Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISTIK

PENDIDIKAN SD

Dosen Pengampu : Bpk. Sobrul Laeli M.Pd.


Anggota kelompok 1 :

Siti selvia
Danis anindita putri
nurahma
(H.2210128) 2 (H.2210342)

1
Shofia saniah nuriah 3
(H.2210024)
Pengertian Karakteristik

 Karakter adalah sifat, budi pekerti, akhlak atau


kepribadian seseorang yang demikian terdiri dari hasil
internalisasi berbagai kebajikan yang dapat dipercaya
digunakan sebagai landasan cara pandang, berpikir,
bersikap dan bertindak, Kebajikan terdiri dari
beberapa nilai, moral dan standar seperti kejujuran,
berani bertindak, percaya dan menghormati orang
lain.
Pengertian Karakteristik Menurut Beberapa Tokoh
 Jean Piaget. Crain, 2004

karateristik anak pertumbuhan fisik dan psikologisnya anak mengalami pertumbuhan jasmaniah
maupun kejiwaannya. Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak berlangsung secara teratur dan terus
menerus kearah kemajuan. “Anak SD merupakan anak dengan katagori banyak mengalami perubahan
yang sangat drastis baik mental maupun fisik”.

 Sugiyanto, 2010

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkrit. Pada tahap operasi konkrit ini anak
sudah mengetahui symbol-simbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang abstrak.
Dalam tahap ini anak mulai berkurang egosentrisnya dan lebih 21 sosiosentris (mulai membentuk peer
group). Akhirnya pada tahap operasi formal anak telah mempunyai pemikiran yang abstrak pada
bentuk-bentuk yang lebih komplek.
Karakteristik anak usia sekolah umur 6-12 tahun terbagi menjadi
empat bagian terdiri dari :

1 2

Fisik/Jasmani Emosi

3 4
Sosial intelektual
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha dasar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan, yang diperlukan dirinya,
masyarakat, dan Negara.
 Fungsi dan tujuan

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa,
Yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,dan bertujuan untuk berkembangnya
Potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa ,
Berahklak mulia,sehat,berilmu,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokrasi
Serta bertanggung jawab.”
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai-nilai karakter
pada anak didik. Ada 4 (empat) ciri dasar pendidikan karakter yang dirumuskan oleh seorang
pencetus pendidikan karakter dari Jerman yang bernama FW Foerster.

pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap


1
nilai normatif.

2 adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian

3 adanya otonomi

4 keteguhan dan kesetiaan


Karakteristik Umum Pendidikan SD

Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakannya dari


satuan pendidikan lainnya. Paling tidak, ada empat sasaran
utama dalam pendidikan SD, yaitu sebagai berikut :

 Kemelekwacaan (literacy)
 Kemampuan memecahkan masalah (problem solving)
 Kemampuan berkomunikasi
 Kemampuan bernalar (reasoning)
 mengembangkan kemampuan siswa berfikir logis
sehingga kemampuan bernalarnya berkembang.
Karakteristik Umum Pendidikan SD
 Kemelekwacaan (Literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan kemelekwacaan, bukan pada
pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacaan merujuk pada pemahaman siswa tetang berbagai
fonemena/gagasan dilingkungannya dalam rangka menyesuaikan perilaku dengan kehidupan.

 Kemampuan berkomunikasi .Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan kemampuan komunikasi, yaitu


mampu mengomunikasikan sesuatu, baik buah pikiran sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai
sumber, kepada orang lain dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Kemampuan memecahkan masalah (problem solving). mencakup merasakan adanya masalah,


mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah, mengekspoitasi alternative
pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang paling layak.

 Kemampuan Bernalar (reasoning) Kemampuan bernalar (reasoning), yaitu menggunakan logika dan bukti-
bukti secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada simpulan. Pendidikan SD diarahkan untuk.
mengembangkan kemampuan siswa berfikir logis sehingga kemampuan bernalarnya berkembang..
Karakteristik Khusus Pendidikan SD
● Siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-operasional dan operasi konkret, yang ditandai oleh
pandangan yang bersifat holistic.
● Guru SD adalah guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran SD, yaitu : Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, dan PKn.
● Kurikulum SD dikembangkan berdasarkan standar nasional oleh satuan pendidikan (SD) bersama dengan
Komite Sekolah, di bawah koordinasi Dinas Kabupaten/Kota. Pendidikan SD berlangsung selama enam
tahun, yang dibagi menjadi enam tingkat kelas.
● Pembelajaran di SD menekankan pada keterpaduan, bersifat holistk, pengalaman langsung, dan
menggunakan contoh-contoh konkret, sesuai dengan karakteristik siswa SD dan tujuan pendidikan Dasar.
● Gedung dan fasilitas SD bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang cukup mewah. Pada
umumnya, terdapat enam ruang kelas dan ruang kepala sekolah, tanpa ruang guru dan juga tanpa ruang
administrasi.
  BENTUK BENTUK PENYELENGGARA PENDIDIKAN
  Secara umum bentuk penyelenggara pendidikan SD dapat dibagi menjadi dua , yaitu :
1 Bentuk formal

1 2 3 4

SEKOLAH DASAR ( SD ) SD UNGGULAN ATAU SEKOLAH SEKOLAH DASAR LUAR SEKOLAH DASAR INKLUSI
MADRASAH NASIONAL PLUS BIASA ( SDLB ) Pada Sekolah Dasar Inklusi berbaur
anak biasa ( normal ) dengan anak
IBTIDAIYAH ( MI) Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan SDLB untuk anak– anak yang luar biasa. Konsep inklusi berawal
umum dengan memiliki keunggulan dari Gerakan Pendidikan untuk
SD ( Sekolah Dasar ) memerlukan pendidikan
sebagai berikut : semua
merupakan jenjang pertama  Penggunaan Dwi bahasa dalam khusus atau yang mempunyai
(Education for all) yang
pendidikan dasar yang komunikasi sehari – hari . kelainan . kurikulum yang dicanangkan UNESCO.
menyelenggarakan pendidikan  Jumlah jam mengajar lebih banyak digunakan pada umumnya Sebagai konsekuensinya adanya anak
umum bagi anak usia 6 –12.  Tersedia pendidikan khusus, ujian, dan sama dengan kurikulum SD luar biasa di SD biasa, maka SD biasa
tahun MI ( Madrasah Ibtidaiya) sertifikat bagi siswa yang memenuhi biasa dengan berbagai harus dilengkapi dengan guru
menyelenggarakan pendidikan standar kompetensi penyesuaian terutama dalam pembimbing khusus yang memiliki
umum setingkat SD, di samping  Fasilitas yang lengkap kompetensi membimbing anak luar
proses belajar dan evaluasi
pendidkan Agama Islam.  Jumlah siswa dalam satu kelas relatif biasa
kecil
BENTUK BENTUK PENYELENGGARA PENDIDIKAN

2 Bentuk non formal


 PROGRAM PAKET A B
Program paket A setara dengan SD/MI yangdiperuntukkan bagi peserta didik usia 15 - 44tahun.
Program paket B setara dengan SMP/MTs.Program ini ditunjukkan untuk menuntaskanWajib Belajar Sembilan Tahun.Program
paket A dapat di selenggarakan oleh:
• Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat(PKBM).2.
• Sanggar Kegiatan Belajar ( SKB )3.
• Pondok pesantren
 SEKOLAH RUMAH ( HOME SCHOOLING)
Direktorat Pendidikan Kesetaraanmendefinisikan Home Schooling adalah sekolahyang diselenggarakan di rumah sebagai layanan pendidikan yang
secara sadar, teratur, danterarah dilakukan oleh orang tua/keluarga dirumah.
Beberapa alasan memilih home schooling :
1. Memberikan suasana belajar yang lebihmeotivasi.
2. Banyaknya kekerasan yang terjadi disekolah formal yang membuat orang tuakhawatir.
3. Orang tua tidak setuju dengan kurikulumdi sekolah yang dianggap terlalu berat.
4. Alasan karena agama
5. Alasan keamanan
6. Alasan keamanan.
 
“Bu dina membawa bonsai,
Lalu duduk makan stroberi.
Semua telah usai,
Saatnya kami undur diri”

Terima Kasih!!

Anda mungkin juga menyukai