ANTROPOBIOLOGI
IDENTITTAS BUKU INTISARI BUKU KELEBIHAN BUKU KELEMAHAN BUKU PENGETAHUAN KONTRIBUSI
(tidak lebih dari 1500 kata) BARU YANG TERHADAP
DIDAPAT MINIRISET
Antropologi Budaya Kelebihan buku ini Kelemahan buku Pengetahuan yang baru Konstribusi terhadap
Judul Buku: Pengantar adalah setiap bab tersebut adalah terlalu didapat ialah bagaimana mini riset yaitu
antropologi Merupakan istilah yang sering digunakan memiliki rangkuman tinggi nya tingkat manusia dengan akal dan melalui buku ini kami
untuk menyebut kajian yang lebih sempit yang telah di pembahasan dari buku struktur fisiknya yang dapat
Penulis: Drs. Imam yang terfokus pada adat istiadat manusia, paparkan pada materi tersebut, terlalu banyak unik dan berhasil mengembangkan
Subchi, M.A. yaitu kajian bandingan mengenai budaya tersebut. Pembahasan menggunakan bahasa mengubah suatu ide yang akan
dan masyarakat. Pada abad ke-19 dan nya sudah sesuai ilmiah, ilustrasi dalam lingkungannya yang dijadikan sebagai
Tebal Buku: 270 permulaan abad ke-20, antropologi bahkan cocok buku ini kurang banyak tidak ditentukan oleh mini riset. Sesuai
merupakan cabang ilmu yang mengkaji dijadikan bahan sehingga membuat para pola naluriah, melainkan dengan tema Peran
Halaman perbandingan orang-orang yang dijumpai refrensi. Penyajian pembaca agak bosan, berhasil mengubah Budaya dalam
Penerbit: Rajawali Pers di batas pemukiman (frontier) daerah tulisan dengan ukuran tetapi itu tidak masalah lingkungan hidupnya Membangun
ekspansi negara-negara Eropa, tetapi yang tepat dan karena bahasa yang berdasarkan pengalaman Karakter Anak Usia
Tahun Terbit: 2018 dengan tujuan yang agak berbeda dengan pembahasan pada sub dipakai mudah dan pengajaran dalam Dini
antropologi modern. Perbandingan ini bab spesifik langsung dipahami walaupun arti yang seluas-luasnya,
ISBN:978-602-425-726- digunakan untuk merekonstruksi, secara pada intinya. menggunakan Bahasa Antropologi budaya
2 spekulatif, pertalian historis antara orang- ilmiah tetapi dapat juga mempelajari segala
orang pada zaman purba (bidang yang dipahami oleh pembaca keaneka ragaman
dikaji oleh pakar prasejarah dan pakar kebudayaan manusia
sejarah bahasa) dan untuk merekonstruksi seperti, cara hidupnya,
tahapan yang telah dilampaui oleh evolusi adat istiadatnya, sistem
budaya manusia sejak awal yang masih kepercayaannya, sistem
dianggap primitif. Tetapi sejak tahun ekonomi dan sistem
1920, antropologi budaya dalam hukumnya, kesenian,
pengertian yang sempit makin lama makin sistem moral dan paham
menggeluti upaya untuk menyusun mengenai keindahannya
generalisasi dan teori tentang perilaku dan berbeda atau dapat
budaya sosial manusia sebagai titik utama berbeda dengan bangsa
perhatiannya. Bagi bidang inti antropologi yang lain.
budaya, istilah yang paling cocok dan
paling luas digunakan adalah antropologi
sosial.
Antropologi budaya yang merupakan
cabang besar dari antropologi umum
meneliti kebudayaan pada umumnya dan
berbagai kebudayaan, berbagai bangsa di
seluruh dunia. Ilmu ini meneliti
bagaimana manusia mampu
berkebudayaan dan mengembangkan
kebudayaannya sepanjang zaman. E.B.
Tylor mengemukakan definisi tentang
kebudayaan untuk pertama kalinya dengan
secara sistematis. Dalam bukunya yang
terkenal Primitive Culture ia menulis
bahwa kebudayaan adalah satu
keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral dan hukum,
adat istiadat dan berbagai kemampuan lain
serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota suatu masyarakat (EB.
