Penulis menyadari Laporan hasil observasi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran penulis nantikan demi kesempurnaan Laporan
Hasil Observasi ini. Demikian Laporan ini penulis susun, semoga dapat
bermanfaat bagi banyak orang, terutama bagi diri sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
2.2 Lokasi Penelitian
2.3 Teknik Pengumpulan Data
2.4 Teknik Keabsahan Data
2.5 Teknik Analisis Data
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesulitan belajar merupakan persoalan umum dan lumrah yang terjadi pada
siswa dalam akademisnya. Namun, masalah kesulitan belajar pada siswa tidak
boleh dipandang remeh. Masalah tersebut hendaknya segera mungkin dilakukan
tindakan atau penanganan khusus, agar siswa mampu menyelesaikan studinya di
sekolah (Masykuri, 2017).
Tahap awal membaca permulaan pada siswa dikenalkan dengan bentuk huruf
abjad dari A/a sampai Z/z. Huruf-huruf tersebut perlu dilafalkan sesuai dengan
bunyinya. Setelah siswa diperkenalkan dengan bentuk huruf abjad dan
melafalkannya, langkah selanjutnya siswa diperkenalkan dengan mengeja suku
kata, membaca kata, dan membaca kalimat pendek (Pratiwi & Ariawan, 2017).
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena
peneliti ingin mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dialami oleh subjek penelitian, dalam penelitian ini peneliti ingin
mendeskripsikan kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik (Dafit &
Ramadan, 2020). Data didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 1C dan siswa
kelas 1 di SDIT Raudhatul Jannah mengenai kesulitan membaca permulaan siswa.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kemudian, peneliti melakukan
observasi (pengamatan) selama proses pembelajaran berlangsung. Pada saat
peneliti melaksanakan kegiatan observasi, yang menjadi fokus peneliti adalah
kesulitan membaca permulaan siswa kelas 1 di SDIT Raudhatul Jannah.
BAB III
Gambar 1
Gambar 2
Menurut ( udhiyana sari, 2019 ) bahwa soslusi yang upaya yang dapat
dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan membaca permulaan siswa
diantara nya sebagai berikut :
1. Menggunakan media pembelajaran yang menarik dan efektif,
menggunakan metode pembelajaran dengan bantuan gambar akan
sangat memudahkan siswa dalam mengenal huruf.
2. Membacakan dongeng dan menjelaskan berbagai macam manfaat
dengan biasa membaca dapat mendorong rasa percaya diri siswa
selain itu, percaya diri juga harus di timbulkan karena siswa yang
mengalami kesulitan membaca sulit dalam mengikuti pelajaran
dikelas,sehingga sering kucilkan oleh teman sekelasnya, hal
tersebut juga dapat dilakukan dengan menimbulkan rasa percaya
diri siswa dengan cara memunculkan semangat belajar anak di
kelas.
3. Memberikan program khusus membaca remedial. Program tersebut
mengacu pada pemberian remedial kepada anak yang mengalami
kesulitan membaca.
4. Memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami
kesulitan membaca.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada guru
kelas 1, siswa kelas 1, dan hasil dokumentasi, maka diperoleh data
tentang kesulitan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SDIT
Raudhatul Jannah. Berdasarkan hasil analisis terhadap 20 siswa
diperoleh data 4 siswa yang mengalami kesulitan membaca
permulaan.
Solusi Yang diberikan oleh guru kelas 1 di raudhatul jannah
kepada siswa yang kesulitan membaca yaitu dengan cara
memberikan perhatian lebih kepada siswa yang kesulitan dalam
membaca, kemudian setiap pagi guru selau melatih siswa yang
kesulitan membaca untuk membaca buku pedoman yang ada di
sekolah yaitu buku bacalah 1-3. Dan guru juga menjadikan abjad
menjadi lagu yang bisa di nyanyikan bersama-sama sehingga siswa
menjadi lebih mudah dalam menghafal huruf abjad.
Tanggapan guru kepada siswa yang kesulitan dalam
membaca permulaan guru tidak merasa terbebani, lebih merasa
kasihan kepada siswa yang kesulitan membaca karena siswa
tersebut tertinggal dalam pelajaran ketika pembelajaran
berlangsung siswa harus dibantu terlebih dahulu oleh guru dalam
membaca.
4.2 Saran
Berdasarkan simpulan dan data yang ditemukan di lapangan, maka
ada beberapa saran yang perlu disampaikan peneliti kepada
berbagai pihak, antara lain:
1. Untuk kepala sekolah, hendaknya selalu mendukung proses
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dengan cara
memperhatikan buku-buku yang akan digunakan guru untuk
mengajar di kelas, serta memastikan agar buku-buku tersebut
selalu tersedia di sekolah.
2. Untuk guru, dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas guru harus benar-benar memilih strategi pembelajaran
yang tepat untuk digunakan di kelas agar kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan dapat sesuai dengan yang diharapkan
agar siswa lebih memperhatikan ketika guru sedang
menjelaskan, selanjutnya guru bisa memberi les atau jadwal
tambahan untuk siswa yang kesulitan dalam membaca
permulaan, agar siswa dapat lebih cepat membaca dengan
lancar. Guru juga bisa memberikan penghargaan kepada siswa
yang kesulitan dalam membaca permulaan agar ia lebih
semangat dalam belajar membaca dan ingin terus belajar.
3. Untuk siswa, jadilah siswa yang memiliki kemauan untuk
belajar. Karena semua ilmu yang diberikan guru berguna untuk
masa depan di kemudian hari.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya, Memperbanyak bahan-bahan,
referensi buku serta menyaring dan menseleksi materi jika
mendapatkan dari internet agar dapat meningkatkan ketelitian
dalam penyusunan,sehingga dapat mengurangi kesalahan
dalam penulisan. Hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan
sebagai rujukan untuk penelitian sejenis dengan tidak
mengabaikan keaslian hasil peneliti.
BAB V
REFERENSI
BAB VI
LAMPIRAN
1. Instrumen penelitian
1. Dokumentasi