BAB I
PENDAHULUAN
BATASAN
Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Suatu karangan dari hasil
sebagai berikut :
tertentu;
6. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak
1
2. metode penelitian,
Laporan ilmiah
Di samping istilah karangan ilmiah terdapat pula istilah laporan ilmiah. Apakah
kedua istilah ini sama maknanya ? Untuk jelasnya, lebih baik dikaji lebih dahulu apakah
laporan itu. Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,
atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan
dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu
karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil
penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan
ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas
masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada
1. Kerta kerja
Kertas kerja ditulis untuk disampaikan kepada kelompok tertentu dalam suatu
kongres. Di samping itu kertas kerja dapat juga ditulis untuk melengkapi tugas-tugas
2. Artikel
Artikel ditulis untuk pembaca tertentu, umpamanya untuk dimuat dalam majalah
2
ilmiah. Jika artikel ini ditujukan untuk orang awam, biasanya penyajiannya secara
populer dan dimuat pada surat kabar atau dalam majalah umum.
Ketiga jenis karangan ilmiah ini ditulis untuk memperoleh pengakuan tingkat
kesarjanaan dalam suatu perguruan tinggi. Skripsi ditulis untuk memperoleh gelar
Sarjana, tesis untuk memperoleh gelar Master (S2), dan disertasi untuk memperoleh
gelar Doktor. Istilah skripsi sering disebut dengan istilah lain yaitu tugas akhir untuk
4. Laporan
yang diterima. Laporan itu ada yang ditulis dalam jangka waktu tertentu yang disebut
laporan periodek, dan ada juga yang ditulis berdasarkan kebutuhan dan permintaan.
FUNGSI LAPORAN
laporan sangat dirasakan dalam sistem manajemen modern. Betapa besar manfaatnya
2. Di dalam suatu organisasi yang besar, seorang pemimpin dapat mengetahui dan
3
organisasinya dengan mempelajari laporan yang diterimanya;
5. Laporan merupakan wahana yang sangat efektif bagi pemikiran yang kreatif;
pembuat laopran.
Penulisan karya ilmiah menggunakan bahasa ragam resmi, sederhana, dan lugas,
serta selalu dipakai untuk mengacu hal yang dibicarakan secara objektif.
Bahan dalam karangan disebut ilmiah apabila lafal, kosa kata, peristilahan, tata
kalimat, dan ejaan mengikuti bahasa yang telah ditetapkan sebagai pola atau acuan
Kesulitan utama dalam pembakuan bahasa Indonesia ialah dalam bidang ejaan
dan peristilahan. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis harus mengacu pada
Penulisan Kata
Mengenai penulisan kata, yang masih perlu kita pertahankan adalah sebagai
berikut.
Benar Salah
dikelola di kelola
4
ketujuh ke tujuh
2. Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan unsur terikat ditulis
serangkai.
sapta-krida
sub-seksi
non-kolaborasi
3. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang mendapat awalan atau akhiran ditulis
dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur gabungan kata itu.
bertolak-belakang
tanda-tangani
mendarah-daging
4. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang sekaligus mendapat awalan dan akhiran
5
melatar-belakangi
menghancur-leburkan
penyebar-luasan
dibumi-hanguskan
5. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, di antara
Non-Indonesia nonIndonesia
Non-Afrikanisme nonAfrikasnisme
unsurnya.
di rumah dirumah
6
ke mana kemana
si pengirim sipengirim
si penerima sipenerima
si pemalu sipemalu
si pencuri sipencuri
9. Partikel per yang berarti ‘tiap’ dan mulai ditulis terpisah dari bagian kalimat yang
dalam lingkungan masyarakat muncul singkatan dr. untuk dokter (kesehatan) dan
DR untuk doktor (purnasarjana). Hal ini saja bertentangan dengan kaidah karena
merupakan singkatan kata atau nama yang sama halnya dengan PT (perseroan
11. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf kapital, tidak diikuti
tanda titik.
Benar Salah
7
DPR D.P.R
PT P.T.
SMP S.M.P
SD S.D.
12. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Benar Salah
sda. s.d.a
ttd. t.t.d.
yad. y.a.d
13. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran timbangan, dan mata uang tidak diikuti
tanda titik.
Benar Salah
cm cm.
Rp Rp.
km km.
14. Akronim nama dari, yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kaiptal.
Benar Salah
Golkar GOLKAR
Kowani KOWANI
Bappenas BAPPENAS
Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur dari bahasa lain, baik dari
8
bahasa daerah maupun dari bahasa asing misalnya bahasa Sansekerta, Arab, Portugis,
menjadi dua golongan, (1) unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia dan (2) unsur asing yang pengucapan dan pernulisannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia. Untuk keperluan itu telah diusahakan ejaan asing hanya diubah
seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa dalam hal ini terutama dikenakan
kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang
sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyelesaian tadi.
apotek apotik
arkeologi arkheologi
atlet atlit
akhlak ahlak
atmosfer atmosfir
aktif aktip
advis adpis
aktivitas aktipitas
advokat adpokat
9
arkais arkhais
adjektif ajktif
asas azas
konsekuensi konsekwensi
asasi azasi
kualifikasi kwalifikasi
analisis analisa
kualitas kwalitas
menganalisis menganalisa
kuarsa kwarsa
penganalisisan penganalisaan
kuitansi kwitansi
ambulans ambulan
kuorum kworum
anggota anggauta
kuota kwota
beranggotakan beranggautakan
konfrontasi konfrontir
balans balan
konsinyasi konsinyir
definisi difinisi
diskonsinyasi dikonsinyir
depot depo
10
koordinasi koordinir, kordinir
diferensial differensial
dikoordinasi dikoordinir
ekspor eksport
konduite kondite
aktrover ektrovert
kategori katagori
ekuivalen ekwivalen
dikategorikan dikatagorikan
esai esei
konsesi kosessi
formal formil
kelas klas
februari pebruari
klasifikasi kelasifikai
filologi philologi
linguistik lingguistik
fisik phisik
lazim lajim
foto photo
likuidasi likwidasi
frekuensi frekwensi
metode metoda
11
film filem
motif motip
hakikat hakekat
motivasi motifasi
hierarki hirarki
masyarakat masarakat
hipotesis hipotesa
mantra mantera
intensif intensip
manajemen mangemen
insaf insyaf
manajer manager
ikhlas ihlas
ikhtiar ihtiar
masalah masaalah
impor import
masal massal
introver introvert
misi missi
istri isteri
november nopember
iktikad itikad
12
nasihat nasehat
ijazah ijasah
penasihat penasehat
izin ijin
nasionalisasi nasinalisir
ilustrasi ilustrasi
dinasionalisasikan dinasionalasirkan
jenderal jendral
operasional operasianil
jadwal jadual
objek obyek
kartotek kartotik
ons on
komedi komidi
organisasi organisir
konkret konkrit
probelm problim
karier karir
problematik problimatik
kaidah kaedah
positif positip
khotbah khutbah
produktivitas produktifitas
13
berkhotbah berkhutbah
produktivitas produktifitas
konsepsional konsepsionil
psikis psikhis
konferensi konperensi
psikologi psikhologi
kreativitas kreatifitas
paspor pasport
kongres konggres
putra putera
kopleks komplek
putri puteri
katalisis katalisa
produksi produsir
kuantum kwantum
profesi professi
BAB II
PEMAKAIAN KALIMAT
PENGERTIAN KALIMAT
Untaian kata yang menggungkapkan pikiran secara utuh itu disebut kalimat. Dalam
sebuah karangan tertulis surat, kalimat itu merupakan bagian terkecil sebagi unsur
14
pembentuknya. Paling tidak, kalimat itu merupakan titik tolak atau bagian awal sebuah
karangan. Agar kalimat dapat dipahami lebih jelas, perhatikan contoh petikan karangan
berikut ini.
Ujian telah lama berakhir. Bahkan, sudah diumumkan hasilnya. Fernando sudah
meraih tanda tamat belajar SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan nilai
baik sekali. Ia tidak berhasil menjadi jauara umum di sekolahnya, tetapi hanya
nomor tiga. Walaupun demikian, ini pun sudah merupakan prestasi yang
yang tidak ringan, yaitu mengurusi pemasangan pompa sumur untuk para petani
di desanya.
Pada contoh di atas, kita dapat menemukan 5 buah kalimat yang membangun
3. Fernando sudah meraih tanda tamat belajar SMA jurusan Ilmu Pengetahuan
4. Ia tidak berhasil menjadi juara umum di sekolahnya, tetapi hanya nomor tiga;
5. Walaupun demikian, ini pun sudah merupakan prestasi yang gemilang, mengingat
bahwa di samping belajar ia harus melakukan kegiatan lain yang tidak ringan,
Kalimat sebagai unsur dasar pembentuk karangan dalam wujud tulisan mempunyai ciriciri
berikut.
a. Kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) atau
15
mungkin juga dengan tanda tanya (?) atau tanda seru (!);
b. Di tengahnya dipakai spasi dan tanda baca seperti koma (,), titik dua ( : ), titik
Contoh kalimat (1) sampai dengan (5) adalah kalimat yang utuh. Untuk
mengetahui keutuhan sebuah kalimat, kita dapat mengamati contoh kalimat (1) Ujian
telah lama berakhir, misalnya. Kata ujian dan berakhir dalam kalimat itu merupakan
kata-kata yang diperlukan. Jika salah satu di antaranya kita hilangkan sehingga kalimat
itu menjadi (a) Ujian talah lama atau (b) telah lama berakhir. Pernyataan (a) dan (b)
merupakan bentuk pengungkapan pikiran yang tidak utuh lagi. Dengan perkataan lain
b. Urutan kata-katanya;
Berikut ini dikemukakan beberapa kesalahan kalimat yang disebabkan oleh (1) penulisan
kalimat yang tidak utuh, (2) pemakaian bentuk kata yang rancu, (3) pemakaian
keterangan yang tidak lengkap, (4) urutan kata yang menyalahi aturan berbahasa
Indonesia, (5) pemakaian kata atau ungkapan penghubung yang tidak tepat, dan (6)
16
Yang tergolong ke dalam jenis kesalahan seperti ini adalah kalimat yang
menghilangkan salah satu atau bebarapa bagian kalimat yang kehadirannya wajib atau
Contoh :
(1) Dalam musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi
bersama.
Ketidakbenaran kalimat (1) adalah bahwa kalimat itu tidak menampilkan apa siapa yang
menghasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi bersama. Bagian itu dalam kalimat (1)
dihilangkan sehingga pikiran yang diungkapkan kalimat tersebut menjadi tidak utuh lagi.
Dalam kalimat (2) kita tidak melihat bagian kalimat yang menyatakan perbuatan
apa atau dalam keadaan apa yang dilakukan atau dialami oleh kegagalan proyek itu
sehingga dengan hilangnya bagian itu, kalimat menjadi tidak utuh lagi, dalam kalimat (3)
ada beberapa bagian yang dihilangkan, yaitu bagian yang menyatakan siapa yang berbuat
dan jenis perbuatan apa yang dilakukan yang diterangkan oleh tenun ikat yang khas
Jadi kalimat (1), (2), dan (3) kita betulkan menjadi kalimat yang utuh, kalimatkalimat
(1a) Dalam musyawarah itu mereka menghasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi
bersama
(2a) Kegagalan proyek itu terjadi karena perancangan yang tidak mantap.
(3a) Tenun ikat yang dipakai oleh Raja Los Palos tergolong kedalam tenun ikat yang
17
khas, yaitu tenun ikat yang khas Timor Timur.
Kalimat (1) dapat juga kita betulkan dengan tidak menambah bagian lain ke
(1b) Dalam musyawarah itu dihasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi bersama.
atau dapat juga dibetulkan dengan cara menghilangkan kata dalam sehingga kalimat
menjadi
(1c) Musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi bersama.
(4) Meskipun negara itu merupakan penghasil kapas nomor satu didunia, tetapi harga
(4a) Meskipun negara itu merupakan penghasil kapas nomor satu di dunia, harga tekstil
(4b) Negara itu merupakan penghasil kapas nomor satu di dunia, tetapi harga tekstil
Jadi kerancuan yang tampak pada kalimat (a) itu adalah pemakaian sekaligus kata
meskipun dan tetapi dalam sebuah kalimat. Kerancuan kalimat seperti di atas terdapat
Latihan
18
1. Bersama ini kami beritahukan, biodata para penceramah telah disiapkan dan kami
2. Pantai Pasir Putih adalah merupakan sebuah daerah wisata bahari yang terindah di
Timor Timur.
3. Kepada para karyawati yang berminat mengikuti kegiatan PKK kami persilahkan
4. Daerah pertanian itu hanya menghasilkan padi sekali setahun karena disebabkan
6. Berhubungan dengan waktu kami sangat terbatas, karena itu tugas itu tidak sesuai
pada waktunya.
7. Barang keperluan penduduk desa itu antara lain sebagai contohnya beras, gula,
8. Para Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian terlebih dulu kami ucapkan salam
sejahtera.
9. Sejak dari dulu penanaman kopi itu sudah dilakukan oleh rakyat.
10. Demikian juga kehadiran para pengusaha nasional pun untuk meningkatkan
Kesalahan penulisan kalimat dapat juga terjadi karena urutan katanya tidak sesuai
dengan kaidah kalimat bahasa Indonesia. Kesalahan seperti itu dapat dilihat pada contoh
19
berikut.
( 6 ) Saya telah umumkan bahwa pada hari ini juga panggung itu kita bangun untuk
Kesalahan urutan pada kaliamt (6) tampak pada bagian saya telah umumkan, pada
ini hari, dan ulang tahun negara kita yang ke-45. Menurut kaidah penulisan kalimat
bahasa Indonesia, urutan kata pada bagian-bagian itu hendaklah diubah menjadi telah
saya umumkan, pada hari ini, dan ulang tahun ke-45 negara kita. Dengan perubahan
urutan kata seperti yang telah dilakukan itu, kalimat berikut ini menjadi kalimat yang
benar.
(6a) Telah saya umumkan bahwa pada hari ini juga panggung itu kita bangun untuk
Latihan
Ubahlah urutan kata pada bagian tertentu dalam kalimat-kalimat berikut ini sehingga
masing.
20
9. Rumah besar itu dapat dihuni oleh tiga atau lebih kepala keluarga.
Yang dimaksud dengan kata atau ungkapan penghubung dalam pembicaraan , ini
ialah semua kata atau ungkapan yang digunakan oleh penulis (pemakai bahasa) untuk
kalimat yang lain. Kata penghubung antarbagian kalimat yang lazim dipakai supaya,
(7) Bu Siska adalah seorang guru teladan dan anak-anaknya pun pandai-pandai pula.
(8) Fernandez ingin menjadi juara umum di sekolahnya, tetapi ai hanya berhasil menjadi
juara tiga.
(9) Pak Mario tidak masuk kantor hari ini karena sakit.
(10) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I irian Jaya berusaha keras untuk meningkatkan
(11) Gubernur mengumumkan bahwa kota Mataram, tahun depan akan menjadi kota
wisata.
(13) Di kampung kami dipasang dua puluh sumur pompa ketika musim kemarau
sangat panjang.
21
Contoh:
(14) Pak Carlos menghadapi persolan yang berat di kantornya. Tapi ia pun dengan
(15) Kabupaten Los Palos dikenal dengan kain tenun ikatnya. Yaitu tenun ikat khas
Kata tapi dan yaitu yang seharusnya berfungsi sebagai penghubung antarbagain kalimat,
(14a) Pak Carlos menghadapi persoalan yang berat di kantornya, tetapi ia pun dengan
(15a) Kabupaten Los Palos dikenal dengan kain tenun ikatnya, yaitu tenun ikat yang khas
Yang lazim dipakai dalam bahasa Indonesia antara lain (oleh), karena itu, namun,
kemudian, setelah itu, bahkan, selain itu, sementara itu, walupun demikian, sehubungan
dengan itu.
(17) Musim kemarau tahun ini di desa kami sangat lama. Walaupun demikian berkat
22
kesalahan pemakaian kata penghubung antar bagian kalimat yaitu pemakaian kedua jenis
(18) Saya tidak sependapat dengan mereka, namun demikian saya tidak akan
menentangnya.
(19) Fernandez anak yang tergolong pandai di sekolahnya bahkan ia pernah menjadi
juara tiga.
Jika ungkapan penghubung antarkalimat digunakan dengan benar, kalimat itu seharusnya
(18a) Saya tidak sependapat dengan mereka. Namun, saya tidak akan menentangnya.
(19a) Fernandez anak yang tergolong pandai di sekolahnya. Bahkan, ia pernah menjadi
juara kelas.
Latihan.
bukit-bukit gersang.
3. a. BRI memberikan kredit ringan kepada para petani kecil untuk meningkatkan
produksi pertaniannya.
4. a. Pembangunan di daerah itu tidak perlu memiliki pola yang sama dengan pola
23
5. a. Setiap orang dalam hidupnya pasti mengalami berbagai persoalan.
(20) Kegiatan itu kami laksanakan berdasarkan arahan daripada Menteri Dalam
Negeri, Rudini
(21) Ia dapat menamatkan pendidikannya dari SMA berkat dorongan dari kepala
desanya.
(22) Bagi warga desa yang berminat mendapatkan kredit bank harap mendaftarkan
masayarakat itu.
(26) Dengan pandangan itu dapat menerapkan program keluarga berencana di desa ini.
Pemakaian kata daripada, dari, bagi, untuk, tentang, pada, dan dengan dalam kalimatkalimat
itu merupakan kata-kata yang mubazir. Karena itu, kehadiran kata yang mubazir
dapat merupakan ganjalan bagi pengungkapan pikiran yang terkandung dalam kalimat
itu. Jika kata yang dianggap mubazir itu dihilangkan, kalimat tersa lebih jernih.
(20a) Kegiatan itu kami laksanakan berdasarkan arahan Menteri Dalam Negeri, Rudini.
24
(22a) Warga desa yang berminat mendapatkan kredit bank, harap mendaftarkan namanya
di kantor kelurahan.
(26a) Pandangan itu dapat menerapkan program keluarga berencana di desa ini.
Agar kita dapat menggunakan kalimat yang benar dalam berbahasa Indonesia,
kata daripada, dari, bagi, untuk, tentang, pada dan dengan harus dipakai secara tepat.
b. Kata dari dipakai untuk menandai hubungan asal, arah dari suatu tempat, atau
pemilik.
Latihan
Gunakanlah kata depan seperti yang dikemukakan di atas secara tepat dalam kalimat
berikut.
25
3. Masalah ....pembinaan koperasi unit desa di daerah itu mulai menjadi perhatian.
6. Harga pakaian wanita di kota Dili lebih mahal ......... harga pakaian wanita di kota
kupang.
sebagai satuan pembentuk kalimat, tetapi juga ditentukan oleh bentuk dan
pilihan kata yang mengisi bagian-bagian itu. Jadi, kesalahan kalimat dimungkinkan juga
oleh adanya pemakaian bentuk dan pilihan kata yang tidak benar.
(27) Dengan sangat menyesal kami tidak dapat memenuhi permintaan Anda karena
26
(Bentuk yang benar adalah pelanggan, bukan langganan)
(Bentuk yang benar adalah perputaran karena bentuk ini diangkat dari berputat,
bukan memutarkan).
(30) Bahasa Indonesia adalah pemersatu bangsa dalam usaha menyatukan bangsa
Indonesia.
27
Latihan
Istilah kalimat berikut ini dengan bentuk kata yang tepat dan benar.
3. (mukim) baru pegawai Pemerintah Daerah Timor Timur dipusatkan di luar kota
Dili.
4. Setiap hari Jumat semua karyawan dan karyawati melakukan kegiatan senam pagi
6. Karena masa dinasnya sudah habis Pak Inyo (henti) dengan hormat dari
jabatannya.
8. Fernandez berusaha (terap) ilmu yang selama ini ditekuninya sebagai petani
unggulan.
11. Semua (taman) di kota itu sangat menarik karena ditata dengan baik.
12. (naik) pangkat Pak Mario terpaksa ditunda karena semua jabatan di katnornya
sudah terisi.
13. Kepala sekolah memanggil beberapa orang tua murid untuk (tanggung jawab)
15. Selama ini biaya yang digunakan untuk kuliah adalah (beri) pamannya.
28
16. Masalah (penduduk) sangat erat hubungannya dengan kelestarian lingkungan
hidup.
18. Pusat perbukuan dapat mengatur (ada) buku pelajaran dari SD hingga SMA.
20. Selama penataan ini para peserta (pusat) perhatiannya kepada pemakaian bahasa
Ciri ragam bahasa keilmuan ditandai dengan penalarannya yang cermat dan teliti,
bahasa tulis, seperti subjek, predikat, objek dan keterangan. Setiap susunan kalimat
hendaknya terdiri dari subjek dan predikat, atau juga mengandung objek dan keterangan
kalimat (sesuai dengan keperluan) sehingga dapat disebut struktur kalimat yang
paragraf harus hanya mempunyai satu tafsiran yang sama bagi penulis dan pembacanya.
Kalimat salah :
2. Menurut keterangan yang diperoleh, selama ini belum pernah ada tawaran bagi
29
dosen-dosen untuk mengikuti program-program di luar negeri.
1. Daftar lembaga yang pernah bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara
2. Menurut keterangan yang diperoleh, selama ini belum pernah ada tawaran bagi
ilmiah. Sebuah karangan disebut komunikatif apabila disajikan secara logis dan
antarkalimat dalam alinea, dan antaralinea dalam wacana, yang antara lain
PARAGRAF
1. Pengertian :
2. Keguanaan paragraf :
Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lajut topik
sebelumnya.
3. Macam-macam paragraf :
1. Paragraf pembuka
• Pengantar
30
• Pendek, supaya tidak membosankan yaitu 1/7 panjang paragraf
2. Paragraf penghubung
• Analisa masalah
3. Paragraf penutup
• Pendek
TUGAS :
2) Sebutkan ciri-ciri, isi, dan sifat-sifat paragraf pada contoh yang anda baca!
a) paragraf pembukanya;
b) paragraf penghubungnya;
c) paragraf penutupnya.
4. Syarat-syarat paragraf:
a. Kesatuan pikiran :
pokok.
TUGAS
31
Baca contoh suatu paragraf dan analisislah:
• Tema
• Fungsi kalimat
• Pengembangannya
b. Kepaduan koherensi :
1) Unsur kebahasan:
• Repetisi / Pengulangan
• Kata ganti
2) Urutan isi :
• Kronologis
• Proses
• Analogi
• Perbandingan
• Pemecahan masalah
32
c. Kelengkapan
Berisi kalimat-kalimat penjelasan yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik
TUGAS:
Baca salah satu contoh paragraf dan analisislah jenis mana yang digunakan dan
kelengkapannya!
Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama kemudian
diikuti oleh kalimat-kalimat penjelasan. Paragraf ini bersifat deduktif (dari yang umum
TUGAS:
Baca salah satu contoh paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf!
perincian-perincian kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini bersifat induktif
TUGAS:
Kalimat utama dapat diletakkan pada awal dan akhir paragraf. Fungsi kalimat utama pada
akhir paragraf ini untuk menentukan/menegaskan kembali pikiran utama dengan kalimat
yang bervariasi.
33
TUGAS:
Baca salah satu contoh paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal dan akhir
paragraf!
Paragraf seperti ini menunjukkan bahwa pikiran utama terbesar di seluruh kalimat yang
TUGAS:
merupakan teknik akses jamak spektrum tersebar yang mempunyai kemampuan bertahan
terhadap alur jalur ragam dan kemampuan meredam sinyal interfensi. Pada saat DSCDMA
menempati jalur frekuensi yang sama dengan suatu spektrum frekuensi pita
sempit. Maka akan timbul interfensi pita sempit pada DS-CDMA. Untuk suatu kondisi di
mana perbandingan daya interfensi dan daya sinyal spektrum masih di bawah nilai
Pada proses despreading yang dilakukan oleh penerima, sinyal spektrum tersebar
akan dikolerasi oleh penerima, sinyal spektrum tersebar akan dikolerasi oleh kode yang
34
bersesuaian pada penerima, sehingga akan mengembalikan informasi pita sempit yang
dibawanya. Sebaliknya, sinyal interfensi pita sempit yang masuk pada penerima akan
dispreading oleh bit-bit kode, sehingga akan menjadi sinyal dengan daya yang tersebar
pada rentang lebar pita yang lebar. Daya yang tersebar ini akan mempunyai rapat daya
yang rendah, sehingga pengaruhnya akan semakin kecil terhadap sinyal DS-CDMA.
dipengaruhi oleh panjang kode yang digunakan pada sistem DS-CDMA tersebut.
Semakin panjang kode yang digunakan maka tingkat penyebaran sinyal jammer akan
semakin besar, yang berarti level daya sinyal jammer tersebut akan terlalu panjang dan
level sinyal jammer yang sangat tinggi, kinerja sistem DS-CDMA akan sangat jelek. Hal
ini bisa dilihat dengan nilai probability of error yang semakin besar.
Nurainun Bangun
Budaya perusahaan adalah seperangkat nilai, norma, persepsi dan pola perilaku
yang diciptakan atau dikembangkan dalam sebuah perusahaan untuk mengatasi masalah
adaptasi secara eksternal dan integrasi secara internal. Premis ini diyakini kebenarannya
setelah teraplikasi dengan baik dalam perusahaan, sehingga dianggap bernilai positif dan
pantas diajarkan kepada pegawai baru sebagai pangkal tolak yang tepat untuk berpikir
Untuk memahami budaya perusahaan, perlu disimak melalui lingkup yang lebih
luas yaitu kebudayaan nasional yang bersifat makro, sebab pada dasarnya budaya dari
35
sebuah organisasi timbul karena adanya iteraksi antar anggota oraganisasi itu. Sedangkan,
sebelum orang masuk ke dalam wadah organisasi, mereka telah membawa atau memiliki
nilai dasar yang diyakini. Budaya perusahaan umumnya diciptakan oleh pemilik atau para
oleh perilaku manajemen perusahaan yang selanjutnya akan memberi efek terhadap
budaya perusahaan.
jangka panjang bagi perusahaan. Diketahui bahwa dengan budaya yang mengutamakan
pelanggan, pemegang saham, karyawan dan kepemimpinan dari manajer pada semua
tingkat organisasi, menggalakkan kinerja perusahaan yang tidak mempunyai budaya kuat
BAB III
PEMILIHAN TOPIK
Kegiatan yang mula-mula dilakukan jika akan menulis suatu karya ilmiah ialah
Topik yang telah dipilih harus dibatasi, jangan terlalu luas dan juga tidak terlalu
sempit. Proses pembatasan topik dapat dipermudah dengan cara membuat diagram jam,
36
diagram pohon, dan piramida terbalik.
PEMBATASAN TOPIK
1. Diagram Jam
Untuk membuat diagram jam, topik diletakkan dalam sebuah lingakaran. Dari
Ilmu Kelautan
masa depan
Indonesia
37
lapangan kerja Indonesia
kandungan kimia
air laut
LAUT
Diagram di atas disebut diagram jam. Dengan diagram jam itu akan diperoleh dua
belas topik yang lebih terbatas tentang laut. Kedua belas topik itu dapat dibatasi
mana? Di wilayah Indonesia? Kekayaan jenis mana yang akan dibahas: fauna, flora
atau mineral? Kita pilih misalnya, fauna. Fauna yang mana: ikan, udang, kerang
mutiara ? Aspek apa yang akan kita bahas? Pembudidayaannya? Melalui pertanyaanpertanyaan
itu kita akan sampai pada topik yang cukup terbats, misalnya
Cara lain untuk menemukan topik yang terbatas ialah dengan jalan membuat
diagram pohon. Dengan diagram ini kita akan memecahkan topik-topik setingkat
Selain dengan diagram jam dan diagram pohon, pembatasan topik juga
38
digambarkan dengan piramida terbalik (lihat gambar 3).
