dari famili Leporidae. Hampir

disetiap negara, kita bisa menemukan banyak kelinci dengan jenis yang

bergam tentunya, mulai dari daratan Amerika hingga ke ujung Indonesia.

Sementara itu, dulunya kelinci ini merupakan hewan yang tergolong

kedalam hewan liar yang tingga berada di daerah-daerah Afrika serta

daratan Eropa.

18
Nama kelinci sendiri berasal dari bahasa Belanda yakni, Konijntje, yang

memiliki arti “anak kelinci”. Dari fakta itu, kita tahu jika kelinci yang ada di

Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Kelinci ini

memiliki telinga yang panjang.

Kedua telinganya tersebut dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari 10 cm,

dan mungkin saja, bahwa telinga yang panjang itu adalah hasil dari adaptasi

aktivitas mereka dalam mendeteksi predator. Karena memang fungsi utama

dari telinganya adalah untuk mendengarkan suara.

Kemudian juga, dengan telinga panjangnya, kelinci mampu menjaga panas

atau suhu tubuhnya saat masuk ke musim dingin. Kaki kelinci merupakan

hewan yang sangat kuat, dengan menggunakan kaki belakangnya, kelinci

mampu melompat dengan jangkauan yang begitu jauh.

Mereka bisa menghentakkan kaki belakangnya mereka sehingga lompatan

tersebut bisa setinggi 1 meter, bahkan jauhnya bisa juga sampai 3 meter.

Dengan menggunakan kaki belakangnya juga, mereka dapat berdiri sangat

tinggi serta mengintai apakah terdapat predator atau tidak.

Kemudian, jika ada predator yang hendak datang, maka kelinci mulai

menggetarkan kaki belakang mereka, sebagai tanda peringatan kepada

teman-temannya yang lain.

19
Contoh Teks Deskripsi Tentang Alam

Wisata di Pantai Menikmati Matahari Terbit dan Terbenam

Saat berada di pantai, tentu ada keinginan menyaksikan matahari yang terbit

dan juga matahari terbenam. Begitu pula, saat berada di Pantai Pahawan

yang ada di Lampung, matahari terbit dan terbenam bisa disaksikan dengan

Indah.

Bentuk dari semenanjung Pantai Pahawang membuat kita dapat menikmati

indahnya matahari terbit yang ada di sisi pantai timur dan tenggelam di sisi

pantai barat.

Pemandangan Pantai Pahawang begitu memesona. Di sebelah kanan kita

bisa melihat perbukitan yang memanjang dan berwarna hijau. Sementara itu,

yang ada di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan yang beraneka ragam

perahu tradisional.

Selain itu, yang ada di sisi kanan terdapat hutan cagar alam yang digunakan

sebagai penyangga ekosistem serta tujuan wisata. Di pantai Pahawang pun

banyak sekali kios cinderamata, penginapan, serta took kelontong.

Hal ini begitu menarik jika mengabdikan pantai bersama dengan teman atau

keluarga dalam media foto dan video. Selain itu, hal seperti ini dapat

dijadikan sebagai pengalaman yang tak akan terlupakan.

20
Contoh Teks Deskripsi Tentang Benda

Buku “Kangen”

Aku sangat suka membaca buku. Buku favorit ku adalah Kangen karya

Habib Novel bin Muhammad Alaydrus . Saya telah membaca Halaman awal

sampai dengan akhir.

Saya suka dengan buku ini Karena buku ini sangat imajinatif. Cerita dan

penyusunannya begitu menakjubkan. Saat membaca buku ini kita akan

membayangkan kecintaan para sahbat terhadap Nabi Muhammad yang

begitu luar biasa.

Saat membaca buku ini, maka kita akan menangis harus karena sahabat nabi

mencintai Muhammad SAW lebih dari siapapun, bahkan lebih dari

mencintai dirinya sendiri ataupun keluarganya.

Selain itu juga saya suka dengan cover buku ini yang berwarna hitam, jadi

terlihat begitu hidup dan bukunya tidak terlalu tebal juga tidak terlalu tipis.

Contoh Teks Deskripsi Bahasa Jawa

Kue Apem “Panganan Tradisional”

Apem kui panganan tradisional seko Jawa Tengah. Rasane seng legi

nanging uga ono kecut- kecute sitik seng gawe apem tambah mak nyus.

21
Neng jaman saiki kue-kue tradisional wes longko amergo saiki wis akeh

panganan saka negara liyane sing nyebar ning beberapa wilayah. Kaya dene

apem, saiki wis jarang banget seng gawe utowo dodolan. biyasane apem iki

didol neng pasar- pasar tradisional.

Saliyane rasane apem seng legi lan kecut, wujude apem kui empuk lan

mulus. Mulo apem iki bioso dipangan kanggo kabeh umur soko seng tuwo

tekan wong enom.

Apem iki digawe seko tepong beras lan tape boden utowo kang biyasane

wong nyebot kenyos. Kagunane tape utowo kenyos iki supoyo ono rasa

kecute. Ojo lali gula jowo lan gula pasir ben nambah rasa legi lan enak.

Saliyane iku bahan–bahane seng digunakake yaiku banyu krambil, ragi, lan

santen. Bahan–bahan kabeh kui diuleni nganti roto lan mateng. Bar kui

dicetak lan khusus.

Lek wes mateng lan ngembang biyosone apem disajekake ora nggunakake

godhong koyo panganan liyone. Nanging apem dibungkus karo plastik.

Contoh Teks Deskripsi Tentang Kucing

Kucing Sang Predator

Kucing merupakan hewan sejenis karnivora. Kata “kucing” umumnya

merujuk pada kucing yang sudah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk pada

“kucing besar” seperti harimau, singa, dan macan.

22
Kucing sudha berbaur dengan kehidupan manusia sejak 6.000 tahun

sebelum masehi , dari kerangka kucing yang ada di pulau siprus.

Orang mesir kuno dari 3.500 sebelum masehi sudah menggunakan kucing

dalam menjauhkan tikus atau hewan pengerat lainnya dari lumbung yang

digunakan untuk menyimpan hasil panen.

Kucing rumah merupakan salah satu predator terhebat yang ada di dunia.

Kucing ini mampu memakan beberapa ribu spesies tikus. Karna ukurannya

yang tak begitu besar, kucing tidak berbahaya bagi manusia

B. Kerangka Berpikir

Bertolak dari pemikiran itu, maka pemikiran dapat di digambarkan

dalam bentuk diagram sebagai berikut :

23
Siwa/yg diteiliti
Guru/ peneliti : Hasil belajar rendah( tidak mencapai Kriteria ketuntasan M
Belum menggunakan
KONDISI Metoda pembelajaran
AWAL Mind Mapping

SIKLUS I Siswa dikelompokkan menjadi 6


kelompok . Memanfaatkan Pembelajaran
dengan model pembelajaran Mind
Mapping Langkah pembelajaran:
Implementasi Gunakan kertas kosong
Pembelajaran Buat gambar tentang GAGASAN UTAMA di tengah
dengan Metoda kertas
Pakai beragam warna berbeda untuk setiap
TINDAKAN pembelajaran
Mind Mapping
cabang utama yang langsung terhubung ke
GAGASAN UTAMA
Buat cabang-cabang tingkat kedua dari cabang
utama
Buat cabang-cabang tingkat ketiga dari cabang
kedua, dst
Gambar garis cabang sebagai garis melengkung
(bukan garis lurus)
Tiap baris letakkan satu kata kunci
Gunakan gambar berupa simbol-simbol yang
KONDISI Diduga melalui
Metoda
menarik di setiap bagian yang mungkin

AKHIR Pembelajaran . Media charta, metoda diskusi dan


Mind Mapping Tanya jawab, LKS yang digunakan LKS
didemontrasik Non dikelompokkan
SIKLUS II Siswa eksperimen menjadi 8 kelompok,
an guru dapat Memanfaatkan Pembelajaran Mind Mapping pada
meningkatkan sub pokok bahasan
hasil belajar Gunakan kertas kosong
bagi siswa Buat gambar tentang GAGASAN UTAMA di tengah kertas
Pakai beragam warna berbeda untuk setiap cabang utama yang langsung
kelas VII SMPN terhubung ke GAGASAN UTAMA
8 Bandung Buat cabang-cabang tingkat kedua dari cabang utama
Buat cabang-cabang tingkat ketiga dari cabang kedua, dst
Gambar garis cabang sebagai garis melengkung (bukan garis lurus)
Tiap baris letakkan satu kata kunci
Gunakan gambar berupa simbol-simbol yang menarik di setiap bagian
yang mungkin
Media Microsoft power point, metoda ekspositori,
diskusi dan Tanya jawab
LKS Teks Deskripsi

C. Hipotesis Tindakan/ Masalah Penelitian

Dari uraian pada kajian teori yang telah dipaparkan maka dapat disusun

hipotesis tindakan/ masalah penelitian berikut sebagai berikut:

24
Pembelajaran pada materi Teks Deskripsi melalui Metoda Pembelajaran

Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII SMPN

8 Bandung

25
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 8 Bandung Jl. Alun-

Alun Utara No.211 B, Cigending, Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat

40611 . Pemilihan tempat itu didasarkan pada pertimbangan (1) siswa sudah

terkondisikan dalam suasana kondusif, (2) penelitian sesuai jadwal guru yaitu

jam ke 1 dan 2 (3) kelas yang dijadikan penelitian bervariasi dari segi

kemampuan intelektualnya, kelas VII SMP Negeri 50 Bandung.

Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, minggu pertama bulan oktober

sampai dengan minggu ke dua bulan november 2016. Rincian kegiatan

penelitian tersebut adalah sebagai berikut ; persiapan penelitian,

koordinasi persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan (perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi), penyusunan laporan penelitian, seminar hasil

penelitian, penyempurnaan laporan berdasarkan masukan seminar, serta

penggandaan dan pengiriman laporan penelitian.

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 50

Bandung. Keseluruhan jumlah siswa berjumlah 37 orang, terdiri atas 18 siswa

laki-laki dan 19 siswa perempuan. Perlu disamaikan bahwa ada 3 orang siswa

perempuan dan 3 siswa laki-laki hasil belajar Bahasa Indonesia nya sangat

rendah (kurang dari 75), utamanya dalam mengerjakan ulangan harian di

sekolah. Terdapat beberapa siswa yang kurang tertarik, asik dengan

kesibukannnya sendiri dan tidak menunjukkan partisipasi belajar yang optimal,

26
serta sebagian besar sekitar 60% siswa memiliki kemampuan memahami

rumus matematika yang rendah.

B. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah berupa

informasi tentang proses dan hasil pembelajaran materi melalui pendekatan

Mind Mapping yang meliputi; kemampuan siswa dalam memahami notasi

himpunan operasi himpunan , memahami gambar diagram Venn, motivasi

belajar siswa, kemampuan mengerjakan LKS, dan kemampuan guru dalam

menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran (RPP) serta

penggunaan pendekatan pembelajaran Mind Mapping? di kelas VII G

Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:

1. Informan atau nara sumber, yaitu siswa dan guru.

2. Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa; RPP, tugas pekerjaan

siswa, daftar hadir, daftar nilai, catatan siswa, dan materi pelajaran yang

disiapkan guru

C. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan dan disusun melalui berbagai teknik

pengumpulan data, meliputi teknik pengamatan/observasi, wawancara,

kajian/telaah/studi dokumen, angket, dan tes. Masing-masing teknik secara

singkat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengamatan/observasi : untuk mengamati aktivitas dan kreativitas siswa

dalam pembelajaran, di kelas maupun di luar kelas

2. Wawancara : untuk mengumpulkan data lisan dari sumber data

27
3. Kajian dokumen : untuk mengumpulkan data tentang peristiwa yang telah

terdokumentasikan

4. Angket/skala sikap : untuk mengukur kecenderungan sikap siswa terhadap

pembelajaran yang telah diikutinya

5. Tes : untuk mengumpulkan data prestasi belajar (pemahaman, kemampuan

dsb) baik melalui tes lisan, tertulis, maupun perbuatan

D. Validitas Data

Validitas data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi, yaitu

singkronisasi dari berbagai teknik dan sumber data yang digunakan.

Untuk mengetahui hasil belajar dan pemahaman siswa tentang materi

Himpunan, peneliti melakukan hal-hal berikut: (1) memberikan tes formatif

dan selanjutnya menganalisis hasil dari segi matematis, konsep, dan prinsip

pada materi himpunan untuk mengidentifikasi di mana ketidakfahamannya, (2)

melakukan wawancara dengan guru dan siswa untuk mengetahui hambatan-

hambatan yang dialami siswa, (3) observasi, kegiatan pembelajaran di kelas

untuk melihat langkah pembelajaran yang digunakan guru dan melihat aktifitas

siswa dalam pembelajaran (4) telaah dokumen penilaian, LKS dan sebagainya.

Ketika terdapat singkronisasi keseluruh teknik pengumpulan data tersebut,

maka data yang diperoleh merupakan data yang konsisten. Konsistensi data

menunjukkan validitas data dapat terpenuhi.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan pertama adalah teknik analisis deskriptif

komparatif. Teknik ini digunakan untuk menelaah data-data kuantitatif, berupa

28
angka-angka tentang daftar siswa, hasil belajar siswa dan bentuk prosentase

lainnya. Serta data berupa perbandingan hasil antar siklus (pra siklus, siklus I,

siklus II).

Teknik analisis yang kedua adalah teknik analisis kritis, teknik ini digunakan

untuk menelaah data-data kualitatif, dengan mengungkap kelemahan dan

kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan

kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoretis maupun dari ketentuan

yang ada. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan

tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data

dilakukan bersamaan dan/atau setelah pengumpulan data.

F. Indikator Keberhasilan

Bersumber pada hasil yang diperoleh dari hasil pre test (pra siklus) dan post

test yang mencerminkan pemahaman siswa dari konsep yang diberikan,

diharapkan adanya peningkatan pemahaman atau hasil belajar, berdasarkan

nilai yang diperoleh oleh masing-masing siswa sebelumnya.

Adapun indikator keberhasilan hasil belajar yang ditetapkan adalah minimal

75% dari jumlah siswa mencapai nilai ketuntasan belajar minimal (KKM)

adalah 75. Minimal 75% siswa termotivasi belajar menggunakan pembelajaran

Mind Mapping.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan terbagi dalam bentuk

siklus kegiatan yang mengacu pada model yang diadopsi Hopkins (1993:48), di

mana setiap siklus terdiri atas 4 kegiatan utama; (1) perencanaan tindakan, (2)

29
pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (3) refleksi. Empat kegiatan ini

berlangsung secara silmutan yang urutannya dapat mengalami modifikasi.

Desain penelitian tindakan kelas model Kurt Lewin (Arikunto, Suhardjono,

Supardi, 2010:74) adalah sebagai berikut :

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan


tindakan 1 tindakan 1

SIKLUS I

Permasalahan Refleksi Pengamatan/pengum


baru hasil tindakan 1 pulan data tindakan 1
refleksi

Permasalahan baru Perencanaan Pelaksaan


Hasil refleksi tindakan 2 tindakan 2

SIKLUS II

Refleksi Pengamatan
tindakan 2 tindakan 2

Jika
permasalah
an belum
tuntas

Dilanjutkan ke
Siklus berikutnya

30
Berdasarkan desain diatas, tahapan penelitian dijelaskan sebagai berikut :

1. Refleksi Awal

Pada ini dilakukan untuk mengidentifikasi rendahnya hasil belajar siswa

dalam notasi himpunan, operasi himpunan, rumus-rumus himpunan

2. Perencanaan tindakan

Masalah yang ditemukan akan diatasi dengan melakukan langkah-langkah

perencanaan tindakan yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran berupa

Rencana Program Pembelajaran (RPP), membuat deskripsi pembelajaran

sesuai model ( strategi,pendekatan dan metoda)/media dsb, yg digunakan),

Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun instrumen berupa lembar

observasi, angket dan soal tes.

3. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan program

pembelajaran, pengambilan atau pengumpulan data hasil lembar observasi,

angket dan soal tes.

Materi pelajaran pada tahap pelaksanaan tindakan I adalah

KEGIATAN INTI
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru Menjelaskan materi yang dibahas diantaranya :

Pengertian Teks Deskripsi

Ciri-Ciri Teks Deskripsi

Struktur Teks Deskripsi

Jenis-Jenis Teks Deskripsi

31
Guru Memberikan contoh Teks Deskripsi

Wisata di Pantai Menikmati Matahari Terbit dan Terbenam

Saat berada di pantai, tentu ada keinginan menyaksikan matahari yang terbit

dan juga matahari terbenam. Begitu pula, saat berada di Pantai Pahawan yang

ada di Lampung, matahari terbit dan terbenam bisa disaksikan dengan Indah.

Bentuk dari semenanjung Pantai Pahawang membuat kita dapat menikmati

indahnya matahari terbit yang ada di sisi pantai timur dan tenggelam di sisi

pantai barat.

Pemandangan Pantai Pahawang begitu memesona. Di sebelah kanan kita bisa

melihat perbukitan yang memanjang dan berwarna hijau. Sementara itu, yang

ada di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan yang beraneka ragam perahu

tradisional.

Selain itu, yang ada di sisi kanan terdapat hutan cagar alam yang digunakan

sebagai penyangga ekosistem serta tujuan wisata. Di pantai Pahawang pun

banyak sekali kios cinderamata, penginapan, serta took kelontong.

Hal ini begitu menarik jika mengabdikan pantai bersama dengan teman atau

keluarga dalam media foto dan video. Selain itu, hal seperti ini dapat dijadikan

sebagai pengalaman yang tak akan terlupakan.

Siswa menganalisis Wacana Teks Deskripsi Wisata di Pantai Menikmati Terbit

dan Terbenam

Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa.

Permasalahan sebaiknya dipilih yang mempunyai banyak alternatif jawaban.

Siswa mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran atau diagram

32
Guru memberi contoh mind mapping

Siswa berlatih membuat Mind Mapping


Beberapa siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan konsep

berpikirnya

Dari data hasil diskusi, peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru

memberi peta konsep yang telah disediakan sebagai pembanding

Kegiatan Akhir
Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran

Tindakan kedua materinya adalah

KEGIATAN INTI
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru Menjelaskan materi yang dibahas diantaranya :

Pengertian Teks Deskripsi

Ciri-Ciri Teks Deskripsi

Struktur Teks Deskripsi

Jenis-Jenis Teks Deskripsi

Guru Memberikan contoh Teks Deskripsi

33
HARIMAU

Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu binatang yang menyusui.

“Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging. Harimau dapat mencapai

tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih dan

cokelat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan

tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk

menerkam mangsanya. Harimau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Harimau

dapat hidup di hutan, padang rumput, dan daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia

harimau dapat ditemukan di hutan dan hutan bakau di Pulau Sumatera dan Jawa.

Berdasarkan teks “Harimau” di atas, kalimat deskripsinya adalah sebagai berikut.

(a) Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram.

(b) Bulunya berwarna putih dan cokelat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna

hitam.

(c) Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya.

Siswa menganalisis Wacana Teks Deskripsi Wisata di Pantai Menikmati Terbit dan

Terbenam

Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa. Permasalahan

sebaiknya dipilih yang mempunyai banyak alternatif jawaban.

Siswa mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran atau diagram
Guru memberi contoh mind mapping

34
Siswa berlatih membuat Mind Mapping
Beberapa siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan konsep berpikirnya

Dari data hasil diskusi, peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi peta

konsep yang telah disediakan sebagai pembanding

4. Observasi, Refleksi, dan Evaluasi

Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data dan menganalisinya

untuk kemudian dapat diambil kesimpulan dari peneliltian ini.

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Deskripsi Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, kesulitan siswa di kelas yang

banyak dijumpai berkaitan dengan materi Menulis teks deskripsi Hambatan

35
yang biasanya muncul dalam pembelajaran menulis teks deskripsi adalah siswa

mengalami kesulitan menuangkan ide dalam bentuk tulisan, menuangkan ide

cerita dan mengembangkan, kehabisan bahan, serta kesulitan dalam memilih

kata dan menyusun kalimat. Selain itu ada juga masalah lain yang muncul

dalam pembelajaran menulis teks deskripsi yaitu guru dalam menggunakan

media pembelajaran kurang menarik bagi siswa. Selama ini dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi metode yang digunakan oleh guru masih

konvensional dan kurang bervariasi. Ceramah menjadi pilihan utama dalam

setiap pembelajaran sehingga terkesan monoton. Hal ini menyebabkan siswa

merasa bosan dengan pembelajaran tersebut. Selain itu, pembelajaran tidak

didukung dengan media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi

siswa.Akibatnya Hasil Belajar siswa rendah masih 60% di bawah KKM. Pada

table 4.1 Nilai siswa sebelum menggunakan pembelajaran Mind Mapping.

Tabel 4.1. Nilai - Nilai Siswa Sebelum Pembelajaran dengan Mind

Mapping Berdasarkan Kategori Kelompok

Kelompok Siswa Nilai rata-rata kelompok siswa


Tinggi 68
Sedang 49
Rendah 35

Pada tabel 4.1. berdasarkan kategori kelompok nilai Bahasa Indonesia masih di

bawah KKM, kelompok tinggi nilai rata-rata masih 68, kelompok sedang nilai

rata-rata 49 dan Kelompok rendah rata-rata 35.

36
B. Deskripsi Hasil Siklus 1

1. Deskripsi Proses Pembelajaran Siklus I

Proses pembelajaran menggunakan pembelajaran mind mapping untuk

meningkatkan keterampilan menulis siswa pada materi Menulis teks

deskripsi dilaksanakan dalam dua pertemuan yaitu dari tanggal 8 bulan

Oktober s/d tanggal 22 bulan Oktober 2015, setiap pertemuan 2x40 menit.

Berikut ini adalah deskripsi tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan

pembelajaran mind mapping pada materi menulis teks deskripsi :

a. Perencanaan

Sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas siklus 1, terlebih dahulu

disusun perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, lembar observasi , tes

tertulis , angket dan kartu Make A Match.

b. Pelaksanaan

Pertemuan ke -1

Pertemuan ke -1 dilaksanakan pada tanggal 8-oktober-2015 jam 10 :30-

11:40 Pelaksanaan tindakan siklus I, penerapan pembelajaran mind

mapping dengan langkah sebagai berikut:

Tahap Pengenalan Mind Mapping:

1. Pada tahap ini, guru menjelaskan tujuan dan teknik pembelajaran

mind mapping yang diterapkan pada materi menulis teks deskripsi

yang terdiri dari empat tahap yaitu Gunakan kertas kosong

2. Buat gambar tentang Gagasan Utama di tengah kertas

37
3. Pakai beragam warna berbeda untuk setiap cabang utama yang

langsung terhubung ke Gagasan Utama

4. Buat cabang-cabang tingkat kedua dari cabang utama

5. Buat cabang-cabang tingkat ketiga dari cabang kedua, dst

6. Gambar garis cabang sebagai garis melengkung (bukan garis lurus)

7. Tiap baris letakkan satu kata kunci

Gunakan gambar berupa simbol-simbol yang menarik di setiap bagian

yang

Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru Menjelaskan materi yang dibahas diantaranya :

Pengertian Teks Deskripsi

Ciri-Ciri Teks Deskripsi

Struktur Teks Deskripsi

Jenis-Jenis Teks Deskripsi

Guru Memberikan contoh Teks Deskripsi

Wisata di Pantai Menikmati Matahari Terbit dan Terbenam

Saat berada di pantai, tentu ada keinginan menyaksikan matahari yang

terbit dan juga matahari terbenam. Begitu pula, saat berada di Pantai

Pahawan yang ada di Lampung, matahari terbit dan terbenam bisa

disaksikan dengan Indah.

