Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH DASAR-DASAR SD

“Aplikasikan Metode Membaca SQ3R”

Dosen Pengampu : Ibu Lidia Simanihuruk,S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 6:

Muhammad Aldi (1232171002)

Nurlila Pulungan (1233171040)

Putri Novitasari Hutagalung (1231171015)

Mawar Eliana Hutasoitt (1233171034)

PENDIDIKAN MASYARAKAT REG B


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadiran ALLAH AWT, tuhan yang maha esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.

Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah“Dasar-Dasar SD”, kami
mengucapkan terima kasih kepada “Ibu Lidia Simanihuruk, S.Pd,M.Pd” sebagai dosen mata
kuliah ini senantiasa membimbing kami,tak lupa juga ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada para sahabat sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.

Kami menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna,oleh karena
itu,kamiharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas ini,kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Medan, Oktober 2023

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................

C. TUJUAN.....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................

A. Pengetian SQ3R…………………………………………………………………………...
B. Tahap- Tahap Proses SQ3R……………………………………………………………...
C. Manfaat SQ3R………………………………………………………………..……………
D. SQ3R Dalam Membaca Study……………………………………………………………
E. Penerapan Metode SQ3R…………………………………………………………………
F. Pengertian dan Konsep Teori Skema…………………………………………………….
G. Peranan Skema Dalam Membaca………………………………………………………...
H. Keuntungan Menggunakan Metode SQ3R………………………………………………
I. Kelebihan dan Kelemahan Metode SQ3R……………………………………………….

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

A. KESIMPULAN ..........................................................................................................

B. SARAN........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa, memegang
peranan penting dalam pengajaran bahasa indonesia. Dikatakan penting karena, selain pelajaran
menyimak, berbicara, dan menulis.Keterampilan membaca adalah salah satu alat yang sangat
ampuh untuk memperoleh berbagai macam informasi tertentu, termasuk ilmu pengetahuan dan
teknologi.Oleh karena itu, membaca adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat maju.Demikian
pula dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa.Hal
ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi pemahaman siswa, semakin tinggi pula pengetahuan
yang dimilikinya.

Dengan demikian minat baca dan kemampuan membaca siswa perlu ditumbuhkan sedini
mungkin, agar siswa dapat memahami peranan dan fungsi membaca.Baik alat komunikasi
maupun sebagai alat belajar untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala
keterampilannya. Dapat dikatakan bahwa anak didik yang mempunyai tingkat kemampuan
membaca yang lebih tinggi akan lebih mudah memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang
tertuang dalam media cetak atau media tulis. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah telah
melakukan upaya untuk membudayakan kebiasaan membaca di kalangan siswa maupun
kalangan masyarakat luar, misalnya dengan mendirikan perpustakaan sekolah maupun
perpustakaan umum, mengadakan pameran buku, dan seminar yang bertujuan untuk
menggairahkan minat baca siswa dan masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah pengajaran membaca di sekolah memegang


peranan penting dalam meningkatkan prestasi siswa.Oleh karena itu, perlunya pembinaan dan
pengembangan, serta perhatian khusus pada Guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan membaca siswa.

4
Salah satu teknik membaca yang ingin diterapkan dalam pengajaran membaca adalah
dengan teknik SQ3R, karena teknik ini dianggap efektif jika digunakan dalam pengajaran
membaca. Penerapan teknik membaca SQ3R pembaca lebih cepat menguasai keseluruhan isi
bahan bacaan tersebut dalam waktu yang relatif singkat.

2. Rumusan Masalah

a. Apa itu metode membaca SQ3R ?

b. Bagaimana cara menerapkan metode membaca SQ3R

3. Tujuan Masalah

a. Untuk Mengetahui apa itu metode membaca SQ3R

b. Untuk Mengetahui Bagaimana cara menerapkan metode membaca SQ3R

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian SQ3R
SQRRR atau SQ3R adalah metode pemahaman bacaan yang diberi nama berdasarkan
lima langkahnya: survei, pertanyaan, membaca, membacakan, dan mengulas. Metode ini
diperkenalkan oleh Francis P. Robinson, seorang filsuf pendidikan Amerika dalam bukunya
Effective Study tahun 1946.

Strategi belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) merupakan penimbul
pertanyaan dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi
secara mendalam dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh Francis P. Robinson pada tahun
1941 dipandang dapat meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks dan bahan
bacaan dalam suatu bidang pengetahuan.

Strategi SQ3R memberi kemungkinan kepada para siswa untuk belajar secara sistematis,
efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai materi ajar.Strategi ini lebih efisien digunakan
untuk belajar karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meneliti
bacaan atau materi ajar (Survey), bertanya (Question), membaca atau mempelajari (Read),
menceritakan atau menuliskan kembali (Recite), dan meninjau ulang (Review) (Pujawan,
2005:347)

Metode ini menawarkan pendekatan yang lebih efisien dan aktif untuk membaca materi
buku teks. Metode ini dibuat untuk mahasiswa, namun berguna untuk mahasiswa muda juga.
Ruang kelas di seluruh dunia sudah mulai menggunakan metode ini untuk lebih memahami apa

yang mereka baca. Metode serupa yang dikembangkan selanjutnya meliputi tabel PQRST dan
KWL.

6
B. Tahap-Tahap Proses SQ3R
1. Survei ("S")
Langkah pertama, survey, skim, atau scan menyarankan agar seseorang menahan
godaan untuk membaca buku tersebut dan sebagai gantinya membaca satu bab terlebih dahulu
dan mencatat judul, sub-judul dan fitur-fitur luar biasa lainnya, seperti gambar, tabel, informasi
marginal, dan paragraf ringkasan. Langkah survei ini biasanya hanya memakan waktu 3–5
menit, namun memberikan garis besar atau kerangka tentang apa yang akan disajikan. Pembaca
harus mengidentifikasi ide dan merumuskan pertanyaan tentang isi bab.

2. Pertanyaan ("Q")
Menghasilkan pertanyaan tentang isi bacaan. Misalnya, mengubah judul dan subjudul
menjadi pertanyaan, lalu mencari jawabannya pada isi teks. Pertanyaan lain yang lebih umum
juga dapat dirumuskan:
 Tentang apa bab ini?
 Pertanyaan apa yang ingin dijawab oleh bab ini?
 Bagaimana informasi ini membantu saya?..

3. Baca (R1)
Gunakan pekerjaan latar belakang yang dilakukan dengan "S" dan "Q" untuk mulai
membaca secara aktif. Artinya membaca untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada “Q”.
Sebaliknya, membaca pasif berarti hanya membaca tanpa terlibat dengan materi pelajaran.

4. Membaca (R2)
Huruf "R" kedua mengacu pada bagian yang dikenal sebagai "Bacalah". Pembaca harus
mencoba mengingat apa yang telah dipelajari dengan cara yang sama seperti menceritakan
informasi tersebut kepada orang lain. Penting bagi pembaca untuk menggunakan kata-kata
mereka sendiri untuk merumuskan dan mengonsep materi. Cobalah mengingat dan
mengidentifikasi poin-poin utama (judul/subjudul) dan jawaban atas pertanyaan dari langkah
"Q". Langkah resital ini dapat dilakukan baik dalam format lisan maupun tulisan dan berkaitan

7
dengan manfaat pengambilan (efek pengujian) dalam meningkatkan daya ingat jangka panjang
terhadap materi.

5. Ulasan (R3)
"R" terakhir adalah "Review". Setelah Anda mencapai akhir bagian tersebut, tinjau
kembali materi tersebut dengan mengulangi kembali kepada diri Anda sendiri apa inti dari
bagian tersebut, dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri. Anda kemudian dapat mengulangi
proses tersebut pada rangkaian pertanyaan kedua.

