Anda di halaman 1dari 1

Pendidikan inklusif merupakan layanan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta

didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan dalam satu lingkungan bersama dengan peseta didik di sekolah umum.

Perkembangan pendidikan inklusif pada awalnya diprakarsai dan dimulai dari


negara-negara Scandinavia yaitu Denmark, Norwegia dan Swedia. Tepatnya di Amerika
A. Sejarah Serikat pada tahun 1960-an, Presiden Kennedy mengirimkan pakar-pakar pendidikan
Luar Biasa ke Scandinavia untuk mempelajari mainstreaming dan least restrictive
Pendidikan environment. Kemudian, tahun 1991 di Inggris memperkenalkan konsep pendidikan
inklusif yang ditandai dengan pergeseran model pendidikan anak berkebutuhan
Inklusif khusus dari segregatif ke integratif.
Sejalan dengan berkembangnya pendidikan inklusi di dunia maka pada tahun 2004
Indonesia menyelenggarakan konvensi nasional dengan menghasilkan Deklarasi
Bandung yang berkomitmen Indonesia menuju pendidikan inklusif.

Tujuan pendidikan inklusif mengacu pada UU. No. 2 tahun 2003 sidiknas Pasal 1
Ayat 1 berbunyi : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
B. Tujuan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi
pribadinya dan memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
Pendidikan akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan diri, masyarakat, bangsa dan negara.”
Namun, pada umumnya, tujuan pendidikan inklusi berguna untuk memberikan
Inklusif layanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kesulitan belajar dan peserta didik
yang memerlukan layanan pendidikan khusus, agar potensi kognitif, afektif, dan
psikomotorik peserta didik dapat berkembang secara baik dan optimal sehingga
mereka mampu untuk belajar dan berkembang bersama anak-anak normal lainnya.

Prinsip penyelenggaraan pendidikan 3. Prinsip Kebermaknaan


inklusif menurut Kemedikbud antara lain3 : Menciptakan dan menjaga kelas yang
1. Prinsip Pemerataan dan Peningkatan Mutu ramah, dan menghargai perbedaan.
C. Prinsip Mengupayakan pemerataan dalam 4. Prinsip Keberlanjutan
memperoleh pendidikan dan peningkatan Diselenggarakan secara berkelanjutan
Penyelenggaraan mutu pendidikan yang dapat memberikan pada semua jenis, jalur dan jenjang
akses pada semua peserta didik.
Pendidikan Inklusif 2. Prinsip Keberagaman
pendidikan.
5. Prinsip Keterlibatan
Mengupayakan penyesuaian dengan Penyelenggaraan harus melibatkan
kebutuhan dan karakteristik individual seluruh komponen pendidikan terkait.
peserta didik.

Keutamaan dan sisi positif pendidikan inklusi antara lain :


1. Prestasi akademik peserta didik pada sekolah inklusif sama dengan atau lebih baik daripada
D. Keutamaan dan peserta didik yang berada di sekolah yang tidak menerapkan pendidikan inklusi.
2. Penerapan belajar co-teaching yang mampu meningkatkan keterampilan sosial sehingga peserta
Sisi Positif didik mengalami peningkatan harga diri mengenai hal yang berkaitan dengan kemampuan dan
kecerdasan mereka.
Pendidikan Inklusif 3. Peserta didik yang memiliki ketidakmampuan tertentu akan mengalami peningkatan harga diri
dan mendapatkan kepercayaan diri karena belajar di sekolah reguler daripada sekolah luar biasa.
4. Peserta didik yang tidak memiliki kemampuan tertentu akan mengalami pertumbuhan dalam
pemahaman sosial dan memiliki pemahaman serta penerimaan terhadap siswa yang memiliki
ketidakmampuan tertentu karena mengalami program inklusif.

Anda mungkin juga menyukai