Istilah
Metodologi
Populasi Natalitas
Sampel Mortalitas
Hipotesis Migrasi
Asumsi
CIRI-CIRI:
1. Makna relatif tetap.
2. Bermakna tunggal (monosemantis).
3. Tidak memiliki sinonim dan antonim.
4. Makna diterangkan melalui pengertian.
5. Diwakili oleh rumus atau lambang.
TIGA HAL DALAM PENGGUNAAN ISTILAH
Kecermatan dalam membedakan makna suatu
istilah
Membedakan istilah-istilah yang mirip ejaannya.
Misal : sanksi dengan sangsi
Menghindari istilah-istilah ciptaan sendiri
JENIS-JENIS RELASI MAKNA
Dalam relasi makna terbagi atas 7 jenis, yaitu :
1. Kesamaan makna (sinonim)
2. Kebalikan makna (antonim)
3. Kegandaan makna (polisemi)
4. Ketercakupan makna (Hiponim dan hipernim)
5. Kelainan makna (Homonim)
6. Kelebihan makna (redudansi)
7. Kegandaan makna dalam frasa atau kalimat
(ambiguitas)
PILIHAN KATA (DIKSI)
Tiga Hal yang dapat Kita Petik:
1. Kemahiran pemilihan memilih kata hanya
dimungkinkan bila seseorang menguasai
kosakata yang luas.
2. Diksi/pilihan kata upaya/kemampuan
membedakan secara tepat kata-kata yang
memiliki nuansa makna serumpun.
3. Diksi/pilihan kata menyangkut kemampuan
untuk memilih kata-kata yang tepat dan
cocok untuk situasi tertentu.
SYARAT KETEPATAN PEMILIHAN KATA
1. Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi
Contoh: kata ‘bunga’
2. Dapat membedakan kata-kata yang hampir
bersinonim.
Contoh: pengubah = peubah
3. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip
dalam ejaannya.
Contoh: intensif – insentif, karton – kartun
4. Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata
yang abstrak.
Contoh: keadilan, kebahagiaan, keluhuran.
5. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan
secara tepat.
Pasangan yang Salah Pasangan yang Benar
antara … dengan … antara … dan …
tidak … melainkan … tidak … tetapi …
baik … ataupun … baik … maupun …
bukan … tetapi … bukan … melainkan …
CONTOH:
BAIK DOSEN ATAUPUN MAHASISWA IKUT MEMPERJUANGKAN
REFORMASI (SALAH)
BAIK DOSEN MAUPUN MAHASISWA IKUT MEMPERJUANGKAN
REFORMASI