Anda di halaman 1dari 11

Makalah

FLEKSIBILITAS MEMBACA

Dosen Pengampu : Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd.


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Membaca Komprehensif, Kritis, dan Kreatif

Nama Mahasiswa : Bintang Immanuella Sidabuke


NIM : 2193111001
Kelas : Reguler A 2019

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya
rahmat dan kesempatan sehingga saya bisa menyusun atau menyelesaikan tugas makalah ini
Tentang “Fleksibilitas Membaca”. Penulisan makalah ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana
sesuai dengan kemampuan yang saya miliki, dan tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
pada mata kuliah Membaca Komprehensif, Kritis, dan Kreatif.
Apabila setelah membaca makalah ini masih ditemukan kesalahan dan kekurangan, sudilah
kiranya anda memberikan kritik dan saran untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun menambah
pengetahuan dan wawasan pembaca termasuk para mahasiswa untuk mempermudah atau memahami
dan menjadi referensi perkuliahan.

Medan, Maret 2020

Bintang Immanuella Sidabuke

ii
DAFTAR  ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................II

DAFTAR  ISI.........................................................................................................................III

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................1

1.2 TUJUAN..............................................................................................................................2

1.3 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

2.1 MEMBACA........................................................................................................................3

2.2 FLEKSIBILITAS MEMBACA...........................................................................................5

BAB IV......................................................................................................................................7

PENUTUP.................................................................................................................................7

3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................7

3.2 SARAN................................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seseorang mampu membaca bukan karena kebetulan saja, akan tetapi karena
seseorang tersebut belajar dan berlatih membaca teks yang terdiri atas kumpulan huruf-huruf
yang bermakna. Di dalam kegiatan membaca, yang kita baca adalah lambang atau tanda atau
tulisan yang bermakna. Dalam hal ini, lambang atau tanda atau tulisan tersebut dapat berupa
kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata yang membentuk kelompok kata dan
kalimat, kumpulan kalimat yang membentuk paragraf, dan kumpulan paragraf yang
membentuk wacana ang utuh.
Membaca dapat pula dikatakan sebagai suatu proses dalam memperoleh informasi
dengan menggunakan teknik membaca yang sesuai dengan bahan bacaan agar informasi yang
di dapat sesuai dengan tujuan membaca. Oleh karena itu, membaca harus sesuai dengan
tujuannya. Pada umumnya tujuan membaca dibagi menjadi 3 tujuan utama, yaitu membaca
untuk studi, membaca untuk usaha, dan membaca untuk kesenangan. Dalam hal ini, tujuan
membaca perlu ditetapkan sebelum kita membaca. Dengan menetapkan tujuan membaca
sebelum membaca sebuah teks, pembaca akan lebih fokus dan lebih mudah memahami teks
yang dibacanya. Oleh sebab itu, tujuan membaca yang jelas akan mempermudah si pembaca
mencari bahan bacaanya dan ia pun akan lebih mudah mendapatkan informasi yang
dibutuhkannya.
Banyak yang dapat kita peroleh dari kegiatan membaca. Dengan sering membaca kita
dapat meningkatkan skemata kita menjadi lebih baik. Dalam hal ini, wawasan dan
pengalaman kita pun akan menjadi bertambah. Oleh sebab itu, jadikanlah kegiatan membaca
itu sebagai suatu kebiasaan bagi kita.

iv
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. untuk mengetahui apa itu membaca
2. untuk mengetahui apa itu fleksibilitas membaca

1.3 Rumusan Masalah


Setelah mengetahui latar belakang dan tujuan dari pembuatan makalah ini, muncullah
beberapa rumusan masalah, yakni:
1) apa itu membaca?
2) apa itu fleksibilitas membaca

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Membaca
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang sebenarnya, sebagai keterampilan
mengubah wujud tulisan menjadi makna, sebagai keterampilan menangkap pokok-pokok
pikiran dari bahan bacaan. Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan
berbahasa, memegang peranan penting dalam pengajaran bahasa indonesia. Dikatakan
penting karena, selain pelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membaca
adalah salah satu alat yang sangat ampuh untuk memperoleh berbagai macam informasi
tertentu, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, membaca adalah
kebutuhan dasar bagi masyarakat maju.
Demikian pula dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat berpengaruh
terhadap prestasi siswa. Hal ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi pemahaman siswa,
semakin tinggi pula pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian minat baca dan
kemampuan membaca siswa perlu ditumbuhkan sedini mungkin, agar siswa dapat memahami
peranan dan fungsi membaca. Baik alat komunikasi maupun sebagai alat belajar untuk
mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala keterampilannya.
Membaca merupakan hal yang paling penting atau hal yang mendasar  dalam dunia
pendidikan. Karena membaca merupakan proses memperoleh informasi  atau
wawasan dari buku yang dibaca terutama buku mata pelajaran. Jadi tanpa membaca buku
tidak akan memperoleh informasi yang akan menambah wawasan. Dalam pembelajaran
terutama mata  pelajaran Bahasa Indonesia, untuk kurikulum berbasis kompetensi evaluasi
siswa tidak berdasarkan satu aspek saja melainkan ada empat aspek yaitu aspek membaca,
menulis, menyimak dan berbicara. Jadi empat kemampuan dalam Berbahasa Indonesia di
evaluasikan kepada siswa. Tetapi yang paling mendasar dalam Bahasa Indonesia adalah
aspek membaca. Kemampuan anak dalam membaca sangat berbeda-beda. Ada yang
kemampuannya tinggi dan ada yang sedang. Dalam membaca cepat teks panjang 100-
200 kata permenit anak masih banyak kekurangan atau kesalahan dalam hal teknik membaca.