C. Manfaat SQ3R

Metode SQ3R ini memberi kemungkinan kepada pembacanya untuk menentukan


apakah materi yang dihadapinya itu sesuai dengan keperluannya atau tidak. Metode SQ3R
memberi kesempatan kepada para pembaca untuk bersifat fleksibel. Pengaturan kecepatan
membaca untuk setiap bagian bacaan tidaklah sama. Pembaca akan memperlambat tempo
kecepatan membaca untuk hal hal yang baru baginya, atau bagian bagiain tertentu yang sangat
dibutuhkannya. Sebaliknya, dia akan menaikkan tempo kecepatan bacaannya, jika bagian bagian
bacaan itu kurang relevan dengan kebutuhan atau hal hal yang sudah dikenalinya.

Manfaat lain, Pembaca dibekali dengan suatu metode belajar yang sistematis. Dengan
metode ini, pencapaian hasil belajar dengan efektif dan efisien akan terjamin, apabila
dibandingkan dengan belajar tanpa metode.

Metode SQ3R dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar dengan efektif dan
efisien apabila dibandingkan dengan belajar tanpa metodePertama, kamu terlatih fokus pada hal
yang tengah kamu kerjakan. Dengan terlatih fokus itu, kamu bisa mengerjakan atau melakukan
apapun dengan cepat dan sempurna.

D. SQ3R Dalam Membaca Study

Membaca untuk studi ialah membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan baik
pikiran pokok, maupun pikiran penjelas.Membaca untuk studi berbeda dengan membaca untuk

8
sekedar menemukan informasi tertentu atau membaca untuk kesenangan.Buku atau bahan
bacaan itu dapat dibandingkan dengan sebuah supermarket tempat menjual berbagai bahan
kebutuhan.Setiap barang ditempatkan pada tempat tertentu, Kalau kita berbelanja, tidak semua
barang itu harus kita beli.Kita hanya membeli barang tertentu sesuai dengan kebutuhan
kita.Demikian juga halnya dengan buku atau bahan bacaan.Semua informasi dalam bahan bacaan
merupakan pengetahuan.Tidak semua informasi itu kita butuhkan pada kesempatan membaca
tertentu.

SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk kepentingan membaca
secara intensif dan rasional.Metode membaca ini baik untuk keperluan studi.Metode membaca
untuk studi ini dianjurkan oleh seorang guru besar psikologi dari Ohio State University, yaitu
Prof. Francis P. Robinson, tahun 1941.Metode ini merupakan salah satu metode membaca yang
makin lama makin dikenal orang dan banyak digunakan.

Berikut ini langkah-langkah menemukan ide-ide pokok dan pendukungnya serta


membantu mengingat yaitu terdiri atas S (Survey), Q (Question), R1 (Read), R2 (Recite), R3
(Riview). (1) survei buku tersebut berguna untuk mengenali garis besar isi buku dengan
menyurvei halaman sampul, daftar isi, dan bab-bab buku tersebut secara cepat. Jika hasil survei
sudah anda peroleh, lanjutkan dengan langkah kedua, yakni mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
(2) membaca, mendaras, dan mengulangi bahan bacaan yang belum anda kuasai (Widyamartaya,
1992).

E. Penerapan Metode SQ3R


Pembelajaran membaca pemahaman merupakan suatu proses pembelajaran membaca
yang menitikberatkan pada penguasaan teks atau pemahaman teks yang dibaca serta kemampuan
siswa dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Banyak teknik yang dilakukan untuk dapat membaca dengan baik yakni membaca
dengan benar benar memahami isi bacaan . Dari sejumlah teknik membaca yang ada , SQ3R
merupakan teknik membaca pemahaman yang banyak dikenal dan lazim digunakan dalam
membaca studi.

9
Meskipun teknik SQ3R merupakan suatu teknik atau strategi membaca buku yang
pertama ditujukan untuk kepentingan studi, namun juga dapat diterapkan untuk kepentingan
strategi atau teknik pengajaran pembaca di sekolah, terutama siswa siswa yang sudah tergolong
pembaca tingkat lanjut. Hal ini penting dilakukan mengingat kegiatan akademik siswa dalam
kaitannya pencapaian prestasi belajar akan sangat di dukung oleh keterampilannya dalam
membaca, khususnya membaca buku buku acuan yang merupakan teks untuk masing masing
bidang studi (Harjasujana, 1996/1997 : 210).

Adapun proses penerapan teknik SQ3R dalam kegiatan pembelajaran membaca


pemahaman adalah sebagai berikut :

1. Persiapan perencanaan pembelajaran dengan tenik SQ3R dilakukan dengan cara :


a. Mempersiapakan dan memberikan motivasi kepada siswa .
b. Apersepsi
c. Menerapkan tujuan pembelajaran.
d. Menyusun persiapan pelaksanaan pembelajaran.

2. Pelaksaan pembelajaran dengan teknik SQ3R dilakukan dengan langkah langkah sebagai
berikut :
a. Persiapan teknik SQ3R dilakukan dengan langkah langkah :
1). Menyiapkan sebuah wacana dan paragraph yang utuh, logis dan bermakna.
2). Membagikan lembar kerja sesuai contoh,

b. Kegiatan ini dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut :

1). Menjelaskan proses dan manfaat membaca dengan teknik SQ3R.

2). Membaca wacana dan paragraph yang telah disiapkan.

3). Berlatih menerapkan langkah langkah pembelajaran SQ3R berdasarkan contoh


yang ada .

10
c. Tindak lanjut :

setelah langkah awal dan kegiatan inti dilaksanakan, kemudian dilakukan tindak
lanjut yaitu : memberikan pengayaan berupa pemberian tugas yang sama (dengan bahan
yang berbeda) yaitu mengerjakan langkah-langkah SQ3R yang kemudian ditanyakan
kembali pada pertemuan selanjutnya (Harjasujana, 1996/1997 : 213).

Adapun skenario proses belajar mengajar pembelajaran membaca pemahaman


yakni memahami teks bacaan dengan menggunakan teknik SQ3R adalah sebagai berikut :

1. Langkah (1) Apersepsi

Pada awal proses pembelajaran, guru hendaknya menciptakan suatu kondisi agar
anak didiknya dalam keadaan siap belajar, karena kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan adalah berkenaan dengan membaca pemahaman yakni memahami teks
bacaan.

2. Langkah (2) Melakukan Survey

Langkah ini dilakukan siswa untuk memperoleh informasi awal tentang bacaan
yang dihadapinya, yakni melihat judul teks bacaan tersebut, mengetahui siapa
Penulisnya, dan melihat berapa jumlah halaman teks bacaan tersebut.Hal ini digunakan
untuk membantu siswa dalam memperoleh gambaran umum tentang bahan bacaan yang
dihadapinya. Dengan melihat bagian-bagian tersebut siswa akan menentukan sikap untuk
melakukan tindakan selanjutnya.

3. Langkah (3) Latihan Membuat Pertanyaan

11
Latihan membuat pertanyaan berdasarkan masukan dan informasi awal yang
diperoleh dari hasil penjajakan pada saat melakukan survey.Pertanyaan ini dapat
berfungsi sebagai pemandu dalam kegiatan membaca yang sesungguhnya.

4. Langkah (4) Membaca

Kegiatan membaca teks dilakukan siswa secara mandiri, setiap siswa dibagi teks
bacaan dan diminta untuk membaca teks bacaan itu.Kegiatan membaca mula-mula
dilakukan secara bertahap dibawa bimbingan dan instruksi dari guru.Kemudian siswa
diminta untuk memeriksa daftar pertanyaan yang telah dibuat dan mencocokkan dengan
isi bacaan untuk mencari jawabannya.Untuk kegiatan membaca selanjutnya, diserahkan
kepada masing-masing siswa dengan batas waktu yang telah ditentukan.Setiap siswa
mempunyai daftar pertanyaan khusus yang telah dibuat dalam buku catatan.

5. Langkah (5) Mencatat Jawaban Pertanyaan

Setelah kegiatan membaca dianggap tuntas, selanjutnya diikuti oleh penceritaan


kembali hasil bacaan.Sebagai tolak ukur, siswa dapat memanfaatkan pertanyaan-
pertanyaan yang dibuatnya sebagai pemandu penceritaan hasil bacaan.Pembuatan hasil
bacaan merupakan suatu yang penting untuk menindaklanjuti kegiatan membaca
pemahaman.Hal yang harus diingatkan kepada siswa adalah bahwa dalam penceritaan
kembali hasil bacaan hendaknya menggunakan kata-kata sendiri setelah penulisan hasil
bacaan sudah dilakukan, dapat menilai seberapa jauh kemampuan siswa dalam
memahami isi bacaan. Jika siswa sudah merasa yakin dirinya dapat memahami teks
bacaan yang dibacanya, kegiatan dapat dilanjutkan dengan pembahasan jawaban untuk
deretan pertanyaan.

12
6. Langkah (6) Meninjau Ulang Kembali Isi Bacaan

Langkah ini merupakan langkah penutup pelajaran.Sebelum menutup pelajaran,


guru dan siswa secara bersama memeriksa ulang bagian-bagian bacaan yang dianggap
penting, mulai dari pertama sampai akhir.Hal ini dilakukan untuk menyegarkan kembali
ingatan dan pemahaman terhadap hasil bacaan.

Penekanan pada teknik SQ3R ini mencakup lima hal yaitu : 1) penelaahan isi bacaan
secara lengkap; 2) kemampuan memahami tema bacaan; 3) kemampuan menjawab
pertanyaan sehubungan dengan isi bacaan; 4) kemampuan mengevaluasi isi bacaan; 5)
kemampuan menceritakan kembali isi bacaan.

F. Pengertian dan Konsep Teori Skema

Istilah skema sebenarnya bukan hal yamg baru bagi kita, kata ini sudah lama
milik bangsa undonesia (merupakan kata serapan dari bahasa inggris “schema”. Dalam
kamus besar bahasa indonesia ( KBBI ) kata skema merupakan padanan dari kata bagan,
rangka-rangka atau rancangan. Ada beberapa sumber yang menjelaskan pengertian skema
ini. Keterangannya cukup lengkap dikemukakan oleh “ Chaplin (1981) “ yang terdapat
dalam dictionary of psikology , mengemukakan empat macam keterangan tentang skema
yaitu :

1. Skema sebagai suatu peta kognitif yang terdiri atas sejumlah ide yang tersusun rapi.

2. Skema sebagai kerangka referensi untuk merekam berbagai peristiwa atau data

3. Skema sebagai suatu model

4. Skema sebagai suatu kerangka referensi yang terdiri atas respon-respon yangpernah
diberikan yang kemudian menjadi standart bagi respon-respon selanjutnya.

Dalam keterangan diatas juga dijelaskan tentang makna skema sebagai berikut:

13
1. Skema adalah suatu pengertian yang digeneralisasikan. Suatu rencana atau struktur
seperti yang digunakan dalam kalimat” skema adalah suatu proses membaca yang dimana
setiap orang boleh dikatakan tidak pernah sama “.

2. Skema adalah suatu konsep konseptual yang perlu untuk memahami sesuatu. Contoh :
skema yang dimiliki oleh si Adapat menolong pemahamannya dalam bidang bahasa.

3. Skema adalah suatu cerita yang melahirkan kenyataan yang disampaikan dalam pikiran, t
etapi tidak ditransformasikan lewat pikiran ( Piaget).

Dari sejumlah pengertian tentang skema di atas, kita dapat menangkap pengertian
yang sederhana tentang skema itu yakni sebagai latar belakang atau asosiasi-asosiasi
yang dapat bangkit atau muncul kembali pada seseorang melihat atau membaca kata,
frase,atau kalimat. Sebagai contoh : saat kita mendengar kata “ pantai “ pikiran kita akan
mengasosiasikan pada segala sesuatu yang mendekati atau berhubungan dengan pantai
seperti pada gemuruh omak, daun yang nyiur melambai-lambai atau saat matahari
terbenam atau diasosiasikan dengan berkemah ditepi pantai dan seterusnya. Dengan kata
lain skema seseorang dapat bergantung pada pikiran atau pengalaman yang dimilikinya.

Skema dan membaca merupakan dua hal yang saling berkaitan erat, untuk dapat
menerima informasi baru perlu adanya skema tentang informasi lama yang berkenaan
dengan informasi baru tersebut sehingga terjalin interaksi dan di situlah terjadi
pemahaman.

Ada asumsi dalam teori skema bahwa teks yang kita baca atau kita dengar itu
tidaklah dengan sendirinya menyampaikan makna pada kita. Teks hanya memberikan
petunjuk kepada pembaca atau pendengar untuk mrnyusun pengertian atau pemahaman
berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Dengan adanya bantuan skema
yang ada, seseorang akan berupaya memahami teks yang dibacanya atau didengarnya.

G. Peranan Skema Dalam Membaca

14
Para pakar teori skema menyatakan bahwa latar belakang pengalaman yang kaya
akan sangat membantu keberhasilan belajar. Pengalaman yang banyak bisa diperoleh
dengan berbagai cara diantaranya dengan jalan membaca. Semakin banyak seseorang
membaca maka akan semakin meningkat pula kemampuan membacanya. Pernyataan ini
didukung pula oleh Yap ( 1978 ) dia memperoleh bukti bahwa tingkat keterampilan
membaca seseorang ditentukan 65% oleh banyaknya dia membaca.

Menurut Jonassen, skema adalah abstraksi mental seseorang yang digunakan


untuk mengerti sesuatu hal, menemukan jalan keluar, ataupun memecahkan
masalah/persoalan. Orang harus mengisi atribut skemanya dengan informasi yang benar
agar dapat membentuk kerangka pemikiran yang benar. Kerangka pemikiran inilah yang
akan membentuk pengetahuan struktural seseorang, di mana pengetahuan struktural
tersebut terdiri dari skema-skema yang dipunyai dan hubungan antara skema-skema itu
(Suparno, 2008:55).

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan jika proses pembentukan dan mengubah
skema adalah proses belajar. Seseorang dapat membentuk skema baru dari suatu
pengalaman baru.Seseorang juga dapat menambahkan atribut baru dalam skema yang
lama. Seseorang dapat memperkaya dan memperluas skemayang dimilikinya berdasarkan
pengalaman, pengamatan, penelitian, ataupun mengubah suatu skema lama yang
dimilikinya menjadi skema yang baru berdasarkan pengalaman selama proses
pembelajarannya.

Jika dikaitkan dengan membaca pemahaman, teknik skema akan sangat


membantu siswa dalam memahami suatu bacaan jika mereka memiliki skema yang tepat
dari teks bacaan tersebut. Misalnya, seorang anak yang sedang berjalan dengan ayahnya

15
melihat seekor lembu di sawah. Ayahnya bertanya pada anaknya, ”Nak, lihatlah.
Binatang apakah

itu?”.anak tersebut melihat lembu tersebut, jika dia belum memiliki skema tentang lembu
tetapi dia telah memiliki skema tentang anjing, maka lembu tersebut akan dikatakannya
sebagai anjing. Hal ini disebabkan karena si anak melihat persamaan antara anjing dan
lembu yang sama-sama memiliki empat kaki, bermata dua, berjalan merangkak, dan
berdaun telinga. Si anak belum melihat perbedaan keduanya, melainkan hanya melihat
persamaan keduanya dari skema yang telah dimilikinya. Melalui proses belajar, lama
kelamaan si anak akan mendapatkan skema tentang lembu, dan dia tidak akan lagi
menyebut lembu sama dengan anjing (Suparno, 2008:31).

