Anda di halaman 1dari 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI

KETERAMPILAN MEMBACA DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA


KELAS I SDN 1 KANDAN KECAMATAN KOTA BESI KABUPATEN
KOTAWARINGIN TIMUR SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2023/2024

Liana Safitri1, Arvian Yuli Artha2,Ture Simamora 3

1)
Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2)
Dosen Mata Kuliah PKP Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
3)
Dosen Mata Kuliah Karya Ilmiah Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

E-mail : lianasafitri74447@gmail.com, arviansemarang818@gmail.com,turesimamora@unimor.ac.id

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan membaca
permulaan pada siswa kelas 1 SD Negeri 1 Kandan melalui penggunaan media flashcard pada
pelajaran bahasa Indonesia materi keterampilan membaca permulaan. Dalam dunia
pendidikan anak usia dini proses pembelajaran berfokus pada pengetahuan bahasa tulisan
seperti keterampilan membaca tulisan. Siswa kelas rendah dituntut untuk mampu mengenal
huruf dan melafalkan kata dengan intonasi yang jelas. Untuk mencapai tujuan tersebut sangat
diperlukan media pembelajaran visual yang dapat menyajikan huruf-huruf dengan menarik
dan menyenangkan. Penelitian di lakukan selama 2 siklus pada seluruh siswa kelas 1 di SD
Negeri 1 Kandan dengan jumlah siswa 16 orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
terdapat peningkatan prestasi belajar keterampilan membaca permulaan yang signifikan
sebesar 31,25% dari siklus 1 dan siklus 2. Hasil peningkatan yang terjadi pada siklus I sebesar
37,5% dan hasil yang terjadi pada siklus II sebesar 68,75%. Peningkatan ini terjadi karena media
flashcard mendukung proses pembelajaran seperti mengamati, mengingat, dan melafalkan
kata. Media flashcard sangat efektif digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca
permulaan siswa.

Kata kunci : prestasi belajar, keterampilan membaca, media flashcard.

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang digunakan manusia untuk berinteraksi
dengan manusia lainnya (Rahman et.al, 2014). Bahasa berdasarkan bentuknya terbagi menjadi
bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan ialah bahasa yang diekspresikan melalui lisan
sedangkan bahasa tulisan merupakan bahasa yang berisi pesan dalam bentuk tulisan.
Meskipun sejak berusia dini anak telah diperkenalkan dengan bahasa lisan namun anak belum
diperkenalkan bahasa tulisan hingga mereka memasuki dunia pendidikan. Di dalam dunia
pendidikan anak usia dini, pengetahuan bahasa tulisan seperti kemampuan membaca tulisan
harusnya lebih ditekankan. Membaca pada anak usia dini di sekolah dasar merupakan bagian
dari proses belajar di kelas rendah. Siswa kelas rendah dituntut untuk mampu mengenal huruf
dan melafalkan kata dengan intonasi yang jelas. Siswa harus diperkenalkan dengan 26 huruf
latin yang terdiri dari huruf vokal dan konsonan sehingga siswa dapat menghapal bentuk
seluruh bunyi huruf (Novalia, 2014). Kemampuan ini sangat berperan penting sebagai
pondasi dan penentu keberhasilan siswa dalam memahami topik materi di kelas tinggi. Jika
kemampuan membaca siswa di kelas rendah kurang, maka akan menghambat proses
pembelajaran di kelas tinggi. Hal ini dikarenakan keterampilan membaca membantu siswa
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan melalui bahasa tulisan. Oleh karena itu, proses
belajar mengajar membaca di kelas rendah harus mulai dikenalkan dengan huruf, bunyi, suku
kata, kata, dan kalimat sederhana. Membaca sendiri merupakan keterampilan mengenal
simbol-simbol bahasa tulis sebagai stimulus dalam memahami makna yang terkandung dalam
bahasa tulis, yang melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik melafalkan tulisan, dan
metakognitif (Musyadad, 2021).
Pada hakikatnya proses pembelajaran merupakan aktivitas yang menghubungkan
peserta didik dengan berbagai subyek dan berkaitan dengan dunia nyata. Guru harus
memberikan suasana yang menyenangkan, memproses pembelajaran agar siswa aktif
mengembangkan potensinya sendiri. Dengan usaha sadar dan terencana tersebut maka
terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang membuat peserta didik aktif
mengembangkan potensi dirinya. Pengembangan potensi untuk anak di kelas rendah berfokus
pada kemampuan membaca di pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa
Indonesia ini terdapat banyak bahasa tulisan sehingga siswa dapat diperkenalkan huruf,
mampu melafalkan suku kata, kata dan kalimat sederhana. Di dalam proses pendidikan ini,
guru membimbing peserta didik untuk mengembangkan pribadi peserta didik seutuhnya
dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan menggunakan media yang tepat.
Media dalam proses pembelajaran merupakan perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan, merangsang pikiran, perhatian dan kemauan sehingga terdorong serta terlibat
dalam pembelajaran (Magdalena, 2021).
Media memiliki peran yang sangat penting sebagai alat menyampaikan materi
pembelajaran. Berdasarkan kajian telah diketahui bahwa media memberikan dampak terhadap
kerberhasilan proses pembelajaran. Media mampu meringkas dan memvisualkan materi
pembelajaran sehingga mudah untuk dicerna oleh siswa dalam waktu yang singkat. Media
pembelajaran bisa berupa alat fisik yang bersifat visual, audio, maupun audio-visual yang
menyajikan pesan belajar dan merangsang semangat belajar siswa (Jalinus et.al, 2016). Media
pembelajaran yang tepat untuk digunakan pada keterampilan membaca di kelas rendah ialah
media bersifat visual seperti media flashcard (Astuti et.al,2022). Media flash card adalah
kartu-kartu yang dilengkapi kata-kata. Kartu-kartu tersebut dimainkan dengan cara
diperlihatkan kepada anak dan dibacakan secara cepat, hanya dalam waktu beberapa detik
untuk masing-masing kartu. Tujuan dari media ini adalah melatih kemampuan otak kanan
untuk mengingat kata-kata, sehingga pendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa
dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini. Media flashcard telah di kaji sebelumnya sebagai
faktor eksternal yang mendukung peningkatan kemampuan membaca siswa kelas rendah.
Media ini dianggap mampu meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas rendah karena
mencangkup huruf dan suku kata yang dapat diperkenalkan kepada siswa.
Oleh sebab itu, interaksi antara siswa, materi, media, dan guru tidak dapat dipisahkan
dalam proses pembelajaran membaca di kelas rendah. Interaksi ini menyebabkan siswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penggunaan media yang tepat dapat
meningkatkan interaksi siswa dan guru sehingga siswa akan mendapatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Khususnya pada siswa kelas rendah, media pembelajaran visual
menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran membaca. Hal ini
dikarenakan siswa kelas rendah mempunyai rentang konsentrasi pendek sehingga
membutuhkan media belajar yang menarik, menyenangkan, dan bersifat visual (USAID,
2014).
Menyadari akan pentingnya media yang tepat dalam pembelajaran keterampilan
membaca maka peneliti menganalisis bagaimana peningkatan prestasi belajar Bahasa
Indonesia melalui keterampilan membaca dengan media flashcard pada siswa kelas I SD
Negeri 1 Kandan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan seberapa jauh peningkatan
prestasi belajar Bahasa Indonesia melalui keterampilan membaca dengan media flashcard
pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kandan Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin
Timur Semester 1 Tahun Ajaran 2023/2024.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan ialah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan
Kelas diartikan sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu upaya dari pihak terkait, khususnya guru sebagai
pengajar untuk meningkatkan atau memperbaiki proses belajar ke arah tercapainya tujuan
pendidikan dan pengajaran (Medi Yanto, 2013).
Jenis Penelitian Tindakan Kelas dapat dikatakan sebagai penelitian eksperimen berulang
atau berkelanjutan hal ini dikarenakan guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang
sama secara berulang dan mengevaluasi keberhasilannya. Metode pembelajaran tersebut dapat
diulang dalam siklus I dan II untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dari masing-masing
siklus terdapat 4 tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
(Arikuntoet.al, 2015).
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas I Sekolah Dasar Negeri 1 Kandan
tahun pelajaran 2023/2024. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas I semester I Tahun
pelajaran 2023/2024 mata pelajaran Bahasa Indnesia pada materi membaca permulaan. Siswa
di kelas I berjumlah 16 orang yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahapan dalam tiap siklusnya antara lain :
i i i i i i i

1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti membuat instrument penelitian tindakan i i i i i i i i i i

kelas berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar kerja siswa, tes lembar
i i i i i i i i i i i

observasi dan evaluasi siswa, rekap hasil nilai tes siswa. Selain membuat instrument
i i i i i i i i i i

penelitian, peneliti juga melakukan tes pada tahap ini. Tes ini di maksudkan untuk
i i i i i i i i i i i i

mengukur pengetahuanxawal siswa terhadap matericketerampilan membaca permulaan.


i i i i i i i i

Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan guru


mempersiapkan materi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran membaca
dengan media flashcard, lembar tes unjuk kerja atau praktik membaca lembar observasi,
dan lembar penilaian membaca.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti menerapkan media flashcard i i i i i i pada materi i

keterampilan membaca permulaan. Peneliti memotivasi siswa dengan mengajukan i i i i i i

pertanyaan terkait materi membaca permulaan, menyampaikan target pembelajaran


i i i i i i

yang harus dicapai siswa, menyampaikan prosedur pembelajaran, menyampaikan kartu-


i i i i i i

kartu kata sebagai media pembelajaran membaca, dan menyiapkan evaluasi untuk
menilai hasil dari pembelajaran, guru memberikan rewards kepada siswa yang
i i i i i i i

menguasai materi yang telah disampaikan. Refleksi atau tahapan terakhir dari setiap
i i i i i i i i i

siklus, pada tahap ini guru sebagai pengamat membicarakan data yang diperoleh selama
i i i i i i i i i

proses penelitian. i i i
3. Observasi
Pada tahapan ini peneliti melakukan observasi langsung. Observasi langsung li li li li li li li li

merupakan tindakan pengamatan yang di lakukan selamasproses pembelajaran


li li li li li li li li

berlangsung, peneliti melakukangpengamatangdan mencatat semuagyang terjadi. Fokus


li li li li li li li li li li li li

pada observasi langsung ini ialah minat siswasterhadap pelajaran Bahasa Indonesia li li li li l

materi keterampilan membaca permulaan menggunakangmedia flashcard. Observasi


l l l l l l li li li li

langsung ini dicatat di lembar observasi ceklist. Sedangkan untuk mengetahui


li li li li li li li li li li

peningkatan membaca siswa dengan menggunakan media flashcard peneliti


li l li li li li li li

menggunakan tes unjuk praktik membaca. Kemudian guru menilai kemampuan


li li li l l l l l l l l l l

membaca siswa ke dalam lembar penilaian membaca.


l l l l l

4. Refleksi l l

Refleksi adalah suatu tindakan akhir yang mana peneliti melakukan renungan
l l l l l l l l l l

terhadap media flashcard dalam pembelajaran membaca kepada siswa dan


l l l l l l

merenungkan dampaknya bagi kemampuan membaca siswa (Wardani & Wihardit,


l l l l l l

2021). Berdasarkan hasil refleksi guru dapat melakukan perencanaan tindak lanjut, l l l l l l l l l l

berupa revisi dari rencana lama atau merubah pola yang lama dengan pola yang baru.
l l l l l l l l l

Kegiatan yang terangkum selama proses pengamatan dicatat, dan dianalisa. Dan apakah
l l l l l l

media flashcard sudah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan


l l l l l l l

membaca mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 1 Kandan atau
l l l l l l l

belum. Data tersebutlah yang digunakan untuk menetukan kegiatan siklus lanjutan yang
l l l l l l l l l l l l l l

akan dilakukan dalam siklus berikutnya. l l l l

Data-data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif dan kuantitatif. l l l l l l l

Adapun perolehan nilai rata-rata dihitung dengan rumus : l l l l l l l

𝑥
Mean = l

Keterangan : l l

Mean = rata-rata l

𝑥 = jumlah nilai seluruh siswa l l l l

N = jumlah siswa l

Nilai rata-rata tersebut digunakan sebagai indikator keberhasilan kemampuan membaca l l l l l l l l l l

siswa yang diinterpretasikan ke dalam lima tingkatan yaitu 40-55 kurang, 56-65 cukup, 66-79 l l l l l l l

baik, 80-100 baik sekali. Adapun target keberhasilan yang ditetapkan dalam keterampilan l l l l l l l l

membaca siswa ialah nilai KKM sebesar 62.


l l l
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada SD Negeri 1 Kandan maka
l l l l l l l

diperoleh data-data untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca siswa, pada kelas I
l l l l l l l l l l l l

SD Negeri 1 Kandan. Pelajaran membaca guru perlu menggunakan suatu media flashcard
l l l l l l l l l l l l l

karena dinilai menarik dan menyenangkan sehingga membangkitkan semangat dan


l l l l l l l

meningkatkan belajar keterampilan membaca siswa (Rahmah Kumullah et.al, 2019).


l l l l l l l l

Flashcard yang digunakan guru berupa kartu-kartu huruf dan suku kata. Menurut l l l l l l l l l l l l l l

Pamungkassari (2018) hasil dari penggunaan media flashcard pada proses pembelajaran
l l l l l l l

membaca permulaan menjadikan siswa lebih aktif, berani mengungkapkan pendapat, siswa
l l l l l l l l l

merasa senang dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga kemampuan
l l l l l l l l l l l

membaca permulaan siswa meningkat. Membaca permulaan dengan media flashcard juga
l l l l l l l l l l

membantu siswa untuk membaca dengan suara yang jelas (Indriyani, 2016).
l l l l l l l l

Siklus I i

Pada kegiatan di siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan dengan materi pembelajaran


l l l l l l l l l

membaca permulaan yaitu huruf, suku kata dan kata sederhana melalui penggunakan media
l l l l l l l l l l l l l l l

flashcard pada siswa kelas I yang berjumlah 16 orang dapat dipaparkan data hasil tes praktik l l l l

membaca siswa sebagai berikut.


l l l l

Tabel 1. Persentase Kategori Keterampilan Membaca l l l l l l l

No Kategori l Rentang Nilai l Jumlah l Persentase l l l Jumlah l Persentase


l l l

Siswa Junlah l Siswa pencapaian


l

Siswa (%) mencapai l KKM %


KKM
1 Sangat baik 80-100 2 12,5 6 37,5
2 Baik 66-79 4 25
3 Cukup 56-65 5 31,25
4 Kurang l 40-55 5 31,25
Jumlah 16
Nilai tertinggi 80
Nilai terendah 50
Pencapaian KKM Kurang l
Berdasarkan dari pemaparan tabel diatas pada siklus I ditemukan hasil pembelajaran
l l l l l l l l

belum terlaksana secara maksimal. Ini terlihat dari hasil rata-rata dan persentase yang belum
l l l l l l l l l l

mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Terdapat 2 siswa dengan persentase 12,5%
l l l l l l l l l

untuk kategori membaca sangat baik. Siswa yang memperoleh membaca baik sebanyak 4
l l l l l l l l l

orang dengan persentase 25%. Siswa yang memeperoleh kategori cukup sebanyak 5 orang
l l l l l l l l l l l l

sebesar 31,25%. Siswa yang mendapat kategori kurang sebanyak 5 orang dengan persentase
l l l l l l l l l

31,25%. Dilihat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 62,5% siswa masih kurang dalam
l l l

keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I sekolah dasar.


l l l l l l l

Dari 16 siswa terdapat 2 siswa yang telah lancar membaca kata, dan 4 siswa yang telah l l l l

mengenal huruf namun masih kesulitan dalam membaca kata, dan 10 siswa lainnya yang
l l l l l l l l

belum mengenal huruf dan belum mampu melafalkan kata.


