Anda di halaman 1dari 13

Pe n d id ik a n Ka ra k te r d i S D

Me n c i p ta k a n K e lu a rg a
Berkarakter
Kelompok 8:
• Anindia Nur Cahyani 132110100
• Jeni Artika 132110116
• Wafa Khilda D 132110123
Strategi Mendidik Anak
1 Berkarakter Di Sekolah Materi
Pembahasa
2
Membangun Kemitraan
Sekolah dan Orang Tua n
Pemberdayaan Keluarga
3 Bagi Pendidikan
Karakter
Strategi Mendidik Anak
A Berkarakter Di Sekolah
Lickona, sebagaimana dikutip
oleh Saptono, bahwa
pendidikan karakter yang utuh
mengolah tiga aspek sekaligus,
yaitu pengetahuan moral (moral
knowing), perasaan moral
(moral feeling), dan tindakan
moral (moral action)
Guru harus bertindak Strategi dalam mengembangkan
1 sebagai sosok yang
pendidikan karakter mencakup 12
strategi, 9 di antaranya tuntutan
peduli,
Menciptakan komunitas
kepada guru, dan 3 di antaranya
tuntutan kepada sekolah.
2 moral di kelas

3 Mempraktikkan disiplin
moral
Menciptakan lingkungan
4 kelas yang demokratis
Mengajarkan nilai-nilai
5 melalui kurikulum
6 Menggunakan
pembelajaran kooperatif

7 Membantu "kepekaan
murni"

8 Mendorong refleksi
moral

9 Mengajaran resolusi
konflik
Sedangkan 3
strategi lainnya
menghendaki
• sekolah untuk:
Mengembangkan sikap peduli
yang tidak hanya sebatas kegiatan
di kelas.
• Menciptakan budaya moral yang
positif di sekolah.
• Melibatkan orang tua siswa dan
masyarakat sebagai partner dalam
pendidikan karkater.
B Membangun Kemitraan
Sekolah & Orang Tua
dalam Pengembangan
Karakter Anak
Tujuan dari kemitraan sekolah ini diantaranya:

• Mendidik para guru tentang peranan mereka dalam


mempromosikan keterlibatan orang tua secara lebih
besar
• Berbagi informasi dengan sekolah mengenai
bagaimana mereka dapat meningkatkan komunikasi
antara rumah dan sekolah
• Mendapatka informasi secara langsung dri orang tua
Dari kemitraan sekolah dan orang tua,
diperoleh urutan 10 nilai karakter anak
yang akan dikembangkan diantaranya:
1. Menjadi percaya diri
2. Menjadi bertanggung jawab dan dapat
diandalkan
3. Menjadi ingin tahu dan ingin belajar
4. Manjadi diri sendiri dan mampu
mengarahkan diri sendiri
5. Mampu berkerja sama dengan temannya
6. Menjadi sensitif dengan orang lain
7. Menjadi baik dan penuh perhatian
8. Menjadi pekerja keras
9. Mendapatkan nilai yang baik
10. Menjadi ramah dan bertempramen baik
C Strategi
Pemberdayaan
Keluarga bagi
Pendidikan Karakter
Anak karakter adalah proses
Membangun
mengukir jiwa, sehingga terbentuk
jiwa yang unik, menarik dan lain
daripada yang lain. Karakter tidak
dapat dikembangkan secara instan,
melainkan melalui proses panjang
yang terus menerus. Oleh karena itu
sinergitas tripusat pendidikan;
keluarga, sekolah, dan masyarakat,
dalam mengelola pendidikan harus
terus dikembangkan
Berpandangan terhadap hal
tersebut, maka strategi pendidikan
karakter
dalam keluarga dapat dibagi
dalam beberapa kategori yaitu:

1.Pranikah 2.Prenatal 3.Pascanatal


Strategi mencari Suatu masa di mana
kedekatan hubungan fase bayi 0-2, fase
pasangan hidup yang antara bayi dan orangtua kanak-kanak 2-6,
baik mulai terbentuk dengan fase anak 6-12, fase
yang berkualitas dan konsekuensi yang akan
berkarakter. berdampak panjang
remaja 12-21, fase
terutama berkaitan dewasa 21 ke atas
dengan kemampuan dan
kecerdasan bayi dalam
kandungan
Dengan memperhatikan fase-fase
perkembangan anak semenjak bayi lahir
sampai dengan dewasa, maka strategi
pendidikan karakter dalam keluarga yang
dapat diterapkan adalah :
• Strategi penanaman nilai-nilai
keagamaan dan kemasyarakatan
secara
• berkesinabungan semenjak lahir.
• Strategi keteladan orang dewasa di
rumah tangga.
• Strategi pembiasaan.
• Strategi pengajaran
Kesimpulan: sebuah puisi
Dorothy Law
Nolte yang
ANAK-ANAK BELAJAR DARI berjudul “C
hildren Learn What
KEHIDUPANNYA They Live”
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia
belajar memaki; Jika anak dibesarkan dengan
permusuhan, ia belajar berkelahi; Jika anak
dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar
rendah diri; Jika anak dibesarkan dengan
hinaan, ia belajar menyesali diri; Jika anak
dibesarkan dengan toleransi, ia belajar
menahan diri; Jika anak dibesarkan dengan
dorongan, ia belajar percaya diri; Jika anak
dibesarkan dengan pujian, ia belajar
menghargai; Jika anak dibesarkan dengan
sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar
keadilan; Jika anak dibesarkan dengan rasa
aman, ia belajar menaruh kepercayaan; Jika
anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar
menyenangi dirinya; Jika anak dibesarkan
dengan kasih sayang dan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai