Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aris Efendi

NIM : 0801109334

Mata Kuliah : Met. Pen. Kepend./ PTK

Semester/ Prodi : VI/ Halaqoh PAI

Dosen Pengampu : Dr. H.Hamam SY.,M.Pd

TUGAS UAS PTK

1. Menurut pendapat saya, dialog yang dilakukan oleh Bapak Amir dan Bapak Amin
termasuk dalam kegiatan interaksi edukatif. Hal ini karena, sebuah interaksi dapat
dikatakan bernilai edukatif apabila terdapat tujuan untuk merubah tingkah laku dan
perbuatan dari seseorang dan bisa mencapai tujuan dari pembelajaran yang telah
diterapkan. Dalam hal ini interaksi edukatif merupakan suatu gambaran hubungan aktif
dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam sebuah ikatan tujuan dari
pendidikan. Dan dalam dialog yang dilakukan oleh kedua bapak ini mereka membahas
kesulitan yang dihadapi oleh Bapak Amir tentang prestasi para siswanya yang mengalami
penurunan dalam beberapa mata pelajaran, maka dari itu dengan adanya dialog ini
diharapkan dapat menemukan solusi dari masalah yang sedang beliau hadapi saat ini agar
beliau dapat membantu anak didiknya untuk mencapai suatu perkembangan tertentu
yakni dapat meningkatkan pemahaman para siswanya dalam menyerap mata pelajaran
agar dapat menambah nilai mereka. Maka dari itu dialog ini termasuk ke dalam kegiatan
interaksi edukatif.
2. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Peta Konsep
Mata Pelajaran Fiqih pada Siswa Kelas VII MTsN 1 Kota Kediri
3.
PELAKSANAAN TINDAKAN PEMBELAJARAN
Siklus I
a. Perencanaan
Materi ajar yang disampaikan adalah dengan menggunakan metode peta konsep
untuk meningkatkan minat belajar dan mempermudah siswa untuk memahami materi
fiqih yang tergolong banyak dan sulit dihafalkan dan dipahami. Alokasi waktu yang
digunakan adalah 60 menit dan didistribusikan ke dalam satu buah Pelaksanaan
Pembelajaran. Dengan demikian tindakan kelas siklus I terbagi dalam 1 kali
pertemuan.
Pembelajaran pada putaran pertama membahas materi ajar cara membuat peta
konsep yang benar dan dapat terkonsep rapi dan mudah dipahami. Dalam
pelaksanaannya guru menjelaskan terlebih dahulu bagaimana cara membuat peta
konsep dan bagaimana cara memilih point dari suatu bacaan agar bisa diletakkan
dalam peta konsep, dan bagi pembacanya dapat memahaminya. Jika sudah
menemukan point penting dari sebuah bacaan, lalu bagaimanakah cara menatanya ke
dalam peta konsep agar menarik dan tentunya mudah dipahami. Salah satunya adalah
dengan membentuk peta konsep itu menggunakan bentuk-bentuk yang menarik serta
memberikan warna yang berbeda-beda agar lebih menarik lagi.
b. Pelaksanaan
Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 28 Juni 2021 mulai pukul
07.30-08.30 dengan jumlah anak didik sebanyak 40 anak didik.
c. Pengamatan
Hasil catatan lapangan suasana belajar masih didominasi oleh guru, anak didik
dalam pelaksanaannya masih mengalami kebingungan dan belum terlalu optimal
dalam prakteknya. Hal ini dikarenakan guru yang masih kurang aktif dalam
melibatkan anak didiknya dalam pembelajaran melalui peta konsep serta kurangnya
penyampaian secara sederhana agar dapat dipahami oleh para peserta didik.
4.
PELAKSANAAN TINDAKAN PEMBELAJARAN
Siklus I
Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan penelaahan atau perenungan terhadap hasil
tindakan kelas siklus I. Dalam kegiatan refleksi ini mendiskusikan hasil observasi
tindakan kelas siklus I dan diperoleh beberapa kesepakatan untuk perbaikan pada
tindakan selanjutnya yaitu:
1. Guru kurang memperhatikan anak didik secara keseluruhan hanya pada anak didik
yang pandai dan aktif serta anak didik yang ada di depan saja.
2. Guru kurang memberikan kesempatan pada anak didik untuk bertanya di depan kelas.
3. Guru dalam memberikan contoh cara membuat peta konsep yang baik dan benar
kurang melibatkan anak didik secara aktif.
4. Pembelajaran melalui peta konsep untuk memudahkan anak didik memahami materi
yang rumit dan banyak belum dapat diterapkan secara maksimal.
Siklus II
Perencanaan
Model pembelajaran pada perencanaan tindakan siklus II adalah dengan dibentuk
kelompok yang pasti berbeda dengan siklus I. Dan strategi pembelajaran yang digunakan
adalah pembelajaran melalui metode peta konsep dengan menggunakan media kertas
HVS, pensil warana atau spidol, pensil /bolpoin, penghapus, dan penggaris jika
dibutuhkan. Media ajar yang digunakan guru dalam menjelaskan langkah demi langkah
proses pembuatan peta konsep yang benar dibuat semenarik dan sesederhana mungkin
agar mudah dipahami dan menarik antusias dari anak didik untuk memperhatikan materi
yang dijelaskan oleh guru. Alokasi waktu pembelajaran adalah ± 60 menit dan
didistribusikan ke dalam 1 buah pelaksanaan pembelajaran.

5. Identitas Skripsi:
1. Judul skripsi : Pengaruh Belajar PAI Terhadap Akhlak Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 13 Malang
2. Penulis : Linda Fatmawati
3. Tahun : Desember, 2018
4. Repository : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Pada latar belakang penelitian ini dijelaskan bahwa hasil belajar merupakan
tingkat penugasan siswa yang telah dicapai dalam proses pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan yang ditentukan terutama dalam pendidikan agama Islam. Dalam
pembelajaran PAI dikatakan berhasil apabila seseorang mengalami perubahan akhlak.
Jadi, semakin tinggi hasil belajar peserta didik, maka semakin baik pula akhlak yang
dimiliki oleh peserta didik tersebut. Karena semakin tinggi pengetahuan yang dimilikinya
akan mempengaruhi pola pikir untuk melakukan akhlak yang baik. Dan begitupun
sebaliknya, semakin rendah hasil belajar yang diperoleh peserta didik maka semakin
rendah pula akhlak yang dimiliki peserta didik. Namun dalam suatu penelitian pasti
terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan, diantara refleksi atau telaah dari penelitian
ini antara lain adalah:
- Dalam bab III Metode Penelitian yaitu pada Lokasi Penelitian, disini peneliti
menjelaskan salah satu alasan mengadakan penelitian di SMPN 13 Malang ini karena
jaraknya cukup dekat dengan Universitas Maulana Malik Ibrahim. Dan menurut
pendapat saya ini belum bisa dikatakan alasan yang ilmiah karena peneliti dalam
tulisannya hanya mempertimbangkan jarak yang dekat dengan tempat ia berstudi.
Maka akan jauh lebih baik jika peneliti juga mencamtumkan alasan yang lebih ilmiah
lagi serta menghilangkan alasan yang kurang bersifat ilmiah itu dari tulisan
penelitiannya.
- Dalam penentuan jumlah sampel yang ditentukan oleh peneliti menurut saya ini
relatif sedikit melihat data yang dipaparkan jumlah keseluruhan dari siswa kelas VIII
berjumlah 286 siswa. Maka akan jauh lebih baik lagi sebuah penelitian dapat
menggunakan lebih banyak sampel agar tingkat keabsahan hasil dari penelitiannya
dapat semakin dipercaya.
- Lalu dari hasil perhitungan statistik yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil R-
Square yang relative rendah, dan ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel hasil
belajar terhadap akhlak siswa hanya berpengaruh sebesar 26,6% sedangkan sisanya
73,4% dipengaruhi oleh faktor yang lain. Maka dilihat dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa berbagai fasilitas memadai yang tersedia dan hasil belajar seorang
siswa tidak menjamin akhlak dari siswa itu akan bagus. Akan tetapi tetap harus diikuti
oleh factor lain agar akhlak siswa dapat terus meningkat dan bisa menajdi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai