Anda di halaman 1dari 8

Volume 3 Nomor 1, Halaman 106-113, Januari-Juni 2017

RISTEKDIK | Jurnal Bimbingan dan Konseling


P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui


Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1
SD Negeri 0104 Sibuhuan
Hanisyah Pasaribu
SD Negeri 0104 Sibuhuan

Abstrak

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas I SD Negeri 0104
Sibuhuan Tahun Pelajaran 2015/2016, dikarenakan adanya permasalahan yaitu hasil
belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca nyaring masih rendah.
Melalui media pias-pias kata permasalahan ini dicoba untuk diperbaiki dan ditingkatkan.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan membaca nyaring melalui
penggunaan media pias-pias kata pada siswa kelas 1 SD Negeri 0105 Sibuhuan. Prosedur
penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri
dari empat tahap yaitu tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),
pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Pada tahap observasi observer dan
peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas
siswa dan guru dalam proses pembelajaran melalui penggunaan media pias-pias kata pada
pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa saat proses
penbelajaran berlangsung tercipta pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered) hal ini terlihat dari ketertarikan siswa pada kondisi awal 35,00 % menjadi
60,00% pada siklus I meningkkat 25,00% dan menjadi 75,00% pada siklus II meningkat
15,00%. Pada indikator partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dari siklus I
65,65% menjadi 91,30 % pada siklus II meningkat 25,65%, dari pengamatan performance
siswa dalam membaca nyaring pada siklus I 60,00% menjadi 90,00% pada siklus II
meningkat 30,00% dan dari hasil kuisioner siswa 72,50% pada siklus I menjadi 92,50%
pada siklus II meningkat 20,00%.

Kata Kunci : Media Pias-pias Kata, Membaca Nyaring.

PENDAHULUAN yang lain. Seperti yang dikemukakan


Akhadiah dalam Darmiyati Zuchdi
Fokus utama tujuan pengajaran dan Budiasih (2001:57), bahwa
Bahasa Indonesia meliputi empat pembelajaran membaca, guru dapat
aspek ketrampilan berbahasa yaitu berbuat banyak dalam proses
ketrampilan menyimak, ketrampilan pengindonesiaan anak-anak
berbicara, ketrampilan membaca dan Indonesia.
menulis. Keempat aspek kemampuan Dalam pembelajaran membaca,
berbahasa tersebut saling berkaitan guru dapat memilih wacana yang
erat, sehingga merupakan satu berkaitan dengan tokoh nasional,
kesatuan dan bersifat hirarkis, artinya kepahlawanan, kenusantaraan dan
ketrampilan berbahasa yang satu kepariwisataan. Selain itu, melalui
akan mendasari ketrampilan pembelajaran membaca, guru dapat
berbahasa yang lain. mengembangkan nilai-nilai moral,
Di sekolah pembelajaran kemampuan bernalar dan kreativitas
bahasa Indonesia memang memiliki anak didik. Pembelajaran membaca
peranan yang sangat penting di kelas I merupakan pembelajaran
dibandingkan dengan pembelajaran membaca tahap awal, salah satuya

106
107

adalah membaca nyaring. Dengan siswa serta siswa dapat memusatkan


membaca nyaring siswa akan perhaiannya dalam belajar. Melalui
mengenali huruf-huruf dan penggunaan media pias-pias kata
membacanya sebagai suku kata, kata diharapkan taraf kesukaran dan
dan kalimat sederhana. kompleksitas dari pembelajaran
Kemampuan membaca nyaring Bahasa Indonesia yang memberi
siswa SD Negeri 0104 Sibuhuan pengaruh yang cukup besar dalam
belum mencapai Kriteria Ketuntasan proses belajar sehingga hasilnya akan
Minimal yanga di tetapkan yaitu lebih baik.
sebesar 6,5 dan indicator Untuk mengetahui seberapa
keberhasilan 75 % jumlah siswa banyak siswa kelas I SD Negeri 0104
mencapai KKM. Pada Kompetensi Sibuhuan yang belum lancar
Dasar 3.1 membaca nyaring suku membaca, guru memberikan ulangan
kata dan kata dengan lafal yang atau tes tentang membaca. Melalui
tepat, nilai rata-rata yang dicapai tes membaca dapat diketahui baik
siswa hanya mencapai 57,50. Hal ini tidaknya kemampuan membaca
dapat dilihat dari hasil belajar siswa. nyaring. Pengaruh penggunaan
Dari 20 siswa kelas I SD Negeri media pada proses pembelajaran
0104 Sibuhuan, 2 anak mendapat memberikan dorongan pada guru
nilai 80sebanyak 10%, 5 anak dalam menyampaikan pembelajaran
mendapat nilai 70 sebanyak 25%, 4 membaca nyaring. Hal yang perlu
anak mendapat nilai 60 sebanyak diperhatikan dalam pembelajaran
20%, 5 anak mendapat nilai 50 membaca nyaring adalah
sebanyak 25%, dan 4 anak mendapat penggunaan media pias-pias kata.
nilai 40 sebanyak 20 % dan aktivitas Penggunaan media tersebut harus
belajar siswa rendah. disesuaikan dengan materi atau
Setelah peneliti mencermati pokok bahasan yang akan
ternyata siswa kurang tertarik dan disampaikan misalnya kartu nama,
kurang aktif dalam mengikuti kartu huruf, kartu suku kata, kartu
pembelajaran membaca nyaring. Hal kata atau pias-pias kata dan kartu
ini disebabkan oleh guru yang dalam kalimat. Media tersebut digunakan
pembelajaran membaca nyaring dalam pembelajaran membaca
sering menggunakan metode nyaring pada siswa kelas I Sekolah
ceramah, dan belum menggunakan Dasar.
metode, sehingga siswa mendapat
pemahaman yang masih abstrak. METODE PENELITIAN
Upaya meningkatkan
kemampuan membaca nyaring Penelitian tindakan kelas ini
merupakan kebutuhan yang bertujuan untuk meningkatkan
mendesak untuk dilakukan. Langkah keterampilan membaca nyaring
yang peneliti tempuh adalah melalui media pias-pias kata pada
menyediakan alat peraga kongkrit siswa kelas I SD Negeri 0104
yaitu media pias-pias kata. Media Sibuhuan. Dalam penelitian ini
pias-pias kata dalam pembelajaran penulis mengambil tempat di SD
Bahasa Indonesia dapat memberikan Negeri 0104 Sibuhuan Kecamatan
pengalaman kongkrit, Barumun Kabupaten Padang Lawas.
meningkatakan motivasi belajar Waktu untuk penelitian ini selama 6
siswa dan mempertinggi daya serap bulan mulai bulan Juli sampai
108

Desember 2015, pada semester gasal kolaboratif pula agar mendapatkan


tahun pelajaran 2015/2016. Subjek data yang lebih lengkap.
dalam penelitian ini adalah siswa Aktivitas belajar siswa dalam
kelas I S SD Negeri 0104 Sibuhuan pembelajaran di observasi oleh
Kecamatan Barumun Kabupaten teman sejawat, hal-hal yang
Padang Lawas. Tahun Pelajaran diobservasikan adalah kegiatan
2015/2016 jumlah siswa 20 siswa. keterlibatan siswa dalam tahap pra
Prosedur penelitian yang diterapkan pembelajaran, kegiatan pembukaan
antara lain: 1) Perencanaan; 2) pembelajaran, kegiatan inti
Pelaksanaan tindakan; 3) Observasi; pembelajaran, dan kegiatan penutup.
4) Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan
inti peneliti melakukan observasi
HASIL dan PEMBAHASAN atau melaksanakan penilaian proses
tentang performance siswa. Penilaian
Setelah peneliti mencermati hasil belajar siswa diperoleh dari
ternyata siswa kurang tertarik dan penilaian proses dengan, pengamatan
kurang aktif dalam mengikuti dan dari penilaian akhir dengan tes
pembelajaran membaca nyaring. Hal individu.
ini disebabkan oleh guru yang dalam Setelah kegiatan penilaian
pembelajaran membaca nyaring akhir diadakan tindakan refleksi
sering menggunakan metode tentang pembelajaran yang telah
ceramah, sehingga siswa mendapat dilaksanakan yaitu pembelajaran
pemahaman yang masih abstrak. membaca nyaring dengan pias-pias
Pembelajaran Bahasa kata, ternyata ada siswa yang tertarik
Indonesia, siswa kurang bergairah dan semangat, cukup tertarik cukup
khususnya untuk Kompetensi Dasar bergairah, kurang menarik atau
3.1. Membaca Nyaring Suku Kata kurang bergairah.
dan Kata dengan Lafal yang Tepat Hasil analisis dan refleksi yang
Belum mencapai kriteria ketuntasan dilakukan peneliti menunjukkan
minimal (KKM) yaitu ditetapkan 65. bahwa ketertarikan siswa kelas I
Nilai rata-rata yang dicapai dari 20 (satu) dalam belajar membaca
siswa adalah 57, 50 ada 2 siswa yang nyaring dengan pias-pias kata
mendapat nilai 80, 5 siswa mengalami peningkatan, pada
mendapatkan nilai 70, 4 siswa kondisi awal 35,00% menjadi
mendapat nilai 60, 5 siswa mendapat 60,00% pada siklus I berarti naik
nilai 50, 4 siswa mendapat nilai 40. 25%. Hal ini dapat diamati pada
Tahap Perencanaan (Planning) proses yang menghidupkan suasana
yaitu menyusun, Rencana pembelajaran sehingga siswa belum
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mampu memecahkan masalah.
menyiapkan alat peraga, menyiapkan Kemampuan guru dalam menerapkan
lembar observasi dan wawancara. membaca nyaring dengan pias-pias
Observasi atau pengamatan kata pada saat pra pembelajaran,
dilaksanakan selama pelaksanaan membuka pembelajaran, kegiatan
pembelajaran secara kolaboratif inti, dan kegiatan akhir atau penutup
antara guru dan peneliti dengan mengalami peningkatan dari kondisi
supervisor dan teman sejawat dengan awal mencapai poin 1,9 dalam
menggunakan instrumen monitoring kriteria cukup baik menjadi 3,24
yang telah direncanakan secara dalam kriteria sangat baik pada
109

