19 Februari 2009
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT BACA SISWA SMP
A. Pendahuluan
Sistem dan mutu pendidikan di negara kita saat ini sedang menghadapi berbagai
masalah yang akhir-akhir ini selalu diungkap di beberapa media. Masalah yang paling
menonjol adalah rendahnya mutu pendidikan kita sehingga masalah ini banyak
mendapat sorotan, baik dari masyarakat pendidikan itu sendiri maupun masyarakat
luar.
Secara khusus pada pelajaran membaca untuk siswa yang dipentingkan adalah
melihat dan mendengarkan dengan baik bacaan yang diberikan. Kegiatan membaca
siswa sangat membantu dan menunjang kegiatan belajar untuk mata pelajaran yang
lain di sekolah. Berdasarkan hal tersebut, minat baca sangat berarti khususnya bagi
peserta didik dalam meningkatkan pengertian, pemahaman maupun pengetahuan
secara umum tentang pelajaran yang diberikan.
Secara umum bahwa salah satu sarana dan wadah dalam upaya peningkatan
pengetahuan dalam rangka menguasai informasi dan perkembangan teknologi adalah
kegiatan membaca. Kegiatan membaca ini merupakan penulusuran pengalaman
pembelajaran melalui bahan bacaan. Manfaat dari kegiatan membaca telah banyak
dikemukakan oleh para pakar, namun kegiatan membaca sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang membuat seseorang terhalang bahkan tidak melakukan kegiatan
ini.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam tulisan ini dikemukakan beberapa faktor
penyebab rendahnya minat baca siswa SMP, dalam hal ini akan dilihat hubungan
antara motivasi belajar dengan minat baca siswa SMP.
B. Pengertian Membaca
Beberapa definisi tentang membaca yang dikemukakan para ahli, antara lain :
c. Membaca adalah memetik arti serta memahami arti atau makna yang terkandung
dalam bahasa tertulis (Finachiro dan Bonomo dalam Tarigan, 1985 :
e. Membaca adalah memetik proses membentuk arti dari teks-teks yang terkandung
dalam tertulis. (Finachiro dan Bonomo dalam Tarigan, 1985 :
Dalam minat terdapat unsur aktif, seperti yang dikemukakan oleh Patty, (1982),
yaitu:
Minat merupakan usaha aktif menuju kepada pelaksanaan suatu tujuan, dimana tujuan itu pada
umumnya merupakan titik akhir dari pada gerakan menuju ke suatu arah untuk melaksanakan
tujuan itu sendiri sehingga merupakan usaha dari pelaksanaan suatu tujuan.
Pengertian lain ditulis oleh Slameto (1995) bahwa minat merupakan suatu rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan kepada suatu hal atau objek, atau aktivitas tanpa ada
yang menyuruh. Dengan demikian, minat adalah rasa ketertarikan terhadap sesuatu
atau objek tertentu. Seseorang akan berminat pada suatu hal, aktivitas atau objek, jika
menyukai atau mempunyai kepentingan terhadap sesuatu tersebut. Dalam hal
membaca, siswa berminat untuk membaca jika merasa bahwa membaca adalah
sesuatu yang penting dan bermanfaat bagi dirinya baik di masa sekarang maupun di
masa yang akan datang.
Adapun pandangan lain tentang minat dijelaskan oleh Sukardi (1988) bahwa
“Minat adalah perangkat mental yang dapat mengarahkan seseorang untuk sampai
pada suatu pilihan”. Keberadaan minat seseorang dan kekuatannya hanya dapat
dideteksi apabila sudah terwujud dalam bentuk perasaan atau sikap. Hal ini sejalan
dengan apa yang dikemukakan oleh Soemanto (1980), yaitu “minat adalah sikap yang
terus menerus menyertai perhatian seseorang dalam memilih objek yang menarik,
perasaanlah yang menentukan aktifitas kegemaran bagi seseorang sehingga
melakukan sesuatu dan motivasi tertentu yang mengarahkan perilaku ke arah sasaran
atau arah tujuan yang diinginkan”.
Dari berbagai pengertian minat yang telah disebutkan di atas, terdapat sifat-sifat
yang tersirat dan tersurat dalam minat sebagai berikut:
a. Diarahkan pada suatu tujuan yang berarti usaha untuk mendapatkan keharmonisan
hidup.
b. Kesesuaian dengan tujuan meskipun tujuan itu tidak diketahui dan tidak dapat
dicapai dengan segera.
e. Tingkatan yang lebih tinggi dalam minat adalah kemauan, karena sudah mengarah
kepada usaha menuju pelaksanaan.
Menurut Meckel (Abd. Rahman, dkk., 1985) membedakan minat baca menjadi dua
yaitu:
1. Minat baca spontan: Kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan, inisiatif
pribadi sendiri tanpa terpengaruh dari pihak luar atau pihak lain.
2. Minat baca terpola ialah kegiatan membaca yang dilakukan sebagai hasil atau akibat
pengaruh langsung dan disengaja melalui serangkaian tindakan dan program yang
terpola, terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Berdasarkan pengertian minat baca yang disebutkan di atas, maka minat pada
dasarnya adalah suatu kecenderungan, keinginan, kemauan dan motivasi yang tinggi
untuk senantiasa melakukan kegiatan membaca, baik yang muncul dari minat baca
spontan maupun minat baca terpola.
Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat
baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri.
Sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa atau
faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tentangga maupun lingkungan
sekolah. Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan
kecenderungan untuk selalu membaca.
Dalam rangka menumbuhkan minat membaca sebagai suatu kebiasaan pada
siswa, maka proses terbentuknya kebiasaan membaca memakan waktu yang cukup
lama, karena proses terbentuknya minat baca seseorang selain dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang telah disebutkan diatas, juga secara khusus dipengaruhi oleh beberapa
faktor berikut:
Siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya melalui bahan bacaan jika topik, isi,
pokok persoalan, tingkat kesulitan dan penyajiannya sesuai dengan karakter individu
mereka. Berdasarkan faktor psikologis ini, maka setiap siswa memiliki kebutuhan dan
kepentingan individual yang berbeda dengan siswa lain. Perbedaan itu akan
berpengaruhi pilihan dan minat membaca individu, sehingga setiap individu memiliki
bahan bacaan sesuai dengan karakter, minat dan kepentingannya sendiri.
Perpustakaan merupakan sarana yang mengantar siswa ke dunia yang lebih luas,
sebagai media yang dapat menghubungkan segala peristiwa pada masa lalu, sekarang
dan masa yang akan datang. Keberadaan perpustakaan sangat diperlukan karena
perpustakaan dapat memberikan segala kebutuhan minat siswa, khususnya minat
siswa dalam membaca koleksi-koleksi perpustakaan tersebut.
3. Bentuk pelayanan
Koleksi perpustakaan harus ditata rapi pada tempatnya agar lebih mudah
dimanfaatkan oleh pembaca. Pelayanan yang baik akan berimplikasi pada
meningkatnya minat baca siswa untuk melakukan kegiatan membaca. Pelayanan yang
dimaksudkan di sini adalah sikap staf perpustakaan yang ramah, berpengetahuan luas
dan mempunyai sikap informasi dari setiap jenis pustaka. Pelayanan dapat dikatakan
baik jika apa yang ditargetkan dari sasaran pokok dari pelayanan tercapai yaitu
meningkatnya minat baca siswa.
D. Penutup
Kegiatan membaca merupakan bagian dari proses belajar yang membangun
pemahaman baik dari teks yang tertulis maupun dari lingkungan belajar siswa. Hal ini
berarti kegiatan membaca berkaitan erat dengan bahan-bahan bacaan, fasilitas dan
lingkungan belajar siswa. Oleh karena itu dapat diperkirakan bahwa terdapat hubungan
positif antara lingkungan belajar dengan minat baca siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Patty. 1982. Pengantar psikologi Umum. Surabaya: Usaha Nasional.
Sukardi, Dewa Ketut. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.