Tylor, 1871),
Antropologi Terapan
Dalam antropologi budaya sebagai ilmu
murni yang hendak dipelajari adalah
bagaimana dapat memahami gejala-gejala
budaya, bagaimana menemukan
penjelasan mengenai variasi-variasi yang
ada dalam pola budaya manusia di
berbagai pelosok dunia. Untuk itu telah
berkembang sejumlah teori dan dalam
penelitian lapangan berbagai teori diuji.
Kemudian sebagian dari para ahli
antropologi juga meyakini bahwa pada
akhirnya dapat juga dirumuskan beberapa
keteraturan, yang menyerupai hukum-
hukum yang menguasai kebudayaan.
ANTROPOBIOLOGI
Jurnal utama Jurnal utama: Jurnal utama : Bahasa Jurnal utama Pengetahuan yang saya Jurnal ini berkontribusi
Judul jurnal : Pendidikan yang di gunakan sangat Kelemahan nya yaitu dapatkan setelah terhadap pengerjaan mini
karakter anak daarga Membentuk karakter, baik tidak ambigu Cakupan ruang lingkup mereview kedua jurnal riset dimana jurnal ini
muslim jawa merupakan proses yang sehingga pembaca dapat dari artikel tersebut ini yaitu : saya dapat menjelaskan tentang
Penulis : sujoko berlangsung seumur dengan cepat kurang luas. Jurnal ini mengetahui Pendidikan Pembentukan karakter
Halaman : (hal. 298- 305) hidup. Anakanak akan memahaminya . Jurnal tidak tercakup metode karakter pada anak anak dalam keluarga
tumbuh menjadi pribadi pembanding : Dari sisi yang digunakan dalam dalam keluarga jawa jawa . Maka dari itu kami
yang berkarakter jika ia
Jurnal pembanding ruang lingkup isi jurnal penelitian dan tidak sendiri termasuk aspek menggunakan jurnal ini
tumbuh pada lingkungan
Judul jurnal : yang berkarakter pula ini kelengkapan materi terdapat ISSN dalam yang penting, karena sebagai hasil dari mini
pembentukan karakter dan pendidikan karakter sudah lengkap dan jurnal. Jurnal mengajarkan norma riset kelompok kami.
dalam keluarga jawa ini harus dimulai sejak tersusun secara sitematis pembanding Kelemahan keagamaan, kesopanan,
Penulis : Gita Aulia usia dini bahkan sejak dan terstruktur dengan nya yaitu pembahasan serta norma norma
anak masih dalam jelas dan lengkap nya terlalu sedikit lainnya. Mengetahui dan
kandungan. Pendidikan sehingga pembaca bergerak berlandaskan
karakter merupakan kurang pemahaman dan norma norma akan
sebuah sistem yang metode penelitian nya membuat para generasi
digunakan untuk juga terlalu sedikit. muda memiliki karakter
menamamkan nilai-nilai Jurnal ini tidak kuat. Di mana karakter
karakter kepada anak memiliki ISSN dan ini akan sangat
usia sekolah. Nilai-nilai penerbit diperlukan dalam
tersebut memiliki membangun serta
komponen pengetahuan, memajukan bangsa.
kesadaran individu,
tekad, serta adanya
kemauan dan tindakan
untuk melaksanakan
nilai-nilai baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
(YME), diri sendiri,
sesama manusia,
lingkungan, maupun
kepada bangsa sehingga
akan terwujud menjadi
manusia insan kamil.
Pendidikan karakter
dalam budaya jawa
Magnis-Suseno (1996)
mengatakan, bagi orang
Jawa, keluarga
merupakan ‘sarang’
keamanan dan sumber
perlindungan. Keluarga
adalah tempat dimana
tumbuh kesediaan
spontan untuk
membantu. Dalam
keluarga, orang Jawa
berusaha
mengembangkan
keutamaan-keutamaan
seperti : rasa belas
kasihan, kebaikan hati,
kemurahan hati,
kemampuan untuk ikut
merasakan kegelisahan
orang lain, rasa
tanggung jawab sosial,
dan keprihatinan
terhadap sesama
Jurnal pembanding :
Pembentukan karakter
pada keluarga Jawa
umumnya dilakukan
dengan menanamkan
nilai agama sejak dini.
Orang tua mengirimkan
anaknya pergi mengaji
ke masjid ataupun
mushola di sekitar
tempat tinggal mereka.
