Anda di halaman 1dari 1

NAMA : UMMU AFIFAH

MATA KULIAH : DASAR- DASAR BK


DOSEN PENGAMPU : Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons.

Sejarah Awal Mula Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling lahir tahun 1908 di Amerika, seiring dengan berdirinya
vocational bureau oleh Frank Parson. Beliau dikenal sebagai Father of The Guedance
Movement in America Education. Frank menekankan bahwa penting untuk setiap individu
perlu ditolong oleh orang lain untuk memahami apa kekurangan dan kelemahan pribadi
seseorang sehingga pribadi tersebut dapat mengembangkan diri sendiri.

Istilah “bimbingan” dikenal pada abad 19 sampai awal abad 20 di Boston. Tahun
1905 Eli Weaver mendirikan Students Aid Committee of High School di New York. Dalam
mengembangkan komitenya, Eli mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa setiap siswa
membutuhkan saran dan konsultasi dari orang lain.

Faktor yang melatar belakangi perkembangan Bimbingan dan Konseling


1) Perhatian dari pemerintah terhadap penduduk imigrasi dari Amerika Serikat di Eropa,
dimana penduduk tersebut membutuhkan pekerjaan yang layak.
2) Pandangn Kristen bahwa dunia merupakan tempat pertemuan antara kekuatan baik
dan buruk. Contoh kecil di dalam kehidupan : anak didik di PAUD mempunyai salah
satu orang tua yang bermasalah, sehingga membutuhkan pertolongan dari pihak lain
untuk perkembangan anak didik tersebut.
3) Pengaruh disiplin mental yang awalnya dikembangkan dari perlakuan manusiawi
kepada orang dengan gangguan jiwa di rumah sakit. Namun untuk masa sekarang,
konselor sudah tidak mencampuri urusan ODGJ, karena itu sudah masuk ke ranah
pekerjaann seorang dokter.
4) Gerakan pemeriksaan psikologis semakin mengembangkan sayapnya dalam membuat
instrumen – instrumen untuk menguji kepribadian seseorang. Contoh : seseorang yang
mengikuti webinar tentang materi bimbingan dan konseling dapat memasukan
pengalamannya ke dalam curriculum vitae sehingga membantunya untuk masuk ke
dunia kerja.

Kontribusi Bimbingan dan Konseling terhadap Pembangunan dan Pendidikan


 Bimbingan dan Konseling meningkatkan mutu pendidikan, tidak hanya di akademik
namun juga di aspek sosial.
 Bimbingan dan Konseling juga mampu menciptakan kepribadian yang baik, sehingga
anak mampu bersosialisasi dengan baik

Bimbingan dan Konseling berdasarkan Pancasila


A. Sila ke-1 : Bimbingan dan konseling berpedoman pada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Sila ke-2 : Setiap siswa berhak mendapatkan layanan BK yang setara.
C. Sila ke-3 : Semua siswa bersatu untuk mengatasi permasalahan yang ada.
D. Sila ke-4 : Adanya musyawarah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah untuk individu maupun kelompok.
E. Sila ke-5 : Siswa merasa di perlakukan adil terhadap masukan yang diberikan dari
guru konselor..

Anda mungkin juga menyukai