Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PELAKSANAAN OBSERVASI

Analisis Kesulitan Belajar Membaca Permulaan Pada Siswa


Kelas 1 Sdit Radhatul Jannah

Disusun oleh: Wafa Khilda Dalilah (H.2210205)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN GURU
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2023

1
Kata Pengantar

uji syukur kami panjatkan


ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan
anugerah dan
pertolongannya kepada
kami sehingga dapat
menyelesaikan laporan
hasil observasi ini sebagai
salah satu tugas mata
kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran. Shalawat
dan salam semoga
tercurahlimpahkan kepada
Nabi

2
Muhammad SAW yang
telah memberikan ilmu
yang bermanfaat untuk
kesuksesan dunia dan
akhirat.
uji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan
anugerah dan
pertolongannya kepada
kami sehingga dapat
menyelesaikan laporan

3
hasil observasi ini sebagai
salah satu tugas mata
kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran. Shalawat
dan salam semoga
tercurahlimpahkan kepada
Nabi
Muhammad SAW yang
telah memberikan ilmu
yang bermanfaat untuk
kesuksesan dunia dan
akhirat.
KATA PENGANTAR

4
Puji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan
anugerah dan
pertolongannya kepada
kami sehingga dapat
menyelesaikan laporan
hasil observasi ini sebagai
salah satu tugas mata
kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran. Shalawat
dan salam semoga
tercurahlimpahkan kepada
Nabi

5
Muhammad SAW yang
telah memberikan ilmu
yang bermanfaat untuk
kesuksesan dunia dan
akhirat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan
anugerah dan
pertolongannya kepada
kami sehingga dapat
menyelesaikan laporan

6
hasil observasi ini sebagai
salah satu tugas mata
kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran. Shalawat
dan salam semoga
tercurahlimpahkan kepada
Nabi
Muhammad SAW yang
telah memberikan ilmu
yang bermanfaat untuk
kesuksesan dunia dan
akhirat
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Observasi yang berjudul “Analisis
Kesulitan Belajar Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas 1 Sdit Radhatul Jannah”
tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan laporan hasil observasi ini adalah
untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada Mata Kuliah Teori Belajar dan
Pembelajaran.

7
Penulis mengucapkan Terimakasih kepada Ibu Annissa Mawardini, S.ST, M.Pd
selaku dosen Mata Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan
tugas ini sehingga penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang dipelajari. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian pengetahuannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini.

Penulis menyadari Laporan hasil observasi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran penulis nantikan demi kesempurnaan Laporan
Hasil Observasi ini. Demikian Laporan ini penulis susun, semoga dapat
bermanfaat bagi banyak orang, terutama bagi diri sendiri.

Bogor, 26 Januari 2023

Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II METODE PENELITIAN

8
2.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
2.2 Lokasi Penelitian
2.3 Teknik Pengumpulan Data
2.4 Teknik Keabsahan Data
2.5 Teknik Analisis Data
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Membaca adalah suatu proses yang di lakukan serta dipergunakan pembaca


untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan melalui media kata atau
bahasa tulis yang dimiliki oleh seorang dalam menyimak, berbicara dan menulis.

9
Dalam membaca terdapat peranan yang sangat penting yaitu untuk mengetahui
suatu masalah, meningkatkan dan memperluas wawasan individu.

Kesulitan belajar merupakan persoalan umum dan lumrah yang terjadi pada
siswa dalam akademisnya. Namun, masalah kesulitan belajar pada siswa tidak
boleh dipandang remeh. Masalah tersebut hendaknya segera mungkin dilakukan
tindakan atau penanganan khusus, agar siswa mampu menyelesaikan studinya di
sekolah (Masykuri, 2017).

Salah satu tujuan membaca adalah untuk menambah atau memperbanyak


pengalaman hidup, ilmu pengetahuan umum dan bermacam-macam informasi
yang berguna bagi kehidupan, mengetahui berbagai peristiwa besar dalam
peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, bisa mengetahui kemajuan pendidikan
dan teknologi mutakhir di dunia, dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala
pandang dan pikir, meningkatkan taraf hidup, dan budaya keluarga, masyarakat,
nusa dan bangsa, bisa menambah aktivitas anak dalam membedakan kata, ekspresi
anak, dan istilah yang sangat mendukung dalam keterampilan menyimak,
berbicara dan menulis. Dengan membaca, siswa mampu memperoleh informasi
atau pengetahuan untuk menambah wawasan-wawasan yang lebih luas,
mempertinggi daya pikirannya, dan memperluas pengetahuannya.

Tahap awal membaca permulaan pada siswa dikenalkan dengan bentuk huruf
abjad dari A/a sampai Z/z. Huruf-huruf tersebut perlu dilafalkan sesuai dengan
bunyinya. Setelah siswa diperkenalkan dengan bentuk huruf abjad dan
melafalkannya, langkah selanjutnya siswa diperkenalkan dengan mengeja suku
kata, membaca kata, dan membaca kalimat pendek (Pratiwi & Ariawan, 2017).

Melalui analisis kesulitan membaca permulaan, maka akan diketahui pada


aspek-aspek mana saja letak kesulitan membaca masing-masing siswa. Analisis
ini perlu dilakukan sedini mungkin di kelas-kelas awal, dengan demikian maka
tidak terlambat untuk melakukan perbaikan dengan memberikan penanganan yang
tepat kepada siswa. Faktor-faktor penyebab kesulitan membaca yang dialami oleh
setiap anak dapat disebabkan oleh faktor internal pada diri anak itu sendiri atau

10
faktor ekternal di luar diri anak. Faktor internal pada diri anak meliputi faktor
fisik, intelektual dan psikologis. Adapun faktor eksternal di luar diri anak
mencakup lingkungan keluarga dan sekolah (Farida Rahim, 2006: 16).

Jumlah siswa kelas I di SDIT Raudhatul Jannah berjumlah 20 siswa. Dari


jumlah total tersebut, 4 siswa mengalami kesulitan membaca permulaan. Salah
satu bentuk kesulitan membaca permulaan tersebut yaitu kesulitan mengenali atau
membedakan huruf.

Siswa juga masih terbata-terbata dalam mengeja ketika membaca rangkaian


kalimat. Ketidaklancaran membaca seperti ini karena anak memusatkan
perhatiannya secara berlebihan pada proses belajar. Selain itu ada juga siswa yang
membaca dengan menggunakan alat bantu seperti jari tangan. Hal itu karena anak
kesulitan konsentrasi.

Untuk mengatasi permasalahan dalam kesulitan membaca yaitu guru yang


berperan untuk menanamkan kemampuan membaca pada diri siswa harus
mengetahui pada bagian mana letak kesulitan membaca yang dialami siswa
terutama pada membaca permulaan, karena kesulitan yang dialami siswa
bermacam-macam dan satu siswa kemungkinan akan mengalami kesulitan yang
berbeda dengan siswa yang lain. Akan lebih baik jika kesulitan membaca siswa
terdeteksi sejak dini. Berdasarkan keadaan tersebut, maka peneliti melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Membaca Permulaan Pada
Siswa Kelas I SDIT Raudhatul Jannah”. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk
mengetahui kesulitan belajar membaca permulaan yang dialami oleh anak kelas I
SDIT Raudhatul Jannah.

1.2 Tujuan Praktik


1. Untuk mengetahui seberapa banyak siswa kelas 1 yang mengalami
kesulitan dalam membaca permulaan di SDIT Raudhatul Jannah
2. Untuk mengetahui solusi guru dalam menangani siswa yang kesulitan
dalam membaca permulaan

11
3. Untuk mengetahui cara guru dalam mengajar siswa yang kesulitan dalam
membaca permulaan

BAB II

METODE PENELITIAN

12
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena
peneliti ingin mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dialami oleh subjek penelitian, dalam penelitian ini peneliti ingin
mendeskripsikan kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik (Dafit &
Ramadan, 2020). Data didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 1C dan siswa
kelas 1 di SDIT Raudhatul Jannah mengenai kesulitan membaca permulaan siswa.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kemudian, peneliti melakukan
observasi (pengamatan) selama proses pembelajaran berlangsung. Pada saat
peneliti melaksanakan kegiatan observasi, yang menjadi fokus peneliti adalah
kesulitan membaca permulaan siswa kelas 1 di SDIT Raudhatul Jannah.

2.2 Lokasi Penelitian


Penulis melakukan penelitian berlokasi di SDIT Raudhatul Jannah yang
bertempat di Desa Banjarwangi Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Provinsi
Jawa Barat. Penulis memilih Lokasi di SDIT Raudhatul Jannah karena lokasi ini
strategis dan sudah banyak mahasiswa Djuanda Bogor yang melakukan penelitian
di SDIT ini.

2.3 Metode Pengumpulan Data


adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian
1. Observarsi
Observasi yaitu suatu teknik untuk mengumpulkan data observasi
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Diamati. Hasil tes yang
dilakukan dalam observasi dapat menguatkan dan bermanfaat bagi
kemahiran atau kemampuan membaca anak. Data yang diambil oleh
peneliti dapat menjelaskan karakteristik dan kesulitan membaca yang
dialami oleh anak.

13
2. Wawancara
Pengambilan data di lapangan adalah menggunakan teknik wawancara.
Pada teknik ini peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan
responden atau subjek yang diteliti. Mereka menanyakan sesuatu yang
telah direncanakan kepada responden. Hasilnya dicatat sebagai informasi
penting dalam penelitian. Pada wawancara ini dimungkinkan peneliti
dengan responden melakukan tanya jawab secara interaktif maupun secara
sepihak saja misalnya dari peneliti saja.
3. Tes membaca
Tes membaca dapat mengarahkan letak kelemahan dan
memperoleh data kemampuan membaca anak. Tes membaca bermanfaat
untuk memperoleh data tentang karakteristik kesulitan membaca
permulaan anak. Penelitian yang dilakukan dengan mengamati melalui
karakteristik anak saat diberikan tes membaca.
4. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara
yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah. Dokumentasi yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi foto atau gambar ketika observasi
sedang berlangsung di SD raudhatul jannah.

2.4 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan


transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah
peneliti kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman peneliti sendiri mengenai
materi-materi tersebut dan untuk memungkinkan peneliti menyajikan apa yang
sudah peneliti temukan kepada orang lain. 8 Menurut Miles dan Huberman (1984)
ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam analisis data kualitatif yaitu :

1. Reduksi Data (Data Reduction)

14
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih,
memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara di mana
kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data adalah suatu kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun. Seperti yang disebut Emzir dengan melihat sebuah tayangan
membantu kita memahami apa yang terjadi dan melakukan suatu analisis
lanjutan atau tindakan yang didasarkan pada pemahaman tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan
“makna” sesutu mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang
mungkin, alur kausal, dan proporsi-proporsi. Peneliti yang kompoten dapat
menangani kesimpulan-kesimpulan ini secara jelas, memelihara kejujuran,
kecurigaandan lainnya. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu
proses analisis data.
2.5 Teknik Keabsahan Data
1. Triangulasi Sumber Data
Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi
sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu dengan
menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

15
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dipaparkan
data penelitian sebagai berikut:
Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan guru kelas 1 SDIT
Raudhatul Jannah pada tanggal 18 Januari 2023, diperoleh informasi
bahwa masih ada kelemahan atau kesulitan anak dalam membaca
permulaan dengan berjumlah 20 siswa. Dari 20 siswa masih ada anak yang
mengalami kesulitan dalam membaca. Sebelum melakukan observasi
penelitian melakukan perizinan kepada kepala sekolah, wali kelas 1, untuk
melakukan penelitian secara langsung dengan siswa. Berikut huruf- huruf
yang peneliti tampilkan kepada siswa:

Gambar 1
Gambar 2

Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat peneliti menampilkan pada siswa


huruf abjad mulai dari huruf a hingga huruf z yang berjumlah 26 huruf
dan pada gambar 2 dapat dilihat peneliti menampilkan kalimat sederhana.
Berdasarkan hasil observasi yang sudah diamati oleh peneliti, maka
peneliti memberikan tes membaca kepada siswa. Tes membaca dilakukan
pada siswa kelas 1 yang berjumlah 20 orang, kegiatan tes membaca ini
akan dilakukan setiap individu dengan menggunakan abjad/alfabet huruf
dan membaca kalimat sederhana Maka peneliti akan mengetahui kesulitan
yang dihadapi setiap anak. Dari 20 siswa, 4 siswa yang mengalami
kesulitan belajar membaca yaitu KL, FR, AG, dan AK. Berdasarkan data

16
yang didapatkan melalui kegiatan observasi di SDIT Rudhatul Jannah
yang berpedoman dengan hasil dokumentasi yaitu kegiatan belajar
membaca yang dilakukan setiap individu yang mengalami kesulitan
membaca.

Setiap anak mememiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam proses


pembelajaran atau kegiatan pebelajaran, misalnya dalam proses
pembelajaran membaca. Berikut adalah bentuk-bentuk
kelemahan/kesulitan masing-masing anak/ individu. Kelemahan/kesulitan
dalam membaca yang dialami oleh KL ialah lambat merangkai susunan
kata, membaca kata yang mempunyai arti dan tidak mempunyai arti,
pengucapan kata belum tepat, lambat membaca kata, sulit memahami isi
bacaan dan menjawab soal asal tebak. Dalam menulis KL perlu bantuan
guru, seperti guru mengeja kata dan kalimat kemudian KL menulis.
Kelemahan membaca yang dialami oleh FR adalah ia masih terbata-bata
dalam membaca dan ia masi mengeja kalimat sederhana tetapi didalam
menyebutkan abjad FR sudah cukup lancar dan dapat membedakan huruf-
huruf abjad tersebut. Anak FR untuk kemampuan menulisnya sudah baik
tanpa meniru dari gurunya. Kelemahan membaca yang dialami oleh AG
ialah kesulitan dalam membaca kalimat sederhana dan masih meraba-raba
huruf dengan jari tangannya, dan AG juga masih terbata-bata dalam
membaca. Dalam menulis AG sudah cukup baik karena sudah bisa
menulis dengan mengikuti tulisan yang ada dibuku atapun di papan tulis.
Kesulitan/kelemahan yang dialami oleh AK adalah belum bisa
membedakan huruf “Q, dengan “K” , dan sulit memahami isi bacaan.
Siswa AK sudah bisa menulis tetapi ketika menulis siswa AK masih ada
huruf –huruf yang kurang serta perlu bantuan dan perhatian dari guru,
ketika anak AK menulis.

Bedasarkan hasil wawancara kepada guru kelas 1 SDIT Raudhatul


Jannah memiliki pedoman khusus berupa buku bacaan untuk siswa yang
kesulitan dalam membaca permulaan, bukunya berupa buku bacaan yang

17
terdapat 3 tingkatan. Untuk tingkat yang paling rendah yaitu buku bacalah
1, ketika siswa sudah mulai lancar dilanjutkan pada buku tingkat
selanjutnya yaitu buku bacalah 2, dan ketika sudah lancar akan dilanjutkan
pada buku bacalah 3. Selanjutnya akan diserahkan kepada wali kelas untuk
memutuskan bahwa siswa yang kesulitan dalam membaca masih harus
memakai buku bacalah itu, atau tidak. Dan guru tersebut Mengetahui, ada
4 siswa laki-lakiyang kesulitan dalammembaca permulaan yaitu (KL, FR,
AG, dan AK).

Menurut hasil wawancara Guru kelas 1 di sekolah SDIT Raudhatul


Jannah tidak merasa terbebani, guru lebih merasa kasihan kepada siswa
yang kesulitan membaca karena siswa tersebut tertinggal dalam pelajaran
ketika pembelajaran berlangsung siswa harus dibantu oleh guru dalam
membaca. Guru memberikan perhatian yang berbeda, guru memberikan
perhatian tambahan kepada siswa yang belum bisa membaca., Usaha yang
dilakukan guru dalam menangani siswa yang kesulitan dalam membaca
permulaan yaitu dengan memberikan kesempatan membaca buku pedoman
khusus yaitu buku bacalah yang telah disediakan oleh sekolah.
Menurut hasil wawancara guru kelas 1 di sekolah SDIT Raudhatul
Jannah tidak memberikan penghargaan, jika sudah bisa baca guru hanya
bersyukur karena siswa tersebut sudah lancar dalam membaca. Keadaan
sensori yang dimiliki oleh, siswa yang kesulitan membaca di Raudhatul
Jannah semua normal dan baik dampak yang ditimbulkan oleh, siswa di
tingkat akademiknya juga berpengaruh karena siswa yang kesulitan
membaca kurang bisa dalam mengikuti pelajaran. Dampak yang
ditimbulkan oleh, siswa pada interaksi sosialnya tidak ada,karena siswa
dapat berinteraksi baik dengan teman-temannya.
Menurut hasil wawancara guru kelas 1 di sekolah SDIT Raudhatul
Jannah Sikap yang ditunjukan siswa ketika guru sedang menjelaskan yaitu
siswa menanggapi dan mendengarkan akan tetapi siswa yang kesulitan
dalam membaca ia tidak memperhatikan dan ia sering melamun ketika
guru sedang menjelaskan.