Pengajian tersebut diisi
dengan pengajaran
membaca Al-Quran dan
pembekalan ilmuilmu
Islam dasar seperti fiqih,
tauhid dan akhlak.
Orang tua menganggap
tempat mengaji
merupakan salah satu
tempat yang baik untuk
penanaman ajaran
moralitas, seperti hormat
kepada orang yang lebih
tua, hormat kepada guru,
menyayangi teman dan
sebagainya. Contoh
nyata dalam kehidupan
sehari-hari adalah ritual
“cium tangan” kepada
orang tua dan
mengucapkan salam saat
pergi dari rumah.
Saliman (2011)
mengungkapkan
karakter yang penting
untuk ditanamkan pada
anak secara umum
dibagi menjadi sembilan
bentuk yaitu; (1) cinta
Tuhan dan alam semesta
beserta isinya, (2)
tanggung jawab,
kedisiplinan, dan
kemandirian, (3)
kejujuran, (4) hormat
dan santun, (5) kasih
sayang, kepedulian, dan
kerjasama, (6) percaya
diri, kreatif, kerja keras
dan pantang menyerah,
(7) keadilan dan
kepemimpinan, (8) baik
dan rendah hati, (9)
toleransi, cinta damai,
dan persatuan.
Jurnal Utama: Budi pekerti yang Dalam jurnal ini Dalam jurnal terdapat proses pendidikan dan Pada jurnal ini terdapat
diajarkan keluarga jawa terdapat beberapa sudut beberapa kata yang pembentukan karakter beberapa sudut pandang
Camelia, E. (2021). untuk membentuk pandang tentang tidak di perjelaskan dalam keluarga Jawa tentang pembentukan
Pendidikan Karakter Pada karakter anak dalam masyarakat jawa yang artinya seperti mitoni, terjadi sejak anak masih karakteristik anak
Keluarga Jawa. Jurnal keluarga adalah sopan bertolak belakang atau brokohan, sepasaran, kecil, bahkan ketika dalam keluarga jawa
Pendidikan dan Ilmu santun, jujur, tolong berbeda pendapat puputan, Aqiqahan dan masih dalam kandungan yang dapat di masukkan
Sosial , 3 (3), 300-314. menolong, ibadah, sebagainya dan terus berproses atau menjadi acuan
sehingga kita dapat
tanggung jawab,
https:ejournal.stitpn. melihat dari berbagai hingga dewasa. pada mini riset nantinya
pergaulan, disiplin, dan
ac.id/index.php/nusantara kebaikan. keluarga sisi.
merupakan wahana Memiliki sumber yang
strategis pendidikan akurat dengan
karakter karena paling menggunakan buku,
banyak anak berinteraksi catatan, atau laporan
sehari-hari di dalam penelitian terdahulu.
keluarga. Agar dapat Memiliki penjelasan
terinternalisasi karakter yang lengkap mulai dari
luhur, keluarga harus konsep dasar, tujuan dan
dapat menjadi contoh fungsi, nilai pendidikan
seperti pepatah satu karakter sampai proses
contoh lebih baik dari
pendidikan karakter
seribu nasihat. Karakter
dalam keluarga jawa.
dalam keluarga Jawa
telah terjadi sejak anak Pada jurnal
berusia balita dan terus pembanding ini memiliki
berproses hingga pembahasan yang lebih
dewasa. kepada peran ayah dalam
perspektif indigenous
sehingga bisa lebih
memahami bagaimana
pola asuh seorang kepala
keluarga dalam
membangun karakteristik
anak ber etnis jawa.
sangan mementingkan
nilai nilai pada
masyarakat jawa dalam
memberikan pola asug
kepada anak
Jurnal Pembanding: Berdasarkan analisis Pada jurnal jurnal ini hanya Andayani dan Pada miniriset kelompok
data dan pembahasan pembanding ini memiliki menggunakan metode Koentjoro (dalam 7 diperlukan juga
Mukti, P., & Widyastuti, dari penelitian, maka pembahasan yang lebih Open ended questioner Usmarni & Rinaldi, bagaimana pola asuh
E. (2018). Peran Ayah dapat diambil kepada peran ayah dalam atau bisa di sebut survey, 2014) mengemukakan etnis jawa berdasarkan
Dalam Masyarakat Jawa: kesimpulan bahwa : (1) perspektif indigenous tanpa adanya sumber dari bahwa keteribatan ayah sudut pandang ayah yang
Tinjau Psikologi Nilai utama masyarakat sehingga bisa lebih buku dan lainnya dalam pengasuhan sangat berpengaruh pada
Indigenous. Jurnal Ilmiah Jawa dalam pendidikan memahami bagaimana dipengaruhi salah pola asuh anak.
anak mengedepankan
Psikohumanika , 10 (1), pola asuh seorang kepala satunya adalah budaya.
pada sopan santun,
62-78. bersikap baik, akhlak keluarga dalam Pola asuh anak di
yang baik, berbudi membangun karakteristik kalangan masyarakat
pekerti, patuh, berbakti anak ber etnis jawa. Jawa dipengaruhi oleh
kepada orang tua, sangan mementingkan usia orangtua,
bermasyarakat dengan nilai nilai pada keterlibatan anggota
baik, jujur, gotong masyarakat jawa dalam keluarga, pendidikan
royong, tanggung memberikan pola asug orangtua, pengalaman
jawab, mempelajari kepada anak mengasuh sebelumnya,
agama, dan disiplin. (2) dan keharmonisan suami
Peran penting seorang istri. Pengasuhan anak
ayah dalam mendidik dari waktu ke waktu
anak adalah seorang mengalami perubahan,
ayah mengajarkan sebagaimana
sopan santun, kebudayaan yang
keramahan, kejujuran, mempengaruhi pola asuh
tanggung jawab,
itu yang sifatnya adalah
budaya. Memberi
contoh dalam mendidik dinamis
anak, bagaimana
menjadi panutan,
motivator serta menjadi
pemimpin dan tulang
punggung keluarga
Jurnal Utama : Dini, J. Jurnal Utama : 1. jurnal utama sangat 1. Jurnal pembanding Budaya Jawa memiliki Kontribusi terhadap mini
P. A. U. (2021). Sopan Santun Bahasa bagus karena sudah identitasnya kurang pandangan etika yang riset kami yang berjudul
Penanaman sikap sopan Jawa tertera ISSN, Vol, lengkap karena tidak apabila telah disaring Peran Etika Budaya Jawa
santun dalam budaya Kesantunan dalam penerbit yang menurut menerapkan ISSN, & dan disesuaikan dengan Dalam Membangun
jawa pada anak usia budaya jawa memiliki saya jurnal ini sangat Vol situasi masyarakat pada Karakter Anak Usia Dini,
dini. Jurnal Obsesi: ciri khas tersendiri. lengkap identitasnya. 2. Dilihat dari Dari zaman sekarang, maka dapat dikaitkan
Jurnal Pendidikan Anak Merasa dan 2. Dilihat dari Dari aspek aspek tata bahasa, jurnal dapat diterapkan di bahwasanya pada zaman
menunjukkan isin
Usia Dini, 5(2), 2059- layout, tata letak, serta pembanding tidak PAUD. Pendidikan modern yang telah
(malu) adalah dasar
2070. Jurnal dari keadaan batin tata tulis, termasuk menerapkan bahasa karakter sedari dini mengalami krisis
Pembanding : Vesiano, sosio-psikologis orang penggunaan font, kedua inggris di diabstrak. dilakukan agar dapat karakter ini maka perlu
Q. A. (2019, June). Jawa dalam hal jurnal ini menurut saya membangun karakter adanya perhatian khusus
Peran Etika Budaya kesantunan (Wijayanto, sudah memakai tulisan positif sedari dini karena dalam menanganinya,
Jawa Dalam 2013). Kesantunan yang bagus serta mudah pada masa tersebut agar tidak adanya krisis
Membangun Karakter orang Jawa dibangun di di baca. merupakan masa golden yang berkepanjangan
Anak Usia Dini. In atas perasaan isin 3. Dilihat dari Dari aspek age yang mana tepat maka sejak anak usia dini
Seminar Nasional (malu) yang dengannya tata bahasa, jurnal utama dilakukannya suatu sudah harus dilakukan
Pendidikan 2015 (pp. perilaku sopan sudah bagus karena pembangunan pondasi adanya pembangunan
314-320). diperkenalkan oleh menurut saya bahasanya pada seseorang. Etika karakter ke arah positif.
orang Jawa dengan mudah di mengerti. budaya Jawa yang Penanganannya dapat
membuat mereka Meskipun diabstrak diterapkan pada dilakukan dengan
merasa malu ketika hal terdapat bahasa inggris, pembangunan karakter bantuan peran etika
yang mungkin namun di kedua jurnal anak usia dini berisikan budaya Jawa yang
dipikirkan orang lain ini terdapat juga bahasa makna nasehat dan disampaikan
saat seseorang tidak
Indonesia nya, sehingga larangan . Nasehat dan menggunakan metode
dapat menunjukkan
perilaku yang tepat. Hal pembaca tidak perlu larangan dari budaya seperti bermain,
tersebut menunjukkan mencari arti. Jawa yang dapat bernyanyi, bercerita dan
bahwa perkataan dan diterapkan berupa karya wisata yang mana
perbuatan selalu unggah -ungguh basa merupakan kegiatan yang
berhubungan dalam yang mana mengatur tata sangat disukai anak usia
urusan sopan santun. bahasa dalam dini.
bersosialisasi dan tata
Penanaman Bahasa aturan dalam bertindak
Jawa yang disampaikan
Penanaman sikap sopan melalui paribasan,
santun tidak bisa bebasan, saloka serta
dilakukan secara instan. purwakanthi.
Sikap sopan santun
termasuk dalam
karakter anak, sehingga
perlu waktu yang tidak
singkat untuk
menanamkan hal
tersebut. Karakter
dimaknai sebagai nilai
dasar yang mendasari
pemikiran, perasaan,
sikap, dan perilaku
yang dilakukan oleh
seseorang terbentuk
baik karena pengaruh
hereditas maupun
pengaruh lingkungan,
yang membedakannya
dengan orang lain, serta
diwujudkan dalam
sikap dan perilakunya
dalam kehidupan
sehari-hari (Hariyanto,
2011; Hasanah &
Deniatur, 2018).
Penanaman sikap sopan
santun dilakukan pada
anak yang berusia
sedini mungkin, agar
sikap sopan santunnya
dibawa ketika anak
dewasa nanti.
Jurnal Pembanding:
Etika Budaya Jawa
Hidup tanpa
menerapkan etika
bagaikan hidup tanpa
adanya pedoman untuk
menjadi manusia yang
baik atau seutuhnya.
Etika merupakan suatu
hal yang dianggap
penting, karena etika
kerap dijadikan sebagai
pedoman dalam
bertingkah laku ataupun
berbuat sesuatu dengan
membedakan nilai baik
dan buruk. Pada budaya
Jawa, penerapan etika
disampaikan
menggunakan bahasa
Jawa melalui dua cara.
Cara yang pertama
adalah melalui pituduh
(wejangan, anjuran)
yang isinya
memberikan nasehat
berupa anjuran dan cara
yang kedua adalah
melalui pepali
(wewaler) artinya
larangan agar orang
Jawa menjauhi
perbuatan yang tidak
baik (Nur Samsiyah,
2013).
Pembangunan
Karakter Pada Anak
Usia Dini
Krisis karakter yang
dialami anak pada
zaman sekarang
memerlukan adanya
tindakan dalam
mengatasinya. Karakter
anak yang mulai
mengalami
pemerosotan dapat
dilihat dari maraknya
tawuran antar pelajar,
aksi demo yang
berujung pada
kekerasan fisik,
kejahatan seksual, tata
bahasa dan sikap dalam
bersosialisasi dengan
orang lain tidak ada
sopan santun, lebih
memilih produk luar
negeri daripada produk
dalam negeri, kasus
penggunaan narkotika,
balapan motor ataupun
mobil secara liar dan
lain sebagainya. Hal ini
mengundang rasa
prihatin bagi orang-
orang yang peduli
terhadap karakter anak
bangsa.
Penerapan Etika
Budaya Jawa Dalam
Membangun Karakter
Anak Usia Dini
Etika budaya Jawa
memang memiliki isi
dan makna yang baik
bagi kehidupan
manusia, namun apabila
etika budaya Jawa
dipraktekkan
sepenuhnya pada
zaman yang sudah
modern ini tanpa
adanya pemilahan,
maka etika budaya
Jawa tidak dapat
diterima dengan baik
bahkan akan diabaikan