Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LANDASAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR


Dosen Pembimbing : Dra.Eva Betty Simanjuntak M.Pd

METODE MEMBACA SQ3R


DISUSUN OLEH :
Cantika Putri Pores (1212413006)
Elsa Pretty Simanjuntak (1213313011)
Muftila Alsiana Putri (1213313009)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya Berkat limpahan
rahmat dan karunia-nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
LANDASAN PENDIDIKAN DI SD Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu serta menambah wawasan pembaca.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah
membantu, terutama pertolongan dari Tuhan yang maha Esa . Sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan segala kerendahan hati, kami sangat
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat menbangun, agar kami dapat menyusun
makalah lebih baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyrakat
pada umumya.

Medan, 24 September 2021

Penyusun
KELOMPOK 6
DAFTAR ISI

 
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
 
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah …………………………..............................................1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….2
C. Tujuan……………………………………………………………………………2

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Langkah
SQ3R….......................................................................................................................3,4
2. SQ3R Dalam Membaca
Study………………………………………………………………………………….4
3. Penerapan Metode
SQ3R…………………………………………………………………………………4,7
4. Pengertian dan Konsep
Teori Skema…………………………………………………………………………..7,8
5. Peranan Skema
Dalam Membaca………………………………………………………………………8,9

BAB III
PENUTUP 
A.Kesimpulan……………………………………………………………………………….10
B.Saran………………………………………………………………………………………11

 
Daftar Pustaka .......................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

 Latar belakang

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan diketahui bahwa proses pembelajaran membaca
pemahaman kurang melibatkan siswa secara aktif.Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru
di dalam kelas IV SD GK di kecamatan sukasari Bandung dapat diilustrasikan sebagai berikut: (1)
pada awal pembelajaran guru menginstruksikan siswa dalam kelompok untuk membuka buku
paket pada halaman tertentu; (2) siswa diminta membaca dalam hati; (3) guru akan bertanya pada
setiap kelompok apakah ada bagian yang tidak dipahami;4) jika tidak ada pertanyaan dari siswa,
selanjutnya guru meminta siswa untuk mengeluarkan buku tulisnya; (5) guru meminta setiap
kelompok untuk menjawab pertanyaan yang ada di dalam buku paket dan menuliskannya di
dalam buku tulis, ementara itu guru menunggui di meja guru atau mengerjakan pekerjaan lain,
misalnya memeriksa pekerjaan siswa; (6) lima menit menjelang jam pelajaran selesai, siswa
diminta mengumpulkan hasil pekerjaannya di meja guru dan dilanjutkan dengan pelajaran yang
lainin.hal ini menyebabkan rata-rata nilai hasil belajar siswa yang diperoleh hanya mencapai 69
dengan kriteria ketuntasan miinimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.

Gambaran pelaksanaan pembelajaran di atas menunjukkan pembelajaran yang kurang efektif


karena siswa hanya menjadi objek pasif yang tidak mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan diri dan memperbaiki kesalahan dalam pemahaman terhadap materi
pembelajaran,guru kurang mengajak siswa untuk melakukan sesuatu aktivitas yang
menumbuhkan pengalaman bagi siswa sendiri seperti memberikan pertanyaan untuk menggali
pengetahuan siswa mengenai materi yang diberikan,Kurang terjadinya interaksi antara siswa
dengan guru juga menyebabkan suasana pembelajaran terasa membosankan, Dalam pemilihan
bahan ajar, guru hanya mengacu pada buku paket dan tidak memilih bahan ajar yang sesuai sert
tidak memperhatikan kemampuan siswa dan untuk guru kurang bervariasi. Guru dalam
pembelajaran masih menggunakan ceramah dan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran.
Kondisi seperti ini enyebabkan adanya beberapa masalah yang muncul seperti : 1).pembelajaran
terlihat pasif; 2).Terdapat banyak siswa yang mengobrol; 3).siswa kurang kreatif;
4). Tidak ada minat membaca pemahaman pada siswa.
Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Oleh karena itu, ditawarkan alternatif pemecahan masalah sebagai upaya untuk meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman siswa.beberapa pembelajaran yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan membaca pemahaman siswa yaitu: 1).Melalui SQ3R, siswa akan dapat menentukan
apakah materi yang dihadapinya itu sesuai dengan keperluannya atau tidak, memberikan
kesempatan kepada mereka untuk membaca dengan pengaturan kecepatan membaca yang
fleksibel, membekali mereka dengan suatu studi (belajar) yang sistematis. Melalui membaca
cepat, siswa dapat meninjau kembali secara cepat materi yang pernah dibacanya dan dapat
memperoleh pengetahuan yang luas tentang apa yang dibacanya.
 Rumusan masalah
1. Apa Pengertian dan Apa saja Langkah Langkah SQ3R?
2.Bagaimana Proses SQ3R Dalam Membaca Study?
3. Bagaimana Penerapan Metode SQ3R Tersebut?
4. Apa Pengertian dan Bagaimana Konsep Teori Skema?
5.Apa Saja Peranan Skema dalam Membaca?

 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Apa saja Langkah Langkah SQ3R
2. Mengetahui Bagaimana Proses SQ3R Dalam Membaca Study
3. Mengetahui Penerapan Metode SQ3R Tersebut
4.Mengetahui Pengertian dan Bagaimana Konsep dari Teori Skema
5.Mengetahui Apa saja Peranan Skema dalam Membaca.
BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Langkah SQ3R


1. Pengertian SQ3R
Strategi belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) merupakan penimbul
pertanyaan dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan
materi secara mendalam dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh Francis P. Robinson
pada tahun 1941 dipandang dapat meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi
teks dan bahan bacaan dalam suatu bidang pengetahuan.
Strategi SQ3R memberi kemungkinan kepada para siswa untuk belajar secara sistematis,
efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai materi ajar.Strategi ini lebih efisien
digunakan untuk belajar karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari
tahap meneliti bacaan atau materi ajar (Survey), bertanya (Question), membaca atau
mempelajari (Read), menceritakan atau menuliskan kembali (Recite), dan meninjau ulang
(Review) (Pujawan, 2005:347).
2. Langkah-langkah Strategi Belajar SQ3R
Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan strategi SQ3R yaitu:
a.  Survey 
Langkah pertama dalam strategi SQ3R adalah survey, yaitu guru perlu membantu dan
mendorong siswa untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur pokok
kajian. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui panjangnya pokok  kajian, judul bagian
(heading), dan judul sub bagian (sub heading), istilah kata kunci dan sebagainya (Syah,
1997:131).
Dalam melakukan survey, siswa menyiapkan pensil, kertas dan alat pewarna (stabilo) untuk
menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting dan akan dijadikan bahan
pertanyaan perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada
langkah selanjutnya.
b  Question
Guru memberikan petunjuk atau contoh kepada para siswa untuk menyusun pertanyaan-
pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan. Pertanyaan yang dibuat bisa menggunakan rumus
5W1H-nya wartawan. Rumus 5W1H itu berarti, Who, What, When, Why,
Where dan How(Thabrany, 1995: 86).
c.       Read
Guru menyuruh siswa membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini membaca secara aktif juga berarti membaca
difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang
diperkirakan relevan dengan pertanyaan tadi (Syah, 1994: 131).
d.  Recite
Recite merupakan latihan untuk meningkatkan kembali pemahaman tentang materi pelajaran
dengan memberi penekanan pada butir-butir penting yang dapat dilakukan dengan
mendengarkan sendiri, menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan (Trianto,
2007:149).
e. Review
Menurut Gie (1994: 82), setelah melakukan resitasi siswa masih perlu menengok seluruh
catatannya untuk memperoleh sebuah gambaran yang lengkap mengenai segenap ide yang
telah dipelajari. Untuk mencegah ide-ide terlupakan lagi, pengulangan terhadap bahan
pelajaran perlu dilakukan sewaktu-waktu.

B.  SQ3R Dalam Membaca Study


Membaca untuk studi ialah membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan baik
pikiran pokok, maupun pikiran penjelas.Membaca untuk studi berbeda dengan membaca
untuk sekedar menemukan informasi tertentu atau membaca untuk kesenangan.Buku atau
bahan bacaan itu dapat dibandingkan dengan sebuah supermarket tempat menjual berbagai
bahan kebutuhan.Setiap barang ditempatkan pada tempat tertentu, Kalau kita berbelanja,
tidak semua barang itu harus kita beli.Kita hanya membeli barang tertentu sesuai dengan
kebutuhan kita.Demikian juga halnya dengan buku atau bahan bacaan.Semua informasi
dalam bahan bacaan merupakan pengetahuan.Tidak semua informasi itu kita butuhkan pada
kesempatan membaca tertentu.
SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk kepentingan membaca
secara intensif dan rasional.Metode membaca ini baik untuk keperluan studi.Metode
membaca untuk studi ini dianjurkan oleh seorang guru besar psikologi dari Ohio State
University, yaitu Prof. Francis P. Robinson, tahun 1941.Metode ini merupakan salah satu
metode membaca yang makin lama makin dikenal orang dan banyak digunakan.
Berikut ini langkah-langkah menemukan ide-ide pokok dan pendukungnya serta membantu
mengingat yaitu terdiri atas S (Survey), Q (Question), R1 (Read), R2 (Recite), R3 (Riview).
(1) survei buku tersebut berguna untuk mengenali garis besar isi buku dengan menyurvei
halaman sampul, daftar isi, dan bab-bab buku tersebut secara cepat.  Jika hasil survei sudah
anda peroleh, lanjutkan dengan langkah kedua, yakni mengajukan pertanyaan-pertanyaan. (2)
membaca, mendaras, dan mengulangi bahan bacaan yang belum anda kuasai (Widyamartaya,
1992).
C.    Penerapan Metode SQ3R
Pembelajaran membaca pemahaman merupakan suatu proses pembelajaran membaca yang
menitikberatkan pada penguasaan teks atau pemahaman teks yang dibaca serta kemampuan
siswa dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Dewasa ini banyak teknik yang dilakukan untuk dapat membaca dengan baik yakni membaca
dengan benar-benar memahami isi bacaan.Dari sejumlah teknik membaca yang ada, SQ3R
merupakan teknik membaca pemahaman yang banyak dikenal dan lazim digunakan dalam
membaca studi.Meskipun teknik SQ3R merupakan suatu teknik atau strategi membaca buku
yang terutama ditujukan untuk kepentingan studi, namun juga dapat diterapkan untuk
kepentingan strategi atau teknik pengajaran pembaca di sekolah, terutama siswa-siswa yang
sudah tergolong pembaca tingkat lanjut. Hal ini penting dilakukan mengingat kegiatan
akademik siswa dalam kaitannya pencapaian prestasi belajar akan sangat didukung oleh
keterampilannya dalam membaca, khususnya membaca buku-buku acuan yang merupakan
teks untuk masing-masing bidang studi (Harjasujana, 1996/1997 : 210).
Adapun proses penerapan teknik SQ3R dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman
adalah sebagai berikut :
1  Persiapan perencanaan pembelajaran dengan teknik SQ3R dilakukan dengan   cara :
a.   Mempersiapkan dan memberikan motivasi kepada siswa.
b.   Apersepsi
c.   Menerapkan tujuan pembelajaran
d.   Menyusun persiapan pelaksanaan  pembelajaran.
2.  Pelaksanaan pembelajaran dengan teknik SQ3R dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a.  Persiapan teknik SQ3R dilakukan dengan langkah-langkah :
1)  Menyiapkan sebuah wacana dan paragraf yang utuh, logis dan bermakna.
2)  Membagikan lembar kerja sesuai contoh.
b.   Kegiatan inti dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1)  Menjelaskan proses dan manfaat membaca dengan teknik SQ3R.
2)  Membaca wacana dan paragraf yang telah disiapkan.
3)   Berlatih menerapkan langkah-langkah pembelajaran SQ3R berdasarkan contoh yang ada.
c.   Tindak lanjut : setelah langkah awal dan kegiatan inti dilaksanakan, kemudian dilakukan
tindak lanjut yaitu : memberikan pengayaan berupa pemberian tugas yang sama (dengan
bahan yang berbeda) yaitu mengerjakan langkah-langkah SQ3R yang kemudian ditanyakan
kembali pada pertemuan selanjutnya (Harjasujana, 1996/1997 : 213).
Adapun skenario proses belajar mengajar pembelajaran membaca pemahaman yakni
memahami teks bacaan dengan menggunakan teknik SQ3R adalah sebagai berikut :

1.Langkah (1) Apersepsi
Pada awal proses pembelajaran, guru hendaknya menciptakan suatu kondisi agar anak
didiknya dalam  keadaan siap belajar, karena kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
adalah berkenaan dengan membaca pemahaman yakni memahami teks bacaan.
2. Langkah (2) Melakukan Survey
Langkah ini dilakukan siswa untuk memperoleh informasi awal tentang bacaan yang
dihadapinya, yakni melihat judul teks bacaan tersebut, mengetahui siapa Penulisnya, dan
melihat berapa jumlah halaman teks bacaan tersebut.Hal ini digunakan untuk membantu
siswa dalam memperoleh gambaran umum tentang bahan bacaan yang dihadapinya. Dengan
melihat bagian-bagian tersebut siswa akan menentukan sikap untuk melakukan tindakan
selanjutnya.
3. Langkah (3) Latihan Membuat Pertanyaan
Latihan membuat pertanyaan berdasarkan masukan dan informasi awal yang diperoleh dari
hasil penjajakan pada saat melakukan survey.Pertanyaan ini dapat berfungsi sebagai pemandu
dalam kegiatan membaca yang sesungguhnya.
4. Langkah (4) Membaca
Kegiatan membaca teks dilakukan siswa secara mandiri, setiap siswa dibagi teks bacaan dan
diminta untuk membaca teks bacaan itu.Kegiatan membaca mula-mula dilakukan secara
bertahap dibawa bimbingan dan instruksi dari guru.Kemudian siswa diminta untuk
memeriksa daftar pertanyaan yang telah dibuat dan mencocokkan dengan isi bacaan untuk
mencari jawabannya.Untuk kegiatan membaca selanjutnya, diserahkan kepada masing-
masing siswa dengan batas waktu yang telah ditentukan.Setiap siswa mempunyai daftar
pertanyaan khusus yang telah dibuat dalam buku catatan.
5.  Langkah (5) Mencatat Jawaban Pertanyaan
Setelah kegiatan membaca dianggap tuntas, selanjutnya diikuti oleh penceritaan kembali hasil
bacaan.Sebagai tolak ukur, siswa dapat memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan yang dibuatnya
sebagai pemandu penceritaan hasil bacaan.Pembuatan hasil bacaan merupakan suatu yang
penting untuk menindaklanjuti kegiatan membaca pemahaman.Hal yang harus diingatkan
kepada siswa adalah bahwa dalam penceritaan kembali hasil bacaan hendaknya
menggunakan kata-kata sendiri setelah penulisan hasil bacaan sudah dilakukan, dapat menilai
seberapa jauh kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Jika siswa sudah merasa yakin
dirinya dapat  memahami teks bacaan yang dibacanya, kegiatan dapat dilanjutkan dengan
pembahasan jawaban untuk deretan pertanyaan.
6.  Langkah (6) Meninjau Ulang Kembali Isi Bacaan
Langkah ini merupakan langkah penutup pelajaran.Sebelum menutup pelajaran, guru dan
siswa secara bersama memeriksa ulang bagian-bagian bacaan yang dianggap penting, mulai
dari pertama sampai akhir.Hal ini dilakukan untuk menyegarkan kembali ingatan dan
pemahaman terhadap hasil bacaan.
Penekanan pada teknik SQ3R ini mencakup lima hal yaitu : 1) penelaahan isi bacaan secara
lengkap; 2) kemampuan memahami tema bacaan; 3) kemampuan menjawab pertanyaan
sehubungan dengan isi bacaan; 4) kemampuan mengevaluasi isi bacaan; 5) kemampuan
menceritakan kembali isi bacaan.

D. Pengertian dan Konsep Teori Skema


Istilah skema sebenarnya bukan hal yamg baru bagi kita, kata ini sudah lama milik bangsa
undonesia (merupakan kata serapan dari bahasa inggris “schema”. Dalam kamus besar bahasa
indonesia ( KBBI ) kata skema merupakan padanan dari kata bagan, rangka-rangka atau
rancangan. Ada beberapa sumber yang menjelaskan pengertian skema ini. Keterangannya
cukup lengkap dikemukakan oleh “ Chaplin (1981) “ yang terdapat dalamdictionary of
psikology , mengemukakan empat macam keterangan tentang skema yaitu :
1.  Skema sebagai suatu peta kognitif yang terdiri atas sejumlah ide yang tersusun rapi.
2.  Skema sebagai kerangka referensi untuk merekam berbagai peristiwa atau data
3.  Skema sebagai suatu model
4.  Skema sebagai suatu kerangka referensi yang terdiri atas respon-respon yangpernah
diberikan yang kemudian menjadi standart bagi respon-respon selanjutnya.
Dalam keterangan diatas juga dijelaskan tentang makna skema sebagai berikut:
1.   Skema adalah suatu pengertian yang digeneralisasikan. Suatu rencana atau struktur
seperti yang digunakan dalam kalimat” skema adalah suatu proses membaca yang dimana
setiap orang boleh dikatakan tidak pernah sama “.
2.   Skema adalah suatu konsep konseptual yang perlu untuk memahami sesuatu. Contoh :
skema yang dimiliki oleh si Adapat menolong pemahamannya dalam bidang bahasa.
3.   Skema adalah suatu cerita yang melahirkan kenyataan yang disampaikan dalam pikiran,
tetapi tidak ditransformasikan lewat pikiran ( Piaget).

Dari sejumlah pengertian tentang skema di atas, kita dapat menangkap pengertian yang
sederhana tentang skema itu yakni sebagai latar belakang atau asosiasi-asosiasi yang dapat
bangkit atau muncul kembali pada seseorang melihat atau membaca kata, frase,atau kalimat.
Sebagai contoh : saat kita mendengar kata “ pantai “ pikiran kita akan mengasosiasikan pada
segala sesuatu yang mendekati atau berhubungan dengan pantai seperti pada gemuruh omak,
daun yang nyiur melambai-lambai atau saat matahari terbenam atau diasosiasikan dengan
berkemah ditepi pantai dan seterusnya. Dengan kata lain skema seseorang dapat bergantung
pada pikiran atau pengalaman yang dimilikinya.
Skema dan membaca merupakan dua hal yang saling berkaitan erat, untuk dapat menerima
informasi baru perlu adanya skema tentang informasi lama yang berkenaan dengan informasi
baru tersebut sehingga terjalin interaksi dan di situlah terjadi pemahaman.
Ada asumsi dalam teori skema bahwa teks yang kita baca atau kita dengar itu tidaklah dengan
sendirinya menyampaikan makna pada kita. Teks hanya memberikan petunjuk kepada
pembaca atau pendengar untuk mrnyusun pengertian atau pemahaman berdasarkan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Dengan adanya bantuan skema yang ada,
seseorang akan berupaya memahami teks yang dibacanya atau didengarnya.