vi
Membaca pada hakikatnya adalah  suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,
tidak hanya sekedar menghafal tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, 
prikolinguistik dan meta kognitif. Sebagai suatu proses befikir, membaca mencakup aktivtas
pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif.
Menurut Crawley dan Mountain dalam Rahim (2005: 3) membaca merupakan gabungan
proses perseptual dan kognitif. Membaca sebagai proses visual merupakan proses
menerjemahkan simbol tulis ke dalam bunyi. Pembaca tahap ini mengidentifikasi tugas
membaca untuk membentuk strategi membaca yang sesuai, memonitor pemahamannya, dan
menilai hasilnya.

Berikut Berbagai Definisi Membaca Menurut Para Ahli:

1. Gorys Keraf (1996:24) Membaca adalah suatu proses yang kompleks meliputi
kegiatan yang bersifat fisik dan mental. Membaca juga dapat diartikan sebagai proses
pemberian makna symbol-simbol visual.
2. Tampubolon (1987:6) Membaca adalah cara untuk membina daya nalar.
3. Nurhadi (1987:13/14) Membaca adalah proses pengucapan lisan untuk mendapatkan
isi yang terkandung di dalamnya.
4. Ginting (2005) menyebutkan bahwa membaca merupakan proses ganda meliputi
proses penglihatan dan proses tanggapan
5. Menurut Tarigan (2008: 7) membaca adalah suatu proses yang dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/bahasa tulis.
6. Menurut Soedarso (2000: 2) membaca adalah aktivitas yang kompleks yang
mengarahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah.

Sedangkan berdasarkan ruang lingkupnya terdapat 3 macam pengertian membaca


yang perlu kita ketahui bersama yaitu:

a. Pengertian Membaca Secara Sempit                            

Membaca merupakan proses pengenalan simbol-simbol tertulis serta kemampuan


menggerakkan mata di sepanjang baris-baris kalimat dalam bacaan dengan gerakan yang
teratur (ritmis) tanpa lompatan balik. Dalam pengertian sempit ini tidak dijelaskan bagaimana

vii
proses pemahaman dan penafsiran makna sebagai bagian dari kegiatan membaca, tetapi
hanya dipandang sebagai bagian dari proses berpikir yang menyertai proses membaca.

b. Pengertian Membaca Secara Agak Luas

Membaca merupakan proses pengenalan makna kata-kata dan frasa penyusun bacaan
dan proses pemaduan atau penataan berbagai unsure makna menjadi kesatuan ide. Dalam
pengertian agak luas ini masalah reaksi pembaca terhadap bacaan dan kreativitas pembaca
dalam menemukan nilai, fungsi, dan signifikasi bacaan dipandang bukanlah masalah dari
membaca itu sendiri.

c. Pengertian Membaca Secara Luas

Membaca merupakan proses pengenalan makna kata-kata dan frasa penyusun bacaan
dan proses pemaduan atau penataan berbagai unsur makna menjadi kesatuan ide serta diiringi
dengan proses atau kegiatan memberikan reaksi kritis-kreatif terhadap bacaan dalam
menemukan signifikasi, nilai, fungsi dan hubungan isi dari bacaan tersebut.

Inti dari pengertian Membaca dengan memperhatikan batasan tentang pengertian membaca di
atas akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian membaca yang patut diikuti adalah
pengertian membaca secara luas sesuai dengan pengertian membaca menurut I Gusti Ngurah
Oka dalam bukunya “ Pengantar Membaca dan Pengajarannya “ yaitu :

“Membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dilakukan dengan
tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu dan penilaian
terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu.“

2.2 Fleksibilitas Membaca


Dalam hal ini pembaca tidak diharuskan untuk membaca dengan tingkat kecepatan
tinggi atau pun rendah. Pembaca cukup menyesuaikannya dengan tingkat kesulitan teks
tersebut. Jika pembaca menemukan teks dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi,
sebaiknya menggunakan kecepatan membaca yang sedang atau normal, begitu pun
sebaliknya. Hal tersebut bertujuan agar pembaca mempunyai kepahaman atas teks yang
dibacanya, sehingga pengetahuan dapat dengan mudah ditangkap oleh seorang pembaca.

viii
Pembaca yang fleksibel adalah pembaca yang mampu mengatur kecepatan dan ritme,
gaya, serta penggunaan teknik yang tepat dalam membaca. Dengan kata lain, seorang
pembaca fleksibel akan dengan mudah menyerap semua aspek dalam membaca.
A. Arti Fleksibilitas Membaca
Pembaca dapat dibandingkan dengan supir. Jika seorang supir mengemudikan
mobilnya dengan kecepatan dan cara yang sama di semua jalan, baik di jalan lebar maupun
sempit, di jalan mendaki maupun menurun, di jalan ramai maupun tak ramai, maka dia
bukanlah supir yang baik, bahkan dapat disebut supir berbahaya. Demikian juga halnya
dengan pembaca. Pembaca mempergunakan kecepatan, teknik, metode, dan gaya (dengan
tidur-tidur, jalan-jalan dan sebagainya) yang sama dalam membaca semua jenis bacaan
bukanlah pembaca yang efektif dan efisien.
            Pembaca yang efektif dan efisien ialah pembaca yang fleksibel (kenyal). Dia harus
dapat mengatur kecepatan, dan menetukan teknik, metode, dan gaya membaca sesuai dengan
semua faktor yang berkaitan dengan bacaan. Faktor-faktor dimaksud ini secara umum ialah
tujuan membaca, informasi fokus, dan materi bacaan. Jikan kecepatan, teknik, metode, dan
gaya membaca disebut kondisi-baca, maka fleksibilitas membaca dapat didefinisikan sebagai
kemampuan menyesuaikan strategi membaca dengan kondisi-baca. Pembaca yang efektif dan
efisien haruslah memiliki fleksibilitas yang baik.

B. Keterbacaan
Secara umum dapat dikatakan bahwa keterbacaan (readability) ialah sesuai tidaknya
suatu bacaan bagi pembaca tertentu dilihat dari segi tingkat kesukarannya. Jika bacaan terlalu
sukar, maka pembaca terpaksa membacanya dengan lambat, atau bahkan berulang-ulang,
agar dapat mengerti.
            Para ahli menawarkaan berbagai cara atau rumus untuk mengukur keterbacaan, antara
lain, Rumus Spache, Smog, dan Tes Kloz (Cloze Test) (Rye 1982: 13-20). Sebegitu jauh
belum ada cara yang memuaskan, karena untuk mengukur keterbacaan berbagai faktor perlu
dipertimbangkan, seperti struktur bahasa (kosa kata dan kalimat), jenis isi bacaan, tipografi,
dan minat pembaca. Cara-cara yang telah ada pada umumnya mengukur keterbacaan hanya
dari segi struktur bahasa.

ix
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Membaca merupakan hal yang paling penting atau hal yang mendasar  dalam dunia
pendidikan. Karena membaca merupakan proses memperoleh informasi  atau
wawasan dari buku yang dibaca terutama buku mata pelajaran. Jadi tanpa membaca buku
tidak akan memperoleh informasi yang akan menambah wawasan.
Pembaca yang efektif dan efisien ialah pembaca yang fleksibel (kenyal). Dia harus
dapat mengatur kecepatan, dan menetukan teknik, metode, dan gaya membaca sesuai dengan
semua faktor yang berkaitan dengan bacaan. Faktor-faktor dimaksud ini secara umum ialah
tujuan membaca, informasi fokus, dan materi bacaan. Jikan kecepatan, teknik, metode, dan
gaya membaca disebut kondisi-baca, maka fleksibilitas membaca dapat didefinisikan sebagai
kemampuan menyesuaikan strategi membaca dengan kondisi-baca. Pembaca yang efektif dan
efisien haruslah memiliki fleksibilitas yang baik.

3.2 Saran
Membaca merupakan hal yang mendasar dalam segala hal terutama dalam dunia
pendidikan. Oleh karena itu, sebaiknya jadilah pembaca yang fleksibel agar mampu mengatur
dan menentukan teknik yang tepat ketika membaca. Disarankan bagi setiap kalangan untuk
menjadi pembaca yang efektif dan efisien sehingga bahan bacaan yang dibaca dapat berguna
dan mampu memberi informasi yang bermanfaat bagi si pembaca.

x
DAFTAR PUSTAKA

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada


Sugiarsih, Septia. 2007. Keterampilan Membaca.
Tampubolon, DP. 1990. Kemampuan Membaca; Teknik Membaca Efektif dan Efisien.
Bandung: ANGKASA.

xi

Anda mungkin juga menyukai