Lautan
yang potensial
--------------------------------------------------------------------
Lautan
-------------------------------------------------------------
lautan Indonesia
------------------------------------------------------
kekayaan
lautan Indonesia
--------------------------------------------
39
fauna
-------------------------------------
karang
mutiara
--------------------------
pembudidayaan
karang mutiara
di Maluku
Selatan
Setelah diperoleh topik yang sesuai maka dalam pelaksanannya topik yang telah
dipilih itu harus dinyatakan dalam suatu judul karangan. Apakah yang dimaksud dengan
40
judul? Samakah judul dengan topik?
karangan yang akan digarap; sedangkan judul ialah nama, titel atau semacam label
untuk suatu karangan. Pernyataan topik mungkin saja sama dengan judul, tetapi tidak
mungkin juga tidak. Dalam karangan fiktif (rekanan) kerap kali judul karangan tidak
dalam arti sebenarnya. Demikian juga novel Kabut Sutra Ungu, sama sekali tidak
Dalam karangan formal atau karangan ilmiah judul karangan harus tepat
dalam bentuk frase benda dan bukan dalam bentuk kalimat. Judul
akan menjadi kalimat bila kita ubah menjadi “Kerang Mutiara di Maluku Selatan
Perlu Dibudidayakan”.
Maluku Selatan”, dapat disingkat dalam bentuk frase seperti pada butir 2);
4) Judul harus dinyatakan secara jelas, artinya judul itu tidak dinyatakan dalam kata
kiasan atau tidak mengandung kata yang mengandung arti ganda. Misalnya judul
“Menjelajahi Neraka Dunia” tidak dapat digunakan dalam karangan ilmiah yang
41
memaparkan hasil pengamatan terhadap keadaan ekonomi negara-negara yang
sedang berperang.
lain;
3. Judul tidak boleh lebih dari 12 patah kata atau paling banyak 90 ketukan
mesin ketik;
5. Oleh sebab itu gunakan kata dan istilah yang padat makna;
BAB IV
PENDAHULUAN
Setiap kegiatan ilmiah, khususnya penulisan karya ilmiah selalu dimulai dengan
studi literatur atau lazim juga disebut studi kepustakaan. Literatur yang dicari dan
dipelajari tentunya mengenai subjek yang telah ditentukan sebagai topik penulisan.
mendefinisikan perpustakaan sebagai suatu tempat yang mempunyai koleksi (buku dan
terbitan cetak atau noncetak, serta sumber informasi dalam komputer) yang disusun
Susunan koleksi yang telah diatur secara sistematis tersbut mempunyai alat untuk
mengakses yang disebut katalog. Urat nadi perpustakaan adalah katalog. Oleh sebab itu
42
katalog harus dibuat dengan teliti dan konsisten mencerminkan informasi penting yang
1. Katalog pengarang
Terdiri dari entri pengarang yang disusun secara alfabetis, memberikan informasi
Contoh :
Anwar, Rosihan
X, 162p.; 21 cm.
2. Katalog Judul
Contoh :
Abnormal Psychology.
Duke Marshall P.
3. Katalog Subjek
merupakan entri subjek yang disusun menurut abjad. Katalog ini banyak diminati
43
pemakai yang tidak mengerti judul ataupun pengarang koleksi perpustakaan dengan baik.
Contoh:
Agama Islam
199p; 21 cm
Katalog dapat berupa kartu, list (daftar), ataupun berkomputer yang biasa disebut OPAC
KOLEKSI PERPUSTAKAAN
Dengan adanya ledakan informasi sungguh tidak mudah bagi seorang penulis atau
penyusun karya ilmiah untuk menemukan informasi secara tepat dan ceat. Strategi untuk
menemukan informasi secara cepat dan tepat disebut penelusuran. Supaya penelusuran
dapat berjalan dengan efektif, penulis perlu mengenal koleksi referensi dengan berbagai
kemungkinan tersesat (dalam arti membuang waktu) dalam usaha penulis untuk
Kamus:
atau melalui jenis glosari. Kamus dua bahasa mungkin juga akan diperlukan untuk
44
Ensiklopedi:
tak jauh berbeda dengan kamus, hanya saja uraian di ensiklopedi bersifat lebih
luas. Dari suatu ensiklopedi kita diatar ke pengetahuan dasar. Lazimnya akhir suatu
penjelasan pada ensiklopedi ditutup dengan suatu bibliografi sebagai saran studi lanjut.
Tabel:
suatu deretan kata-kata, fakta, bilangan dalam suatu sistem untuk memudahkan
referensi dan perbandingan. Tabel dapat terdiri dari satu atau dua baris, dapat juga terdiri
dari berjilid-jilid buku seperti International Critical Tables. Tabel bisa berdiri sendiri
menjelaskan maksud, tetapi dapat juga tergantung dengan teks yang mengikutinya.
Grafik dapat juga dimaksukan dalam golongan tabel, karena keduanya menunjukkan
hubungan 2 atau 3 variabel yang satu digambarkan dengan grafik yang lainnya dengan
bentuk tabular.
Buku pegangan: terutama disiapkan dengan tujuan sebagai alat referensi dalam suatu
bidang khusus, oleh sebab itu bahasa baku pegangan bersifat teknis dan banyak
menggunakan istilah. Bidang khusus tadi perlu penulis kuasai supaya dapat memahami
pesan-pesannya. Mereka yang masih sukar memahami buku pegangan, berarti bahwa
mereka belum menguasai benar bidangnya. Dalam tugas sehari-hari buku pegangan
Sifat baru (up to dateness) buku pegangan perlu diawasi dalam orang menggunakannya
ensiklopedi untuk memperoleh gambaran atau dukungan suatu konsep. Pada buku
Treatise: sebenarnya treatise merupakan rangkuman suatu bidang ilmu dengan tujuan
45
mengupas persolan-persoalan, dalam memahami argumentasi pada traitise, penulis
Supaya penulusuran dapat dikerjakan secara efektif, penting bagi penulis untuk
A. Majalah
2. Sumber Sekunder
Memuat informasi yang tercakup pada sumber primer. Pemuatannya dapat dikatakan
teratur.
1. Majalah indeks
2. Majalah sari
B. Bibliografi
1. Referensi Umum
a. Indeks
b. Kamus
c. Ensiklopedi
46
d. Buku pegangan
e. Treatise
f. Monografi
2. Buku Teks
D. Lain-lain rangkuman
kurang imajinasi.
4. Teratur – mencatat apa yang telah ditelusur, apa dan di mana ditemukan
5. Tekun – tidak mudah menyerah kalau informasi yang diperlukan tidak ditemukan
KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan merupakan hasil penangungkapan ide seorang penulis yang mampu
mengungkapkannya secara tersusun dan terpadu. Susunan ide dalam komposisi yang
47
laporan.
Sebelum dijelaskan bagaimana cara menyusun kerangka karangan, ada baiknya calon
penulis karangan/laporan ilmiah mengetahui batasan, fungsi dan jenis kerangka karangan.
1. Batasan
suatu karangan/laporan.
2. Fungsi
Fungsi kerangka karangan ini dapat ditinjau dari tiga segi yaitu dari segi peneliti, penulis
Laporan ilmiah memuat masalah yang diteliti, jalan penelitian, pembahasan, dan hasil
penelitian, serta saran-saran untuk langkah yang akan diambil sebagai tindak lanjut. Jalan
berpedoman pada rencana ini, yaitu yang berupa langkah-langkah yang akan dilakukan.
Oleh sebab itu, kerangka karangan ini berguna bagi peniliti sebagai pedoman untuk
yang disusun sebelum penelitian dilakukan ini akan mengalami perubahan pada waktu
penulisan laporan akan dimulai. Jadi, kerangka karangan disini berfungsi sebagai ancangancang
melakukan penelitian.
48
Kerangka karangan yang dibuat sebelum penelitian dilakukan diperhatikan kembali,
Selama mengumpulkan data dan melakukan penelitian banyak sekali pengetahuan dan
karangan ini, makin mudah bagi penulis untuk menuangkan hasil penelitian dan
kerangka karangan berguna bagi penulis sebagai pedoman penulisan laporan tersebut.
Jika laporan sudah selesai ditulis, maka kerangka karangan (pokok-pokok pembicaraan)
ini dincantumkan di dalam daftar isi. Hal ini berguna bagi pembaca, karena mereka
dapat mengetahui dengan cepat ide-ide yang diungkapkan dalam laporan tersebut.
Pada kerangka karangan topik, pokok pembicaraan diungkapkan berupa kata atau
kelompok kata.
kalimat. Bentuk ini disebut juga kerangka karangan formal, karena bentuk inilah yang
49
bimbingan dari seseorang. Bentuk ini digunakan juga sebagai dasar pembuatan
proposal.
Untuk memperoleh kerangka karangan yang tersusun, terperinci dan padu, hendaklah
1. pengumpulan ide;
2. penyaringan ide;
3. penyempurnaan ide;
4. pengelompokan ide;
1. Pengumpulan ide
Pada tahap pertama ini penulis cukup menuliskan pada selembar kertas semua ide
maupun jalan keluarnya. Semua ide (pokok pembicaraan) yang teringat oleh
penulis dicantumkan semua tanpa pikiran apakah ide itu perlu dikemukakan dan dibahas
atau tidak.
Setelah ditempuh tahap pertama, baru diperhatikan dan dipikirkan, apakah ada ide yang
tidak perlu dikemukakan/dibahas, kalau ada maka ide itu dicoret/dihilangkan. Sebaliknya
50
jika ada ide yang perlu dibahas tetapi belum tercantum pada daftar ide tadi, maka pada
daftar itu perlu ditambahkan ide yang dimaksud, demikina seterusnya sampai penulis
3. Pengelompokan ide
Setelah penulis menganggap bahwa daftar ide itu sudah cukup, langkah berikutnya ialah
memperhatikan ide yang terdapat pada setiap kelompok. Kemudian ide yang terdapat
pada setiap kelompok itu disusun menurut tingkatnya. Setiap kelompok ide diberi judul.
menurut tingkatnya. Jika langkah-langkah ini dilakukan dengan baik, maka penulis akan
I. Kerangka Sementara
I. Kegiatan Akademis
1. Kegiatan Akademis
51
1.1 Penelitian
1.2 Seminar
2. Kegiatan Sosial
Kampus
Barat
BAB V
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengenalan masalah yang akan dibahas dan menggambarkan
5. hipotesis
KERANGKA PENDAHULUAN
52
Terdiri dari 4 tahap:
atau
atau
pernah dilakukan.
atau
CONTOH PENDAHULUAN
I. (a) Tekanan Turgor dianggap suatu kekuatan pemacu yang diperlukan pada
Suatu penelitian tentang hubungan langsung di antara tekanan turgor pada dinding sel dan
perpanjangan selnya telah dilakukan pada sel ganggang (Green et all, 1991),
pada akar (Greasen dan Owen, 1982), coleoptiles (Cleland, 1987), dan
53
Cotyledons (Kirkhan et all, 1982)
II. (a) Melihat hasil penelitian di atas, terlihat masih banyak kesulitan untuk pengukuran
III. (b) Tulisan ini akan membahas hubungan antara tingkat perpanjangan sel daun dan
jumlah kandungan air yang terdapat di daun tumbuhan berbiji tunggal dan berbiji
belah.
Sampel diambil dari daun cemara dan gandum, kemudian melalui percobaan
(Sands, R dan Correl, R.L. Kekuatan air dan perpanjangan sel daun pada tanaman
( ) Padi ini tahan terhadap pengaruh limbah logam, keasaman, keracunan boron dan
dan status nutrisi padi jenis IR 36 yang ditanam di daerah basah kering.
( ) Petani lebih menyukai menanam padi jenis ini karena masa tanamnya yang pendek,
berbatang rendah, berbulir banyak, dan tahan terhadap belalang dan wereng jenis 1 dan 2.
54
sangat terbatas.
( ) Padi dapat ditanam di tanah yang basah dan kering. Ditanam sebagai padi gogo
( ) Di daerah kering padi ini tahan terhadap kekurangan zat besi dan keracunan perak
(IRRI, 1985)
1. Latar Belakang
skripsi tersebut. Uraian dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal yang
Batasan ide, pembahasan, dan sistem yang dibahas dalam tubuh karya ilmiah.
Berisi penjelasan keadaan, hasil yang ingin dicapai dalam pemecahan masalah
dan manfaatnya.
4. Meotodologi
Tetapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian dan cara memperoleh
datanya.
55
a. Pengumpulan data.
• lapangan
• laboratorium
• perpustakaan
• studi kepustakaan
• observasi
• eksperimen
• wawancara
• pengumpulan angket
Data utama dapat diperoleh langsung dari sumber asli. Di samping itu data dapat juga
5. Sistematika Penulisan
Kerangka atau uraian masing-masing bab secara ringkas. Hindari kata-kata yang
Latiahan:
3) Buatlah pendahuluan.
BAB VI
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori ataupun peraturan yang dapat menunjang pembahasan dan dipakai
56
untuk memecahkan masalah di dalam karya ilmiah. Di samping itu, bila masalah itu
berhubungan erat dengan lokasi dan situasi sekitarnya, maka pada bab ini perlu pula
1) Teori dasar/umum
3) Review (tinjauan) penelitian yang telah dilakukan sebagai penunjang penelitian yang
sedang dilakukan.
Pengungkapan teori diambil dari literatur (buku teks, berkala) dipakai sebagai
penunjang penulisan karya ilmiah dengan cara “mengutip” pendapat penulis ataupun
Pemakaian kutipan mempunyai aturan tertentu dan harus dipahami oleh setiap penulisan
Pemakaian Kutipan
Dalam laporan ilmiah, kutipan dapat berupa sebagian (tidak utuh) dan kutipan
utuh. Kutipan tidak utuh terdiri dari kutipan yang dilesapkan pada bagian awal, tengah,
atau akhir kalimat, sesuai dengan keperluan. Kutipan yang dilesapkan pada bagian awal,
menurut Pedoman EYD, disulihkan dengan tiga buah tanda titik; yang dilesapkan pada
bagian akhir kalimat disulih dengan empat buah tanda titik (titik terakhir merupakan titik
terminal).
a. Kutipan berbahasa Indonesia yang terdiri paling banyak tiga baris disajikan di
dalam teks laporan seperti menyajikan kalimat langsung. Menurut kaidah EYD,
57
penulisannya didahului oleh pemakaian tanda koma dan diapit oleh tanda petik
ganda. Jarak antarbaris pernyataan kutipan sama dengan jarak antarbaris teks
laporan. Antar huruf pertama dan terakhir tanda petik ganda tidak diberi spasi.
Misalnya:
“Morfem adalah kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan yang
(2) Hal yang sama dikemukakan Tanpubolon (1983:493), “..., sedangkan bahasa
diatur oleh lebih daripada satu sistem budaya.” Oleh karena itu, ....
b. Kutipan berbahasa asing atau daerah yang terdiri paling banyak tiga baris
huruf miring, dan diapit dengan tanda petik ganda. Jarak antarbaris pernyataan
kutipan sama dengan jarak antarbaris laporan. Antara huruf pertama dan terakhir
Misalnya:
58
form or morpheme.”....
c. Kutipan, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa asing atau
daerah, yang lebih dari tiga baris, dikeluarkan dari teks laporan, kemudian
disajikan agak menjorok ke tengah dari pias kiri teks laporan (kira-kira sepuluh
ketukan) dan dari pias kanan (kira-kira lima ketukan). Jarak antar baris teks
kutipan itu adalah satu spasi (spasi rapat) dan teks kutipan itu tidak diapit dengan
Misalnya:
59
Rengganis bendera mami,
(3) Pendapat yang senada dengan Reiching itu adalah pendapat Uhlenbeck
Selain kutipan, di dalam karya ilmiah sering pula dipakai catatan dan rujukan
a. Catatan
Catatan, yang lazim disebut catatan kaki (footnote). Dalam karya tulis ilmiah tidak
disajikan di bawah teks laporan, tetapi dikumpulkan dan didaftarkan (dinomori dengan
angka Arab), kemudian di sajikan sebelum daftar pustaka. Lembar / halaman yang berisi
daftar catatan itu diberi judul CATATAN (dengan huruf kapital semua) dan jarak
dinomori secara berurut dengan angka Arab. Nomor urut catatan itu diketik satu spasi di
60
atas baris teks karangan. Pada teks karangan yang berakhir dengan tanda baca koma,
tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya, nomor catatan itu diketik satu spasi di atas teks
tersebut sesudah tanda baca itu. Jika yang mendapat catatan itu berada di tengah-tengah
teks karangan, nomor urut catatan itu secara langsung diketik satu spasi di atas huruf
percobaan bunuh diri, yang salah satu di antaranya adalah broken home pada masa
kanak-kanak1
(2) Pada tahun 1977 jumlah arus wisatawan dilaporkan menjadi sebanyak 245 juta
(3) Saad (1978:421) menyatakan bahwa bila karangan-karangan ilmiah kita mulai
cenderung memakai ragam resmi3, kutipan yang saya sajikan dalam kertas kerja ini
(4) Di dalam karya sastra terhimpun perbendaharaan kata yang luas. Misalnya, dalam
puisi dan prosa Jawa terdapat kata-kata Jawa Kuno yang disebut tembang Kawi.4
(5) Selanjtunya, Kerri juga mengemukakan bahwa asosiasi suka rela5 merupakan salah
satu bentuk kelompok persamaan minat yang tentu saja bercirikan adanya
(6) ... Dengan demikian, kita dapat menemukan adanya kata kompleks atau bermoferm
(7) Cita-cita merupakan suatu lampu sorot untuk melihat apa yang ada sekarang; Anda
harus menutup sengang itu atau celah-celahnya7 dan Anda tidak dapat hidup
61
Contoh Rangkuman Catatan
CATATAN
1. Neumeyer (1955) memberikan batasan broken home dalam arti yang luas, yaitu
unit keluarga; dalam arti yang sempit suatu disorganisasi keluarga adalah apabila
2. Saya berterima kasih kepada Sdr. Drs. Sapardi Fjoko Damono yang telah bersedia
melakukan transformasi dari sebuah berita menjadi sebuah cerita untuk keperluan
3. Tulisan ini lebih ingin memilih istilah langgam resmi. Ini ada kaitannya dengan
pengkajian sastra yang menggunakan istilah ragam untuk ragam prosa, ragam
4. Betapa kayanya persajakan dalam mantra, pujian, dan sawer dapat dilihat dalam
YUS Rusyana (1970:13 – 26), Bagbagan Puisi Mantra Sunda, Proyek Penelitian
Pantun Folklore Sunda, Bandung, Bagbagan Puisi Pujian Sunda (1971 ; 13 – 20).
5. Asosiasi suka rela (voluntary assosiation) adalah setiap kelompok pribadi yang
diorganisasi secara suka rela dan agak formal serta dimasukkan dan dipertahankan
tanpa bayaran.
7. Pernyataan itu disadur oleh penulis, dengan beberapa perubahan kecil, dari
62
b. Rujukan
sebagai sumber acuan, sumber kutipan, atau sumber informasi tambahan mengenai
dirujuk dan tahun terbit bahan rujukan dengan dua tanda kurung; antara nama penulis dan
tahun terbit dipisahkan dangan tanda koma. Apabila halaman tertentu dirujuk, nomor
halaman itu dicantumkan seluruhnya; antara halaman pertama dan halaman terakhir yang
dirujuk dipisahkan dengan dua buah tanda hubung atau dengan sebuah tanda pisah.
Misalnya:
(2) Suatu sistem religi dapat dianalisis ke dalam empat koponen dasar yang
(Koentjoroningrat, 1967).
(3) Selain kesenian rakyat tradisional seperti lenong (Probonegoro, 1975), ropeng
(Muhadjir dan Halim, 1972), serta hikayat (Muhadjir, 1971:6), kini berbagai surat
kabar mingguan ibu kota secara teratur memuat juga berbagai berita pendek dan
medianya.
BAB VII
INTI PENELITIAN
63
Bab ini:
- Pengembangan isi dapat diperoleh dari pengamatan, laporan, dan data dari
Di dalam bab ini diuraikan secara garis besar kerangka analisis objek yang diteliti.
Bab ini terdiri dari beberapa sub-bab dengan judul, uraian, dan alat bantu (diagram, chart,
blok, skema) sesuai dengan masalah yang dibahas. Format dan kerangka bab ini
menekankan pada inti permasalahan yang ada pada objek yang diteliti.
BAB 3
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
64
3.1.2. Model sistem dan cara kerja
BAB 3
wewenang antarbagian.
BAB VIII
HASIL PENELITIAN
65
1. pembahasan yang merupakan jawban atau solusi dari permasalahan yang
4. terdiri dari beberapa sub bab dengan judul, uraian, dan alat bantu (diagram, chart,
5. semua data diolah, ditafsirkan, diuji, dan semua fakta yang membantu kejelasan
masalah dapat menguatkan atau bahkan menolak hipotesis akan dibahas secara
mendalam.
Beberapa contoh kerangka bab yang menguraikan hasil penelitian sebagai berikut.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
BAB 4
66
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.4. Evaluasi
sistem informasi.
BAB 4
67
4.6. Perancangan Keluaran (laporan/layar keluaran)
1. Hasil merupakan inti tulisan ilmiah, karena data dan informasi yang ditemukan
2. Sajikan hasil penelitian sewajarnya secara bersistem, yang terbagi atas 3 tahapan:
5. Batasi data yang disajikan seperti yang telah diuraikan pada pendahuluan.
6. Pergunakan tabel, grafik, gambar, foto dan peta untuk memperjelas dan
mempersingkat uraian.
I. TABEL
68
1. Nomor tabel dan judulnya
3. Data
pada halaman berikutnya judul serta keterangan kolom harus disertakan lagi.
• Jika tabel merupakan kutipan, harus disebutkan sumbernya pada akhir tabel.
• Tiap tabel harus ada rujukannya di dalam naskah dengan cukup menyebutkan
• Untuk pengiriman naskah ke redaksi majalah, tabel supaya diketik pada lembar
tersendiri dengan kertas kalkir. Naskahnya diberi tanda di mana tabel terletak.
Judul Tabel
Letak judul tabel di atas tabel. Jika tabel itu bersambung, judul tabelnya harus
69
TABEL 1
TABEL 1
(SAMBUNGAN)
TABEL 1
(LANJUTAN)
2. BAGAN
70
• Pembagiannya unsur / entitas tersebut dalam suatu sistem
Judul Bagan
Judul Gambar
Misalnya:
*********************
Gambar 1.
4. GRAFIK
Untuk menggambarkan variable pada suatu massa, atau pada kondisi yang berbeda.
71
3.Diagram pie
Ragam Bahasa
Misalnya:
PETA
• Diberi skala
Judul Peta
72
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berupa pernyataan keputusan yang berpangkal pada kenyataan yang dikemukakan pada
Oleh karenanya simpulan harus mempunyai kaitan dengan kenyataan yang diungkapkan.
Contoh:
Kenyataan 1
Desa A bertanah tandus. Usaha pertanian tidak dapat diharapkan. Penduduk yang
Kenyataan 2
Penduduk desa A yang bekerja sebagai buruh di kota mempunyai penghasilan yang
lebih tinggi daripada penduduk yang bertani. Penduduk yang bekerja sebagai buruh
Simpulan:
3. Taraf gizi penduduk Desa A tidak ditentukan oleh keadaan, tanah, tetapi oleh
tingkat penghasilannya.
B. Saran
Berisi garis besar acuan yang merupakan tindakan yang perlu diambil untuk tindak lanjut
Contoh
73
berikut:
1. Usaha pemakaian lahan untuk mengubah tanah tandus di desa A menjadi lahan
2. Mencari jenis tanaman (palawija, sayuran) yang cocok untuk tanah tandus.
3. Membekali pertanian dengan ketrampilan lain seperti industri rumah tangga dan
teknologi tepat guna supaya petani dapat memanfaatkan masa senggangnya secara
4. dsb.
Keterangan:
dan saran ditulis dengan format uraian ke bawah tidak dengan kalimat berurut didalam
satu paragraf kecuali apabila itemnya memang hanya satu. Di dalam karya ilmiah uraian
ini menunjukkan jalan pikiran yang jelas, cermat, dan sistematis di samping
paragraf tersebut.
BAB IX
Untuk mempersiapkan bahan dari suatu karya ilmiah biasanya banyak digunakan
sumber bacaan (pustaka acuan) terutama yang berhubungan dengan karya ilmiah yang
akan ditulis.
Bibliografi (daftar pustaka) berguna untuk mendaftar semua sumber bacaan yang
digunakan. Melalui bibliografi ini pembaca dapat mengetahui sumber apa saja yang
74
tersebut pembaca yang berpengalaman akan dapat mengira mutu pembahasan suatu
tulisan, karena tujuan utama dari bibliografi adalah untuk mengidentifikasikan karya
ilmiah tersebut.
adalah:
1. Pengarang
Pengarang adalah orang atau badan korporasi (nana lambaga). Pengarang menerangkan
sumbangan seseorang atau suatu badan korporasi pada isi kecendekiawanan atau
kesenian suatu karya, misalnya pengarang teks, perediksi, penggambar, dan pengoreksi.
Jika dalam suatu terbitan terdapat sebanyak-banyaknya tiga pengarang, maka semuanya
dicantumkan dalam pernyataan kepengarangan. Jika lebih dari tiga maka yang disalin
adalah pengarang pertama atau pengarang yang dianggap paling penting dan diikuti
2. Judul karangan
Judul ditulis seperti yang tercatnum pada halaman judul, kata demi kata. Suatu dokumen
dapat memiliki judul biasa atau dapat juga judul pararel (terjemahan dari judul biasa),
judul tambahan atau keterangan dari judul. Bila suatu dokumen memiliki beberapa judul,
maka perlu ditentukan mana yang judul biasa, judul pararel, dan judul tambahan.
• Judul tambahan atau keterangan judul didahului dengan tanda titik dua (:)
Impresium terdiri dari kota di mana publikasi diterbitkan atau dicetak, nama penerbit,
75
nama percetakan, atau nama pencetak, dan nama tahun terbit atau tahun pencetakan.
Kolasi terdiri dari jumlah halaman atau jumlah jilid, dan keterangan lain jika ada dan
diperlukan. Cara penulisan impresium dan kolasi untuk setiap bentuk dokumen berbedabeda.
• Artikel majalah
• Makalah konferensi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun bibliografi, yaitu:
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar;
Salah satu ciri yang mendukung karya tulis ilmiah adalah kejujuran ilmiah dalam
bentuk pernyataan tentang hasil penelitian orang lain yang disajikan dalam bentuk bahan
pustaka. Bahan pustaka itu kemudian dirangkum dalam bentuk daftar pustaka.
76
Daftar pustaka pada dasarnya berfungsi sebagai dokumentasi bahan kepustakaan,
baik yang secara langsung dipakai maupun yang tidak dipakai sebagai bahan rujukan,
tetapi berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas di dalam karya tulis yang
bersangkutan.
a. nama pengarang,
b. tahun terbit,
e. nama penerbit.
a. Setiap unsur kepustakaan diikuti dengan tanda titik, kecuali unsur tempat terbit;
unsur tempat terbit diikuti oleh tandan titik dua; setelah pemakaian tanda titik dan
b. Setiap huruf pertama unsur kepustakaan itu dinyatakan dengan huruf kapital,
c. Urutan nama penulis yang terdiri dari unsur atau lebih, baik yang tidak
mengandung nama marga maupun yang mengandung nama marga, seperti nama
marga lingkungan etnik Batak, Manado, dan Ambon, dibalik; unsur nama yang
terakhir atau nama marga disajikan terlebih dahulu dengan pisahkan oleh tanda
d. Nama marga penulis Cina terletak pada unsur pertama. Oleh karena itu, nama
77
e. Di dalam pustaka nama penulis disajikan secara alfabet dan tidak dinomori.
