LANDASAN TEORI
baca adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, suatu minat dapat diekspresikan melalui
suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
dari pada hal lain. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu
tersebut.17
2. Pengertian Membaca
disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. aspek yang berkenaan dengan
16
Bafadal Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, 10th ed. (Jakarta: Bumi Aksara, 2015).
17
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, 6th ed. (Jakarta: Rineka Cipta,
2015).
18
“Pengertian membaca”akses Desember 9,2022, http://digilib.uinsby.ac.id
16
17
dilakukan adalah memotivasi diri untuk selalu ingin atau untuk mengakses
informasi. Minat baca dapat dibangkitkan oleh bacaan yang bermutu dan
memikat.
Minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai
dorongan dari luar. Minat baca juga merupakan perasaan senang seseorang
terhadap bacaan karena adanya pemikiran bahwa dengan membaca itu dapat
memahami inti dari apa yang dibaca. Sudut pandang atau mind set setiap
keluar. Bacaan membuka mata dan pikiran sehingga seseorang tidak terikat
pada apa yang ia lihat disekelilingnya saja tetapi sampai ke penjuru dunia.
19
Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku : Wacana Penulisan & Penerbitan, ed. Meita
Sdanra, 2nd ed. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017).
20
Libertina Hulu, Delipiter Lase, dan Amurisi Ndraha, “Upaya Orang Tua
Menumbuhkan Minat Baca Anak Pada Alkitab,” SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi,
Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan 14, no. 1 (2021): 18–28.
18
diartikan sebagai sikap positif anak terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada juga
21
Yuniar Indri Hapsari, Iin Purnamasari ,Veriliyana Purnamasari,”Minat Baca Siswa
Kelas V SD Negri Rejowinangun 02 Tersono Batang,”ndonesian Journal Of Educational
Research and Review 02,no.3(2019) : 2-8.
22
Dilla Lamonda Putri,”Hubungan Minat Baca Terhadap Kemampuan Membaca
Pemahaman Peserta Didik Kelas V SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar
Lampung,”Skripsi,2019 ,hal.13-14
19
a. Kesiapan mental
b. Kesiapan fisik
payah tidak memiliki kondisi yang optimal untuk membaca dan belajar.
c. Kesiapan emosi
anak tersebut kurang siap untuk membaca dan belajar dan akan
23
Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.
20
d. Kesiapan pengalaman
belakang pengetahuan.
B. Keaktifan Belajar
Kata keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti “giat, gigih, mampu
beraksi dan bereaksi.” Belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang
dimaksud keaktifan belajar disini adalah kegiatan atau kesibukan Siswa untuk
selalu merubah dirinya menjadi lebih positif.24 Baik dalam hal tingkah laku,
sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Keaktifan ini bisa dilihat
24
Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, 1st ed.
(Bdanung: Sinar Baru Algensindo, 2010).
21
keaktifan peserta didik, baik secara fisik, mental intelektual maupun emosional
untuk memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal. Ketika peserta didik pasif, ia hanya
evaluasi serta pemilihan model dan teknik yang tepat sehingga anak tidak
merasa jenuh saat mengikuti proses pembelajaran, dan belajar pun lebih
a. Mencatat
25
Wandha Ika Saputri,”Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Bealajar Matematika Siswa
Pada Siswa Kelas V SDN Temon Ngrayun Ponorogo,”Skripsi,2021,hal.12
26
Nur Rohman, “Analisis Teori Behaviorisme (Thorndike) Pada Pelajaran Matematika Dan
Bahasa Indonesia SDN UPT XVII Mukti Jaya Aceh Singkil,” Jurnal Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Vol.4 4, no. 2 (2021).
22
Catatan tidak hanya sekedar fakta melainkan juga merupakan materi yang
b. Membaca
Salah satu metode membaca yang baik dan banyak dipakai dalam belajar
adanya cara atau kebiasaan yang baik. Kebiasaan membaca yang baik yaitu
c. Mendengarkan
senang. Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Apabila
23
bahan pelajaran tidak menarik Siswa maka dalam belajar tidak terdapat
aspek dalam dirinya. Dalam berlatih akan terjadi interaksi antara subyek
dengan lingkungan. Dan hasil dari praktik tersebut dapat berupa pengalaman
belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : faktor intern dan faktor ekstern
a. Faktor Internal
Faktor yang ada pada diri siswa, faktor ini terdiri dari dua yaitu faktor
1) Faktor Fisiologis
suatu aspek dalam dirinya. Dalam berlatih akan terjadi interaksi antara
mendukung.
2) Faktor Psikologis
Yaitu faktor yang mencakup jiwa atau rohani yang pada umumnya dapat
dikatakan sebagai hal yang mendorong aktifitas belajar atau hal yang
b) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada diri manusia dan
pelajaran.
b. Faktor Eksternal
Faktor yang datang dari luar anak didik, yang dapat digolongkan menjdi
Mislanya keadaan, cuaca, waktu yang tidak tepat, alat-alat yang dipakai
atau jalan raya, lalu bengunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang
27
Ibid.
26
2) Faktor Sosial
baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan,
salah satu aspek dalam penilain, karena dengan ini dapat diketahui
tingkah laku siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar, hal yang
saat berdiskusi.
C. Hasil Belajar
pedoman dalam melaksanakan belajar mengajar. Degan adanya seperti ini proses
Hakikat hasil belajar yakni perubahan yang terdapat dari tingkah, laku
siswa sebagian dari hasil belajar yang efektif mencangkup sikap, pengetahuan
28
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999).
27
dan keterampilan yang nantinya akan menjadi ukuran dalam penentuan prestasi
yang didapat oleh siswa. Dengan pembelajaran efektif maka dapat menghasilkan
siswa yang memiliki keterampilan dasar, kompetensi dan ide pikiran yang sesuai
kekmampuan yang melekatpada diri siswa dan menjadi ciri khas tersendiri.29
a. Teknik Tes
misalnya ulangan harian, ujian kenaikan kelas, dan ujian nasional. Teknik ini
ataupun tugas yang harus dilakukan oleh orang yang di tes. Berikut adalah
1) Tes Tertulis
pilihan.
2) Tes Lisan
29
Moh. Zaiful Rosyid, Mustajab, dan Aminol Rosid Abdullah, Prestasi Belajar, 1st ed.
(Malang: Literasi Nusantara, 2019).
28
cara selain tes. Bentuk-bentuk teknik non tes adalah observasi, penilaian diri,
penilaian antar teman, jurnal, angket, dan skala. Dalam kegiatan menilai,
2) Penugasan
30
Ina Magdalena, Dias Julianti Agustin, Khairunnisa,”Hambatan Dalam
Penerapan Teknik Evaluasi Non Tes di SDN Pinang 5 Tangerang,”Jurnal
Halaqah,Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tangerang Vol.2,no.3(Juli 2020)
29
3) Produk
jangka waktu yang telah ditentukan sesuai kriteria yang sudah ditetapkan
4) Portofolio
Kumpulan darihasil karya yang dimiliki oleh siswa yang diambil dari
belajar.
b. Hasil belajar memiliki arti yakni sebagai perubahan perilaku yang terdapat di
diri seseorang yang belum tentu menetap dalam diri seseorang tersebut
dari siswa tergantug dari apa yang ia pelajari. Contohnya, jika siswa
mempelajari mengenai konsep, maka yang didapat oleh siswa mengenai konsep
juga.
Faktor-faktor yang memiliki pengaruh untuk hasil belajar ada tiga bagian:
31
Eka Sriyanti, Evaluasi Pembelajaran Matematika, 1st ed. (Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2019).
30
a. Faktor Stimulus
Segala hal diluar individu yang menarik reaksi, penegasan untuk suasana
menentukan dalam pencapaian belajar siswa. Metode yakni cara atau yang
memiliki fungsi sebagai alat untuk mencapai ke tujuan. Jadi, jelas bahwa
c. Faktor Individual
siswa sama halnya seperti kedua faktor diatas, semalin dewasa seseorang
yang harus dipenuhi antara lain bahasa Indonesia, melalui pendidikan yang
makna khusus yang tertanam secara baik dalam pikiran siswa, pembelajarann
32
Syafaruddin, Supiono, dan Burhanuddin, Guru, Mari Kita Menulis Penelitian
Tindakan Kelas (Yogyakarta: Deepublish, 2019).
31
penerapan yang masih tetap diperdalam pada perguruan tinggi baik di swasta
watak yang dimiliki oleh penggunanya, oleh karena itu sebagai generasi penerus
penggunanya. Untuk itu, bahasa Indonesia harus tetap terjaga dan jangan sampai
tidak mencerminkan nilai – nilai luhur yang menjadi ciri khas atau identitas
bansa Indonesia.34
Perbedaannya pada sekolah dasar menggunakan teks yang tertulis secara teratur
yang lebih tinggi, menuju pada tingkat perguruan tinggi bahasa sudah
kemampuan berpikir kritis tingkat tinggi yang sudah dimiliki pada tingkatan
33
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah =
Classroom Action Research : Pedoman Praktis Bagi Guru Profesiona (Jakarta: Bumi Aksara,
2009).
34
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional, 1st ed. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011).
32
buku sebagai modal pembelajarn dengan penampilan yang unik dan berkualitas
pelajaran atau bidang studi menjadi sbuah tema tertentu sehingga dapat
anak dapat berpikir kritis dan maktif dalam kegiatan pembelajaran. Meskipun
pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini terbukti bahwa didalam mata pelajaran
jenjang Sekolah Dasar (SD) terbagi atas 2 tingkatan, yaitu pembelajaran pada
kelas rendah dan kelas tinggi. Pembelajaran Bahasa Indonesiauntuk kelas rendah
dilaksanakan mulai dari kelas 1 sampai kelas 3, sedangkan untuk kelas tinggi
kelas rendah dan kelas tinggi mempunyai tujuan pembelajaran yang berbeda.
sebuah perencanaan yang tersusun atas tiga cakupan yang didalamnya termuat
sesuatu yang bersifat cerita fiksi atau buatan, puisi, dan memainkan peran dari
Penyampaian materi yang dilakukan dengan cara yang unik dapat menghasilkan
penanaman nilai – nilai karakter yang membekas pada siswa sekolah dasar. Hal
hingga sampai pada tahap penulisan. Hal tersebut dilakukan dengan adanya
dasar yang dilalui pada kemampuan untuk menyimak kembali bacaan, dan
proses berpikir tersebut siswa dapat menjadi anak yang terampil dalam
dipahaminya.
ldanasannya agar dapat mendasari apa yang dia lakukan, anak juga
emosi yang sangat baik. Hal tersebut dibutuhkan agar anak tidak mudah
terpancing apabila dihadapkan dengan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa
yang diinginkannya, selain itu agar anak tidak mudah terpancing sehingga
tingkat stres yang didapat oleh anak tidak begitu besar, serta anak dapat
terdapat beberapa tahapan pembelajaran sastra pada sekolah dasar, yaitu: pada
karya – karya yang terkdanung dalam sebuah karya dan tahapan implikasi yakni
bahasa pada bentuk verbal serta pada bentuk tulis. Didalamnya terdapat
penulisan, kecakapan untuk menggunakan bahasa yang tepat dan sesuai sasaran
kecanggihan bahasa.
menguasai empat keterampilan dalam berbahasa secara baik dan benar yakni
semakin banyak anak yang melatih kemampuan bahasanya, maka akan semakin
identitas bagi bangsa dan alat pemersatu bagi bangsa Indonesia. Bahasa
36
Indonesia juga berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk berkomunikasi antar
pembelajaran Bahasa Indonesia siswa sudah turut melestarikan ciri khas, budaya
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, siswa harus memanfaatkan kesempatan untuk
tulisan.
dan praktis.
maupun tulisan.
bahasa yang saling berkesinambungan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
dari hal yang didengar tersebut. Kegiatan ini merupakan hal yang
dari apa yang ia dengar. Sejak kecil seorang anak sudah belajar
dan menirukannya.
b. Keterampilan Berbicara
c. Keterampilan Membaca
diperoleh informasi, pesan atau makna dari tulisan tersebut baik makna
d. Keterampilan Menulis
kata yang lainnya agar menjadi sebuah kalimat yang bermakna sehingga
tulisan tersebut.
E. Penelitian Terdahulu
sebelumnya. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
judul “Hubungan Antara Minat Baca dan Hasil Belajar pada Pembelajaran
signifikan antara minat baca dan hasil belajar pada pembelajaran tematik
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ulfa Aziza (2019) dengan judul “Pengaruh
prestasi belajar.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Hanik Gustina (2019) dengan judul
pengaruh yang signifikan antara minat baca terhadap hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa, dan terdapat pengaruh yang signifikan antara minat baca
F. Kerangka Berpikir
hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan.35
Seperti yang telah diungkapkan dalam ldanasan teori penelitian ini, keyakinan
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, ed. M.
Dr.Ir.Sutopo.S.Pd, 1st ed. (Bdanung: Bdanung: ALFABETA, 2019).
40
bahwa variabel bebas (minat baca) memiliki pengaruh yang positif terhadap
Minat baca dianggap sangat berpengaruh pada motivasi belajar dan hasil
belajar siswa. Karena dengan minat baca yang tinggi akan membuat siswa dengan
siswa akan meningkat. Berikut ini merupakan gambaran tentang kerangka berfikir
(Y1)
(X) (Y)
(Y2)
Keterangan:
X : Variabel Bebas
Y1 : Variabel Terikat
Hasil
Y2 : Variabel Terikat