C. Kalimat
Menuliskan sebuah karya ilmiah bukanlah sekadar
memindahkan hasil penelitian atau pengamatan
dalam bentuk untaian kalimat, melainkan
menyajikannya secara keseluruhan telitian atau
kajian serta amatan tersebut dari latar belakang
sampai simpulan atau saran secara runtut dalam
kalimat-kalimat yang logis dan berterima.
2.
3.
melancarkan tugas
b.
c.
jika
kalau
dengan
meningkatnya pengeluaran
Perincian dalam kalimat di atas jelas sekali tidak Ungkapan/kata penghubung antarkalimat berfungsi
menghubungkan sebuah kalimat dengan kalimat
serasi. Untuk menyerasikannya, kalimat
lainnya. Oleh karena itu, kata penghubung
tersebut dapat diubah sebagai beikut.
antarkalimat harus ditulis dengan huruf awal kapital
Pemasangan telepon akan menyebabkan
diikuti tanda koma. Di dalam kalimat, kata
penghubung ini menempati posisi awal dan
a. kelancaran
berhubungan dengan kalimat sebelumnya. Contoh:
b.
wibawa
c.
pengeluaran
Akan tetapi,
Sehubungan dengan itu,
Meskipun demikian,
Oleh karena itu,
Sebaliknya,
Namun,
dengan telepon
b.
c.
Jadi,
Dengan demikian,
Di sisi lain,
Sementara itu,
yang
karena
bahwa
agar
sehingga
serta
, sedangkan
, tetapi
Akibatnya,
Untuk itu,
Di samping itu,
itu,
Selain
D. Paragraf/Alinea
Dalam seitap tulisan akan ditemukan pembagian
tulisan itu dalam satuan-satuan kelompok kalimat
yang wujudnya ditandai dengan spasi atau
indensi /takuk sebagai pemisah dari kelompok
kalimat sebelumnya. Kalimat-kalimat yang terdapat
dalam setiap kelompok saling berhubungan dan
bersama-sama menjelaskan satu kesatuan pikiran
5
1. Kesatuan
Kesatuan hanya akan terbentuk apabila
informasi dalam paragraf tetap
dikendalikan oleh satu gagasan utama.
Perhatikan contoh berikut.
2. Kepaduan
Kepaduan antarkalimat yang mendukung
gagasan utama paragraf ditentukan oleh
jalinan kalimat yang logis dan sesuai
dengan kaidah pengalimatan bahasa
Indonesia. Contoh:
3. Ketuntasan
Ketuntasan sebuah paragraf ditandai
dengan tercakupnya semua yang
diperlukan untuk mendukung gagasan
utama. Hal ini berarti bahwa sebuah
paragraf yang baik telah dikembangkan
sedemikian rupa sehingga pembaca tidak
bertanya-tanya tentang maksud
penulisan paragraf tersebut. Berikut
adalah contoh paragraf yang tidak
tuntas .
5. Keruntutan
Keruntutan sebuah paragraf ditandai oleh
cara penyajian informasi yang urut dan tidak
melompat-lompat. Penyajian informasi yang
urut akan memudahkan pembaca mengikuti
jalan pikiran penulis. Perhatikan contoh
berikut.
E. Ejaan
Penerapan ejaan dan pemakaian tanda baca
sangat menentukan keberhasilan sebuah
karya tulis. Oleh karena itu, seorang penulis
harus
ekstra
hati-hati
di
dalam
menerapkannya.
Sebuah karya tulis, dari jenis karya tulis apa
pun, tidak akan menjadi apik dan anggun
tanpa dibumbui oleh penerapan ejaan yang
berlaku dalam bahasa Indonesia. Peraturan
ejaan ini terhimpun dalam satu buku
pedoman yang terdiri atas 4 bab dan 33
kaidah. Beberapa masalah yang menarik
dalam peraturan ejaan ini, antara lain
sebagai berikut.
Nama orang
Suryana
Nama dokumen
Undang Dasar 1945
: Undang-
: Mulyadi, Sujono,
: PT Papan
: Cimanuk,
Nama geografis
Jakarta, Jalan Juanda
Contoh Ragangan:
Pembuatan dan Penggunaan Papan Partikel
2.1Bahan Baku
2.2Proses Pembuatan
2.3Teknik Pembuatan
3.3-----------------------------------------------------
2.3.3 ---------------------------------------------------
3.4-----------------------------------------------------
3.1Simpulan
3.2Saran
DAFTAR PUSTAKA
PRAKATA/KATA PENGANTAR
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR TABEL
1.2Ruang Lingkup
1.3Anggapan Dasar, Hipotesis, dan Kerangka
Teori
10
1. Sub-Direktorat Bimbingan
Masyarakat
===030407===
Sumber Rujukan:
a. Sub-Direktorat Pengiriman
Tenaga Kerja
b. Sub-Direktorat Kesejahteraan
Tenaga Kerja Indonesia
Catatan:
G. Simpulan
Bahasa karya tulis ilmiah tidak ubahnya
seperti bahasa yang digunakan dalam
11
McCall, John. 1989. How to Write Themes & Essays. merupakan jawaban atas perta-nyaan Masalah apa yang
akan ditulis? Atau Hendak menulis tentang apa?
Rev. by Harry Teitelbaum. New York, USA:
Macmillan.
Mustakim. 1993. Penggunaan Bahasa yang Efektif
dalam Karya Tulis. Jakarta: Akademika Pressindo.
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2001.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jakarta: Pusat Bahasa.
Pinney, Thomas. 1977. A Short Handbook and Style Judul karangan adalah penjabaran dari topik. Jika
dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering
Sheet. New York, Chicago, San Francisco; Atlanta:
menyirat-kan permasalahan yang akan dibahas.
Harcourt Brace Jovanovich.
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya,
dan Variasi. Jakarta: Gramedia.
Sudjiman, Panuti dan Dendy Sugono. 1998.
Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Kelompok
24 Pengajar Bahasa Indonesia.
Sutarsih. 2004. Kalimat"Penyuluhan Bahasa
Indonesia bagi Guru SLTP Bidang Studi Non-Bahasa
Indonesia Kabupaten Kebumen, 89 September.
Tarigan, Djago. 1981. Membina Keterampilan
Menulis Paragraf dan Pengembangannya.
Bandung: Angkasa.
Industri metanol
Mengembang -------pengembangan
Di Pulau Bunyu
Tahun 2000-an
Fakultas Pertanian
12
PRAKATA
5.1 Simpulan
DAFTAR ISI
5.2 Saran
DAFTAR TABEL
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR BAGAN
LAMPIRAN
I ..
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
1.1.1 Latar Belakang
A. .
1. ..
a. .
1) ..
1.1.2 Masalah
1.2Tujuan Pembahasan
I .
13
A. ..
2.2 .
B. ..
2.2.1 .
1. ..
2. .
2.2.2 .
2.3 ..
2.3.1 ..
II ..
2.3.2
A. ..
1. .
2. ..
a) .
a. perwajahan
b) ..
B. ..
b. penomoran halaman
BAGIAN-BAGIAN KARANGAN ILMIAH
I. .
a. judul karangan
II.
b. judul bab
A.
1. ..
2. .
B.
Angka Arab (digit)
I ..
f. lampiran
Perwajahan adalah tata letak unsur-unsur karangan
ilmiah dan aturan penulisan (keindahan dan
estetika naskah).
a) Kertas
1.1 .
1.1.1 ..
1. pias atas 4 cm
1.1.1.1 ..
2. pias bawah 3 cm
3. pias kiri 4 cm, dan
4. pias kanan 2,5 cm
II ..
2.1
CREATIVE BY
BANDI PN.
15