l l l l l l l l l l

Siklus II
Berdasarkan hasil dan penelitian yang telah dilakukan pada siklus I terdapat beberapa
l l l l l l l l l

masalah yang menyebabkan keterampilan membaca permulaan siswa masih dalam kriteria l l l l l l l l

sedang. Sehingga dari hasil penelitian keterampilan membaca permulaan sebelumnya perlu
l l l l l l l l l l l l l

ditingkatkan lagi pada siklus II. Adapun kendala-kendala dan kekurangan dalam pelaksanaan
l l l l l l l l

tindakan penelitian siklus I yaitu: (a) siswa masih belum paham dengan penggunaan media l l l l l l l l l l

flashcard sehingga dalam pembelajaran menjadi kurang maksimal, (b) media flashcard terlalu l l l l l l l l

kecil sehingga siswa tidak dapat melihat dengan jelas huruf apa yang terdapat pada kartu, dan
l l l l l l l l l

(c) pada saat siswa diminta untuk menyebutkan kartu huruf beberapa siswa masih bingung l l l l l l l l l l l

dan kurang percaya diri. l l

Dalam pembelajaran membaca menunggunakan media flashcard dapat meningkatkan l l l l l l l l

aspek kejelasan suara peningkatan tersebut terlihat pada siklus I bahwa siswa membaca
l l l l l l l l l l l

permulaan dengan suara yang pelan dan kurang jelas didengar oleh guru dan siswa yang lain.
l l l l l l l l l l l

Sedangkan pada siklus II siswa menirukan suara guru sehingga rata-rata siswa sudah dapat
l l l l l l l l l

membaca permulaan dengan suara yang jelas.


l l l l l l

Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi, dalam melaksanakan siklus II akan


l l l l l l l l

dilakukan hal-hal sebagai berikut: (a) menjelaskan dengan rinci langkah dalam pembelajaran
l l l l l l l l l

menggunakan media flashcard disertai dengan contoh kegiatan langsung, (b) menyiapkan
l l l l l l l l

media flashcard yang lebih besar agar siswa dapat melihat huruf atau suku kata dengan jelas,
l l l l l l l l l l l

dan (c) memberikan arahan dan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran untuk l l l l l l l l

berani tampil dan percaya diri, misalnya memberi reward kepada siswa yang mampu
l l l l l l l

menyebutkan huruf dengan benar dan tidak menyalahkan siswa apabila masih keliru dalam
l l l l l l l l l l

menyebutkan huruf. l l l l l
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, untuk meningkatkan keterampilan membaca
l l l l l l l l l l l l

permulaan perlu melanjutkan kegiatan pada siklus II. Pada siklus II yang dilaksanakan
l l l l l l l l l

sebanyak 3 kali pertemuan. Dari kegiatan siklus II yang telah dilaksanakan berdasarkan dari
l l l l l l l l

hasil refleksi, ditemukan hasil tes praktik membaca sebagai berikut.


l l l l l l l l l

Tabel 2. Persentase Kategori Keterampilan Membaca


l l l l l l l

No Katelgori Relntang Nilai Julmlah Pelrselntasel Julmlah Pelrselntasel


Siswa Julnlah Siswa pelncapaian
Siswa (%) melncapai KKM %
KKM
1 Sangat baik 80-100 3 18,75 11 68,75
2 Baik 66-79 8 50
3 Culkulp 56-65 5 31,25
4 Kulrang 40-55 - -
Jumlah 16
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 65
Pencapaian KKM Baik

Berdasarkan data persentase kategori di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 siswa
l l l l l l l

dengan persentase 18,25% yang memperoleh kategori membaca sangat baik. Siswa yang
l l l l l l l l l

memperoleh membaca baik sebanyak 8 siswa dengan persentase 50%. Siswa yang
l l l l l l l l l

memeperoleh kategori cukup sebanyak 5 siswa sebesar 31,25%. Dilihat dari data diatas dapat
l l l l l l l l l l

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan membaca siswa sebesar 31,25%. Hasil
l l l l l l l l

ini telah memenuhi kriteria keberhasilan media flashcard untuk meningkatkan keterampilan
l l l l l l l l l l l l l

membaca siswa kelas I sekolah dasar.


l l l

Peningkatan banyaknya siswa yang mencapai KKM pada hasil tes unjuk kerja
l l l l l l

keterampilan membaca melalui media flashcard mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari
l l l l l l l l l

kemampuan siswa dalam membaca huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana. Pada siklus
l l l l l l l l l l

I ada beberapa siswa yang kurang mampu membaca suku kata, kata, dan kalimat sederhana
l l l l l l l l l

sedangkan pada siklus II siswa sudah mulai bisa membaca suku kata, kata dan kalimat
l l l l l l l

sederhana. Peningkatan keterampilan membaca siswa terjadi secara signifikan dengan


l l l l l l l l l

penggunaan media flashcard yang mengakibatkan siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan
l l l l l l l

pembelajaran sehingga siswa mudah dalam mengingat huruf-huruf dan kalimat yang
l l l l l l l l l
diajarkan (Fitriaet.al, 2018). Peningkatan tersebut dapat divisualisasikan pada diagram batang l l l l l l

sebagai berikut.
l l l

Banyaknya Siswa yang mencapai


KKM
Tuntas Tidak tuntas

68,75%
62,5%

37,5%
31,25%

Siklus I Siklus II

Dari diagram batang diatas diketahui bahwa rata-rata siswa pada hasil tes unjuk kerja l l l l l l

keterampilan membaca KKM yang telah ditetapkan ialah 62. Pada siklus I peningkatan
l l l l l l l

banyaknya siswa yang mencapai KKM sebesar 37,5% dari 62,5% sedangkan pada siklus II l l l l l

telah mengalami peningkatan yang cukup baik sebesar 31,25% dari siklus I. Pada siklus II
l l l l l l l l l

siswa yang tuntas KKM sebanyak 68,75%. Peningkatan yang terjadi diakibatkan keefektifan l l l l l l l

penggunaan media flashcard dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Media


l l l l l l l l

flashcard sebagai alat untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan (Kumullah l l l l l l l l l l l

et.al, 2019 & Haryanto, 2014). Siswa yang sebelumnya belum mengenal huruf dan
l l l l l l l l l l

melafalkan kata telah mampu dalam mengenal dan membaca kata. Faktor utama yang
l l l l l l li

menyebabkan hal tersebut karena media yang di gunakan menyenangkan, menarik, mudah
li li li li li li li li l l l l

dipahami dan memiliki kegiatan yang bervariasi seperti mengamati, mendengarkan dan l l l l l l l l

melafalkan (Febrianto, 2020). Media flashcard dianggap menyenangkan dan menarik untuk
l l l l l l l l

siswa karena dapat diterapkan dengan berbagai kegiatan pembelajaran dan memiliki warna l l l l l l l l

yang bervariasi (Fitria et.al, 2018). Faktor tersebut mendukung siswa untuk aktif melafalkan
l l l l l l l l l l l

huruf-huruf, mengamati bentuk huruf dan fokus dalam belajar sehingga siswa mampu lebih
l l l l l l l l l l l l l l

cepat mengingat huruf dan suku kata dalam kegiatan membaca permulaan. Hal ini juga
l l l l l l l l l l l

didukung dengan pernyataan bahwa pada pendidikan sekolah dasar merupakan masa emas
l l l l l l l l l

untuk melatih kemampuan otak kanan yang dapat dilihat dari aspek kognitif untuk mengingat
l l l l l l l l l

sesuatu lebih cepat khususnya kata-kata dalam kemampuan membaca permulaan. (Sari, 2014
l l l l l l l l l l l l

& Dananjaya, 2017).


KESIMPULAN
Penggunaan media flashcard mampu meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas
l l l l l l l l li

I di SDNegeri 1 Kandan terlihat pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai tuntas sebesar
l l l l l l l l

37,5% sedangkan pada siklus II siswa yang mendapatkan nilai tuntas mengalami peningkatan
l l l l l l

menjadi sebesar 68,75%. Sehingga dari hasil nilai ketuntasan siswa pada siklus I dan II terjadi
l l l l l l l l

peningkatan sebesar 31,25%. Peningkatan ini terjadi karena media flashcard menyediakan
l l l l l l l l l

berbagai kegiatan yang bervariasi sehingga menarik perhatian, fokus belajar, siswa menjadi
l l l l l l l l l

aktif mengamati, mudah mengingat dan aktif melafalkan huruf, suku kata, kata dan kalimat
l l l l l l l l

sederhana.
l l

SARAN

Berdasarkan hasil yang telah di peroleh dari penelitian tindakan kelas dan
li li li li li li li

pengaplikasiannya pada upaya meningkatkan prestasi keterampilan membaca, maka peneliti


li l li l l l l li li

menyarankan pada guru kelas rendah agar mencoba menerapkan media flashcard pada
li li li li l li li li li

pelajaran bahasa Indonesia materi keterampilan membaca. Media ini terbukti efektif dari
li l li l l l li l l l l

penelitian ini dan beberapa penelitian sebelumya dalam meningkatkan keterampilan


l l l l l l l l l l l l

membaca. l

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.Suharjono & Supardi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
l l l l l l l

Aksara.
Dananjaya, Utomo. 2017. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: NUANSA CENDEKIA. l l l l l l l l

Fitria, Evy, Rahmat N, Otto F & Nina Ainal W. 2018. Increasing Ability Reading by Flash card
l l l

Method in Children Age 5-6 Years in Kindergarten Kasih Ibu Kecamatan Priuk Kota
l l l l l l l l l

Tanggerang. Advences in Social Science, Education and Humanities Research, 203.


l l l l l l l l l l l

Febrianto, Kukuh, Via Yustitia & Apri Irianto. 2020. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
l l l l l l

dengan menggunakan Media Flash Card di Sekolah Dasar. Buana Pendidikan :


l l l l l l l

Jurnal FKIP Unipa Surabaya.


l l l

Haryanto, Budi Rahman. 2014. Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui l l l l l l l l l

Media Flash Card pada Siswa Kelas I SDN Bajayau Tengah 2. Jurnal Prima
l l l l l

Edukasia, 2 (2). l l

Indrayani , Avivtin Oktavi. 2016. Peningkatan Keterampilan Membaca Melalui Media Flash l l l l l l l

Card Siswa Kelas I SDN Surokarsan 2. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. l l l l l l l
Jalinus, N & Ambiyar.2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
l l l l l l l

USAID.2014. Buku Sumber untuk Dosen LPTK: Pembelajaran Literasi Kelas awal
l l l l l l l l l l l l

di LPTK. Jakarta: USAID. l

Kumullah, Rahmah, Ahmad Yulianto & Ida. 2019. Peningkatan Membaca Permulaan Melalui
l l l l l l l l l

Media Flash Card pada siswa Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan,
l l l l l l

7 (2).
Magdalena, Ina dkk. 2021. Tulisan Bersama Tentang Media Pembelajaran SD. Jawa Barat:
l l l l l l l

CV Jejak. l

Musyadad, Vina F, Asep S & Nina G. 2021. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca
l l l l l l l

Siswa dengan Menggunakan Media Flash Card pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
l l l l l l

di Kelas III SDN Kertamukti. Jurnal Tahsinia (Jurnal Karya Umum dan Ilmiah).
l l l l l l l

Novalia, Rifka Nida.2014. Belajar Membaca dengan Metode Baca. Surabaya:CV. Garuda l l l l l l l

Mas Sejahtera. l l

Pamungkassari ,Wahyu Dias. 2018. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui


l l l l l l l l l l

Media Flash Card pada Siswa Kelas I. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 7.
l l l l l l l

Sari, Navila Sita. 2014. Peningkatan Membaca Melalui Flash Card Mata Pelajaran Bahasa l l l l l

Indonesia Bagi Siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Ngroro Gubug Grobongan
l l l l l l l

Tahun Ajaran 2013/2014.


l

Wardani.I.G.A.K.& Wihardit,K. 2021. Penelitian Tindakan Kelas. Banten: Universitas l l l l l l

Terbuka. l l

Yanto, Medi, 2013. Jadi Guru Yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: ANDI
l l l l l l

Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai