1
Kata Pengantar
2
Muhammad SAW yang
telah memberikan ilmu
yang bermanfaat untuk
kesuksesan dunia dan
akhirat.
uji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan
anugerah dan
pertolongannya kepada
kami sehingga dapat
menyelesaikan laporan
3
hasil observasi ini sebagai
salah satu tugas mata
kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran. Shalawat
dan salam semoga
tercurahlimpahkan kepada
Nabi
Muhammad SAW yang
telah memberikan ilmu
yang bermanfaat untuk
kesuksesan dunia dan
akhirat.
KATA PENGANTAR
4
Puji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan
anugerah dan
pertolongannya kepada
kami sehingga dapat
menyelesaikan laporan
hasil observasi ini sebagai
salah satu tugas mata
kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran. Shalawat
dan salam semoga
tercurahlimpahkan kepada
Nabi
5
Muhammad SAW yang
telah memberikan ilmu
yang bermanfaat untuk
kesuksesan dunia dan
akhirat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan
anugerah dan
pertolongannya kepada
kami sehingga dapat
menyelesaikan laporan
6
hasil observasi ini sebagai
salah satu tugas mata
kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran. Shalawat
dan salam semoga
tercurahlimpahkan kepada
Nabi
Muhammad SAW yang
telah memberikan ilmu
yang bermanfaat untuk
kesuksesan dunia dan
akhirat
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Observasi yang berjudul “Analisis
Kesulitan Belajar Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas 1 Sdit Radhatul Jannah”
tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan laporan hasil observasi ini adalah
untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada Mata Kuliah Teori Belajar dan
Pembelajaran.
7
Penulis mengucapkan Terimakasih kepada Ibu Annissa Mawardini, S.ST, M.Pd
selaku dosen Mata Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan
tugas ini sehingga penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang dipelajari. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian pengetahuannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini.
Penulis menyadari Laporan hasil observasi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran penulis nantikan demi kesempurnaan Laporan
Hasil Observasi ini. Demikian Laporan ini penulis susun, semoga dapat
bermanfaat bagi banyak orang, terutama bagi diri sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II METODE PENELITIAN
8
2.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
2.2 Lokasi Penelitian
2.3 Teknik Pengumpulan Data
2.4 Teknik Keabsahan Data
2.5 Teknik Analisis Data
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
9
Dalam membaca terdapat peranan yang sangat penting yaitu untuk mengetahui
suatu masalah, meningkatkan dan memperluas wawasan individu.
Kesulitan belajar merupakan persoalan umum dan lumrah yang terjadi pada
siswa dalam akademisnya. Namun, masalah kesulitan belajar pada siswa tidak
boleh dipandang remeh. Masalah tersebut hendaknya segera mungkin dilakukan
tindakan atau penanganan khusus, agar siswa mampu menyelesaikan studinya di
sekolah (Masykuri, 2017).
Tahap awal membaca permulaan pada siswa dikenalkan dengan bentuk huruf
abjad dari A/a sampai Z/z. Huruf-huruf tersebut perlu dilafalkan sesuai dengan
bunyinya. Setelah siswa diperkenalkan dengan bentuk huruf abjad dan
melafalkannya, langkah selanjutnya siswa diperkenalkan dengan mengeja suku
kata, membaca kata, dan membaca kalimat pendek (Pratiwi & Ariawan, 2017).
10
faktor ekternal di luar diri anak. Faktor internal pada diri anak meliputi faktor
fisik, intelektual dan psikologis. Adapun faktor eksternal di luar diri anak
mencakup lingkungan keluarga dan sekolah (Farida Rahim, 2006: 16).
11
3. Untuk mengetahui cara guru dalam mengajar siswa yang kesulitan dalam
membaca permulaan
BAB II
METODE PENELITIAN
12
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena
peneliti ingin mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dialami oleh subjek penelitian, dalam penelitian ini peneliti ingin
mendeskripsikan kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik (Dafit &
Ramadan, 2020). Data didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 1C dan siswa
kelas 1 di SDIT Raudhatul Jannah mengenai kesulitan membaca permulaan siswa.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kemudian, peneliti melakukan
observasi (pengamatan) selama proses pembelajaran berlangsung. Pada saat
peneliti melaksanakan kegiatan observasi, yang menjadi fokus peneliti adalah
kesulitan membaca permulaan siswa kelas 1 di SDIT Raudhatul Jannah.
13
2. Wawancara
Pengambilan data di lapangan adalah menggunakan teknik wawancara.
Pada teknik ini peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan
responden atau subjek yang diteliti. Mereka menanyakan sesuatu yang
telah direncanakan kepada responden. Hasilnya dicatat sebagai informasi
penting dalam penelitian. Pada wawancara ini dimungkinkan peneliti
dengan responden melakukan tanya jawab secara interaktif maupun secara
sepihak saja misalnya dari peneliti saja.
3. Tes membaca
Tes membaca dapat mengarahkan letak kelemahan dan
memperoleh data kemampuan membaca anak. Tes membaca bermanfaat
untuk memperoleh data tentang karakteristik kesulitan membaca
permulaan anak. Penelitian yang dilakukan dengan mengamati melalui
karakteristik anak saat diberikan tes membaca.
4. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara
yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah. Dokumentasi yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi foto atau gambar ketika observasi
sedang berlangsung di SD raudhatul jannah.
14
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih,
memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara di mana
kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data adalah suatu kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun. Seperti yang disebut Emzir dengan melihat sebuah tayangan
membantu kita memahami apa yang terjadi dan melakukan suatu analisis
lanjutan atau tindakan yang didasarkan pada pemahaman tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan
“makna” sesutu mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang
mungkin, alur kausal, dan proporsi-proporsi. Peneliti yang kompoten dapat
menangani kesimpulan-kesimpulan ini secara jelas, memelihara kejujuran,
kecurigaandan lainnya. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu
proses analisis data.
2.5 Teknik Keabsahan Data
1. Triangulasi Sumber Data
Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi
sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu dengan
menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi.
BAB III
15
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dipaparkan
data penelitian sebagai berikut:
Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan guru kelas 1 SDIT
Raudhatul Jannah pada tanggal 18 Januari 2023, diperoleh informasi
bahwa masih ada kelemahan atau kesulitan anak dalam membaca
permulaan dengan berjumlah 20 siswa. Dari 20 siswa masih ada anak yang
mengalami kesulitan dalam membaca. Sebelum melakukan observasi
penelitian melakukan perizinan kepada kepala sekolah, wali kelas 1, untuk
melakukan penelitian secara langsung dengan siswa. Berikut huruf- huruf
yang peneliti tampilkan kepada siswa:
Gambar 1
Gambar 2
16
yang didapatkan melalui kegiatan observasi di SDIT Rudhatul Jannah
yang berpedoman dengan hasil dokumentasi yaitu kegiatan belajar
membaca yang dilakukan setiap individu yang mengalami kesulitan
membaca.
17
terdapat 3 tingkatan. Untuk tingkat yang paling rendah yaitu buku bacalah
1, ketika siswa sudah mulai lancar dilanjutkan pada buku tingkat
selanjutnya yaitu buku bacalah 2, dan ketika sudah lancar akan dilanjutkan
pada buku bacalah 3. Selanjutnya akan diserahkan kepada wali kelas untuk
memutuskan bahwa siswa yang kesulitan dalam membaca masih harus
memakai buku bacalah itu, atau tidak. Dan guru tersebut Mengetahui, ada
4 siswa laki-lakiyang kesulitan dalammembaca permulaan yaitu (KL, FR,
AG, dan AK).
