Anda di halaman 1dari 5

TRANSKRIP WAWANCARA

P : sebenarnya ingin tahu saja sih pa, system pengawasan jangka menengah itu seperti apa?

N : jadi..eeee… diklat pim pola baru yah baik pim 2, pim 3, dan pim 4 itu diantaranya adalah mereka
harus membuat projek perubahan kan, nah dalam membuat projek perubahan, mereka harus menentukan
tujuan jangka pendek, jangka panjang, dan jangka menengah… jadi ini yang ditanyakan yah??

P : iya pak..

N : nah ketika tujuan jangka pendek, berarti tujuan dari projek perubahan tersebut yang ingin dicapai
selama kurang lebih 2 bulan pada masa breakthrough yah, nah.. sedangkan jangka menengah maupun
jangka panjang, berarti mereka dalam pelaksanaannya setelah pasca diklat, ya… karena jangka
menengah itu 6 bulan sampai 1 tahun setelah diklat selesai..

P : itu jangka menengah??

N : ya jangka menengah… sedangkan jangka panjangnya adalah 2 tahun keatas, jadi sekarang kan diklat
nih.. diklat kurang lebih..eeehh.. hamper 3 bulan setengah, diantara 3 bulan setengah itu kan ada
breakthrough 2 yang terakhir untuk menghasilkan tujuan jangka pendek.

P : iya..

N : setelah itu, 1 tahun setelah itu maka masanya dia mengerjakan jangka menengah, berarti mereka
berada di organisasinya masing-masing. Tidak berada di badan diklat, kalau di badan diklat.. eee.. pada
saat mengikuti diklat tadi walaupun mereka berada di tempat kerjanya tapi ada semacam komunikasi
dengan yang membimbing mereka “coach” yah, sehingga nanti bias dipertanggung jawabkan dan
segudang …….. tapi kalau di jangka menengah kalau td ditanyakan diawas ini oleh mentornya ,
mentornya itu adalah atasannya. Kemudian kewajiban kita badan diklat adalah melakukan monitoring ya..
dan evaluasi terhadap implementasi projek perubahan tersebut terutama tadi pada saat jangka pendek,
jangka panjang, nah yang kita sudah lakukan di jangka menengah..

N : nahh pada waktu tahun 2015 kita lakukan monep projek perubahan yang 2014 . diantaranya yaa..
kita mendatangi projek-projek perubahan yang mereka buat , nah yang terpilih yang benar
diimplementasikan pada waktu itu kita ikut sertakan pameran inovasi. Ini kembali ke pertanyaan tadi
siapa yang mengawasi pada saat eeeehhh.. apa namanya.. pencapaian tujuan jangka menengah dan jangka
panjang, Sehari-harinya adalah mentornya, mentornya adalah atasannya.

N : nah tetapi badan diklat pun melakukan semacam monitoring evaluasi terhadap mereka yaa…
walaupun tidak tiap hari tentunya yah.. intinya bagaimana untuk mengecek bagaimana apakah berjalan
gak projek perubhan tersebut ya,,

P : bentuknya laporan pak?


N : eeehhh… ada laporannya, nah dari hasil waktu itu mereka kita ambil mmmhhh.. 40 alumni yang
implementasinya berjalan untuk kita pamerkan dsini. Jadi eeehhh yang 40 tadi tidak hanya pim 2, tapi
pim 3 dan pim 4 juga. Seperti itu… dan memang sih dari evaluasi kita ada yang bagus berjalan
implementasinya. Ada juga yang terhenti, nah yang terhenti itu biaasanya karena dia pindah termpat
tugas sehingga tidak berlanjut kan dia harus mengerjakan di tempat tugasnya yang baru… tupoksinya
berubah gitu..

N : yaa kemudian juga, kadang mereka mengambil skopinnya yang kurang jelas, jadi misalkan seorang
eselon 4 mereka akan merubah provinsi, merubah kabupaten kotanya padahal dia berada di eselon 4 yang
masih punya atsan eselon2, eselon 3, sehingga akan terlalu tinggi spopindannya akhirnya ga tercapai
gitu…

P : kalo ga tercapai gt gmn pak?

N : eeehhh… ya mungkin salah satunya yangb harus kita evaluasi kedepan mengenai itu saya kira
evaluasi itu antara lain juga harus sejak awal si “coach” yah ataupun mentor yang membimbing mereka
sudah harus berfikir ketika dia mengajukan projek proposal projek perubahan ini dia harus sudah berfikir
oo.. ini bakal tercapai ato tidak tercapai tpi dewngan posisi dia sebagai eselon 4, ketika memang tidak
tercapai yaaa jangan dilanjutkan tapi buat lagi yang baru. Hanya saja ketika tadi sudah berjalan sudah
selesai diklatnya yaa tentunya tadi satu temuan kita perlu pikirkan lagi bagaimana langkah kedepan
terutama hususnya adalah bagi coach dan mentor. Nah inilah fungsi monet tadi kan..

P : hhmmm ia.. ia.. pak

N : monitoring dan evaluasi…. Kalo tidak kita lakukan monitoring dan evaluasi hal-hal seperti itu kan
tidak tercapai, tidak ditemukan lah gitu…. Jadi fungsi kita yaaa.. disini kita menlakukan monitoring dan
evaluasi alumni pasca diklat..

P : kapan sih pak… eeeeee… kalo misalnya tidak berjalan kan bias dicabut tuh sertifikat perusahaannya,
itu tu kalo gmn sih pak?

N : ya tentunya tadi harus kita evaluasi yah… tidak berjalannya itu karena apa gitu… apakah memang
kemalasan si yang bersangkutan, mungkin kategori kemalasan yang seyogyanya diperhitungkan kembali
apakah dicatat ato tidak projek perubahannya tetapi ketika memang karena alas an tadi dia karena
masalah spopin kan bukan kesalahan dia kan…

P : ohh.. ia..

N : yaa termasuk juga pada saat dia juga pindah kerja… ya bukan kesalahan dia lah… ya mungkin tadi
karena factor kemalasan tadi sehingga dia menganggap saya sudah selesai kok diklatnya juga ngapain
ngurus-ngurus ini lagi… nah ini yang sebetulnya sikap begini yang kita evaluasi sehingga kita berikan
sanksi.. seperti ituu.. dan hal seperti ini yang menjadi semacam testimony bagi peserta lain jangan sampai
terjadi hal seperti ini. Yaa sampai sekarang belum ada ko yang dicabut seperti itu…hehe

P : baik… jangan dong kan sayang..pak.. hmmmm… jadi sanksinya memang seperti itu ya pa dicabut ?

N : saya belum tahu persisi ya belum sampai kesitu karena ini kan perka ya yang menentukan hal seperti
ini
P : perka no berapa ya pa? yang 2013 itu?

N : iyaaa.. yang tahun 2015 itu

P : ooh yang baru itu ya pak..

N : ooh ngga berarti kalo 2014 itu yang lama yah

P : ia kalo saya masih mengacu yang itu

N : coba bisa dibaca disitu, apakah ada sanksi seperti itu… kebetulan kan kalo fungsi langsung diklat pim
nya ada di lantai 2 …

P : jadi… kalo pengawasan pengembangan itu sendiri dari mentornya yah

N : mentornya… betul.

P : kalo yang udah duduk sebagai kepala dinas mentornya siapa pak?

N : oh kepala dinas.. kepala dinas itu pak sekda, ato bisa juga didelegasikan ke asistennya.

P : oohhh…

N : eehh kalo diprovinsi kan kita punya pak sekda dan asisten sebagai pengawas ato kordinatornya
asistennya gitu..

Shingga ga langsung pak sekda, ato juga ada yang menggunakan staf ahli gubernur, ato staff ahli bupati

P : jadi selain dari badan badiklatda sendiri ada mentornya ya pak.. kalooo yang menyangkut anggaran
gitu gimana pak?

N : anggaran gimana?

P : eeehhh… salah satu dari pengawasan juga ga? kan dikaitkan dengan penganggaran dinas itu sendiri.

N : ia jadi makanya kan kalau pada saat dia dua bulan menghasilkan projek perubahan itu kan belum
dianggarkan, yah.. dalam masa itu, karena berubah, terkecuali yang memang pas perubahan anggarannya,
nah katakan lah sekarang dia yang pas masuk sekarang agusatus inin yah, dia ka nada rentang waktu saat
pengubahan anggaran dia bisa merubah anggaran asal ada pengawasan dari mentor. Nah akan tetapi
ketika mereka membuat projek perubahan tersebut anggaran sudah ditetapkan yah, berarti mereka
membuat projek perubahan yaaa… sesuai dengan kemampuan dia gitu, dalam artian menggunakan
anggaran organisainya pun terbatas , paling misalkan ada anggaran tentang rapat-rapat yang kemudian
bisa dipakai konsumsi rapaat itu kan bisa dipakai… tetapi keitka dia mengembangkan projek perubahan
ini yaa tadi di jangka menengah atau jangka panjang, nah jangka menengah inin kan dilanjutkan di tahun
berikutnyah, maka ditahun berikutnya ini dianggarkan.. eeehhh dalam apbd nya masing-masing..

Gitu.. jadi projek perubahan dia di tahun kedua sudah masuk kedalam program organisasi opd nya ato
dinas ato badannya gitu.. nahh ketika menyangkut sudah menjadii dianggarkan yaa pengawasan
dilakukan atasannya juga oleh inspektorat, karena sudah menyangkut penggunaan uang apbd
P : trus kalo mereka yang ga sempet masuk dalam anggaran baru, anggarannya dari mana pak?

N : maksudnya yang di jangka menengah?

P : ia ia pak

N : yaa memang akhirnya kalo memang mau berlanjut terus konsenkuensinya harus sesuai anggarannya

P : oh iyu selalu ya?

N : yaa kecuali kalau memang tidak memerlukan anggaran gitu ya… hehe tapi sekecil apapun bentuk
kegiatan pemerintahan pasti ada perlu didukung anggaran.. mau sosialisasi pasti perlu anggaran, apapun
pasti perlu anggaran, hal ini juga memang kalau kita ingin lihat projek perubahan itu dilanjut atau tidak,
dia di programkan atau tidak. Misalkan dia mengakui ya, pada saat kita monev dia melapori “oh saya ini
implementasinya jalan terus” pertanyaannya apakah di alokasikan tidaqk pada anggaran tersebut ? kalo
misalkan tidak dianggarkan landasan yang kita nilai bahwa implementasi itu memerlukan anggaran kita
pertanyaakan, masa melakukan kegiatan tersebut tidak di anggarkan, tidak mungkinkan dia menjawab
kemarin saya pakai uang saku sendiri saya sendiri, harus di implementasikan.

Model saya kan, waktu ikut diklat tuh kan 2014, kebetulan kita membuat projek perubahan itu 14 akhir
dan 2015 itu sudah masuk ke dalam anggaran kita, bahkan terus sekarang kesini karena saya
pengembangan optimalisasi penyelenggaraan diklat berbasis teknologi informasi sampai sekarang pun
kita berjalan terus ya membuat aplikasi ini dan aplikasi itu,itu panutan projek perubashan
sendiri,kemudian saya tidak jauh berbicara dengan pihak pemerintah seperti salah satu yang kita
laksanakan disini, dan saya berbicara dengan pasang badan untuk menuntaskan yang ada setuiap tahun
dank arena kebetulan juga projek perubahan kita sejalan dengan misi badan diklat yang kedua bahwa kita
melakukan perubahan pendidikan dan peklatihan harus berbasis teknologi dan informasi. Ketika
menyusun dan mengusulkan hal itu, mengambil contohannya dari visi misi

P : belajar online itu pa atau pengembangan teknologinya ? yang online itu

N : ya jadi sekarang itu, disini disamping lab, kita sudah mengaplikasikan daftar diklat online, kemudian
diklat online, kemudian juga kita sudah punya aplikasi telekonpren, ini merupakan badan-badan yang
berb=hubungan dengan badan diklat kabupaten bogor diklat yang tidak selamanya harus ke bogor bisa
juga disini, nanti kitayang akan kesana, terus kita sudah punya aplikasinya, kemudian juga sampai ke
plagianisme, kita juga sudah punya itu, nah jadi itulah salah satu mengawali untuk projek kita. Mungkin
tempat kerja yang lain sama, maka projek perubahan itu berjalan

P : oh iya pa, kalo misalkan pendaftaran, sekarang pendaftraannya online kan ya, kan mereka di uji lagi
kan pa sebelum masuk untuk seleksi ?

N : ya, untuk diklat ini ya, kita seleksi tapi bukan berarti dia daftar dulu baru seleksi tapi mereka yang
sudah lolos seleksi baru daftar, sebenarnya kita sudah mengembangkan keembagaan sertifikasi dan
profesi juga kita pergunakan aplikasi online

P : itu gimana contoh mksdunya ?


N : contoh kita gunakan yang akan kita lakukan uji kopetensi jabatan fungsional polisi pamong praja, jadi
ceritanyakita mencoba yang ringan saja, sebuah perusahaan mobil katakanlah perusahaan bus, dia
menerima drivernya harus mempunyai sim kn ? nah itu salah satu sertifikasi dan keprofesian seorang
supir itu adalah sim, nah sekarang di pemerintahan ini mungin sangat minim, ada sih ada mungkin sangat
minim jadi untuk bukti keprofesionala, misalkan seorang satpol pp diakan tugasnya berbenturan dengan
masyarakat kadang-kadang, harus menertibkan pkl, harus menertibkan bangunan-bangunan yang tanpa
ijin kemudian harus dibongkar nah sekarang kalo pihak masyarakat merasa dirugikan lantas mem-
ptunkan satpol pp tersebut kalo tidak punya sertifikat, bahwa dia itu lolos uji sertifikasi satpol pp apa
yang dijadikan dasar… nahh oleh karena itu sekarang sudah mulai ditata melalui undang-undang bahwa
setiap pns apapun jabatannya harus sudah memiliki sertifikasi salah satunya kemarin tahun 2015
dilakukan uji kompetensi kepada pejabat pengawas jurusan pemerintahan daerah , jadi mereka di uji tes
lisan kemudian tertulis nanti mereka dinobatkan kompeten, setelah dinyatakan kompeten nanti dia dapat
sertifikat, sertifikat seorang polisi pamong praja. Jadi ketika dia melaksanakan tugas dilapangan lantas
ada yang mempertanyakan “ini saya sudah ada ini” untuk kedepannya harus seperti itu…

N : nahh kaitannya kepada diklat pim 2, seorang pemimpin level …. Dikatakan kompeten setelah
mengikuti diklat pim sehingga

Anda mungkin juga menyukai