siklus I naik 1,34 poin. Hasil belajar dari tes akhir. Instrumen penilaianya
siswa pada tes akhir atau pada soal evaluasi individu dan lembar
ulangan harian mengalami penilaian. Observasi atau
peningkatan prosentase siswa tuntas pengamatan dilaksanakan selama
belajar pada kondisi awal 35,00% pelaksanaan pembelajaran secara
menjadi 60,00% pada siklus I berarti kolaboratif antara guru dan peneliti
naik 25,00%. Namun, hasil belajar dengan supervisor dan teman sejawat
mata pelajaran Bahasa Indonesi dengan menggunakan instrumen
tentang membaca nyaring secara monitoring yang telah direncanakan
klasikal belum memuaskan, indikator secara kolaboratif pula agar
keberhasilan penelitian ini hasil mendapatkan data yang lebih
belajar diharapkan mencapai KKM lengkap.
65.00 dan jumlah siswa tuntas Aktivitas belajar siswa dalam
mencapai 75%. Hasil yang dicapai pembelajaran di observasi oleh
rata-rata kelas baik, telah mencapai teman sejawat, hal-hal yang
70.00, namun jumlah siswa yang diobservasikan adalah kegiatan
tuntas belajar baru mencapai 60 % keterlibatan siswa dalam tahap pra
berarti belum tuntas. Dengan pembelajaran, kegiatan pembukaan
kesimpulan tersebut penelitian ini pembelajaran, kegiatan inti
perlu dilanjutkan dengan penelitian pembelajaran, dan kegiatan penutup.
siklus II. Data tentang keberhasilan siswa atau
Tindakan yang dilakukan pada aktivitas siswa dalam pembelajaran
siklus 2 ini merupakan pelaksanan diperoleh dari lembar observasi
dari perencanaan tindakan yang telah aktivitas belajar siswa.
disusun yaitu RPP yang telah Dalam pelaksanaan kegiatan
diperbaiki dan disempurnakan, inti peneliti melakukan observasi
sehingga kekurangan pada siklus 1 atau melaksanakan penilaian proses
dapat diperbaiki. Tahap pelaksanaan tentang performance siswa. Data
pada hari Rabu, 13 Oktober 2015, diperoleh dari lembar penilaian
mata pelajaran Bahasa Indonesia. proses dan kuisioner yang dinilai
Pada siswa kelas I semester I dengan adalah tentang kelancaran
jumlah 20 siswa, laki-laki 13 anak membaca, kejelasan lafal,
perempuan 7 siswa selama 2 jam ketepatan intonasi, keberanian
pelajaran (2 x 35 menit, 1 x sehingga setelah dilaksanakan
pertemuan) mulai pukul 07.00 pembelajaran siklus II diperoleh
sampai dengan 08.10 WIB sesuai data pada tabel 4.1 :
tahap perencanaan yang telah
disusun. Tabel 4.1
Tahap Kegiatan awal/apersepsi Lembar Performance Siswa
alokasi waktu kurang lebih 15 menit,
guru memotivasi siswa untuk aktif Siklus I Siklus II
dalam pembelajaran. Tahap kegiatan No Aspek F % f %
akhir dilakukan dalam waktu kurang 1. Kelancaran membaca 12 60 18 90
lebih 15 menit. 2. Kejelasan lafal 12 60 18 90
Kegiatan yang dilaksanakan 3. Ketepatan intonasi 11 55 18 90
meliputi penilaian, refleksi dan 4. Keberanian 13 65 18 90
tindak lanjut. Pada kegiatan penilaian
ini prosedur digunakan tes proses
110

Indikator keberhasilan tentang


keaktifan dan kemampuan siswa
Tabel 4.2 dalam memecahkan masalah pada
Lembar Kuisioner Siswa penelitian ini 75% jumlah siswa
Siklus I berarti
Siklus II telah berhasil. Hal ini diamati
No Aspek f % F %pada proses yang menghidupkan
1. Senang kartu huruf 13 65 19 suasana pembelajaran sehingga siswa
95
2. Suka membaca 13 6 18 pun mampu memecahkan masalah.
90
Berani bertanya pada Kemampuan guru dalam menerapkan
3. guru 16 80 19 95
membaca nyaring dengan pias-pias
Dapat menjawab
4. pertanyaan guru 16 80 18
kata pada saat pra pembelajara,
90
Rata-rata 72,50 %
membuka pembelajaran, kegiatan
92,50 %
inti, dan kegiatan akhir atau penutup
Penilaian hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi
diperoleh dari penilaian proses awal mencapai poin 1,9 dalam
dengan, pengamatan dan dari kriteria cukup baik menjadi 3,24
penilaian akhir dengan tes individu. dalam kriteria sangat baik pada
Setelah kegiatan penilaian akhir siklus I naik 1,34 poin dan mencapai
diadakan tindakan refleksi tentang 3,9 dalam kriteria sangat baik pada
pembelajaran yang telah siklus II naik 0,66 poin. Hasil belajar
dilaksanakan yaitu pembelajaran siswa pada tes akhir atau pada
membaca nyaring dengan pias-pias ulangan harian mengalami
kata, ternyata ada siswa yang tertarik peningkatan prosentase siswa tuntas
dan semangat, cukup tertarik cukup belajar pada kondisi awal 35,00%
bergairah, kurang menarik atau menjadi 60,00% pada siklus I berarti
kurang bergairah. naik 25,00% dan menjadi 95, 00%
Hasil analisis dan refleksi yang pada siklus II naik 35,00%. Indikator
dilakukan peneliti menunjukkan keberhasilan tentang hasil belajar
bahwa ketertarikan siswa kelas I siswa pada penelitian ini ditetapkan
(satu) dalam belajar membaca minimal 75% jumlah siswa telah
nyaring dengan pias-pias kata mencapai KKM berarti telah
mengalami peningkatan, pada berhasil. Nilai rata-rata kelas juga
kondisi awal 35,00% menjadi mengalami peningkatan dari kondisi
60,00% pada siklus I berarti naik awal 57,50 menjadi 70,00 pada
25% dan menjadi 75,00% pada siklus siklus I naik 12,50 poin dan menjadi
II berarti naik 15,00%. Pada 81,75 pada siklus II naik 11,75 poin.
indikator partisipasi aktif siswa Indikator keberhasilan tentang nilai
dalam proses pembelajaran rata-rata kelas pada penelitian ini
meningkat dari siklus I 65,65% ditetapkan telah mencapai Kriteria
menjadi 91,30% pada siklus II terjadi Ketuntasan Minimal (KKM) yang
kenaikan 25,65%, dari pengamatan telah ditetapkan yaitu 65,00 berarti
performance siswa dalam membaca sudah berhasil. Dengan demikian
nyaring kelompok pada siklus I suasana pembelajaran lebih menarik,
60,00% menjadi 90,00% pada siklus siswa lebih aktif dapat memecahkan
II mengalami kenaikan 30,00% dan masalah dan kemampuan guru
dari hasil kuesioner siswa 72,50% meningkat serta hasil belajar siswa
pada siklus I menjadi 92,50% pada meningkat.
siklus II meningkat 20,00%.
111

siklus I. Kemampuan guru dalam


melaksanakan pembelajaran
Pada kondisi awal membaca nyaring dengan pias-pias
menunjukkan rata-rata kelas nilai kata pada mata pelajaran Bahasa
ulangan harian 57,5 dari 20 siswa 2 Indonesia telah terjadi peningkatan
siswa mendapat nilai 80, 5 siswa hal ini terlihat dari data hasil
mendapat nilai 70, 4 siswa mendapat observasi dari kepala sekolah, dari
nilai 60, 4 siswa mendapat nilai 50 kondisi awal mencapai nilai 1,9
dan 5 siswa mendapat nilai 40. kriteria cukup baik menjadi 3,24
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kriteria sangat baik pada siklus I.
65,00, siswa tuntas belajar 7 siswa Pencapaian hasil belajar siswa
prosentase tuntas belajar 35,00%, pada kondisi awal menunjukkan rata-
siswa belum tuntas belajar 13 siswa rata kelas nilai ulangan harian 57,5
prosentase belum tuntas belajar dari 20 siswa 2 siswa mendapat nilai
65,00% nilai terendah 40 dan nilai 80, 5 siswa mendapat nilai 70, 4
tertinggi 80. Setelah dilaksanakan siswa mendapat nilai 60, 4 siswa
pembelajaran membaca nyaring mendapat nilai 50 dan 5 siswa
dengan pias-pias kata pada Siklus I mendapat nilai 40. Kriteria
nilai rata-rata kelas ulangan harian Ketuntasan Minimal (KKM) 65,00,
menjadi 70,00 dari 20 siswa, 8 siswa siswa tuntas belajar 7 siswa
mendapat nilai 60,6 siswa mendapat prosentase tuntas belajar 35,00%,
nilai 70, 4 siswa mendapat nilai 80, 2 siswa belum tuntas belajar 13 siswa
siswa nilai mendapat 90. prosentase belum tuntas belajar
Presentase tuntas belajar 65,00% nilai terendah 40 dan nilai
klasikal meningkat dari kondisi awal tertinggi 80. Setelah dilaksanakan
dari 35,00% menjadi 60,00% setelah pembelajaran membaca nyaring
dilaksanakan siklus I, tetapi belum dengan pias-pias kata pada Siklus I
mencapai indikator keberhasilan nilai rata-rata kelas ulangan harian
penelitian ini yaitu 75% siswa tuntas menjadi 70,00 dari 20 siswa, 8 siswa
belajar. Dari hasil wawancara ketika mendapat nilai 60,6 siswa mendapat
kegiatan refleksi pembelajaran nilai 70, 4 siswa mendapat nilai 80, 2
tentang ketertarikan siswa pada siswa nilai mendapat 90.
pelajaran Bahasa Indonesia dengan Hasil tindakan pada siklus II
media pias-pias kata menunjukkan menunjukkan terjadi peningkatan
bahwa pada kondisi awal dari 20 pada tingkat pencapaian hasil belajr
siswa yang tertarik 7 siswa sebanyak siswa yaitu nilai rata-rata kelas
35,00%, 4 siswa cukup tertarik Ulangan harian menjadi 81,75 dari
sebanyak 20,00%, siswa yang kurang 20 siswa 1 siswa mendapat nilai 60,
tertarik 9 siswa sebanyak 45,00%. 1 siswa mendapat nilai 65, 3 siswa
Setelah dilaksanakan siklus I terjadi mendapat nilai 75, 8 siswa mendapat
peningkatan dari 20 siswa 12 siswa 80, 2 siswa mendapat nilai 85, 2
tertarik sebanyak 60,00%, 5 siswa siswa mendapat nilai 90, 1 siswa
cukup tertarik sebanyak 25,00%, 3 mendapat nilai 95 dan 2 siswa
siswa kurang tertarik sebanyak mendapat nilai 100. Dengan
15,00% Aktivitas belajar siswa prosentase tuntas belajar klasikal
dalam pembelajaran Bahasa 95,00% dan prosentase belum tuntas
Indonesia dengan media pias-pias belajar klasikal 5,00%, nilai terendah
kata mencapai rata-rata 65,65%, pada 60 dan nilai tertinggi 100. Nilai rata-
112

rata kelas pada kondisi awal 57,5 proses pembelajaran pada siklus I
meningkat menjadi 70,00 pada siklus dan 90,40% pada siklus II berarti
I 50,00 point diatas KKM, dari siklus siswa sudah dapat memecahkan
I ke siklus II meningkat mendapat masalah yang dihadapi secara
81, 75. 16,75 point di atas KKM. bersama-sama.
Prosentase tuntas belajar klasikal Kemampuan guru dalam
meningkat dari kondisi awal dari melaksanakan pembelajaran
35,00% menjadi 60,00% setelah membaca nyaring dengan pias-pias
siklus I, dan menjadi 95,00% setelah kata pada mata pelajaran Bahasa
siklus II sudah mencapai indikator Indonesia telah terjadi peningkatan
keberhasilan penelitian ini yaitu hal ini terlihat dari data hasil
ditetapkan 75,00% siswa telah tuntas observasi dari kepala sekolah, dari
belajar. kondisi awal mencapai nilai 1,9
Dari hasil wawancara ketika kriteria cukup baik menjadi 3,24
kegiatan refleksi pembelajaran kriteria sangat baik pada siklus I dan
tentang ketertarikan siswa pada meningkat menjadi 3,9 kriteria
pelajaran Bahasa Indonesia dengan sangat baik pada siklus II.
pembelajaran tematik menunjukkan Dengan demikian suasana
bahwa pada kondisi awal dari 20 pembelajaran lebih menarik, siswa
siswa yang tertarik 7 siswa sebanyak lebih aktif dalam pembelajaran
35,00%, 4 siswa cukup tertarik membaca nyaring dan kemampuan
sebanyak 20,00%, siswa yang guru meningkat serta hasil belajar
kurang tertarik 9 siswa sebanyak siswa meningkat, maka penelitian
45,00%. Setelah dilaksanakan siklus siklus II dihentikan.
I terjadi peningkatan dari 20 siswa
12 siswa tertarik sebanyak 60,00%, 5 SIMPULAN
siswa cukup tertarik sebanyak
25,00%, 3 siswa kurang tertarik Berdasarkan hasil tindakan
sebanyak 15,00% dan setelah yang telah dilaksanakan dalam dua
dilaksanakan siklus II terjadi siklus dan indikator-indikator yang
peningkatan dari 20 siswa 15 anak telah ditetapkan, maka dapat
tertarik sebanyak 75,00%, siswa dikemukakan simpulan sebagai
yang cukup tertarik 4 anak sebanyak berikut :
20,00%, siswa yang kurang tertarik 1 Media pias-pias kata dapat
anak sebanyak 5,00%, ketertarikan meningkatkan keaktifan siswa dalam
siswa ini memacu keaktifan belajar proses pembelajaran Bahasa
siswa terbukti hasil belajar Indonesia khususnya membaca
meningkat. Nyaring pada siswa kelas I SD
Aktivitas belajar siswa dalam Negeri 0104 Sibuhuan.
pembelajaran Bahasa Indonesia Media pias-pias kata dapat
dengan media pias-pias kata membantu siswa dalam pemecahan
mencapai rata-rata 65,65%, pada masalah dalam proses pembelajaran
siklus I dan meningkat menjadi Bahasa Indonesia pada siswa kelas I
91,30% pada siklus II sudah SD Negeri 0104 Sibuhuan. Media
mencapai kriteria keberhasilan pias-pias kata dapat meningkatkan
penelitian ini yaitu 75% siswa dapat keterampilan membaca pada mata
menunjukkan keaktifan berpikir pelajaran Bahasa Indonesia
dengan sungguh-sungguh, dalam khususnya membaca nyaring pada
113

siswa kelas I SD Negeri 0104 Pendekatan Baru. Bandung:


Sibuhuan. Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA Mulyani Sumantri dan Johan


Permana. 1999. Strategi
Anton M.Moeliono.1998.Psikologi Belajar mengajar. Jakarta :
Belajar. Yogyakarta:Rineka Dirjen Dikti
Cipta.
Mulyani Sumantri dan Johan
Darmiyati Zuchdi dan Permana. 2001. Strategi
Budiasih.2001.Pendidikan Belajar Mengajar. Bandung:
Bahasa dan Sastra di Kelas CV. Maulana.
Rendah. Yogyakarta: PAS.
ST. Y. Slamet Kemampuan. 1997.
Guntur Tarigan, Henry. 1979. Kemampuan Membaca
Membaca sebagai Suatu Pemahaman Mahasiswa
Keterampilan Berbahasa. ditinjau dari Penguasaan
Bandung : Angkasa. Struktur Kalimat dan
Pengetahuan Derivasi.Tesis
Muhibin Syah.1995. Psikologi
Pendidikan Suatu

Anda mungkin juga menyukai