Dengan menggunakan teknik skema, siswa akan ’digiring’ untuk membangkitkan


skema yang ada dalam dirinya tentang konsep yang diberikan. Piaget, menyatakan bahwa
sebagaimana tubuh kita memiliki struktur tertentu agar dapat berfungsi, pikiran kita juga
memiliki struktur yang disebut skema atau skemata (jamak). Skema adalah suatu struktur
mental atau kognitif yang dengannya seseorang secara intelektual beradaptasi dan
mengkoordinasikan lingkungan sekitarnya dalam (Suparno, 2008:30). Berdasarkan
pendapat tersebut, dapat disimpulkan jika skema seseorang dapat ’dibangkitkan’ dengan
memberikan rangsangan pada diri seseorang.

16
H. Keuntungan Menggunakan Metode SQ3R
Metode SQ3R bertujuan membantu siswa untuk lebih mengingat materi yang
mereka. Dengan metode pembelajaran SQ3R ini siswa dapat mempelajari
teks dengan baik sehingga siswa tidak hanya menghafal apa yang ada dalam teks
tersebut melainkan siswa juga dapat memahami makna dan apa yang menjadi
konsep dari bacaan tersebut :

1. Praktikan Secara Konsisten


Terapkan metode SQ3R dalam setiap kegiatan membaca agar menjadi
kebiasaan yang memberikan hasil yang Optimal.

17
2. Buat Catatan dan Rangkuman
Menulis catatan selama proses membaca dan membuat rangkuman
setelahnya membantu dalam mengingat informasi penting
3. Pilih Materi Yang Relevan dan Menarik
Pilih bacaan yang menarik minat dan berkaitan dengan topik yang ingin
dipelajari untuk mengingatkan motivasi

I. Kelebihan dan Kelemahan Metode SQ3R


 Kelebihan Metode SQ3R
Pembaca cenderung lebih menguasaii isi bacaan dan tepat digunakan
untuk membaca lanjut bagi pembaca yang sudah dapat berpikir secara
Abstrak, Logis, dan Sistematik.

 Kelemahan Metode SQ3R


Tidak semua jenis bacaan dapat dipelajari dengan metode ini

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pembelajaran membaca melibatkan siswa untuk aktif dengan bimbinganguru, agar
konsep yang ada pada pokok bahasan tersebut dapat dipahami,sehingga dapat meningkatkan
keterampilan membaca siswa. Dengan peningkatan keterampilan membaca menggunakan
metode pembelajaran SQ3R, diharapkan siswa mampu memecahkan masalah, mengambil
keputusan, berfikir kritis, dan berfikir kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat juga
ditingkatkan.

18
Metode SQ3R ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengingat materi dalamjangka
waktu yang lebih lama/bersifat permanen. Penggunaan metode SQ3R dalam pembelajaran akan
terasa lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi untukmemahami suatu bacaan.

B. SARAN

1. Seharusnya metode SQ3R selain diarahkan kepada kepentingan pembaca sebagai pribadi,
juga diarahkan kepada suatu metode pengajaran pembaca untuk kepentingan orang lain

2. Metode SQ3R ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengingat materi dalam jangka
waktu yang lebih lama/bersifat permanen

3. Tingkatanlah keterampilan membaca menggunakan metode pembelajaran SQ3R,


diharapkan siswa mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan, berfikir kritis, dan
berfikir kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat juga ditingkatkan

4. Mampu memadukan kemampuan motorik dengan kemampuan kognitif serta diperlukan


waktu yang relatif singkat guna memperoleh informasi yang ada dalam bacaan

5. Menggunakan metode SQ3R dalam pembelajaran akan terasa lebih menarik sehinggadapat
meningkatkan motivasi untuk memahami bacaan.

DAFTAR PUSTAKA

Prof,Dr.N.Simbolon,M.Pd,Dra.E.B.Simanjuntak,M.Pd,Drs.R.Tamba,M.Pd.2023.Keterampilan
Dasar Pendidikan SD.Medan:Unimed

Simaremare,R.2011.Membaca.Medan:Unimed .Penuntun Belajar di Perguruan


Tinggi.Medan:Unimed

Sigalingging,H.2011.Teori dan Praktik dalam Pengajaran Membaca.Medan:Unimed

19

Anda mungkin juga menyukai