18
Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada guru
kelas 1, siswa kelas 1, dan hasil dokumentasi, maka diperoleh data tentang
kesulitan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SDIT Raudhatul Jannah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap 20 siswa diperoleh data 4 siswa yang
mengalami kesulitan membaca permulaan. Berdasarkan hasil tersebut
dapat diketahui bahwa tingkat membaca permulaan pada siswa kelas 1
Raudhatul Jannah tergolong “Belum Baik” kesulitan-kesulitan yang di
hadapi oleh siswa oleh siswa kelas 1 Raudhatul Jannah sebagai berikut:
1. Belum mengenal huruf
ketidakmampuan siswa kelas Raudhatul Jannah dalam mengenal huruf
– huruf abjad menjadi salah satu faktor penghambat siswa tidak
mampu membaca.
2. Membaca kata demi kata
Kesulitan membaca kata demi kata juga dialami oleh siswa kelas 1
Raudhatul Jannah. Siswa berhenti membaca setelah membaca sebuah
kata. Siswa tidak mampu membaca kata berikut.
3. Belum mengenali makna kata
Beberapa siswa kelas 1 Raudhatul Jannah kesulitan mengenali makna
kata, hal tersebut di sebabkan kurangnnya menguasai kosakata,
kurangnya penguasaan struktur kata.
Beberapa solusi diberikan guru untuk mengatasi kesulitan membaca
permulaan siswa kelas 1 di SD IT Raudhatul Jannah.
1. Guru memberikan memperhatikan lebih dan khususnya untuk
siswa yang tidak bisa membaca permulaan.
2. Huruf dijadikan nyanyian
3. Setiap pagi siswa yang kesulitan membaca dilatih menggunakan
buku bacaan dari sekolah yaitu buku bacalah.
Menurut ( udhiyana sari, 2019 ) bahwa soslusi yang upaya yang dapat
dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan membaca permulaan siswa
diantara nya sebagai berikut :
19
1. Menggunakan media pembelajaran yang menarik dan efektif,
menggunakan metode pembelajaran dengan bantuan gambar akan
sangat memudahkan siswa dalam mengenal huruf.
2. Membacakan dongeng dan menjelaskan berbagai macam manfaat
dengan biasa membaca dapat mendorong rasa percaya diri siswa
selain itu, percaya diri juga harus di timbulkan karena siswa yang
mengalami kesulitan membaca sulit dalam mengikuti pelajaran
dikelas,sehingga sering kucilkan oleh teman sekelasnya, hal
tersebut juga dapat dilakukan dengan menimbulkan rasa percaya
diri siswa dengan cara memunculkan semangat belajar anak di
kelas.
3. Memberikan program khusus membaca remedial. Program tersebut
mengacu pada pemberian remedial kepada anak yang mengalami
kesulitan membaca.
4. Memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami
kesulitan membaca.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
21
BAB V
REFERENSI
22
BAB VI
LAMPIRAN
1. Instrumen penelitian
23
2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui keberadaan siswa berkesulitan membaca di
SDIT Raudhatul Jannah? Jika iya, ada berapa siswa laki-laki dan
perempuan?
3. Bagaimana pendapat atau tanggapan ibu mengenai anak yang
berkesulitanmembaca permulaan di kelas ibu? (merasa terbebani atau
tidak)
4. Bagaimana bimbingan ibu guru terhadap siswa yang berkesulitan belajar
membaca permulaan di kelas? (disamakan atau berbeda)
5. Apakah ibu memberikan kesempatan membaca kepada siswa berkesulitan
belajar membaca permulaan ? Dengan cara seperti apa ?
6. Apakah ibu selalu memberikan penghargaan kepada siswa berkesulitan
belajar membaca permulaan ? Kapan dan bagaimana caranya ?
7. Bagaimana keadaan sensori (penglihatan dan pendengaran) siswa
berkesulitan belajar membaca?
8. Apa dampak yang ditimbulkan dari kesulitan siswa dalam belajar
membaca terhadap tingkat akademiknya?
9. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kesulitan siswa dalam belajar
membaca terhadap tingkat interaksi sosialnya?
10. Bagaimana sikap siswa yang kesulitan belajar membaca ketika bapak/ibu
sedang menjelaskan?
24
1. Dokumentasi
25
26
27
28