Misalnya;
Ketentuan penyajian sebuah karya tulis (seperti makalah, artikel, atau kertas
(a) Jika karya tulis itu sudah diterbitkan dan dimuat dalam majalah/jurnal/atau buku,
judul karya tulis itu disajikan dengan diapit oleh tanda petik ganda; nama
majalah/jurnal yang memuat karya tulis tersebut disajikan dengan huruf miring
(kursif).
(b) Jika karya tulis itu terdapat pada kumpulan buku yang sudah diterbitkan, dan
buku itu dieditori oleh seorang atau lebih editor, karya tulis itu harus diapit oleh
78
tanda petik ganda, nama buku yang memuatnya disajikan dengan huruf miring
(kursif), nama editornya (baik seorang maupun lebih, terdiri dari satu unsur nama
Misalnya:
Penguin Books.
Misalnya:
(2) I, Cheng Chi dkk. 1981. “Kematian Ibu pada Dua Belas Rumah Sakit
(3) Evans, Larry etal. 1992. Complete illustration guide for architecture,
Reinhold.
79
Sebuah karya tulis atau lebih yang disusun oleh seorang penulis atau lebih
(1) Nama penulis yang disajikan hanyalah nama penulis pada buku atau majalah yang
(2) Nam penulis selanjutnya dinyatakan dengan garis mendatara sepanjang sepuluh
(3) Jika beberapa karya tulis diterbitkan dalam tahun yang sama, angka yang
menunjukkan tahun yang sama itu diiringi dengan huruf a, b, c, dan seterusnya,
sesuai dengan jumlah karya tulis yang diterbitkan dalam tahun yang sama itu.
Misalnya:
(1) Lumintaintang, Yayah B. 1980. Pola Kalimat Ragam Bahasa Indonesia Tulis
--------------- . 1989. “Bahasa dalam Lirik Lagu Indonesia Populer”. Dalam Bahasa
Pengembangan Bahasa.
80
------------- . 1972. “The Study of Language in its Social Context”. Dalam J.B.
instansi atau lembaga. Dalam hal ini nama instansi atau lembaga itu dianggap sebagai
penulisnya. Nama lembaga atau instansi itu ditulis sepenuhnya seperti adanya, tanpa
dibalik susunannya.
Misalnya:
(1) Lembaga Penelitian dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. 1974. Pre Feasibility
(2) Departemen Kesehatan, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 1986. Proyek Makanan
(3) Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1993. Pedoman Ejaan yang
Latihan
81
Judul artikel: Temporal variation of predation on rodents and shrews by small
Edisi: 4 th edition
Richard J. Gelles
Judul buku: Current controversies on family violence: case studies in West America
Judul buku: Planning, scheduling and control integration in the process industries.
Edisi: Pertama
82
Tahun Terbit: 1995
James D. Wilson
BAB X
Definisi
Abstrak adalah pernyataan secara singkat tetapi akurat dari isi dokumen tanpa
menambah tafsiran atau kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak tersebut
dibuat.
Abstrak ialah uraian singkat tetapi akurat yang mewakili isi dokumen, tanpa
menambah interpretasi atau kritik dan tanpa melihat siapa pembuat abstrak tersebut.
Abstrak itu sendiri tergolong dalam macam informasi sekunder, sebagai lawan dari
informasi primer, yaitu dokumen lengkap bersangkutan. Dengan demikian sebuah abstrak
hanya menunjuk (to refer) kepada suatu informasi primer (yaitu informasi yang memuat
pembaca. Pembaca hanya diberitahukan tentang adanya suatu informasi primer, jadi
83
pembaca masih harus melakukan beberapa usaha lagi agar dapat memperoleh informasi
primer yang bersangkutan. Jasa / kegiatan informasi dan dokumentasi timbul di samping
jasa perpustakaan, antara lain karena meningkatnya jumlah majalah ilmiah yang terbit,
lebih-lebih dalam bidang IPTEK; peningkatan/peledakan publikasi inilah antara lain yang
menjadi salah satu sebab para ilmuwan dan teknolog merasa kewalahan untuk dapat terus
dalam majalah. Tidak sedikit mengatasi keadaan ini, lahirlah dalam dunia
abstracts, Science abstracts, Biological abstracts, dan lain-lain. Dengan jasa pembuatan
abstrak tersebut para ilmuwan dan teknolog memperoleh banyak informasi dengan hanya
Jenis abstrak
Abstrak dibedakan menurut beberapa jenis sesuai dengan tujuan atau manfaatnya.
Diantara banyak jenis, ada dua jenis yang lazim digunakan yaitu:
dokumen lengkapnya. Abstrak ini dibuat tidak untuk memadatkan ini dari satu tulisan
agar lebih cepat diketahui isinya, tetapi hanya memberikan indikasi sasaran dan cakupan
dari tulisan, sehingga pembaca dapat mempertimbangkan apakah tulisan asli perlu.
Contoh:
Interperetasi kualitas udara dengan pengukuran kualitas air hujan: laporan penelitian.
84
Banda Aceh: Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 1990, 27 hal
Telah diteliti kualitas udara Banda Aceh dan sekitarnya terutama kualitas gas SO2,
N2O3, partikel debu, dan garam-garam yang terdapat di udara. Sampel diambil dengan
menampung air hujan langsung dari udara, kemudian diukur konduktivitas, pH, dan total
padatannya (AB).
kualitatif dan kuantitatif, sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca dokumen aslinya,
a. Tujuan
Tujuan utama dan jangkauan studi atau alasan mengapa dokumen tersebut ditulis perlu
b. Metodologi
Perlu diuraikan secara ringkas cara kerja untuk mencapai tujuan penelitian. Digambarkan
secara umum teknik serta pendekatannya, namun demikian untuk teknik baru perlu
diuraikan secara jelas. Prinsip metodologi dasar, jangkauan operasi serta cara
memperoleh data secara tepat perlu pula dijelaskan. Untuk dokumen yang ditulis tanpa
c. Hasil
dapat berupa hasil penelitian atau teoritis, kumpulan data, hubungan dan korelasi yang
dicatat, pengaruh yang diteliti, dan sebagainya. Jelaskan apakah nilai-nilai yang
85
ditemukan berupa angka tersebut diperoleh langsung dari pengamatan atau diturunkan
Bila hasil penelitian terlalu banyak, makan prioritas utama yang dikemukakan adalah
hasil penelitian atau pengujian baru, penemuan yang penting, penemuan yang
mempunyai nilai dalam jangka waktu lama, penemuan yang bertentangan dengan teori
baik pada saat penelitian dilakukan maupun penelitian sebelumnya, penemuan yang
bertentangan dengan teori baik pada saat penelitian dilakukan maupun penelitian
d. Kesimpulan
Gambarkan kesimpulan dari hasil, khususnya yang berkaitan dengan tujuan penelitan
atau tujaun penulisan dokumen, walaupun kadang-kadang sulit membedakan antara hasil
dan kesimpulan. Kesimpulan dan hasil dapat digabung bersama untuk memperingkas.
Kesimpulan dapat diikuti dengan rekomendasi, evaluasi, penerapan, saran dan hipotesis
Sebagian besar karya eksperimen dapat dianalisi menurut unsur-unsur tersebut, tetapi
Contoh:
Interpretasi kualitas udara dengan pengukuran kualitas air hujan: laporan penelitian.
yang disebabkan oleh gas SO2, N2O3, partikel debu dan garam-garam yang terdapat di
udara. Sampel diambil dengan cara menampung air hujan langsung dari udara, kemudian
86
diukur daya hantar listrik (konduktivitas), derajat kesamaan (pH), dan total padatannya.
Konduktivitas diukur dengan alat meter electronic GMBH; total pendataan diukur
dengan cara gravimetri menggunakan oven dan timbangan listrik. Data yang diperoleh
dicari harga rata-rata, minimum, dan maksimum. Diperoleh hasil: 1) pH air hujan ratarata
antara 10-95 umho/cm dengan rata-rata 43,50 umho/cm; 3) total padataan berkisar antara
12 mg/1-11.153 mg/1 dengan rata-rata 2622 mg/1. Disimpulkan kualitas air hujan dilihat
dari pH-nya cukup baik karena kadar gas SO2 dan N2O3 diudara masih kecil, partikel
debu yang merupakan bahan kimia yang larut dalam air masih rendah, kadar debu di
udara diperkirakan cukup tinggi terutama jika ada kegiatan yang menimbulkan debu
(AB).
Menurut ISO 214 – 1976, panjang abstrak suatu artikel, laporan, makalah atau
bagian dari monogragfi sektiar 250 kata, sedangkan untuk catatan dan komunikasi
pendek sekitar 100 kata. Untuk monografi, tesis, dan disertasi umumnya tidak melebihi
500 kata atau tidak lebih dari satu halaman. Perlu diingat bahwa isi dokumen lebih
Latihan:
2) abstrak informatif
(1) Judul tesis: Pengaruh penayangan iklan televisi terhadap perubahan perilaku dan pola
Pengarang: Sutopo
87
Tahun: 1996
Ketebalan: 40 halaman.
Responden terdiri 100 orang yang dipilih dengan metode acak berlapis terbatas.
alat analisis uji –t dan chi-square, yang dilakukan pada periode sebelum dan sesudah
cenderung dapat mengubah pola konsumsi masyarakat, baik yang ada di kawasan
peralatan rumah tangga. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara pola dan jumlah pengeluaran sebelum dan sesudah adanya
yang mengalami kenaikan pendapatan. Jenis pengeluaran lainnya relatif tidak banyak
mengalami perubahan yang berarti. Kajian ini juga menunjukkan bahwa media
kajian sebelumnya yang menyatakan bahwa televisi merupakan media yang paling
88
efektif untuk menyampaikan pesan pada pemirsa, termasuk menyampaikan tayangan
(2) Judul laporan penelitian: Perilaku Seksual anak Buah Kapal (ABK) dalam
Tahn: 1995
Ketebalan: 27 halaman
Penelitian dilakukan terhadap anak ABK WNI yang dipilih secara sengaja yang
Data yang terkumpul ditabulasi dan dilakukan uji acak, kemudian dianalisis
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemahaman, sikap, dan peri laku seksual
ABK dalam hubungannya dengan penyakit AIDS, jenis gejala penyakit seksual yang
yang rendah dan sikap yang negatif terhadap AIDS. Pola perilaku seksual mereka
89
sangat berisiko tertular penyakit karena seringnya berhubungan (50%) dengan WTS,
dan berganti-ganti pasangan tanpa memakai kondom (31.2%). Alasan tidak memakai
kondom adalah kurang enak, kurang praktis, dan adanya perasaan kurang terancam
untuk tertular penyakit. Ditemukan bahwa sebagian (60%) ABK pernah terinfeksi
umumnya mereka pergi ke dokter memakai obat antibiotik, seperti supertetra, binotal,
dan ampisilin. Disarankan agar promosi pemakaian kondom dan penyuluhan tentang
AIDS lebih intensif. Aspek keimanan perlu dibina dan segera dilakukan.
Kesehatan Gigi.
Tahun: 1995
Kampung Kota daerah Wonorejo (tingkat sosial ekonomi rendah), perumnas Tandes
(tingkat menengah), dan Real Estate Darmahusada (tingkat tinggi). Dipilih 100
kepustakaan, wawancara, dan kuesioner. Data yang terkumpul ditabulasi dan sebelum
dilakukan analisis lebih lanjut telah dilakukan uji acak (test of randomness) dan uji
90
konsistensi. Pengolahan data menggunakan model regresi sederhana dengan
gigi dan mulut, prioritas penanganannya, manfaat, kesan dan harapan masyarakat
kesehatan gigi dan mulut pada umumnya sudah baik namun masih diperlukan
peningkatan pelayanan dan kualitas, serta biaya yang murah. Penanganan penyakit
gigi diprioritaskan pada penyakit gigi yang disertai pembengkakan. Sebagian besar
responden (56%) pergi ke dokter gigi untuk menambal giginya dan 10,6 % datang
untuk memeriksa gigi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat perkotaan sudah
kesehatan gigi banyak dinyatakan oleh responden yang tinggal di Perumnas. Waktu
pelayanan tercepat (15 menit) di Puskesmas, sedangkan terlama (31 menit) di dokter
swasta. Waktu tunggu tercepat (15 menit) di dokter swasta, sedangkan yang terlama
adalah peningkatan kualitas pelayanan yang profesional, waktu pelayanan, dan waktu
tunggu yang singkat. Responden terbanyak yang ikut asuransi adalah yang tinggal di
Perumnas, sedangkan yang tidak ikut adalah di Kampung Kota. Alasan mereka ikut
program asuransi tersebut. Responden yang tidak ikut program asuransi mempunyai
alasan biayanya yang terlalu tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa responden belum
91
menyadari pentingnya peranan asuransi kesehatan dalam menunjang pemeliharaan
kesehatan gigi.
Kata kunci
mengidentifikasikan isi dokumen. Kata kunci dapat diperoleh dari judul, abstrak, atau
dari teks. Dalam memilih kata kunci, pernyatakan kepada diri sendiri kata apa yang akan
dipakai kalau akan mencari informasi mengenai topik-topik penting dari karangan.
/Kejahatan anak/
/Pengolahan sampah/
• Pertumbuhan dan hasil tanaman melon (Cucumis melo L.) pada pemberian pupuk
Latihan:
92
3. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Internet dalam Menunjang Sistem
BAB XI
PRESENTASI
Apakah Presentasi?
• Waktu terbatas
• Kapan dimulai
ia presentasikan
93
• Akan mencapai klimaks yang persuasif
1. Papan tulis
3. Slide projector
4. Datashow
5. Film
6. Komputer graphic
8. Infocus
Catatan:
Pada umumnya yang dimuat di slide atau transparansies adalah kata-kata kunci, akan
94
tetapi pada keadaan tertentu seluruh kata sebaiknya ditulis bila
Analisis Problem:
Pendahuluan
Penutup
Analisis Strategi:
Pendahuluan
Presentasi Penjualan:
Pendahuluan
Analisis kebutuhan
Penutup
95
Presentasi Proposal (atau umum)
Pendahuluan
Design
Instalasi
Biaya
Penutup
Pendahuluan
Hipotesis
Hasil penelitian
Penutup
Laporan operasi
Pendahuluan
Pembukaan Presentasi:
1. Terima kasih pada yang hadir, dan khususnya pada orang yang penting atau orang
96
4. Katakan tujuan pertemuan tersebut, dan hasil yang diharapkan;
5. Biarkan jadwal waktu, misalnya 10 menit presentasi dan 15 menit diskusi serta
7. Bila ada pertanyaan, maka ucapkan terima kasih dan jawablah dengan cukup
bijaksana;
8. Bila pertanyaan premature, katakan bahwa pertanyaan itu belum akan dijawab
Penutupan Presentasi:
2. Berikan secara ringkas kesimpulan dari diskusi apa-apa yang telah disepakati, dan
3. Berikan tindakan lanjutan, kapan bertemu lagi, siapa menjadi kotak person dan
langkah selanjutnya;
5. Umumkan bahwa pertemuan telah selesai, dan pertemuan cukup sukses (bila
memang sukses).
Etika Presentasi
tujuannya;
4. Mengenal sumber materi yang diberikan (beritahukan sumber bila ada yang
97
bertanya);
5. Bila berbicara pada pendengar yang ahli akan masalah tersebut, siapkan sumber
10. Jangan merembet kepada isu yang tak berhubungan selama presentasi. Anda
2. Apakah telah diketahui apa yang mereka inginkan dan apa yang anda berikan?
4. Apakah anda telah siapkan pembuka dan penutup kata dengan manis?
6. Apakah anda telah mengetahui pentingnya bagi para pendengar pembicaraan anda
hari ini?
8. Apakah ruangan untuk presentasi telah disiapkan, dan alat bantu telah ada pada
Ketrampilan Presentasi
98
1. Ketrampilan merencanakan;
2. Ketrampilan mengorganisasi;
3. Ketrampilan menyampaikan;
4. Ketrampilan berakting;
1. Merencanakan presentasi
2. Kemampuan berorganisasi
• Urutkan data dan materi dalam urutan yang tepat, dan jelas;
3. Ketrampilan menyampaikan
4. Ketrampilan berakting
• Sampaikan presentasi dengan efektif dan efisien, sesuai dengan waktu yang
diberikan;
99
• Pertanyaan, komentar serta respons pendengar diperhatikan dan diberikan
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah saling tukar ide antara dua atau lebih individu,
dimana masing-masing sadar akan keberadaan orang lain. Jadi bicara di radio dan
Dengan demikian perlu ditekankan bahwa ada ide yang berbeda, ada dua atau
lebih individu yang sadar akan keberadaannya. Ada pembicara atau presentan, dan ada
pendengar atau listener. Ada proses pertukaran ide, yang efektif dan penuh arti.
Suatu target atau goal merupakan kunci dari presentasi yang efektif. Pembicara
harus mempunyai target tertentu untuk disampaikan sebagai pesan pada pendengar.
Target atau goal yang akan disampaikan dan target atau goal yang didapat haruslah
kurang lebih sama, baru dapat dikatakan komunikasi yang efektif terjadi.
Contoh: Seorang pembicara membicarakan tentang adanya komputer baru (target dan
lama dapat diperbaharui dengan hanya mengubah beberapa bagian alat itu. (Pesan tidak
Suatu pernyataan biasa, uang tanpa tujuan, tanpa maksud yang jelas akan diterima
oleh pendengar sebagai pesan tanpa arti. Pembicara yang tak jelas dengan tujuan
mendengarkan, menerima komunikasi. Bila target atau goal yang diberikan si pembicara
cukup kuat dan jelas, pendengar menyimak, menerima pesan, bertanya secara inteligen,
100
untuk menghindarkan salah paham atau menambah cara, dengan demikian telah terjadi
Analisa Pendengar
• Apakah ada diantara pendengar, defacto bukan orang yang memutuskan akan
• Apakah mengetahui hal penting yang perlu dikemukakan sehingga mereka mau
pekerjaan pendengar?
101
• Apakah diketahui Opini siapa yang dipercaya (akademican, praktikus, dsb.)
• Apakah ada ide, perasaan dan pengalaman yang sama dengan pendengar?
• Apakah ada perkataan atau topik pembicaraan yang sebaiknya tidak dibicarakan?
Penilaian Presentasi 1 2 3 4
Pembukaan
Kontak Mata
Target pendengar
Mimik
Kontrol
Kunci-kunci utama
Volume suara
Penjelasan tujuan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
102
Adisoemarto Soenartono. Merintis Jalan Menuju Pembautan Karya Tulis. S.l.: s.n., 1996
Communication, 1994
Presindo, 1993
Desember 1996, kerja sama antara PDII – LIPI, Menristek, Dikti, Ikapindo, dan
UII.
Rifai, Mien A. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah
103