Bentuk dari semenanjung Pantai Pahawang membuat kita dapat

menikmati indahnya matahari terbit yang ada di sisi pantai timur dan

tenggelam di sisi pantai barat.

38
Pemandangan Pantai Pahawang begitu memesona. Di sebelah kanan

kita bisa melihat perbukitan yang memanjang dan berwarna hijau.

Sementara itu, yang ada di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan

yang beraneka ragam perahu tradisional.

Selain itu, yang ada di sisi kanan terdapat hutan cagar alam yang

digunakan sebagai penyangga ekosistem serta tujuan wisata. Di pantai

Pahawang pun banyak sekali kios cinderamata, penginapan, serta took

kelontong.

Hal ini begitu menarik jika mengabdikan pantai bersama dengan teman

atau keluarga dalam media foto dan video. Selain itu, hal seperti ini

dapat dijadikan sebagai pengalaman yang tak akan terlupakan.

Siswa menganalisis Wacana Teks Deskripsi Wisata di Pantai Menikmati

Terbit dan Terbenam.

Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh

siswa. Permasalahan sebaiknya dipilih yang mempunyai banyak

alternatif jawaban.

Siswa mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran atau

diagram

39
1) Tahap 2: Mengajukan Pertanyaan

Pada tahap ini, guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran diawali

dengan mengamati tentang menulis teks deskripsi, setelah itu siswa

dipersilahkan untuk bertanya, pertanyaan yang diajukan siswa,

bagaimana membuat menulis teks deskripsi yang baik dan benar ?,

Apakah menulis teks deskripsi banyak macamnya? Selanjutnya siswa

diberikan LKS dan membagikan lembar kerja siswa (LKS 1) kepada

tiap siswa dalam kelompok, dan siswa mempelajari LKS tersebut.

Guru kemudian memberikan pengarahan mengenai cara mengerjakan

soal-soal yang ada dalam LKS, .

2) Tahap 3: Berpikir Bersama

40
Pada tahap ini, guru membimbing dan mengamati aktivitas siswa

dalam mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS diantarannya tugas

membuat Mind Mapping sendiri

Data nilai LKS siswa pada siklus ke-1 diperoleh dari hasil diskusi

kelompok tanpa memperhatikan keheterogenan kemampuan kognitif

siswa. Siswa dibagi menjadi 9 kelompok dan setiap kelompok terdiri

dari 4 orang. Data nilai LKS siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2.

berikut ini:

Tabel 4.2. Data Membuat Mind Mapping Siklus ke-1

No Kelompok Nilai Keterangan


1 I 80 Tuntas

2 II 76 Tuntas

3 III 75 Tuntas

4 IV 80 Tuntas

5 V 80 Tuntas

6 VI 75 Tuntas

Pada tabel 4.2. di atas, terbaca bahwa ketuntasan proses belajar secara

kelompok sudah tercapai. Nilai terendah 75 yang dicapai oleh

kelompok 3 dan 6 sedangkan nilai tertinggi kelompokI, IV,dan V .

Nilai tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur ketercapaian siswa

41
secara kelompok untuk bisa mengaplikasikan Tesk narasi dalam Mind

Mapping.

3) Tahap 4: Mengomunikasikan

Pada tahap ini, guru memanggil Kelompok siswa secara acak

berdasarkan nomor, kemudian siswa yang nomornya sesuai

mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menyerahkan tugas

membuat mind Mapping kemudian mendiskusikannya di kelas,

setelah semua tahapan pembelajaran mind mapping dilaksanakan,

guru menerangkan kembali materi yang telah dipelajari sambil

membimbing siswa membuat rangkuman dan menjelaskan kembali

materi yang belum dimengerti siswa.

Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada pada hari rabu tanggal 15 Oktober 2015,

sebelum pelaksanaan pembelajaran guru menyiapkan perangkat yang

akan disajikan dalam pembelajaran, meliputi bahan ajar materi membuat

menulis teks deskripsi yang akan diajarkan kepada siswa, guru

menyiapkan deskripsi pembelajaran pertemuan II, dan lembar kerja siswa

(LKS).

Berdasarkan hasil observasi lapangan mengenai aktivitas guru dan siswa

pada pertemuan II dapat dianalisis sebagai berikut:

1) Tahap 1: Penomoran

Pada tahap ini, guru menerangkan tujuan dan teknik pembelajaran

mind mapping yang ke 2 diterapkan pada materi Membuat Menulis

42
teks deskripsi Pada tahap ini, guru menjelaskan tujuan dan teknik

pembelajaran mind mapping yang diterapkan pada materi menulis teks

deskripsi yang terdiri dari empat tahap yaitu Gunakan kertas kosong

Buat gambar tentang Gagasan Utama di tengah kertas

Pakai beragam warna berbeda untuk setiap cabang utama yang

langsung terhubung ke Gagasan Utama

Buat cabang-cabang tingkat kedua dari cabang utama

Buat cabang-cabang tingkat ketiga dari cabang kedua, dst

Gambar garis cabang sebagai garis melengkung (bukan garis lurus)

Tiap baris letakkan satu kata kunci

Kreativitas siswa sangat menentukan pada pertemuan kedua

Gunakan gambar berupa simbol-simbol yang menarik di setiap bagian

yang

Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru Menjelaskan materi yang dibahas diantaranya

Guru kemudian melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan

pada materi sebelumnya sebagai apersepsi yaitu “ Bagaimana Cara-

cara menulis menulis teks deskripsi dengan baik dan benar? Dalam

memotivasi siswa, guru mengajukan pertanyaan bagaimana jenis-jenis

paragraf dalam menulis teks deskripsi? : . Siswa merespon pertanyaan

dari guru dengan aktif.

2) Tahap 2: Mengajukan Pertanyaan

43
Pada tahap ini, guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran diawali

dengan mengamati lewat Menulis teks deskripsi tentang gempa bumi,

siswa dipersilahkan untuk bertanya, pertanyaan siswa diantaranya :

Bagaimana langkah membuat menulis teks deskripsi yang benar?

Tema apa yang paling cocok untuk menulis menulis teks deskripsi?

Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS 2) kepada tiap siswa

dalam kelompok, dan siswa mempelajari LKS tersebut. Guru

kemudian memberikan pengarahan mengenai cara mengerjakan soal-

soal yang ada dalam LKS.

         

GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena pergerakan

lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.

Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung

berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas. Gempa bumi terjadi karena

pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Peristiwa

gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat dan akibat

yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan

merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan

menimbulkan korban jiwa.Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa

tektonik tejadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga

mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi

44
kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan

kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan

ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan  satu

dengan yang lain, itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu,

gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat

dahsyat. Sehingga tanah di sekitar gunung bergetar bahkan getaranya sampai

terasa jauh, hal itu menjadi sebab gempa vulkanik. Gempa vulkanik ini lebih

jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik.Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim.

Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat

tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran

api karena banyaknya gunung berapi.

3) Tahap 3: Berpikir Bersama

45
Pada tahap ini, guru memonitor aktivitas siswa dan berkeliling

memberikan bimbingan kepada setiap dalam kelompok yang kurang

memahami membuat mind mapping pada materi Menulis teks

deskripsi dan soal yang diberikan membimbing siswa mengerjakan

soal-soal yang ada dalam LKS. Setiap siswa dalam kelompok

memiliki tanggung jawab mengerjakan satu soal sesuai dengan nomor

diri, disini siswa diperbolehkan bertanya kepada siswa dikelompok

lain dengan catatan nomor dirinya sama, setelah mengerjakan nomor

sendiri, siswa saling menukar LKS yang telah dikerjakan dan

berdiskusi menentukan jawaban yang dianggap benar. Pada tahap

berpikir bersama siswa menentukan langkah langkah membuat

menulis teks deskripsi dengan contoh menulis teks deskripsi gempa

bumi yang kemudian siswa membuat mind Mappingnya, siswa

memasangkan dengan tepat langkah dalam pembuatan menulis teks

deskripsi dengan bantuan bahan ajar dan buku paket, menjelaskan

membuat paragraf dalam menulis menulis teks deskripsi. Setiap siswa

aktif saling membantu dalam memberikan penjelasan dalam

menyelesaikan soal-soal yang dianggap paling benar secara kelompok.

Data nilai LKS siswa pada siklus ke-1 diperoleh dari hasil diskusi

kelompok tanpa memperhatikan keheterogenan kemampuan kognitif

siswa. Siswa dibagi menjadi 9 kelompok dan setiap kelompok terdiri

dari 4 orang. Data nilai LKS siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2.

berikut ini:

46
Tabel 4.3. Data Nilai LKS ( Membuat Mind Mapping) Siklus ke-1

No KELOMPOK NILAI KETERANGAN


1 I 80 Tuntas
2 II 87 Tuntas
3 III 79 Tuntas
4 IV 83 Tuntas
5 V 83 Tuntas
6 VI 79 Tuntas

Pada tabel 4.2. di atas, terbaca bahwa ketuntasan proses belajar secara

kelompok sudah tercapai. Nilai terendah 79 yang dicapai oleh

kelompok 3 dan 6 sedangkan nilai tertinggi 87 yang dicapai oleh

kelompok 2. Nilai tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur

ketercapaian siswa secara kelompok untuk bisa mengaplikasikan

materi menulis teks deskripsi.

4) Tahap 4: Menjawab

Pada tahap ini, guru membahas LKS yang telah dikerjakan siswa

dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa yang disebutkan nomor

panggilnya kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan

tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh

kelas. Nomor siswa yang dipanggil tidak sama dengan nomor soal.

Siswa aktif dalam menjawab soal yang diajukan guru, setelah semua

tahapan pembelajaran mind mapping dilaksanakan, guru menerangkan

kembali materi yang telah dipelajari sambil membimbing siswa

membuat rangkuman dan menjelaskan kembali materi yang belum

dimengerti siswa.

47
Tahap Tes Evaluasi Siklus 1 ( tanggal 22 Oktober 2015)

Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal evaluasi mengenai membuat

menulis teks deskripsi. Setelah dua kali pertemuan , siswa-siswa

melaksanakan Tes siklus 1

c. Observasi

Pada kegiatan ini, peneliti dan observer melakukan pengamatan selama

proses pembelajaran di kelas VII berlangsung dengan menerapkan mind

mapping maka diperoleh temuan sebagai berikut :

1. Pada saat pembelajaran siswa masih kebingungan dengan

pembelajaran mind mapping, hal ini terlihat dari beberapa siswa yang

masih ribut ketika mengajukan pertanyaan dan waktu membuat mind

mapping siswa masih kesulitan

2. Guru pada proses pembelajaran belum menggunakan media power

point, pada saat mengumpulkan data guru tidak mengarahkan siswa

3. Pada saat mengerjakan LKS siswa belum kompak dalam

kelompoknya , masih ada siswa acuh tak acuh dalam kelompok hanya

beberapa orang saja yang aktif mengerjakan LKS, ada siswa yang

hanya mengandalkan pekerjaan temannya

4. Pada tahap berpikir bersama banyak siswa kesulitan, karena kurang

kompak dalam kelompoknya dan salah membuat mind mapping

5. Siswa kurang konsentrasi dalam mengerjakan LKS karena ada

beberapa teman kelompok yang mengobrol sehingga situasi kelas

kurang kondusif

48
6. Ada beberapa kelompok yang belum berani menanyakan hal-hal yang

belum dipahami, sehingga pada siklus 1 hanya ada 2 kelompok yang

menjawab pertanyaan di LKS dengan tepat

7. Keaktifan siswa dikelas belum maksimal dalam mencari informasi

berdasarkan beberapa sumber siswa terlihat kebingungan

d. Refleksi Siklus 1

Setelah melaksanakan pembelajaran siklus 1, peneliti mengidentifikasikan

permasalahan yang ditemukan selama pembelajaran. Dari hasil observer dapat

disimpulkan melalui table 4.2 di bawah ini

Tabel 4.4 Hasil Observasi Dan Refleksi Aktivitas Siswa Dan Guru Siklus 1

No Tindakan Siswa Refleksi


1 Pembelajaran Mind Urutan Mind Mapping harus lebih jelas agar

mapping berjalan sesuai keterampilan berpikir siswa meningkat

tahapannya, tapi masih ada

beberapa kekurangan Guru harus membimbing agar aktivitas lebih

diantaranya adalah keaktifan terarah karena siswa belum terbiasa belajar

siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Aktivitas siswa dalam Mind mapping


Guru harus membimbing karena siswa masih
pembelajaran, sebagian
belum terbiasa mengerjakan LKS pada setiap

49
besar siswa masih kurang tahap model pembelajaran mind mapping.

aktif dalam berdiskusi dan Perlu membimbing siswa dalam membuat

mengerjakan LKS pada mind mapping


LKS disusun berdasarkan tahap strategi
setiap tahap model
pembelajaran Mind Mapping, harus lebih
pembelajaran Mind
disempurnakan agar pembelajaran lebih
Mapping , jumlah siswa
terarah
yang menjawab pertanyaan,
Sebagian besar Siswa belum faham menulis
memberikan pertanyaan dan
teks deskripsi dengan pembelajaran Mind
siswa yang berani
Mapping
menyampaikan gagasan

masih sedikit.

Kelompok siswa dengan

pembelajaran Mind

Mapping, dari 6 kelompok

hanya 2 kelompok yang

menjawab dengan tepat

Masih salah ketika membuat

mind Mapping, dalam

membaca teks belum benar

Pada saat membuat menulis

teks deskripsi siswa masih

keliru jenis menulis teks

deskripsinya

50
No Tindakan Siswa Refleksi
1 Siswa aktif dalam Motivasi siswa dalam belajar semakin

berdiskusi dan meningkat

mengerjakan LKS pada Siswa saling interaksi pada saatpembelajaran

Pembuatan Mind Mapping Aktivitas siswa baik, Karena siswa sudah

sudah muncul terbiasa dengan pembelajaran yang

kreatifitasnya Kemudian, diterapkan oleh guru.


LKS sudah disusun berdasarkan tahap
pada saat pelaksanaan
strategi pembelajaran.
berpikir bersama siswa
Siswa sebagian besar sudah bisa membuat
mengerjakan dengan
mind mapping dengan tepat dan benar
benar. Jumlah siswa yang Pada LKS setiap tahap pembelajaran Mind

menjawab pertanyaan, Mapping siswa sudah mulai memahami,

memberikan pertanyaan terlihat dari siswa lancar menjawab

dan siswa yang berani pertanyaan yang diajukan guru.

menyampaikan gagasan

sudah mulai bertambah

banyak dibandingkan pada

siklus I .

Siswa semakin mahir

dalam menulis menulis

teks deskripsi

Siswa – siswa aktif Siswa sudah terlihat tertib pada saat

menjawab pertanyaan yang berkelompok.

51
diajukan guru pada tahap

menjawab pertanyaan
Siswa sudah mulai berani untuk bertanya,

menanggapi dan mengeluarkan idenya.


Siswa diberikan reward (pujian/hadiah) yang

mendapatkan nilai tertinggi yaiu 3 orang

siswa

N
Tindakan Guru Refleksi
o
2 Guru mengenalkan software Pada saat proses pembelajaran berlangsung,

dari Mind Mapping sudah dapat mengelola waktu dengan baik

Guru mengarahkan siswa sehingga tahapan-tahapan pembelajaran

untuk browshing internet dapat diselesaikan dengan baik.


Pada saat diskusi guru melibatkan semua
Memberikan apersepsi,
siswa untuk aktif dan berkelompok dalam
mengelola waktu dengan
mengerjakan LKS.
baik, membimbing siswa Siswa bersemangat dalam belajar, dengan

yang berdiskusi kelompok, aktif menjawab pertanyaan


Media yang digunakan guru sudah cukup
menjawab pertanyaan siswa
baik. Sehingga siswa lebih antusias dalam
yang kesulitan.
proses pembelajaran
Media yang ditampilkan

guru pembuatan Mind

Mapping yang semakin

kreatif

52
C. Deskripsi Siklus 2

1. Deskripsi Proses Pembelajaran Siklus 2

Proses pembelajaran menggunakan pembelajaran mind mapping untuk

meningkatkan keterampilan menulis siswa pada materi Menulis teks

deskripsi dilaksanakan dalam dua pertemuan yaitu dari tanggal 5 bulan

November s/d tanggal 19 bulan November 2015, setiap pertemuan 2x40

menit. Berikut ini adalah deskripsi tahapan pelaksanaan pembelajaran

dengan pembelajaran mind mapping pada materi menulis teks deskripsi :

a. Perencanaan

Sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas siklus 1, terlebih dahulu

disusun perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, lembar observasi , tes

tertulis , angket dan software Mind Mapping

c. Pelaksanaan

Pertemuan ke -1

Pertemuan ke -1 dilaksanakan pada tanggal 5 bulan November-2015 jam

10 :30- 11:40 Pelaksanaan tindakan siklus I, penerapan pembelajaran

mind mapping dengan langkah sebagai berikut:

Tahap Pengenalan Mind Mapping melalui penerapan software

53
Pada tahap ini, guru menjelaskan tujuan dan teknik pembelajaran mind

mapping yang diterapkan pada materi menulis teks deskripsi yang terdiri

dari empat tahap yaitu Gunakan kertas kosong

Buat gambar tentang Gagasan Utama pada laptop atau komputer

Pakai beragam warna berbeda untuk setiap cabang utama yang langsung

terhubung ke Gagasan Utama menggunakan Insert

Buat cabang-cabang tingkat kedua dari cabang utama

Buat cabang-cabang tingkat ketiga dari cabang kedua, dst

Gambar garis cabang sebagai garis melengkung (bukan garis lurus)

Tiap baris letakkan satu kata kunci

Gunakan gambar berupa simbol-simbol yang menarik di setiap bagian

yang

Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru Mengulang kembali materi yang dibahas diantaranya :

Pengertian Teks Deskripsi

Ciri-Ciri Teks Deskripsi

Struktur Teks Deskripsi

Jenis-Jenis Teks Deskripsi

Guru Memberikan contoh Teks Deskripsi

Guru Memberikan contoh Teks Deskripsi

HARIMAU

Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu

binatang yang menyusui. “Kucing besar” itu adalah hewan

54
pemangsa dan pemakan daging. Harimau dapat mencapai tinggi 1,5

meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya

berwarna putih dan cokelat keemas-emasan dengan belang atau

loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk

mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang

kuat untuk menerkam mangsanya. Harimau mudah menyesuaikan

diri dengan lingkungan baru. Harimau dapat hidup di hutan,

padang rumput, dan daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia

harimau dapat ditemukan di hutan dan hutan bakau di Pulau

Sumatera dan Jawa.

Berdasarkan teks “Harimau” di atas, kalimat deskripsinya adalah

sebagai berikut.

55
(a) Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter,

dan berat 300 kilogram.

(b) Bulunya berwarna putih dan cokelat keemas-emasan dengan

belang atau loreng berwarna hitam.

(c) Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk

menerkam mangsanya.

Siswa menganalisis Wacana Teks Deskripsi Harimau

Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh

siswa. Permasalahan sebaiknya dipilih yang mempunyai banyak

alternatif jawaban.

Siswa mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran atau

diagram Hewan

Mengajukan Pertanyaan

Pada tahap ini, guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran diawali

dengan mengamati tentang menulis teks deskripsi, setelah itu siswa

dipersilahkan untuk bertanya, pertanyaan yang diajukan siswa,

bagaimana membuat menulis teks deskripsi yang baik dan benar ?,

Apakah menulis teks deskripsi banyak macamnya?

selanjutnya siswa diberikan LKS dan membagikan lembar kerja siswa

(LKS 1) kepada tiap siswa dalam kelompok, dan siswa mempelajari LKS

tersebut. Guru kemudian memberikan pengarahan mengenai cara

mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS.

Berpikir Bersama

56
Pada tahap ini, guru membimbing dan mengamati aktivitas siswa dalam

mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS diantarannya tugas membuat

Mind Mapping sendiri

Data nilai LKS siswa pada siklus ke-1 diperoleh dari hasil diskusi

kelompok tanpa memperhatikan keheterogenan kemampuan kognitif

siswa. Siswa dibagi menjadi 9 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari

4 orang. Data nilai LKS siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini:

Tabel 4.5. Data Membuat Mind Mapping Siklus ke-2

No Kelompok Nilai Keterangan


1 I 89 Tuntas

2 II 92 Tuntas

3 III 80 Tuntas

4 IV 78 Tuntas

5 V 80 Tuntas

6 VI 88 Tuntas

7 VII 87 Tuntas

8 VIII 84 Tuntas

9 IX 80 Tuntas

Pada tabel 4.2. di atas, terbaca bahwa ketuntasan proses belajar secara

kelompok sudah tercapai. Nilai terendah 78 yang dicapai oleh kelompok

4 sedangkan nilai tertinggi kelompokI, II . Nilai tersebut dapat dijadikan

sebagai alat ukur ketercapaian siswa secara kelompok untuk bisa

mengaplikasikan Tesk narasi dalam Mind Mapping.

57
Mengomunikasikan

Pada tahap ini, guru memanggil Kelompok siswa secara acak

berdasarkan nomor, kemudian siswa yang nomornya sesuai

mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menyerahkan tugas

membuat mind Mapping kemudian mendiskusikannya di kelas, setelah

semua tahapan pembelajaran mind mapping dilaksanakan, guru

menerangkan kembali materi yang telah dipelajari sambil membimbing

siswa membuat rangkuman dan menjelaskan kembali materi yang belum

dimengerti siswa.

Tes Evaluasi siklus 2

Setelah pembelajaran 2 kali pertemuan pada materi membaca Menulis

teks deskripsi. Guru memberikan tes siklus ke 2

c. Observasi

Pada kegiatan ini, peneliti dan observer melakukan pengamatan selama

proses pembelajaran pada siklus 2 di kelas VII SMPN 8 .berlangsung

dengan menerapkan Pembelajaran Mind Mapping maka diperoleh temuan

sebagai berikut:

1. Pembelajaran Mind Mapping sudah di pahami oleh siswa, sehingga

siswa lancar melaksanakan Setiap membuat Mind Mapping, guru

memberikan variasi pertanyaan kepada siswa, variasi pembelajaran Mind

58
Mapping dimunculkan guru dengan menggunakan Mind Mapping buatan

guru.

2. Media digunakan guru sudah cukup inovatif, menampilkan media Video

membaca Teks Non Fiksi

3. Siswa lebih terfokus dalam mengerjakan LKS masing-masing, siswa

semakin bergairah dengan variasi Menulis teks deskripsi dengan Min

Mappingnya yang di terapkan guru

4. Pengelolaan kelas semakin bagus

5. Guru sudah mulai dapat menciptakan suasana kelas yang interaktif.

6. Siswa sudah mulai aktif dalam berdiskusi dan mengerjakan LKS pada

setiap tahap model pembelajaran

7. Guru sudah mulai bisa menggunakan waktu dengan baik.

8. Siswa mahir menulis Menulis teks deskripsi sekaligus dengan pembuatan

Mind Mappingnya.

9. Guru perlu memberikan reward pada setiap pertanyaan, jawaban yang

diajukan atau yang mendapat nilai tertinggi (pujian/hadiah)

10. Suasana kelas menjadi lebih kondusif, karena seluruh siswa terlibat

dalam tugas kelompok

d. Refleksi Siklus II

Berdasarkan temuan yang diperoleh pada pembelajaran siklus II s dari

observer, Hasil dari refleksi disajikan pada tabel 4.3.

59
Tabel 4.6 Hasil Observasi dan Refleksi Aktivitas siswa dan guru siklus

II

No Tindakan Siswa Refleksi


1 Motivasi siswa dalam belajar semakin

Siswa semakin meningkat

bersemangat membuat Perlu di beri motivasi supaya muncul

Mind Mapping dengan kreativitas nya dalam membuat Mind

menghubungkannya Mapping

dengan Menulis teks Siswa saling interaksi pada saatpembelajaran

deskripsi yang diberikan Aktivitas siswa baik, Karena siswa sudah

guru terbiasa dengan pembelajaran yang

Mind Mapping yang diterapkan oleh guru.


LKS sudah disusun berdasarkan tahap
dibuat siswa semakin
strategi pembelajaran.
variatif
Siswa sebagian besar suda bisa membuat
Siswa aktif dalam
Mind Mapping dengan kreativitas bervariasi
berdiskusi dan Pada LKS setiap tahap pembelajaran Mind

mengerjakan LKS pada Mapping siswa sudah mulai memahami,

setiap tahap pembelajaran terlihat dari siswa lancar menjawab

kooperatif tipe Mind pertanyaan yang diajukan guru.

Mapping Kemudian, pada

saat pelaksanaan berpikir

bersama siswa

mengerjakan dengan

60
No Tindakan Siswa Refleksi
benar. Jumlah siswa yang

menjawab pertanyaan,

memberikan pertanyaan

dan siswa yang berani

menyampaikan gagasan

sudah mulai bertambah

banyak dibandingkan pada

siklus I .

Siswa semakin mahir

dalam menuliskan teks

deskripsi

Siswa – siswa aktif Siswa sudah terlihat tertib pada saat

menjawab pertanyaan yang berkelompok.

diajukan guru pada tahap

menjawab pertanyaan
Siswa sudah mulai berani untuk bertanya,

menanggapi dan mengeluarkan idenya.


Siswa diberikan reward (pujian/hadiah) yang

mendapatkan nilai tertinggi yaiu 3 orang

siswa

N
Tindakan Guru Refleksi
o
2 Guru memberikan sofware Pada saat proses pembelajaran berlangsung,

61
Mind Mapping untuk sudah dapat mengelola waktu dengan baik

mempermudah siswa dalam sehingga tahapan-tahapan pembelajaran

pengerjaan Menulis dapat diselesaikan dengan baik.


Pada saat diskusi guru melibatkan semua
deskripsi Menulis teks
siswa untuk aktif dan berkelompok dalam
deskripsi.
mengerjakan LKS.
Guru mengarahkan siswa Siswa bersemangat dalam belajar, dengan

agar lebih kreatif dalam aktif menjawab pertanyaan


Media yang digunakan guru sudah cukup
menuliskan Teks Deskripsi
baik. Sehingga siswa lebih antusias dalam
dan menggambarkannya
proses pembelajaran
menggunakan Mind

Mapping

Memberikan apersepsi,

mengelola waktu dengan

baik, membimbing siswa

yang berdiskusi kelompok,

menjawab pertanyaan siswa

yang kesulitan.

Media yang ditampilkan

guru semakin variasi dengan

kocok arisan

D. Analisis Data Hasil Tes Siklus I dan siklus II

62
Data hasil belajar yang diperoleh dari tes yang diberikan kepada siswa setelah

selesai pembelajaran dengan menggunakan strategi Mind Mapping.Nilai rata-

rata tes hasil belajar pada setiap kategori kelompok sesuai dengan data

lampiran disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Nilai Rata-Rata Tes Menulis Deskripsi pada Siklus 1 dan 2

Nilai
Nilai Gain
No Kelompok Siklus
Siklus II
I
 
1 tinggi 79 89 10
2 sedang 74 85 9
3 rendah 66 77 11
Rata-rata 73 84 11

Nilai rata-rata kemampuan siswa pada kelompok tinggi sebesar 79 pada siklus

1 dan siklus 2 nilai 89 artinya kemampuan kelompok tinggi sangat baik dan

mengalami peningkatan , kelompok sedang 74 pada siklus 1 dan nilai 85 pada

siklus 2 artinya kemampuan kelompok ini sangat baik dan mengalami

peningkatan dan kelompok rendah 66 pada siklus 1 dan 77 pada siklus 2

artinya kemampuan kelompok ini baik dan mengalami peningkatan

Gambaran yang lebih jelasnya mengenai nilai tes hasil belajar siswa

berdasarkan kategori kelompok, maka tabel 4.4 diubah menjadi gambar

berikut:

63
90
80
70
60
50
40
30 GAIN
20 SIKLUS
2
10 SIKLUS
0 1
TINGGI SEDANG RENDAH RATA-RATA

SIKLUS 1 SIKLUS 2 GAIN

Grafik 4.1. Nilai Siswa Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan grafik 4.1. Kelompok tinggi pada siklus 1 mengalami peningkatan

pada siklus 2, begitu juga pada kelompok sedang dan rendah

E. Analisis Hasil Angket Respon Siswa

Hasil analisis Angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa mengenai

penerapan Strategi Mind Mapping .Adapun aspek-aspek yang ditanyakan

dalam angket tersebut diantaranya tentang pendapat mengenai penerapan

metode/srategi pembelajaran, lembar kerja siswa yang digunakan, minat dan

motivasi belajar Bahasa Indonesia serta minat terhadap pembelajaran konsep

Menulis teks deskripsi.

Tabel 4.5 Persentase Angket Penelitian Tiap Indikator

Persen Jawaban
No Kategori
Ya Tidak
Minat terhadap pelajaran Bahasa Indonesia,
1 95 5
terutama materi Menulis teks deskripsi

64
Belajar Mind Mapping membuat lebih tertarik
2 90 10
terhadap Bahasa Indonesia
Pelajaran Bahasa Indonesia materi Menulis teks
3 89 11
deskripsi menyangkut kehidupan sehari-hari
Strategi pembelajaran Mind Mappingpada materi

4 Menulis teks deskripsi cukup menyenangkan 95 5

dalam pembelajaran
Termotivasi setelah mengikuti pembelajaran

5 Menulis teks deskripsi dengan menggunakan 75 32

Mind Mapping
Mengerti pembelajaran guru pada materi Menulis

6 teks deskripsi dengan menggunakan Mind 88 12

Mapping
Materi Menulis teks deskripsi lebih mudah
7 75 38
dikerjakan dengan menggunakan Mind Mapping
Kemudahan memahami Menulis teks deskripsi
8 91 9
dengan belajar kelompok
Semangat belajar meningkat dengan

9 memasukkan nilai individu untuk prestasi 88 12

kelompok
Bekerja sama dalam kelompok akan lebih
10 76 24
membantu dalam mengerjakan LKS

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar siswa memberikan tanggapan (respon)

yang positif terhadap pembelajaran yang dilakukan pada materi Menulis teks

deskripsi. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa pada tiap

indikator. Dari keseluruhan siswa yang mengisi angket 95% siswa berminat

terhadap pelajaran Bahasa Indonesia, minat pada pelajaran Bahasa Indonesia

65
karena materi palajaran Bahasa Indonesia menarik, namun 5% menyatakan

tidak berminat dengan alasan sulit dBahasa Indonesiahami. Begitu juga dengan

belajar Menulis teks deskripsi membuat siswa lebih tertarik terhadap Bahasa

Indonesia dengan persentase yang sama yaitu 90% dan 10% siswa menyatakan

bahwa belajar Menulis teks deskripsi tidak membuat lebih tertarik terhadap

Bahasa Indonesia. Hubungannya dengan kehidupan sehari-hari, sebanyak

jumlah yang sama yaitu 89% siswa menganggap bahwa pelajaran Bahasa

Indonesia mnyangkut kehidupan sehari-hari.

Terdapat 95% siswa menyatakan bahwa Strategi Mind Mapping

menyenangkan. Hal ini karena siswa merasa termotivasi untuk mengenali

lingkungan sekitar serta mengikuti pembelajaran Menulis teks deskripsi dengan

menggunakan Strategi pembelajaran Mind Mapping dan ini dibuktikan dengan

banyaknya siswa (68%) yang menyatakan bahwa termotivasi mengenali

lingkungan setelah mengikuti pembelajaran Menulis teks deskripsi dengan

menggunakan Strategi pembelajaran Mind Mapping.

Sebanyak 88% siswa menyatakan mengerti pembelajaran guru pada materi

Menulis teks deskripsi. Hal ini dikarenakan materi Menulis teks deskripsi lebih

mudah dikerjakan dengan menggunakan pembelajaran Mind Mapping. Hal ini

dibuktikan dengan 78% siswa menyatakan materi Menulis teks deskripsi lebih

mudah dikerjakan dengan menggunakan pembelajaran Mind Mapping.

Siswa menyatakan mudah memahani belajar dengan belajar kelompok yaitu

sebanyak 91% dan 88% siswa menyatakan semangat belajar meningkat dengan

66
memasukkan nilai individu untuk prestasi kelompok dan sebanyak76% siswa

merasa terbantu dengan adanya kerja sama dalam kelompok

F. Pembahasan Hasil Penelitian Secara Keseluruhan

Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Mind

Mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada penelitian ini

berlangsung selama dua kali pertemuan siklus 1 dan 2 kali pertemuan siklus II,

dengan durasi masing-masing pertemuan selama dua jam pelajaran.

Berdasarkan hasil observasi selama kegiatan pembelajaran, dapat diamati

bahwa keenam tahap pada pembelajaran menggunakan pendekatan

pembelajaran Mind Mapping pada materi Menulis teks deskripsi dapat

dilaksanakan seluruhnya.

Pembelajaran konsep Menulis teks deskripsi dengan menggunakan strategi

pembelajaran Mind Mapping secara keseluruhan berlangsung baik dan efektif.

Setiap tahapan pada strategi pembelajaran Mind Mapping dapat terlaksana

dengan baik. Akan tetapi pada tahap mengorientasi masalah, menyajikan hasil

karya, siswa sepertinya mengalami kesulitan. Penyebab rendahnya tahap ini

diduga karena kurangnya respon siswa terhadap orientasi masalah siswa yang

diberikan guru, sehingga sulit menimbulkan kepenasaran siswa tentang

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru (Eisenkraft, 2003).

Hal ini sesuai dengan hasil angket bahwa siswa merasa kesulitan

mengidentifikasi pertanyaan karena mereka tidak mengerti.

Hasil belajar dari tes siklus I dan II terjadi peningkatan seperti untuk kategori

tinggi hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata nilainya 79 pada siklus 2 rata-

67
rata nilainya 89 , untuk kategori sedang hasil belajar siswa pada siklus 1 74

pada siklus 1 dan nilai 85 pada siklus 2 artinya kemampuan kelompok ini

sangat baik dan mengalami peningkatan dan kelompok rendah 66 pada siklus 1

dan 77 pada siklus 2 artinya kemampuan kelompok ini baik dan mengalami

peningkatan. Dari data hasil belajar siswa mengalami peningkatan masing-

masing untuk siklus I dan II, artinya pembelajaran dengan menggunaka

pendekatan Mind Mapping sangat efektif di gunakan pada materi-materi yang

bersifat factual, konseptual dan procedural. Dengan strategi Mind Mapping

siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya dari berbagai sumber dan

guru bukan satu-satunya sumber belajar sehingga siswa dimanapun dapat

belajar tanpa harus selalu dibantu guru.

Hasil Angket untuk melihat respon siswa ternyata Respon siswa , Sebanyak

95,0% siswa menyatakan termotivasi dengan menggunakan pembelajaran

Mind Mapping, sehingga pada pembelajaran Mind Mapping pertemuan kedua

pada siklus 1 keaktifan siswa meningkat, siswa dapat menghubungkan orientasi

masalah siswa yang factual dengan tahap pemecahan masalah sehingga siswa

memahami prinsip – prinsip dari materi. Pada siklus 2 siswa mulai terbiasa

dengan pembelajaran Mind Mapping, sehingga siswa dapat menemukan

prinsip-prinsip dalam menuliskan teks deskripsi, menggunakan mind mapping

dapat mengembagkan keterampikan berpikir kritis dan kreatif siswa

68
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini telah berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan yang terdapat

dalam rumusan masalah, yaitu :

A. Simpulan

1. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunakan Strategi Pembelajaran

Mind Mapping dapat meningkatkan Hasil belajar peserta didik kelas VII G

SMPN 8 Bandung. Nilai rata-rata kemampuan siswa pada kelompok tinggi

sebesar 79 pada siklus 1 dan siklus 2 nilai 89 artinya kemampuan kelompok

69
tinggi sangat baik dan mengalami peningkatan , kelompok sedang 74 pada

siklus 1 dan nilai 85 pada siklus 2 artinya kemampuan kelompok ini sangat

baik dan mengalami peningkatan dan kelompok rendah 66 pada siklus 1 dan

77 pada siklus 2 artinya kemampuan kelompok ini baik dan mengalami

peningkatan

2. Respon siswa terhadap penggunaan Strategi Pembelajaran Mind Mapping

pada materi Menulis teks deskripsi, respon keseluruhan siswa yang mengisi

angket 95% siswa berminat terhadap pelajaran Bahasa Indonesia, minat

pada pelajaran Bahasa Indonesia karena materi palajaran Bahasa Indonesia

menarik, namun 5% menyatakan tidak berminat dengan alasan sulit

dBahasa Indonesiahami. Begitu juga dengan belajar Menulis teks deskripsi

membuat siswa lebih tertarik terhadap Bahasa Indonesia dengan persentase

yang sama yaitu 90% dan 10% siswa menyatakan bahwa belajar Menulis

teks deskripsi tidak membuat lebih tertarik terhadap Bahasa Indonesia.

Hubungannya dengan kehidupan sehari-hari, sebanyak jumlah yang sama

yaitu 89% siswa menganggap bahwa pelajaran Bahasa Indonesia

mnyangkut kehidupan sehari-hari.Terdapat 95% siswa menyatakan bahwa

Strategi Mind Mapping menyenangkan. siswa (75%) yang menyatakan

bahwa termotivasi mengenali setelah mengikuti pembelajaran Menulis teks

deskripsi dengan menggunakan Strategi pembelajaran Mind Mapping.

Sebanyak 88% siswa menyatakan mengerti pembelajaran guru pada materi

Menulis teks deskripsi

B. Saran

70
1. Bagi guru, metode pembelajaran Mind Mapping dapat dijadikan alternatif

pembelajaran Bahasa Indonesia yang baik, karena pembelajaran

menggunakan metode Mind Mapping dapat digunakan untuk sekolah yang

memiliki fasilitas cukup lengkap. Metode ini sangat membantu siswa untuk

aktif belajar dan siswa memiliki keterampilan berpikir kritis.

2. Bagi siswa, menulis Teks Deskripsi menggunakan Strategi Mind Mapping

harus memiliki keberanian dalam mengembangkan kreatifitas dan ide-ide

karena membuat Mind Mapping dapat meningkatkan keterampilan berpikir

kritis dan kreativitas siswa.

3. Bagi sekolah, Guru harus tetap memberikan bimbingan kepada siswa, karena

pada strategi Mind Mapping inilah siswa dapat mengembangkan otak kiri

dan otak kanannya, Sekolah juga harus memfasilitasi Komputer atau Laptop

agar siswa dapat mengerjakan mind mapping menggunakan software.

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, S. (1982). Berbagai Strategi Pembelajaran Dalam Proses Belajar

Mengajar. Edisi Pertama. Jakarta : Bina Aksara.

Rochiati Wiriaatmadja.2005.Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

RoSMP

Waras, Kamdi. 2008. Project-Based Learning : Strategi Pembelajaran

Pembelajaran               Inovatif. Makalah. Disampaikan dalam Pelatihan

71
Penyusunan Bahan               Ajar Guru SMP dan SMA Kota Tarakan, 31

Oktober s.d. 2 November               2008. Universitas Negeri Malang.

Windura, S. (2016) Mind Mapping Langkah demi langkah. Bandung:Elex

Media komputindo

72
1

Anda mungkin juga menyukai