1. Gempusta (Umar Budaya literasi, khususnya baca tulis, ,memiliki peran yang sangat
Mansyur) penting dalam kehidupan, karena ilmu pengetahuan sejatinya
dihasilkan melalui aktivitas membaca dan menulis.
Menurut mansyur (2018) minat baca adalah tingkat kesenangan yang
kuat karena adanya dorongan yang timbul pada diri seseorang dalam
melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan membaca untuk
memperoleh informasi, serta menimbulkan kesenangan dan manfaat
bagi dirinya.
Indonesia (36) dalam pembangunan perpustakaan justru jauh d atas
korea selatan (42). Perpusna sangat membantah anggapan yang
masih mengatakan bahwa minat baca di indonesia masih sangat
rendah.
Sarana perpustakaan yang sudah memadai tadi justru tidak selaras
dengan meningkatnya minat baca masyarakat.
Perpustakaan dikunjungi para mahasiswa untuk menyelesaikan tugas
akhir dan guru berinisiatif memindahkan kegiatan pembelajaran di
perpustakaan.
Minat baca masyarakat rendah
1. Kualitas buku bacaan
2. Harga buku tidak terjangkau
3. Minat baca terlanjur rendah
4. Program literasi umumnya seremonial
Upaya meningkatkan minat baca dan budaya literasi peserta didik dan
masyarakat
1. Tanamkan gemar membaca sejak dini
2. Ciptakan lingkungan ramah buku
Minat pada hakikatnya dapat diubah, berubah, atau bahkan
menghilang. Begitu juga dengan niat seseorang membaca buku juga
dapat dibentuk, dapat menguat, melemah atau bahkan hilang sama
sekali. Minat akan berkembang dengan baik apabila didukung oleh
lingkungan yang ramah dengan buku.
3. Lembaga pendidikan harus berperan
4. Berkolaborasi melakukan inovasi kerasi literasi
5. Memaksimalkan pemnafaatan perpustakaan
Gempusta (gerakan gemar ke perpustakaan), kegiatannya antara lain;
1. Melakukan kunjungan ke perpustakaan
2. Kewajiban meminjam buku
3. Tugas secara berkelompok untuk meresensi buku-buku yang
berkualitas bagus yang ada di perpustakaan, kemudian
memaparkannya secara bergantian di dalam kelas sehingga
dapat merangsang minat dan keinginan peserta didik yang lain
untuk turut membaca buku tersebut.
4. Membuat tugas penulisan daftar pustaka dari berbagai jenis
referensi yang ada di perpustakaan
5. Kegiatan gempusta didukung oleh berbagai pihak sehingga
dapat efektif dan efisien
2. Pemanfaatan Media Dalman (2013:144) mengemukakan bahwa minat baca adalah suatu
Big Book Terhadap kegiatan yang dilakukan dengan tekun dalam rangka membangun pola
Minat Baca Siswa SD komunikasi dengan diri sendiri untuk menemukan makna tulisan dan
(Anggy Giri Prayogi, mencari informasi untuk mengembangkan intelektualitas yang
Ayu Fitria, Sani dilakukan dengan penuh kesadaran dan timbul perasaan senang dari
Suhardiman) dalam diri mereka
Aspek minat baca menurut safari (2003: 321) sbb;
1. Merasa bahagia
2. Minat siswa
3. Perhatian siswa
4. Keterlibatan siswa
Minat baca adalah minat yang timbul dari jiwa seseorang untuk
membaca. Darmono menyatakan bahwa minat baca adalah
kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang untuk berbuat
sesuatu tentang membaca (Darmono, 2007:214). Dalman (2013:144)
minat baca adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan penuh
ketekunan dalam rangka membentuk pola komunikasi dengan diri
sendiri untuk menemukan makna dalam tulisan dan mencari informasi
untuk mengembangkan intelektualitas yang dilakukan dengan penuh
kesadaran dan perasaan senang yang timbul dari dalam dirinya.
Disimpulkan bahwa minat baca adalah kesadaran dan perasaan
senang seseorang untuk membaca tanpa paksaan dari siapapun.
3. Teaching reading in Aspek afektif proses membaca adalah minat, sikap dan konsep diri.
todays 12th Gambrell (2011) menekankan pentingnya mengenali peran motivasi
elementary schools dan menyarankan agar guru mempertimbangkannya sebagai prioritas
(buku) dalam pembelajaran cengage.
Motivasi internal (intrinsik) dan apresiasi dari pemilihan literatur dapat
terjadi ketika siswa melihat diri mereka sebagai pemecah masalah
yang berhasil atau menemukan bahwa pemilihan tersebut
memberikan pelarian dari kehidupan sehari-hari, membangkitkan
respon estetika, membangkitkan keingintahuan intelektual, atau
membantu mereka memahami diri mereka sendiri. Setiap keadaan ini
dapat mengundang pembaca untuk terlibat dalam cerita.
Motivasi eksternal (ekstrinsik) untuk membaca dapat mencakup
tekanan teman sebaya, harapan guru atau kebutuhan untuk
memenuhi tanggungjawab.
Berdasarkan temuan penelitian, sangat penting untuk membantu
siswa laki2 muda menemukan nilai dalam mebaca. Marinak dan
Gambrell (2010) menemukan bahwa anak laki-laki kurang menghargai
membaca daripada rekan perempuan mereka, bila dibandingkan
dengan pembaca rata-rata di tingkat kelas masing2.
4. Peningkatan Minat Minat menurut KBBI (Bahasa, 2005) didefinisikan sebagai
Baca dan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. MInat menurut
kemampuan Muhibbin(Muhibbin, 2011) minat berati kecenderungan dan
membaca PD kelas kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
rendah melalui Syaipul Bahri dalam (Djamarah, 2011) menyatakan minat adalah
penggunaan reading kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang
corner (Ade beberapa aktifitas, seseorang yang berminat terhadap suatu aktifitas
Hendrayani) akan memperhatikan aktifitas itu secara konsisten dengan rasa
senang. Menurut Hurlock, 1978, minat sebagai sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih.
Slameto, 2013 menjelaskan minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang
menyeluruh. Jadi selain adanya kecenderungan untuk memperhatikan
sesuatu, minat terjadi tanpa adanya suatu paksaan.
Disimpulkan bahwa minat membaca adalah kekuatan yang
mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang
terhadap aktifitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktifitas
membaca dengan kemauan sendiri.
Rahim, 2008 mengemukakan bahwa minat baca ialah keinginan yang
kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Seseorang yang
mempunyai minat membaca yang kuat akan berusaha mendapatkan
bahan bacaan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri maupun
dorongan dari luar.
Herman Wahadaniah (Yuliani, 2012) bahwa minat baca adalah suatu
perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang
terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang
untuk membaca dengan kemauanny sendiri atau dorongan dari luar.
Pertanyaan angket minat baca;
1. Apakah kamu suka membaca?
Ya
tidak
2. Berapa judul buku yang telah kamu baca dalam satu bulan
terakhir ?
0
1-3
Di atas 3
3. Siapa yang memotivasi untuk lebih giat membaca?
Diri sendiri
Keluarga
Teman
Guru
4. Buku apa yang bisa kamu baca ?
Buku sastra/fiksi
Koran/majalah
Buku pelajaran
Buku pengetahuan
5. Dimana kamu paling sering membaca ?
Di rumah
Di kelas
Di perpustakaan
Di tempat terbuka
Indikator minat baca menurut Dalman, 2014;
1. Frekuensi dan kuatitas membaca
2. Kuantitas bahan bacaan
Indikator minat baca menurut Bastiano (2010:427);
1. Kesenangan membaca
2. Kesadaran akan manfaat membaca
3. Frekuensi membaca
4. Jumlah buku yang pernah dibaca
Menurut Bunata (Dalman, 2014) minat baca ditentukan oleh beberapa
faktor, yaitu faktor lingkungan keluarga, faktor kurikulum dan
pendidikan sekolah, faktor infrastruktur masyarakat dan faktor
keberadaan dan kejangkauan bahan bacaan.
Kesiapan membaca tersebut berwujud intelegensi, kematangan emosi
dan minat, pengalaman, kepemilikan fasilitas bahasa lisan dan sikap
dan minat.
Rahim, 2008 menyatakan orang yang mempunyai minat membaca
yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat
bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaranya sendiri.
Minat baca selalu berkaitan dengan perasaan senang dan adanya
perhatian terhadap kegiatan membaca.
5. Minat baca pada Somadayo (2011:7) memaparkan bahwa setiap aspek kehidupan
siswa kelas VI SDN melibatkan kegiatan membaca. Kenyataanya, minat membaca
Delegan 2 masyarakat khususnya anak sebagai pelajar saat ini masih rendah.
Prambanan Sleman Data statistik menunjukkan bahwa jumlah waktu yang dipakai oleh
Yogyakarta anak-anak indonesia menonton tv adalah 300 menit/hari. Bandingkan
dengan anak-anak di Australia 150 menit/hari, Amerika 100
menit/hari, kanada 60 menit/hari (dharma, 2012).
PBB mengungkapkan bahwa satu surat kabar di Indonesia dibaca oleh
25 orang. Idealnya yang ditoleransikan PBB adalah 10 orang untuk
satu surat kabar. Sedangkan untuk buku, 35 judul buku untuk 1 juta
penduduk (galus, 2011).
Rahim (2008:28) menyebutkan bahwa orang yang mempunyai minat
baca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaanya untuk
mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas
kesadarannya sendiri.
Anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah lebih sedikit
membaca dibandingkan dengan anak dari kelompok menengah dan ke
atas (Hurlock, 2006: 161).
Timbulnya minat terhadap suatu objek ditandai dengan adanya rasa
senang atau tertarik. Minat dapat diimplementasikan melalui
partisipasi aktif dalam suatu kegiatan.
Membaca menjadi menyenangkan apabila materi bacaan memiliki
daya tarik bagi siswa, sehingga siswa akan membaca dengan
bersungguh-sungguh yang selanjutnya akan menunjang pemahaman
bacaan siswa (Rahim, 2008:85).
15. Perkembangan Tampaknya logis bahwa jika anak2 tertarik membaca, mereka akan
minat baca dan membaca lebih sering dan karena itu memiliki lebih banyak
kaitannya dengan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan membaca mereka
kemampuan daripada anak2 yang memilih untuk tidak membaca.
membaca (John R Konsisten dengan pola efek Matthew (stanovich, 1986) anak2 dengan
Kirby dkk) kemampuan membaca yang buruk mungkin menganggap membaca
tidak bermanfaat dan karena itu kehilangan minat terhadapnya, yang
pada gilirannya akan berdampak pada kemampuan membaca mereka
di masa depan.
Tampaknya ketika siswa dengan kemampuan membaca yang rendah
melanjutkan sekolah, minat mereka dalam membaca untuk
kesenangan menurun tajam, sedangkan siswa dengan kemampuan
membaca yang tinggi tidak kehilangan minat membaca sedemikian
besar (Lazarus & Callahan,2000)
Pertanyaan ttg minat baca
1. Bagaimana perasaan anda ketika mendapatkan hadiah buku?
2. Bagaimana perasaanmu membaca di rumah itu menyenangkan
?
3. Bagaimana perasaamu menghabiskan waktu luang untuk
membaca ?
4. Bagaimana perasaanmu mulai membaca buku baru ?
5. Bagaimana perasaanmu membaca di akhir pekan ?
6. Bagaimana perasaanmu memilih membaca drpd bermain?
7. Bagaimana perasaanmu ketika pergi ke perpustakaan atau toko
buku?
8. Bagaimana perasaanmu membaca berbagai jenis buku?
16. Mendapatkan siswa Survei nasional yang baru2 ini dirilis (Scholastic, 2015) tentang
doyan di atas kebiasaan membaca siswa mengungkapkan beberapa faktor yang
membaca kebiasaan merupakan prediktor kuat apakah seorang siswa akan
(Linda B Gambrell) mengembangkan kebiasaan membaca.
1. Sering membaca melaporkan tingkat kenikmatan membaca
yang tinggi
2. Pembaca yang sering melaporkan bahwa membaca untuk
kesenangan itu penting
3. Sering membaca dilaporkan memiliki lebih banyak waktu untuk
membaca mandiri selama hari sekolah
Penelitian terbaru telah mengungkapkan beberapa wawasan menarik
tentang motivasi membaca awal dan kecakapan membaca,
menunjukkan bahwa memotivasi anak2 untuk membaca sama
pentingnya dengan memberikan instruksi untuk meningkatkan
kecakapan membaca.
17. Minat baca di era Minat baca diakui sebagai konstruk multidimensi yang
digital (Nur menggabungkan kecenderungan afektif, kognitif dan perilaku
hidayanto Pancoro seseorang terhadap suatu objek, peristiwa, atau tugas yang berkaitan
setyoputro, dkk dengan membaca (hidi et al)
2107) Selama 2 dekade terakhir, penelitian ttg minat baca telah meneliti
berbagai konstruksi, termasuk kenikmatan (chen et al 1999;hidi sense
of flow, perasaan positif sprit kegembiraan dan gairah.
Sedangkan komponen afektif merupakan aspek yang sangat
diperlukan minat, evaluasi kognitif,. Komponen kognitif adalah
pengenalan nilai kegunaan dan pencapaian komptensi, otonomi,
keterkaitan melalui keg membaca.
Mina tjuga dapat diperkuat dan dipertahankan melalui pengalaman
pribadi.
Pengalaman positif dalam membaca juga meningkatkan kepercayaan
diri dlm membaca; semakin bnyk seseorg membaca, semakin percaya
diri seseorang dlm membaca (manfredo, 1996)
18. Hubungan antara Minat baca perlu dipupuk dan dibiasakan sejak usia sekolah. Dengan
minat baca siswa memiliki kegemaran membaca buku, siswa akan tertanam memiliki
kelas 5 dengan minat baca yang tinggi.
kemampuan Minat baca perlu ditanamkan sejak dini, ketika anak baru belajar
membaca (Siti membaca, minat baca anak akan terbiasa ketika dihadapkan dengan
aisyah, dkk 2021) membaca.
Semakin tinggi minat baca maka semakin tinggi kemampuan
membaca pemahaman, sebaliknya semakin rendah minat baca maka
semakin rendah kemampuan membaca pemahaman siswa SD.
Minat baca adalah keinginan dan aktifitas seseorang yang berasal dari
dalam dirinya sendiri untuk melakukan segala aktifitas seperti
membaca, menulis dll.
Seperti yang dikemukakan rahayu dkk bahwa minat baca merupakan
motivasi dan keinginan yang kuat pada seseorang untuk membaca,
keinginan membaca yang tinggi dalam diri seseorang dapat
menimbulkan kegemaran membaca sehingga seseorang akan selalu
berusaha mendapatkan bahan bacaan untuk memenuhi kebutuhnnya.
Minat baca tidak akan tercipta jika tidak dibiasakan sejak dini sehingga
minat baca harus ditumbuhkan sejak dini agar siswa dapat
membiasakan diri membaca, sebagaimana dikemukakan rachmadi
2019.
Menumbuhkan minat baca sejak dini adalah hal yang positif dan
banyak manfaatnya antara lain : dapat menanamkan kebiasaan senang
membaca karena buku merupakan gudangnya ilmudan bagi anak usia
dini buku dapat menambah kosakata baru sehingga anak menjadi
pandai, dalam berkomunikasi dan mengembangkan kreatifitas.
Minat baca adalah suatu kegiatan yang dilakukan dngan ketekunan
dan kekuatan dalam membaca, timbulnya minat baca pada diri
seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu minat yang
berasal dari sifat dan minat yang timbul karena pengaruh luar
19. Perbandingan model Minat baca siswa dipengaruhi oleh beberapa hal, terutama pada masa
pembelajaran Radec pandemi covid 19 dimana guru melakukan pembelajaran daring.
dan Model Hasil studi menunjukkan bahwa siswa sekolah dasar cenderung
Pembelajaran sq3r melakukan kegiatan membaca seperti biasa. Selain itu, kegiatan
pada minat baca membaca cenderung hanya karena tugas guru yang diperintahkan
siswa sd (adriana, oleh orang tua.
sufasyah, dkk) Durasi membaca siswa juga dibatasi 10-30 menit. Itu karena ada
keterbatasan selama pandemi. Hal tersebut mengakibatkan siswa
berpikir bahwa kegiatan membaca hanyalah rutinitas, tanpa motivasi
dan merasa senang ketika melakukannya (fahmy et al, 2021)
Upaya peningkatan minat baca siswa SD perlu diberikan dukungan
agar muncul minat baca dari siswa dan dikenalkan dengan bahan
bacaan yang biasa dibacanya. Oleh karena itu kebiasaan membaca
siswa saat duduk di bangku sekolah dasar akan menumbuhkan minat
baca yang tinggi hingga siswa tumbuh dewasa (elendiana, 2020).
Banyak faktor yang mempengaruhi minat yaitu faktor psikologis, faktor
kebiasaan, buku atau bahan bacaan, dan faktor lingkungan keluarga
dan sekolah (asniar, 2020).
Studi lain menunjukkan bahwa melibatkan siswa dalam proses
penilaian di kelas dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa.
Penelitian tsb melibatkan siswa yang melakukan penilaian kelas (rukli,
2022)
Siswa di sekolah lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca
karena semakin banyak siswa membaca maka semakin mudah mereka
memahami makna dari apa yang dibacanya, baik secara tersurat
maupun tersirat.
Kebiasaan melakukan kegiatan membaca sebelum proses
pembelajaran dapat meningkatkan minat baca siswa.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa variasi sumber belajar
seperti jenis buku mempengaruhi minat belajar siswa. Misalnya hasil
penelitian menunjukkan bahwa minat baca siswa didasarkan pada
jumalh buku yang dibacanya. Selain itu, faktor tersebut dipengaruhi
oleh aktifitas, keterlibatan, dan motivasi dalam membaca (rinawati,
2019)
20. Intensitas kunjungan Tingkat kemampuan dan minat membaca sekelompok orang akan
ke perpustakaan dapat menentukan dan mendukung kemajuan suatu bangsa (adrywin
sekolah sebagai 2018).
indikator minat baca Parameter kualitas suatu bangsa dilihat dari kondisi pendidikannya,
siswa di sd (ayu sehingga proses pendidikan tidak lepas dari pentingnya membaca.
azhari dkk) Seseorang yang memiliki minat baca yang tinggi akan memiliki
wawasan yang lebih luas. Pembaca yang efektif menggunakan
berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks
untuk membangaun makna ketika membaca (irhandayaningsih, 2019)
Kunjungan ke perpustakaan merupakan salah satu indikator
meningkatkan minat baca siswa