18
Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada guru
kelas 1, siswa kelas 1, dan hasil dokumentasi, maka diperoleh data tentang
kesulitan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SDIT Raudhatul Jannah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap 20 siswa diperoleh data 4 siswa yang
mengalami kesulitan membaca permulaan. Berdasarkan hasil tersebut
dapat diketahui bahwa tingkat membaca permulaan pada siswa kelas 1
Raudhatul Jannah tergolong “Belum Baik” kesulitan-kesulitan yang di
hadapi oleh siswa oleh siswa kelas 1 Raudhatul Jannah sebagai berikut:
1. Belum mengenal huruf
ketidakmampuan siswa kelas Raudhatul Jannah dalam mengenal huruf
– huruf abjad menjadi salah satu faktor penghambat siswa tidak
mampu membaca.
2. Membaca kata demi kata
Kesulitan membaca kata demi kata juga dialami oleh siswa kelas 1
Raudhatul Jannah. Siswa berhenti membaca setelah membaca sebuah
kata. Siswa tidak mampu membaca kata berikut.
3. Belum mengenali makna kata
Beberapa siswa kelas 1 Raudhatul Jannah kesulitan mengenali makna
kata, hal tersebut di sebabkan kurangnnya menguasai kosakata,
kurangnya penguasaan struktur kata.
Beberapa solusi diberikan guru untuk mengatasi kesulitan membaca
permulaan siswa kelas 1 di SD IT Raudhatul Jannah.
1. Guru memberikan memperhatikan lebih dan khususnya untuk
siswa yang tidak bisa membaca permulaan.
2. Huruf dijadikan nyanyian
3. Setiap pagi siswa yang kesulitan membaca dilatih menggunakan
buku bacaan dari sekolah yaitu buku bacalah.

Menurut ( udhiyana sari, 2019 ) bahwa soslusi yang upaya yang dapat
dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan membaca permulaan siswa
diantara nya sebagai berikut :

19
1. Menggunakan media pembelajaran yang menarik dan efektif,
menggunakan metode pembelajaran dengan bantuan gambar akan
sangat memudahkan siswa dalam mengenal huruf.
2. Membacakan dongeng dan menjelaskan berbagai macam manfaat
dengan biasa membaca dapat mendorong rasa percaya diri siswa
selain itu, percaya diri juga harus di timbulkan karena siswa yang
mengalami kesulitan membaca sulit dalam mengikuti pelajaran
dikelas,sehingga sering kucilkan oleh teman sekelasnya, hal
tersebut juga dapat dilakukan dengan menimbulkan rasa percaya
diri siswa dengan cara memunculkan semangat belajar anak di
kelas.
3. Memberikan program khusus membaca remedial. Program tersebut
mengacu pada pemberian remedial kepada anak yang mengalami
kesulitan membaca.
4. Memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami
kesulitan membaca.

20
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

21
BAB V
REFERENSI

22
BAB VI
LAMPIRAN
1. Instrumen penelitian

Kisi-kisi lembar Wawancara untuk guru

No. Indikator Jumlah Item Nomor Item


1. Pedoman khusus untuk
mengatasi siswa 1 1
kesulitan belajar
membaca permulaan.
2. Jumlah siswa kesulitan 1 2
belajar membaca
permulaan.
3. Kepekaan guru terhadap
siswa berkesulitan 1 3
belajar membaca
permulaan
4. Bimbingan guru terhadap
siswa berkesulitan 1 4,5,6
belajar membaca
permulaan
5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi anak 1 7
berkesulitan belajar
membaca permulaan.
6. Dampak kesulitan belajar 2 8,9
membaca permulaan.
7. Hambatan-hambatan 1 10
dalam menghadapi anak
berkesulitan belajar
membaca permulaan.

Lembar Pedoman Wawancara untuk Guru

1. Apakah sekolah memiliki pedoman khusus dalam mengatasi siswa


berkesulitan membaca di SDIT Raudhatul Jannah? Jika iya, seperti apa
pedoman tersebut?

23
2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui keberadaan siswa berkesulitan membaca di
SDIT Raudhatul Jannah? Jika iya, ada berapa siswa laki-laki dan
perempuan?
3. Bagaimana pendapat atau tanggapan ibu mengenai anak yang
berkesulitanmembaca permulaan di kelas ibu? (merasa terbebani atau
tidak)
4. Bagaimana bimbingan ibu guru terhadap siswa yang berkesulitan belajar
membaca permulaan di kelas? (disamakan atau berbeda)
5. Apakah ibu memberikan kesempatan membaca kepada siswa berkesulitan
belajar membaca permulaan ? Dengan cara seperti apa ?
6. Apakah ibu selalu memberikan penghargaan kepada siswa berkesulitan
belajar membaca permulaan ? Kapan dan bagaimana caranya ?
7. Bagaimana keadaan sensori (penglihatan dan pendengaran) siswa
berkesulitan belajar membaca?
8. Apa dampak yang ditimbulkan dari kesulitan siswa dalam belajar
membaca terhadap tingkat akademiknya?
9. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kesulitan siswa dalam belajar
membaca terhadap tingkat interaksi sosialnya?
10. Bagaimana sikap siswa yang kesulitan belajar membaca ketika bapak/ibu
sedang menjelaskan?

24
1. Dokumentasi

25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai