LANDASAN TEORI
suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti
sendiri.
14
Cosynook, “Teori Minat”, https://cosynook.wordpress.com/2013/02/14/teori-minat/htm, diakses
tanggal 26 Juni 2016.
13
14
Menurut Slameto, “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
menetap untuk merasa tertarik pada suatu bidang studi atau pokok bahasan
15
Sardiman, Interaksi Belajar Mengajar., 76.
16
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempegaruhinya (Bandung: Rineka Cipta, 2010),
180.
17
Kartini Kartono, Psikologi Umum (Bandung: Mandar Maju, 1998), 112.
18
Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Grasindo, 1996), 188.
15
sendiri”.19
mental, dan upaya untuk mewujudkan dalam sikap yang nyata, mantap
partisipasi siswa, keinginan siswa untuk belajar dengan baik dan perhatian
siswa dalam materi pelajaran secara aktif dan serius. Minat besar
perhatiannya.
ketertarikan baginya.
lingkungannya.22
keterampilan dan nilai serta sikap. Perubahan tersebut bersifat secar relatif
22
Isriani Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu (Yogyakarta: Familia, 2012), 3.
23
Winkel,Psikologi Pengajaran., 53.
17
belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang berubah sebagai akibat
ingin dicapai. Tujuan tersebut mencakup ranah kognitif, raah afektif, dan
ranah psikomotorik.
lebih cekatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. minat
menjadikan hidupnya lebih bergairah bila dalam diri seeorang itu memiliki
hendaknya memiliki minat terhadap bidang studi dan setiap kegiatan yang
diikutinya.27
sebagai berikut:
27
Jenly D. I. Manongko, “Hubungan Motivasi dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Bidang
Keahlian Teknik Pengukuran Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FATEK UNIMA”, (online) vol.7
(13-14 November 2014), 527. (http://jurnal.upi.edu/file/066_Jenly_Manongko_Unima_525-
531.pdf, diakses tanggal 05 Agustus 2016.
19
b. Pengalaman.28
intern dan faktor ektern, yang termasuk dalam faktor intern, yaitu
faktor keturunan atau bakat ilmiah. Sedangkan faktor ektern, yaitu timbul
lingkungannya.29
berikut:
mental.
28
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Kencana, 2001), 63-64.
29
Ahmad, Teori Belajar., 60.
20
memungkinkan.
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
sebab tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan apabila bahan pelajaran
tersebut menarik minat siswa, maka pelajaran itu akan muda dipelajari dan
belajar. Dengan adanya minat belajar pada diri siswa maka siswa akan
digunakan sebagai suatu cara untuk mendorong minat pada diri siswa.
30
Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan Anak Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 1978), 155.
21
ada minat yang kuat. Anak-anak yang malas, gagal, dan tidak belajar
dikarenakan tidak adanya minat dari dalam diri mereka. Minat dapat
diantaranya adalah:
31
Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 82.
32
Djamarah, Psikologi Belajar., 167.
22
peserta didik. Anak didik juga akan mudah menghapal pelajaran yang
mampu menarik minatnya. Dan proses belajar akan berjalan lancar bila
studinya dengan cara yang kurang lebih sama dengan kiat membangun
lagi oleh sikap yang positif, sebaliknya perasaan yang tidak senang
menghambat dalam belajar karena tidak melahirkan sikap yang positif dan
keinginan yang besar terhadap suatu hal maka apapun akan dilakukannya.
keinginan yang kuat untuk memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin
33
Roida Eva Flora Siagian, “Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Matematika” Jurnal Formatif, 126. (http://ppmunindra.blogspot.com/2011/07/p-engaruh-
m-inatdan-k-ebiasaan-b-elajar.html diakses tanggal 05 Agustus 2016).
23
belajar. Menurut dari definisi di atas maka ruang lingkup dan indikator
suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus
b. Ketertarikan Siswa
c. Perhatian
akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari
d. Keterlibatan
les.
34
Liang Gie, Cara Belajar Yang Efisien (Yogyakarta: Liberty, 1995), 130.
25
berikut:
35
Oemar Hamalik,Psikologi Belajar Dan Mengajar,(Bandung:Sinar Baru Algesindo,2004),173.
27
itu sendiri.
penyediaan motivasi/dorongan.36
Motivasi memiliki akar kata dari bahasa latin movere, yang berarti
36
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi,Pengelolaan Pengajaran,( Jakarta: PT Rineka cipta,1995),10.
28
saat melakukan percobaan. Motif ini sudah ada dalam diri seseorang jauh
seseorang yang melakukan kegiatan belajar agar menjadi lebih giat lagi
37
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru(Jogjakarta: Ar-ruzz
Media,2012),319.
38
Saefullah, M, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia,
2012),290.
29
Motivasi dapat timbul dari luar maupun dari dalam diri individu
itu sendiri. Motivasi yang berasal dari luar diri individu diberikan oleh
motivator seperti orang tuanya, guru, konselor, ustad, orang dekat atau
teman dekat. Sedangkan motivasi yang berasal atau timbul dalam diri
yang memliki motivasi yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk
tercapai.40
motivasi belajar adalah keseluruhan daya gerak baik itu dari luar diri
siswa maupun dari dalam diri siswa dengan menciptakan suatu rangkaian
39
Purwa, 320
40
Sardiman, Interaksi & Motivasi., 75-76.
30
mencapai prestasi belajar, namun keduanya tidak akan banyak berarti jika
lebih tinggi akan mencapai hasil belajar yang lebih tinggi di bandingkan
(drive), yaitu suatu yang memaksa organisme manusia untuk berbuat atau
bertindak.41
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
41
Nyayu Khadijah, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press, 2014), 149.
31
3) Menunjukkan minat.
42
Sardiman, Interaksi dan Motivasi., 81.
32
b. Kemampuan belajar
c. Kondisi siswa
d. Kondisi lingkungan
seseorang adalah:
33
atau murni dari diri peserta didik itu sendiri sebagai wujud adanya
dalam.44
pujian dan hadiah atau sejenisnya tidak perlukan karena tidak akan
reward of thing well done is to have done it. Jadi, bahwa motivasi
43
Sardiman, Interaksi dan Motivasi., 102.
44
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran(Bamdung: PT Refika
Aditama, 2012), 26.
45
Oemar, 162.
34
pekerjaan.48
peserta didik.
46
Hanafiah, 27.
47
Nyayu, Psikologi Pendidikan., 152.
48
Oemar,175.
35
lebih bermakna.49
dalam belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar dapat dipelajari supaya
pembelajaran.
didik.
e. Memberikan hadiah.
49
Hanfiah, 26.
36
sebagai berikut:
loyalitas.
aspirasinya.
belajarnya.
50
Ibid, 28.
37
lulus.51
1. Pengertian Keaktifan
Disetiap kelompok atau organisasi itu pasti ada kegiatan ini, yaitu
kegiatan akif atau keaktifan. Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya
51
Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan( Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani,2012),
161.
39
belajar disini adalah kegiatan atau kesibukan peserta didik untuk bertindak
yang positif, baik itu yang berbentuk sikap, tingkah laku, kebiasaan, ilmu
dilihat dari apa yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran
membaca, meniru, berlatih dan masih banyak lagi. Dalam hal ini kegiatan
maupun kelompok.
52
Tim penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Freeware, 2010), offline Versi 1.1
40
Terdorong oleh perasaan dan kemauan yang kuat unsur-unsur kejiwaan itu
mungkin.53
semata, tetapi juga ditentukan oleh aktifitas non fisik, seperti mental,
berpendapat:
53
Imansjah Alipandie, Buku Pegangan Guru: Didaktik Metodik Pendidikan Umum (Surabaya:
Usaha Nasional, 1999), 18.
54
Handoko Cahyandaru. “Pengaruh Keaktifan Siswa DalamEkstrakurikuler TerhadapPrestasi
BelajaSiswa Kelas Xi Man Yogyakarta II.” Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta. 2013, 10.
41
Berfikir pada taraf verbal baru timbul setelah individu berfikir pada
exprerience.55
by Doing (1859-1952). Dewey sangat tidak setuju pada Rote Learning atau
Doing, yaitu bahwa siswa perlu terlibat dan partisipasi secara spontan.
Dewey, guru berperan untuk menyediakan sarana bagi siswa untuk belajar.
Dengan peran peserta didik dan guru dalam pembelajaran aktif akan
55
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran., 7.
56
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa (Jakarta: GP Press, 2007), 82.
42
interaksi antara guru dengan peserta didik tapi bukan berarti ribut
kedisiplinan ilmu.
kepada siswa
mengembangkan demokratisasi.
dan kolaboratif
43
57
Warsono, dkk, Pembelajaran Aktif (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2013),5.
58
Martinis yamin, Kiat Membelajarkan., 77.
44
pembelajaran
optimal, yaitu kerjasama orang tua itu sungguh sangat penting dan
mendukung, orang tua perlu memberi anak tanggung jawab dan belajar
membuat keputusan, dan orang tua memberikan pilihan agar anak bisa
yaitu mulai dari pengenalan orang tua itu juga sangat penting karena
itu tadi lah yang seharusnya dilakukan orang tua untuk memberikan
memecahkan masalah
59
Chris Verdiansyah, Memudahkan Anak Belajar (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2008), 20-
21.
45
dan generalisasi
berbagai cara
kesimpulan
yang tersedia
belajar bukan hanya meliputi keaktifan fisik dan mental saja, ada
Dari pendapat para ahli di atas keaktifan belajar siswa dapat dilihat
c. Kerjasama kelompok.
kelompok.
hasil belajar peserta didik. Dalam setiap proses belajar, siswa selalu
dari kegiatan fisik yang mudah untuk kita amati dan kegiatan psikis yang
a. Keaktifan psikis
menstranformasi.
1) Keaktifan indera
60
Sintha Muning Salasih, “Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan Model Quantum
Teaching Pada Maeri Bangun Ruang di Kelas V SD Negeri Sangon Kokap Kulon Progo.” Skripsi
tidak diterbitkan, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013. 18-19.
61
Sri Lestari, “Penerapan Metode Learning Tournament Dipadukan Dengan MetodeQuestion
Student Have Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Ips Pada Siswa
Kelas Viii.A Smp Karya Toroh Kabupaten GroboganTahun Ajaran 2012/2013.” Skripsi tidak di
terbitkan, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. 5.
48
2) Keaktifan akal
keputusan.
3) Keaktifan ingatan
mengutarakan kembali.
49
4) Keaktifan emosi
5) Keaktifan fisik
terlihat oleh indera orang lain, hal ini dapat dimulai dengan
a) Mencatat
b) Membaca
c) Mendengarkan
gairah.62
terhadapnya.
62
Tim penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Freeware, 2010), offline Versi 1.1.
51
tentunya tidak terlepas dari pengaruh baik dari dalam individu yang
63
Alfiatul Hasanah Rosyid. “Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa DalamPembelajaran Aqidah
Akhlak Melalui MetodeInformation Search Pada Siswa Kelas IX Mts Ma’arif Nu 1 Karanglewas
Kabupaten Banyumas. 7.
52
negatif.
masing.
53
untuk belajar.
digunakan siswa.
Hal yang sama dikemukakan oleh Abu Ahmadi bahwa faktor yang
macam, yakni:
64
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar., 146.
54
a. Faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang
siswa.
ini:
a. Prinsip motivasi
b. Prinsip latar
65
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyanto, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),78.
55
c. Prinsip fokus
d. Prinsip sosialisasi
f. Prinsip individualis
g. Prinsip menemukan
melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki minat yang besar terhadap suatu
pelajaran akan lebih aktif untuk mempelajarinya dan sebaliknya, siswa akan
66
Ummi Hidayati, “Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Akidah AkhlakDengan Menggunakan
Metode Questions Student HaveDi Kelas V Mi Ma’had Islamy KotagedeYogyakarta.” Skripsi
tidak diterbitkan, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2012, 9.
67
Syah, Psikologi Belajar., 146.
68
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), 27.
57
Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa suatu pelajaran tidak akan
pembelajaran akan berjalan lancar bila siswa memiliki minat yang besar yang
menimbulkan perhatiannya dalam belajar. Oleh karena itu, guru juga perlu
akan menjadi penyebab timbulnya perhatian. Sesuatu yang menarik minat dan
nilai moral.
69
Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), 39.
70
R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 57.
58
gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan
tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan
dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk
karena di dalam diri siswa tersebut sudah ada motivasi, yaitu motivasi
71
Syah, Psikologi Belajar., 146
72
Usman, Menjadi Guru., 28.
73
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), 67.
59
tersebut.
jika disetai dengan minat, karena minat akan muncul dengan adanya
kegiatan belajar.74 Minat dan motivasi belajar siswa yang tinggi akan sangat
dalam belajar. Karena minat ini merupakan suatu kekuatan motivasi yang
benda, atau kegiatan tertentu. Dengan demikian, minat merupakan unsur yang
unsur minat belajar pada diri siswa, maka siswa akan memusatkan
74
Sardiman, Interaksi dan Motivasi., 91-95.
60
belajar siswa.
siswa. Hal ini dikarenakan minat belajar siswa akan memusatkan perhatian
siswa pada kegiatan belajar tersebut. Sedang motivasi belajar siswa dapat
Jadi, dengan adanya minat belajar siswa dan motivasi belajar siswa akan