Anda di halaman 1dari 6

Mahasiswa membuat sebuah projek perubahan (change project) tentang pendidikan yang

berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21
dengan sekolah mitra mahasiswa. Projek perubahan ini dapat dilakukan berdasarkan case-
based atau project-based.
HABIT FIFTEEN
(Menumbuhkan Jiwa Literasi pada Peserta Didik di SMA Negeri 4 Banjarmasin)

Abstrak
Projek perubahan ini mengangkat kasus di SMA Negeri 4 Banjarmasin dengan judul
Habit Fifteen (Menumbuhkan Jiwa Literasi pada Peserta Didik di SMA Negeri 4
Banjarmasin). Peneliti tertarik untuk mengimplementasikan kebiasan membaca selama 15
menit kepada peserta didik baik yang dilakukan sebelum masuk jam pelajaran maupun
sebelum jam pulang sekolah. Buku yang dibaca disediakan oleh sekolah disetiap kelas
dengan semua genre cerita. Tujuan project ini meningkatkan literasi baca, membiasakan
mereka membaca, dan memerdekakan mereka untuk mengeksplor dunia luar lewat buku.
Seperti kata pepatah bahwa buku adalah jendela dunia jadi dengan membaca peserta didik
dapat mentransfer ilmu dengan luas. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field
research) yaitu pencarian data di lapangan karena penelitian yang dilakukan menyangkut
dengan persoalan-persoalan atau kenyataan-kenyataan dalam kehidupan nyata, bukan
pemikiran abstrak yang terdapat dalam teks-teks dan dokumen tertulis atau terekam. Projek
memiliki 3 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setiap tahapan memiliki
fungsi masing-masing.
Kata Kunci : Kebiasaan, Buku, Literasi
Pendahuluan memberikan manfaat lebih di setiap
aktivitas yang kita lakukan.
Membaca merupakan komponen
penting dalam suatu proses pembelajaran Berdasarkan studi diatas saya akan
dan pendidikan. Setiap orang pasti mengambil project based berdasarkan
menyadari bahwa membaca merupakan pengalaman mengajar, project yang
hal yang sangat penting dalam suatu dikembangkan untuk pendidikan yang
proses pembelajaran. Membaca berpihak pada peserta didik dan
merupakan kegiatan yang memberikan memerdekakan peserta didik dalam
banyak wawasan serta pengetahuan. pendidikan abad ke-21 dengan judul
Semakin sering seseorang membaca, project yaitu “habit fifteen”.
semakin banyak ilmu pengetahuan yang
diperolehnya. Deskripsi habit fifteen adalah
project literasi membaca dengan
Menurut UNESCO, Indonesia mengembangkan kebiasaan pada peserta
menempati peringkat ke-69 dari 127 didik setiap pagi untuk membaca selama
negara dalam kompetensi membaca, dan 15 menit, buku yang dibaca disediakan
hanya 1 dari 1000 orang di Indonesia yang oleh sekolah disetiap kelas dengan semua
gemar membaca. Peringkat ini genre cerita. Tujuan project ini
memperkuat bukti bahwa kebiasaan meningkatkan literasi baca, membiasakan
membaca merupakan suatu hal yang mereka membaca, dan memerdekakan
semakin sulit ditemui pada masyarakat mereka untuk mengeksplor dunia luar
Indonesia. Sejak kecil sebenarnya kita lewat buku. Seperti kata pepatah bahwa
telah diajarkan untuk membangun buku adalah jendela dunia jadi dengan
kebiasaan membaca. Namun, beranjak membaca peserta didik dapat mentransfer
dewasa, kita seringkali justru ilmu dengan luas. Buku yang disajikan
mengasosiasikan kegiatan membaca tidak hanya tentang buku pelajaran namun
dengan sesuatu yang membosankan dan bisa juga novel, cerpen dan fiksi lainnya,
tidak interaktif. Padahal, kebiasaan peserta didik wajib memerdekakan dirinya
membaca memiliki manfaat yang beragam dan guru harus memfasilitasinya.
pada kesehatan seperti meningkatkan
kualitas fungsi otak, hingga mencegah Buku yang disajikan tidak hanya
penurunan kognitif akibat usia. tentang buku pelajaran namun bisa juga
novel, cerpen dan fiksi lainnya, peserta
Salah satu studi dari Haskins didik wajib memerdekakan dirinya dan
Laboratory bahkan menunjukkan bahwa guru harus memfasilitasinya.
terdapat hubungan yang kuat antara
keterampilan membaca dengan Metode
kemampuan konsentrasi seseorang. Penelitian ini merupakan
Seseorang yang terbiasa membaca buku penelitian lapangan (Field research) yaitu
tanpa gambar, terbukti memiliki jangka pencarian data di lapangan karena
waktu fokus yang lebih panjang karena penelitian yang dilakukan menyangkut
terbiasa mempertahankan fokus ke sebuah dengan persoalan-persoalan atau
tulisan tanpa distraksi. Memiliki tingkat kenyataan-kenyataan dalam kehidupan
fokus yang tinggi ini tentunya juga dapat nyata, bukan pemikiran abstrak yang
terdapat dalam teks-teks dan dokumen mereka membaca, dan memerdekakan
tertulis atau terekam. mereka untuk mengeksplor dunia luar
lewat buku. Seperti kata pepatah bahwa
Untuk menambah kajian maka buku adalah jendela dunia jadi dengan
projek ini juga menggunakan studi pustka. membaca peserta didik dapat mentransfer
Studi pustaka adalah istilah lain dari kajian ilmu dengan luas.
pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis,
landasan teori, telaah putsaka (literature Dalam Kamus Besar Bahasa
review), dan tinjauan teoritis. Yang Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa
dimaksud penelitian kepustakaan adalah kebiasaan adalah sesuatu yang biasa
penelitian yang dilakukan hanya dikerjakan dan sebagainya; Antar pola
berdasarkan atas karya tertulis, termasuk untuk melakukan tanggapan terhadap
hasil penelitian baik yang telah maupun situasi tertentu yang dipelajari oleh
yang belum dipublikasikan (Embun, seorang individu dan yang dilakukannya
2012). secara berulang untuk hal yang sama.3
Membaca merupakan kegiatan melisankan
Tempat dan lokasi penelitian kata-kata atau paparan tertulis, suatu
berada di SMA Negeri 4 Banjarmasin, proses mengungkapkan atau memperoleh
observasi dan analisis data dikumpulkan konsep-konsep pengarang atau bertindak
saat melaksanakan PPL 1. sebagaimana yang dimaksud dikonsep-
Pembahasan konsep itu.

Projek perubahan mengangkat Kebiasaan membaca dapat


judul Habit Fifteen (Menumbuhkan Jiwa meningkatkan kemajuan pada sebuah
Literasi pada Peserta Didik di SMA Negeri negara. Dengan membiasakan membaca
4 Banjarmasin). Peneliti tertarik untuk kita dapat memiliki pengetahuan yang luas
mengangkat permasalahan ini karena serta mendapatkan banyak ilmu serta
sesuai dengan pembelajaran topik sebelum dapat dengan kebiasaan membaca bisa
nya yaitu pendidikan yang memerdekakan meningkatkan prestasi akademik
peserta didik. Pendidikan yang diperkuliahan. Kebiasaan membaca di
memerdekakan adalah pendidikan yang suatu negara merupakan cerminan tingkat
menitikberatkan perubahan secara kemajuan sebuah bangsa sebab dapat
menyeluruh/lahir dan batin berdasarkan meningkatkan nilai tambah seseorang
kodrat alami setiap individu. menjadi berwawasan luas, ilmu
Kemerdakaan yang dimaksud dalam pengetahuan bertambah, dan bijak dalam
pendidikan itu bersifat tiga hal, berdiri bertindak.
sendiri, tidak bergantung pada orang lain Hikmat menyatakan bahwa
dan dapat mengatur dirinya sendiri. kebiasaan membaca adalah prilaku atau
Pendidikan yang memerdekakan perbuatan membaca yang telah memola,
mengolah rasa, hati, raga dan karsa secara bersifat terus menerus dari waktu ke
seimbang. Sehingga dengan waktu, yang ditandai oleh adanya
keseimbangan ini akan mengasilkan kemantapan dan adanya kecenderungan
masyarakat yang penuh kebijaksanaan. dalam kegiatan membaca, dan adanya
Projek ini memiliki tujuan prilaku yang efisien dalam kegiatan
meningkatkan literasi baca, membiasakan membaca atau bacaan.
Proses penerapan projek ini walaupun pasti menemukan peserta didik
memang tidak mudah namun bisa yang malas melakukannya tetapi kita
diantisipasi dengan cara sebagai berikut : sebagai guru harus memberikan sedikit
ajakan dan himbauan untuk selalu
a. Membaca genre buku yang disukai membaca buku selama 15 menit.
b. Membaca secara perlahan dan santai
c. Menyelami buku bacaan c) Tahap Evaluasi
d. Ubah mindset
Tahapan ini dilakukan selama 40
Perlahan namun pasti, tidak semua hari, setelah melakukan pembiasaan, guru
peserta didik harus langsung memiliki harus mengetahui apakah projek ini
kebiasaan membaca 15 menit ini, namun membawa dampak perubahan atau tidak.
dengan dibiasakan mereka akan mencobai Evaluasi juga mendengarkan keluhan dari
menyukai dan membiasakan. Jika berbagai skateholder apakah program ini
dikaitkan dengan pembelajaran yang bisa membantu atau tidak,
memerdekakan peserta didik, habit ini
sudah sangat memerdekakan dengan cara Gambaran kegiatan sebagai
menyediakan seluruh buku berbagai berikut:
genre.
Projek memiliki 3 tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Setiap tahapan memiliki fungsi masing-
masing.
a). Tahap Perencanaan
Tahap ini berisi perencanaan
pelaksanaan dari habit fifteen. Tahap ini
peneliti memikirkan program-program
dan sosialisasi kepada peserta didik bahwa Kebiasaan membaca dapat
pentingnya menumbuhkan literasi terbentuk jika seseorang sering
membaca. Projek ini membebaskan mengulangulang bacaan sehingga
peserta didik untuk membaca buku membaca menjadi kebiasaan yang tidak
berbagai genre, pada tahap ini peneliti juga bisa kita tinggalkan. Sukardi berpendapat
meminta bantuan kerjasama dengan pihak apabila membaca buku itu diwajibkan
sekolah untuk mengizinkan 15 menit untuk mengulang berkali-kali maka akan
membaca buku sebelum mereka belajar terbentuklah kebiasaan membaca.
atau sebelum mereka pulang sekolah. Kebiasaan membaca akhirnya akan
menimbulkan kegemaran membaca.
b). Tahap pelaksanaan
Jadi dapat disimpulkan bahwa
Pembiasaan ini harus dilakukan
kebiasaan membaca adalah suatu kegiatan
selama 40 hari, karena menurut penelitian
yang dilakukan secara berulang-ulang
seseorang akan menjadi terbiasa (habit)
sehingga terbentuk kebiasaan dan
ketika dia sudah melakukan kegiatan
membaca menjadi teratur setiap harinya.
berulang selama 40 hari. Tahap
Dengan terbentuknya kebiasan membaca
pelaksanaan ini harus rutin dilakukan
seseorang mendapatkan banyak ilmu dan Daftar Pustaka
berpengetahuan luas, banyak ilmu serta
dengan kebiasaan membaca bisa Ade Hikmat, Kreativitas, Kemampuan
meningkatkan prestasi akademik membaca dan kemampuan apresiasi
disekolah, Membaca juga berpengaruh cerpen. Jakarta: Uhamka Press, 2014.
terhadap selera dan minat. Ambo Upe dan Damsid, Asas-asas
Kesimpulan dan Saran Multiple Researches: dari Norman K.
Denzin hingga John W.Creswelldan
Menurut UNESCO, Indonesia penerapannya. Yogyakarta: Tiara
menempati peringkat ke-69 dari 127 Wacana, 2010.
negara dalam kompetensi membaca, dan
hanya 1 dari 1000 orang di Indonesia yang Ating Somantri, dkk. Aplikasi Statistik
gemar membaca. Peringkat ini dalam penelitian. Bandung: Pustaka
memperkuat bukti bahwa kebiasaan Setia, 2006
membaca merupakan suatu hal yang
semakin sulit ditemui pada masyarakat
Indonesia.
Berdasarkan studi diatas saya akan
mengambil project based berdasarkan
pengalaman mengajar, project yang
dikembangkan untuk pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik dalam
pendidikan abad ke-21 dengan judul
project yaitu “habit fifteen”.
Deskripsi habit fifteen adalah
project literasi membaca dengan
mengembangkan kebiasaan pada peserta
didik setiap pagi untuk membaca selama
15 menit, buku yang dibaca disediakan
oleh sekolah disetiap kelas dengan semua
genre cerita. Tujuan project ini
meningkatkan literasi baca, membiasakan
mereka membaca, dan memerdekakan
mereka untuk mengeksplor dunia luar
lewat buku. Seperti kata pepatah bahwa
buku adalah jendela dunia jadi dengan
membaca peserta didik dapat mentransfer
ilmu dengan luas.

Anda mungkin juga menyukai