E.   Peranan Skema Dalam Membaca


Para pakar teori skema menyatakan bahwa latar belakang pengalaman yang kaya akan sangat
membantu keberhasilan belajar. Pengalaman yang banyak bisa diperoleh dengan berbagai
cara diantaranya dengan jalan membaca. Semakin banyak seseorang membaca maka akan
semakin meningkat pula kemampuan membacanya. Pernyataan ini didukung pula oleh Yap
( 1978 ) dia memperoleh bukti bahwa tingkat keterampilan membaca seseorang ditentukan
65% oleh banyaknya dia membaca.
Menurut Jonassen, skema adalah abstraksi mental seseorang yang digunakan untuk mengerti
sesuatu hal, menemukan jalan keluar, ataupun memecahkan masalah/persoalan. Orang harus
mengisi atribut skemanya dengan informasi yang benar agar dapat membentuk kerangka
pemikiran yang benar. Kerangka pemikiran inilah yang akan membentuk pengetahuan
struktural seseorang, di mana  pengetahuan struktural tersebut terdiri dari skema-skema yang
dipunyai dan hubungan antara skema-skema itu (Suparno, 2008:55).
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan jika proses pembentukan dan mengubah skema
adalah proses belajar. Seseorang dapat membentuk skema baru dari suatu pengalaman
baru.Seseorang juga dapat menambahkan atribut baru dalam skema yang lama. Seseorang
dapat memperkaya dan memperluas skemayang dimilikinya berdasarkan pengalaman,
pengamatan, penelitian, ataupun mengubah suatu skema lama yang dimilikinya menjadi
skema yang baru berdasarkan pengalaman selama proses pembelajarannya.
Jika dikaitkan dengan membaca pemahaman, teknik skema akan sangat membantu siswa
dalam memahami suatu bacaan jika mereka memiliki skema yang tepat dari teks bacaan
tersebut. Misalnya, seorang anak yang  sedang berjalan dengan ayahnya melihat seekor
lembu di sawah. Ayahnya bertanya pada anaknya, ”Nak, lihatlah. Binatang apakah itu?”.anak
tersebut melihat lembu tersebut, jika  dia belum memiliki skema tentang lembu tetapi dia
telah memiliki skema tentang anjing, maka lembu tersebut akan dikatakannya sebagai anjing.
Hal ini disebabkan karena si anak melihat persamaan antara anjing dan lembu yang sama-
sama memiliki empat kaki, bermata dua, berjalan merangkak, dan berdaun telinga.  Si anak
belum melihat perbedaan keduanya, melainkan hanya melihat persamaan keduanya dari
skema yang telah dimilikinya. Melalui proses belajar, lama kelamaan  si anak akan
mendapatkan skema tentang lembu, dan dia tidak akan lagi menyebut lembu sama dengan
anjing (Suparno, 2008:31).
Dengan menggunakan teknik skema, siswa akan ’digiring’ untuk membangkitkan skema
yang ada dalam dirinya tentang konsep yang diberikan. Piaget, menyatakan bahwa
sebagaimana tubuh kita memiliki struktur tertentu agar dapat berfungsi, pikiran kita juga
memiliki struktur yang disebut skema atau skemata (jamak). Skema adalah suatu struktur
mental atau kognitif yang dengannya seseorang secara intelektual beradaptasi dan
mengkoordinasikan  lingkungan sekitarnya dalam (Suparno, 2008:30).  Berdasarkan pendapat
tersebut, dapat disimpulkan jika skema seseorang dapat ’dibangkitkan’ dengan memberikan
rangsangan pada diri seseorang.
BAB 3
PENUTUP
A .KESIMPULAN
Dalam pembelajaran membaca melibatkan siswa untuk aktif dengan bimbinganguru, agar
konsep yang ada pada pokok bahasan tersebut dapat dipahami,sehingga dapat meningkatkan
keterampilan membaca siswa. Dengan peningkatan keterampilan membaca menggunakan
metode pembelajaran SQ3R, diharapkan siswa mampu memecahkan masalah, mengambil
keputusan, berfikir kritis, dan berfikir kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat juga
ditingkatkan.
Metode SQ3R ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengingat materi dalamjangka
waktu yang lebih lama/bersifat permanen. Penggunaan metode SQ3R dalam pembelajaran
akan terasa lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi untukmemahami suatu
bacaan.

B. SARAN
1. Seharusnya metode SQ3R selain diarahkan kepada kepentingan pembaca sebagai pribadi,
juga diarahkan kepada suatu metode pengajaran pembaca untuk kepentingan orang lain
2. Metode SQ3R ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengingat materi dalam jangka
waktu yang lebih lama/bersifat permanen
3. Tingkatanlah keterampilan membaca menggunakan metode pembelajaran SQ3R,
diharapkan siswa mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan, berfikir kritis, dan
berfikir kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat juga ditingkatkan
4. Mampu memadukan kemampuan motorik dengan kemampuan kognitif serta diperlukan
waktu yang relatif singkat guna memperoleh informasi yang ada dalam bacaan
5. Menggunakan metode SQ3R dalam pembelajaran akan terasa lebih menarik
sehinggadapat meningkatkan motivasi untuk memahami bacaa
DAFTAR PUSTAKA

Simaremare,R.2011.Membaca.Medan:Unimed .Penuntun Belajar di Perguruan


Tinggi.Medan:Unimed
Sigalingging,H.2011.Teori dan Praktik dalam Pengajaran
Membaca.Medan:Unimed
Tarigan,Henry Guntur.2005.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa.Bandung:Angkasa Bandung
https://suarapelajarindonesia.wordpress.com/2007/08/01/membaca-efektif-
dengan-sq3r/

Anda mungkin juga menyukai