Anda di halaman 1dari 11

JURNAL

Dina paska neli


13115136
PENGARUH PENDEKATAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIK INDONESIA
( PMRI) TERHADAP
PERKEMBANGAN
KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH SISWA KELAS II SD
KARTIKA 1.10 PADANG
RUMUSAN
MASALAH

c) Bagaimana peranan
guru dalam membantu
a) Bagaimana kemampuan siswa mengembangkan
pemecahan masalah siswa kemampuan pemecahan
yang belajar dengan masalah setelah
pendekatan PMRI dan mengikut workshop
siswa yang belajar dengan PMRI?
pendekatan konvensional ?

b) Bagaimana perkembangan
kemampuan siswa dalam
pemecahan masalah matematis
setelah melaksanakan
pembelajaran dengan
pendekatan PMRI ?
TUJUAN
 Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah
siswa yang belajar dengan pendekatan PMRI dan siswa
yang belajar dengan pendekatan konvensional;
 Untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah matematis setelah
melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan PMRI;
 Untuk mengetahui peranan guru dalam membantu siswa
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
setelah mengikut workshop PMRI.
PENDAHULUAN

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta


didik di mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik ,
dengan kemampuan berfikir logis analitik, sistematik, kritis dan
kreaktif serta kemampuan bekerja sama.

Pengajaran matematika umumnya didominasi oleh


pengalaman rumus-rumus serta konsep-konsep secara verbal,
tanpa ada perhatian yang cukup terhadap pemahaman siswa.
 Pembelajaran yang mendasarkan pada penerapan”
pendidikan matematika realistik Indonesia”
merupakan bentuk pembelajaran yang mnggunakan
dunia nyata dan kegiatan pembelajaran yang lebih
menekankan aktivitas siswa untuk mencari,
menemukan, dan membangun sendiri pengetahuan
yang diperlukan sehingga pembelajaran menjadi
terpusat pada siswa.
 Penekanan ide matematika merupakan salah satu
aktivitas manusia. Aktivitas yang dimaksud adalah
mencari dan menyelesaikan masalah, serta
mengorganisir materi.
 Pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan
keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan
yang tidak begitu saja dengan mudah dapat dicapai.
Dengan demikian pemecahan masalah merupakan
bentuk pembelajaran yang dapat menciptakan ide
baru dan menggunakan aturan –auturan yang telah
dipelajari terlebih dahulu untuk membuat formulasi
pemecahan masalah.
METODE PENELITAN
 Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dilakukan dalam
bentuk quasy experiment yang di dukung dengan data
kualitatif.
 Populasinya adalah siswa kelas II tahun pembelajaran 2010-
2011 SD Kartika 1.10 padang .
 Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling karena penelitian ini dilaksanakan pada kelas yang
diajar oleh guru yang ikut workshop PMRI
 Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang guru dan siswa
kelas 2 tahun pelajaran 2010/ 2011 SD Kartika 1.10 Padang.
 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah soal tes kemampuan pemecahan masalah,
dan digunakan lembar kerja siswa(LKS) untuk
membantu siswa dalam pembelajaran dengan
PMRI.

 Teknik analisis data yang digunkaan adalah untuk


data kuantitatif berupa tes kemampuan pemecahan
masalah dianalisis dengan menggunakan Uji-t.

 Untuk data pendukung berupa data kualitatif


digunakan analisis deskriptif.
Hasil pengujian
hipotesis

Untuk melihat ada atau tidaknya parbedaan


kemampuan pemecahan masalah
matematika antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol dilakukan pengujian hasil tes
kemampuan pemecahan masalah
matematika.
Untuk a) Menunjukkan
perkemb pemahaman
angan masalah
kemamp
uan
pemecah
an
masalah c) Menyelesaikan
matemati masalah
ka
diamati
melalui
indicator
pemecah b) Memilih pendekatan
an dan metode
masalah pemecahan masalah
yaitu secara tepat
sebagai
berikut :
Sekian
dan
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai