Anda di halaman 1dari 28

Perspektif Pendidikan SD

Karakteristik Pendidikan Sekolah


Anita Wijaya Indarto (858166084) Dasar
Arief Matondang (858751016)
Niken Hapsari (858163942)
Nina Widiastuti (858166543)
Sisca Febriyanti (858166346)
Karakteristik Pendidikan Sekolah
KB 1
Dasar

Fungsi, Tujuan, dan Ciri-Ciri Pendidikan Sekolah Dasar

KB 2
Tatanan Organisasi dan Bentuk-Bentuk
Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar
KB 1
A.Fungsi, Tujuan, dan Ciri-
Ciri Pendidikan Sekolah
Dasar
A.Fungsi Pendidikan SD
Wajib Belajar 6 tahun Wajib Belajar 9 tahun
SD menjadi lembaga pendidikan SD sebagai bagian pendidikan
yang berfungsi untuk dasar mempunyai fungsi untuk
menanamkan kemampuan dasar menuntaskan wajib belajar
bagi setiap warga negara pada tingkat Pendidikan Dasar
Indonesia yang masih berada sembilan tahun.
pada rentang usia Sekolah Dasar.
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan SD
01 Menanamkan kemampuan dasar baca-
tulis-hitung.
02 Menanamkan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang bermanfaat bagi
siswa sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
03 Mempersiapkan siswa untuk mengikuti
pendidikan di SMP.
01 Menanamkan kemampuan dasar baca-
tulis-hitung.

Dalam Kurikulum SD, jumlah


jam pelajaran untuk Bahasa
Indonesia dan Matematika
ditambah untuk mengasah
kemampuan baca-tulis-
hitung secara maksimal.
02 Menanamkan pengetahuan dan keterampilan
dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai
dengan tingkat perkembangannya.

Keterampilan dasar (life skills) dimaknai sebagai


keterampilan yang diperlukan setiap orang agar
mampu menjalani hidup secara wajar dan sukses.
Keterampilan Keterampilan
Akademik Personal

Keterampilan Keterampilan
Sosial Vokasional
03 Mempersiapkan siswa untuk mengikuti
pendidikan di SMP.

Mempersiapkan siswa kelas


VI SD sudah menguasai
kemampuan dasar untuk
dapat mengikuti pendidikan
di jenjang SMP.
B.Karakteristik Pendidikan SD
Dikelompokkan menjadi 2

1.karakteristik umum pendidikan SD


a.kemelekwacanaan/literasi => kemampuan pemahaman di lingkungan dan
kehidupan.
b.kemampuan komunikasi=>mampu menyuarakan baik dari pikiran sendiri atau
informasi.
c. kemampuan memecahkan masalah/problem solving=>pemecahan masalah dari
pengalaman sendiri atau orang lain.
d. Kemampuan bernalar/reasoning=>mampu membuat kesimpulan dengan adanya
bukti2.
2.karakteristik khusus pendidikan SD
Meliputi komponen :
Guru
Siswa
Kurikulum
Pembelajaran
Gedung dan sarana pembelajaran
KB 2
Tatanan Organisasi dan
Bentuk-Bentuk
Penyelenggaraan
Pendidikan Sekolah Dasar
A.TATANAN ORGANISASI
SEKOLAH DASAR
Landasan hukum :
❖ Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonom
❖ UU No. 20/2003 pasal 50 Ayat (1) sampai dengan (4)
tentang Sistem Pendidikan Nasional
❖ UU No. 2/1989
❖ PP No. 28/1990
Rancangan Peraturan Pemerintah
(RPP)
tentang Pendidikan Dasar dan
Menengah
1. Pengelolaan 2. Sarana dan Prasarana

Pasal 24 Pasal 26
Pasal 25
Diagram 1
Organisasi Pengelolaan SD
KB 2
Bentuk-Bentuk
Penyelenggaraan
Pendidikan SD
Bentuk-Bentuk Penyelenggaraan
Pendidikan SD
Sekolah Dasar
(SD)
Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Paket A

Formal
SD unggulan atau
Sekolah Nasional Plus
Informal
Sekolah Dasar Luar Sekolah Rumah
Biasa (SDLB)

SD inklusi
Bentuk Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (SD)

Jenjang pertama pendidikan dasar yang menyelenggarakan


pendidikan umum bagi anak usia 6 –12 tahun.

Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Menyelenggarakan pendidikan umum setingkat SD, di samping


pendidikan Agama Islam.
Bentuk Pendidikan Formal
SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus
Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan umum dengan memiliki
keunggulan sebagai berikut :
❖ Penggunaan bahasa asing atau Dwi bahasa dalam komunikasi
sehari – hari.
❖ Jumlah jam pelajaran lebih banyak.
❖ Tersedia pendidikan khusus, ujian, dan sertifikat bagi siswa
yang memenuhi standar kompetensi pada lembaga pendidikan
global.
❖ Fasilitas yang lengkap dan lebih baik
❖ Jumlah siswa dalam satu kelas relatif kecil.
❖ Menggunakan Kurikulum Internasional
Bentuk Pendidikan Formal
Sekolah Dasar Luar Biasa

SDLB untuk anak - anak yang memerlukan pendidikan khusus


atau yang mempunyai kelainan. Kurikulum yang digunakan pada
umumnya sama dengan kurikulum SD biasa dengan berbagai
penyesuaian terutama dalam proses pembelajaran dan evaluasi.
Bentuk Pendidikan Formal
Sekolah Dasar Inklusi

● Pada SDLB berkumpul anak - anak dari berbagai kelainan,


Pada Sekolah Dasar Inklusi berbaur anak biasa ( normal )
dengan anak luar biasa.
● Konsep inklusi berawal dari Gerakan Pendidikan untuk
semua (Education for all) yang dicanangkan UNESCO.
● Di SD Inklusi akan terjadi perbauran anak-anak biasa
(normal) dengan anak yang memerlukan pendidikan khusus.
● Sebagai konsekuensinya adanya anak luar biasa di SD
biasa, maka SD biasa harus dilengkapi dengan guru
pembimbing khusus yang memiliki kompetensi membimbing
anak luar biasa.
Bentuk Pendidikan Informal
Kejar Paket A

Pendidikan non formal jenjang SD yang diperuntukkan bagi


warga negara yang berusia 15-44 tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan SD.
Penyelenggaranya lembaga, organisasi, dan komunitas
belajar seperti:
1. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
2. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
3. Pondok Pesantren.
Bentuk Pendidikan Informal
Sekolah Rumah atau Home Schooling

★ Sekolah yang diselenggarakan di rumah.


★ Tujuannya agar potensi anak yang unik dapat
berkembang secara optimal
★ Diklasifikasikan menjadi 3:
1. Sekolah Rumah Tunggal
2. Sekolah Rumah Majemuk
3. Komunitas Sekolah Rumah
Bentuk Pendidikan Informal
Sekolah Rumah atau Home Schooling
Beberapa Alasan beberapa orang memutuskan memilih sekolah
rumah:
1. Memberikan suasana belajar yang lebih memotivasi sehingga
memberikan pendidikan yang lebih baik terutama pembentukan
karakter.
2. Orang tua yang khawatir keselamatan anaknya ketika banyak
kekerasan yang terjadi di sekolah formal
3. Ketidaksetujuan orang tua terhadap kurikulum yang digunakan
sekolah.
4. Berkaitan dengan agama.
5. Kesulitan transportasi ke sekolah dan keamanan anak.
6. Keperluan anak dalam hal khusus yang tidak dapat diberikan
oleh sekolah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai