Anda di halaman 1dari 6

Nama : ALIFHA MUHAMMAD FASHA

NIM 857440988
Kelas :B
Mata Kuliah : KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA

JAWABAN TT3
1. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyimak memerlukan pemahaman guru
terhadap kompetensi yang diajarkan termasuk pendekatan/strategi/metode yang dipilih,
materi (jenis teks yang disimak), dan karakter media yang digunakan. permulaan di
sekolah dasar dngan menggunakan strategi metakognitif yang dapat di pahami

2. Berita adalah laporan tentang suatu peristiwa atau kejadian. Menurut Mickhel V.
Charniey (Romli, 2009:5) mengemukakan bahwa “berita adalah laporan tercepat dari
suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian
pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka”. Willard C. Bleyer ( Romli, 2009:35)
berita adalah sesuatau yang terkini (baru) yang di pilih oleh wartawan untuk dimuat
dalam surat kabar sehingga menarik minat bagi pembaca.

Wiliam S maulsby ( Romli, 2009:35) berita adalah suatu penuturan secara benar dan
tidak memihak dari fakta yang punya arti penting arti penting dan baru terjadi, yang
dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat hal tersebut. Sedangkan
Eric C Hepwood ( Romli, 2009:35) mengemukakan bahwa berita adalah laporan
pertama dari kejadia penting dan dapat menarik perhatian umum.

3. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan


beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa.
memiliki sejumlah perbedaan. Perbedaan ini sekaligus menunjukkan beberapa
kelebihan pembelajaran kontekstual daripada pembelajaran konvensional. Meskipun
demikian, memang tidak bisa dikatakan bahwa pembelajaran konvensional selalu lebih
buruk dari pembelajaran kontekstual.

Salah satu perbedaan yang menonjol dari kedua pendekatan ini adalah di dalam
pembelajaran kontekstual siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran,
sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa adalah penerima informasi secara
pasif.

Pembelajaran kontekstual berbasis pada siswa (student centered) sedangkan


pembelajaran konvensional berbasis pada guru (teacher centered).

Dalam pembelajaran kontekstual siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok,
diskusi, saling mengoreksi; sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa belajar
secara individual.

Pembelajaran kontekstual mengaitkan materi yang disampikan dengan kehidupan nyata


dan atau disimulasikan dengan kehidupan nyata, sedangkan pembelajaran konvensional
sangat abstrak dan teoretis.
4. Keterampilan berbicara merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan, pikiran, perasaan secara lisan kepada orang lain. Sejatinya berbicara itu, bisa
dikatakan gampang-gampang mudah. Prinsipnya asal kita menguasai apa yang akan
kita bicarakan, syarat mudah berbicara lainnya perbanyaklah aktivitas menyimak dan
membaca. berkaitan dengan kegiatan berbicara menggunakan teks pidato baik ditinjau
dari segi kesulitankesulitan yang dihadapi siswa maka diperlukan suatu metode yang
inovatif guna meningkatkan keterampilan siswa. Selain itu, pengguna metode yang
bervariasi diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa ketika
membaca teks pidato.

5. Ada banyak metode yang dapat digunakan guru untuk mengajar membaca di kelas I
SD. Beberapa metode pembelajaran membaca yang terkenal, namun yang biasa saya
gunakan untuk pembelajaran membaca permulaan di SD kelas 1 adalah metode SAS.

Metode SAS --- Struktural Analisa Sintesa.

Metode SAS dilaksanakan dengan menggunakan kartu kalimat atau menulisnya di


papan tulis. Mula-mula guru menunjukkan gambar kepada siswa (jika benda asli bisa
dihadirkan tentunya lebih baik jika benda asli ditunjukkan terlebih dahulu).
Misalnya guru menunjukkan bola kepada siswa, kemudian berkata, "Anak-anak, ini
bola." Suruh siswa mengulangi kata-kata guru. "ini apa?" Siswa menjawab, "ini bola."
Apabila siswa hanya menjawab bola saja, maka guru perlu membetulkan ucapan siswa,
"ini bola." Guru menyuruh siswa menirukan kata-kata guru.

Kegiatan selanjutnya, guru menempelkan gambar bola di papan tulis. Di bawah gambar
bola itu ditempelkan tulisan ini bola. Guru menunjukkan contoh membaca tulisan ini
bola, dan siswa disuruh menirukan. Pastikan bahwa siswa seluruh kelas memperhatikan
tulisan ketika mengucapkan kalimat ini bola. Gambar diambil, tulisan ini bola tetap
tertempel di papan tulis. Guru menyuruh siswa membaca kembali tulisan ini bola tadi.

Kegiatan selanjutnya adalah menganalisis kalimat ini bola, menjadi kata, kata menjadi
suku kata, suku kata menjadi huruf. Setelah itu, huruf-huruf dikembalikan menjadi suku
kata, suku kata menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat (sintesa).
6. - Kelebihan metode membaca

Lebih cepat meneylesaikan suatau bacaan sehingga kita merasakan antusias untuk
membaca bacaan lain. - Memudahkan kita untuk cepat mengguasai informasi. - Dapat
membantu seseorang untuk membuat pertimbangan dan memutuskan sesuatu. -
Membantu siswa untuk mengetahui informasi dan fakta tertentu dari suatu bacaan

Kekurangan metode membaca

bisa menimbulkan kegaduhan di dalam kelas serta menyita banyak energi.


7. Menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis) yang diajarkan di sekolah dasar, merupakan sarana yang
penting dikuasai siswa agar dapat mengungkapkan gagasan pendapat, pengalaman, dan
perasaan dengan baik.

Guru hanya memberikan sebuah judul karangan yang harus dibuat oleh siswa dengan
banyak lembar atau paragraf tertentu.Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis
ingin menyampaikan wawasan pada fungsi pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
fokus menulis.
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis, melainkan
diperoleh melalui tindak pembelajaran. Tujuan pengajaran menulis terpadu adalah agar
siswa dapat berkomunikasi dalam bahasa tulis sesuai konteks pemakaian bahasa yang
wajar.

Untuk mencapai tujuan itu, pengajaran menulis bisa memadukan beberapa aspek
pembelajaran bahasa baik yang bersifat kebahasan maupun keterampilan bahan
ajarnya. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan situasi belajar
yang memungkinkan siswa aktif untuk berkomunikasi.

8.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN CIAWIGEDE
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : III / II
Hari/Tanggal :
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana
dan puisi

B. Kompetensi Dasar
8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata
dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan
tanda titik

C. Indikator
8.1.1 Mengamati dan mengurutkan gambar seri
8.1.2 Menggunakan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang
8.1.3 Membuat paragraf yang didalamnya terdapat kata ulang
D. Tujuan Pembelajaran
 Setelah mengamati gambar, siswa dapat mengurutkan gambar seri dengan benar
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menggunakan tanda
hubung (-) untuk menulis kata ulang dengan benar
 Setelah berdiskusi, siswa dapat membuat paragraf yang didalamnya terdapat kata
ulang dengan tepat
E. Materi Ajar
 Kata ulang
 Menulis karangan

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan
 Scientific
Metode Pembelajaran
 Ceramah
 Tanya Jawab
 Diskusi
 Penugasan

G. Media dan Sumber Belajar


Media
 Gambar seri
Sumber belajar
 Sulistiyaningsih, Mei. 2008. Bahasa Indonesia Untuk SD/MI Kelas III. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
 Ismoyo, Romyatun. 2008. Bahasa Indonesia Untuk SD/MI Kelas III. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Karakter Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal Religius 5 Menit
 Siswa mengucapkan salam
 Siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
Disiplin
masing
 Mengecek kehadiran siswa
 Apersepsi Tanggung
 Guru menyampaikan garis besar materi jawab
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini

2. Kegiatan Inti Kerja sama


 Eksplorasi 50 Menit
 Guru bertanya pada siswa tentang pengertian kata ulang
Disiplin
 Guru menjelaskan pada siswa pengertian kata ulang
 Guru memberikan contoh penggunaan tanda hubung (-)
untuk menulis kata ulang Tanggung
 Guru menyuruh siswa menulis kata ulang dengan tanda Jawab
hubung (-) di depan kelas
 Elaborasi
Tekun
 Guru membagikan Lembar Kerja Siswa
 Siswa mengamati gambar yang ada di Lembar Kerja Siswa
 Guru dan siswa berdiskusi tentang gambar yang ada di
lembar kerja siswa
 Siswa diberikan contoh cerita karangan yang di dalamnya
terdapat kata ulang
 Siswa diberikan tugas unuk menulis karangan berdasarkan
pengalamannya sendiri yang di dalamnya terdapat kata
ulang
 Konfirmasi
 Siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas

3. Kegiatan Akhir Religius 10 Menit


 Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan atau
rangkuman hasil belajar yang telah dipelajari
 Guru memberikan soal evaluasi pada siswa Disiplin
 Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing–
masing Rasa hormat
 Guru mengucap salam dan perhatian

H. Penilaian
Prosedur penilaian : Penilaian proses dan penilaian akhir
Tehnik penilaian : tugas individu
Bentuk penilaian : tes tertulis
Alat penilaian : Soal isian

Anda mungkin juga menyukai